Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55541 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriyati
"Dengan semakin beratnya tantangan dalam pembangunan maka komunikasi makin dibutuhkan kehadirannya, terutama pada masyarakat pedesaan dimana pembangunan pedesaan kurang berhasil. Siaran Pedesaan yang disiarkan melalui radio adalah salah satu usaha agar komunikasi yang diarahkan pada masyarakat pedesaan menjadi lebih bermanfaat. Dengan adanya Siaran Pedesaan melalui radio sebagai sarana pendukung komunikasi massa, diharapkan dapat membantu media massa dalam menyebarkan informasi-informasi pembangunan. Fungsi radio pun menjadi ganda. Tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga sebagai pendidikan dan kebudayaan, ini terlihat jelas melalui Siaran Pedesaan dari RRI Bogor. Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mengetahui Siaran Pedesaan yang adakah dan bagaimana manfaat disiarkan melalui RRI Bogor dapat meningkatkan kegairahan, pengetahuan dan ketrampilan atau perubahan sikap hidup warga Kecamatan Ciomas Bogor; Untuk meperoleh data , dilakuan penyebaran kuestioner dan data pendukung diperoleh melalui interview. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah lima (5 ) desa di kecamatan Ciomas Bogor yaitu : Desa Pasir jaya, Desa Ciomas, Desa Sirnagalih, Desa Taman Sari, dan Desa Sukaluyu. Penarikan sampelnya dilakukan secara Proporsional Random Sampling, yaitu penarikan sampel secara acak yang dibagi-bagi dalam sub populasi ( dalam hal ini dibagi kedalam desa-desa ) kemudian dari tiap desa diambil sejumlah RT (Rukun Tetangga ) yang ada tiap desa. Jumlah RT dari kelima desa adalah 170. Dengan demikian jumlah sampelnya sebanyak 170 orang. Berdasarkan penelitian, maka dapat ditarik suatu gambaran mengenai manfaat Siaran Pedesaan dalam menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan di pedesaan khususnya melalui medium radio relatif tinggi, frekwensi dalam mendengarkan Siaran Pedesaan menurut jenis kelamin adalah laki-laki. Dan pendidikannya yang terbanyak adalah SMP atau sederajad. Dari jumlah tersebut yang terbanyak berumur 20 - 29 tahun. Satu hal yang menarik adalah bahwa pendengar Siaran Pedesaan kebanyakan tidak dari mereka yang bermata pencaharian petani tetapi dari golongan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa Siaran Pedesaan kehadirannya'tidak hanya dinantikan oleh para petani tetapi oleh mereka yang bermata pencaharian sebagai pedagang, wiraswasta dan lain-lain. Sebagian besar menyatakan termotivasi untuk mendengarkan Siaran Pedesaan karena banyak manfaat yang diperoleh dari acara tersebut. Bahkan responden memberikan masukan teradap materi maupun bentuk penyajiannya. Dengan Siaran Pedesaan yang disiarkan melalui RRI Bogor , warga Kecamatan Ciomas Bogor menjadi tahu tentang informasi yang disiarkan. Baik itu informasi tentang cara bertani yang baik, cara ber KB, cara menjaga kesehatan dan sebagainya. Dan informasi yang diperoleh tersebut dapat meningkatkan kemampuan atau merubah sikap hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Sudirman
"Penelitian ini mengenai puden berundak Pasamuan yang terletak di desa Pasir Eurih Kecamatan Ciomas, Bogor. Situs Pasamuan merupakan bangunan dengan 9 teras dengan bentuk dan tinggalan yang memiliki ciri mirip dengan bangunan megalitik. Melihat ciri bangunan tersebut yang serupa dengan bangunan megalitik permasalahan yang hendak diteliti adalah bagaimanakah sebenarnya bentuk dan ciri lengkap Situs Pasamuan serta benda-benda peninggalan yang terdapat di dalamnya. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi data awal bagi penelitian selanjutnya. Langkah-langkah dalam penelitian adalah deskripsi banguan dan temuan yang terdapat di punden berundak Pasamuan, data tersebut kemudian di bandingkan dengan bangunan megalitik yang memeiliki cirri yang sama. Situs yang dijadikan pembandingan adalah punden berundak yang terdapat di Jawa Barat, yaitu punden berundak Gunung Padang, Pangguyungan, Pasir Gantung, dan Pasir Kolecer. Punden berundak tersebut dipilih karena memilki persamaan bentuk dan memiliki pengaruh kepercayaan yang sama yaitu agama Sunda Kuna atau yang dikenal dengan sebutan kabuyutan_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11410
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Yuhana
"Perhatian terhadap peranan wanita dalam pembangunan meningkat sejak permulaan tahun 70-an, dan memuncak pada tahun 1975 dengan diproklamirkannya Tahun Wanita Sedunia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada pertengahan tahun tersebut diadakan pula Konferensi Wanita Sedunia di Mexico City. Indonesia sejak dasawarsa tersebut, memperlihatkan berbagai program kegiatan, seminar, lokakarya, penelitian oleh, dari dan untuk wanita. Maksudnya ialah untuk lebih mengenal keadaan wanita dalam masyarakat yang mengalami perubahan pesat, menganalisis apa yang terjadi, serta menemukan cara menanggulangi hal-hal yang perlu diperbaiki atau dihilangkan. Munculnya perhatian ini berarti pengakuan bahwa kaum wanita merupakan sumber manusiawi, seperti tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), sama dengan kaum pria (Mely G. Tan, 1984 : v).
Menyadari pentingnya meningkatkan potensi wanita, berbagai studi telah dilakukan untuk menyoroti masalah "wanita dan kerja". Data Studi Makro dan data Studi Mikro menunjukkan dengan "nyata" peranan wanita di pedesaan dalam pekerjaan nafkah di berbagai sektor, pertanian dan non pertanian. Dari data Sensus Penduduk 1980 (Biro Pusat Statistik) nampak bahwa dari 16.9 juta pekerja wanita (dibanding dengan 34.6 juta pekerja pria), sebanyak 9.1 juta (53.8 %) tenaga kerja wanita terlibat di bidang pertanian.
Sekitar 7.8 juta (46.2 %) tenaga kerja wanita terlibat di sektor non pertanian, mencakup bidang dagang, jasa, transportasi dan industri "manufacturing". Data hasil Studi Mikro menunjukkan tenaga kerja wanita sebagian besar berada di bidang industri rumahtangga (seperti industri makanan jadi) dan bidang dagang (makanan jadi, minuman dan rokok). Bidang-bidang usaha ini kini dikenal dengan sektor informal.
Faktor sosial budaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi peranan wanita dalam pekerjaan nafkah. Sistem kekerabatan yang berbeda (patrilineal, matrilineal atau bilineal) yang mengenal pola adat menetap (setelah kawin) yang berbeda-beda mempunyai implikasi yang berbeda-beda pula terhadap peranan wanita dalam pekerjaan nafkah.
Sistem kekerabatan patrilineal pada masyarakat Batak menunjukkan kuatnya status sosial laki-laki dalam keluarga dan kerabatnya sejak proses sosialisasi anak sebagai penerus keturunan dan pembawa nama keluarga. Kuatnya peran serta wanita dalam pekerjaan nafkah, khususnya di bidang pertanian memberikan posisi yang kuat pada wanita Batak dalam mengatur perekonomian rumahtangga, hal mana memberikan motivasi yang kuat pada pendidikan anak (Asmi Hutajulu, 1987).
Sistem kekerabatan yang sama (patrilineal) pada masyarakat Bali, dan pengaruh yang besar dari agama Hindu yang mengenal sistem kasta mengembangkan adat istiadat yang khas pula bagi wanita Bali. Dalam mengatasi tuntutan untuk bekerja keras pada wanita Bali dan tak jarang pula disertai dengan imbalan kerja nafkah yang lebih kecil dan penilaian terhadap statusnya yang rendah, ternyata kebiasaan falsafah dan religi menyatakan semua pekerjaan itu adalah "dharma" dan baik, telah membenarkan peran serta wanita Bali dalam pekerjaan nafkah yang dianggap tidak pantas pada wanita Jawa. Hal ini telah membantu jangkauan yang lebih besar terhadap peluang bekerja yang meningkat karena berkembangnya pariwisata di Bali (I Gusti A.A. Ariani, 1986).
Sistem kekerabatan bilineal pada masyarakat Minahasa ternyata menempatkan wanita pada status sosial yang senilai dengan pria, lebih-lebih jika disertai dengan sumberdaya pribadi berupa pendidikan formal yang tinggi pada wanita. Peran serta wanita dalam adat Mapalus di bidang pertanian yang mencerminkan tipe pekerjaan nafkah berburuh tani karena mendapat upah ternyata tidak menempatkan pekerjaan tersebut pada jenjang yang paling rendah seperti pada masyarakat pedesaan di Jawa (A. E. Wahongan Kosakoy, 1987).
Menurut Standing (1981), agak sukar untuk mengungkapkan adanya pola umum tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja wanita karena hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Disamping faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya, partisipasi wanita dalam angkatan kerja juga berhubungan erat dengan siklus kehidupan perkawinan, umur pada kehamilan pertama dan jumlah anak yang dilahirkan (G. Standing, 1985: 395)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Guntur
"Latar Belakang Masalah
Kini yang masih menonjol pada masyarakat Indonesia dewasa ini adalah 69,29 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan walaupun sedikit menurun dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, dan bagian terbesar menempati Pulau Jawa dengan mengusahakan pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan, yang menciptakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang baru bagi mayoritas penduduk Indonesia.
Adanya pertambahan penduduk dan pembangunan di segala bidang diberbagai daerah di Indonesia seperti di Pulau Jawa mengakibatkan munculnya pemilikan baru untuk tanah pertanian sehingga hasil pertanian yang diusahakan oleh penduduk, terutama yang diolah secara tradisional akan membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.
Walaupun permasalahan ini tampaknya kurang berarti dan kelibatannya sepintas hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi sebenarnya hal itu dapat berlanjut menjadi permasalahan yang berskala nasional. Dengan demikian dalam kurun waktu yang panjang kemungkinan masalah tersebut akan membawa pengaruh yang tidak kecil terhadap daerah-daerah pertanian lainnya di Indonesia."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartaty Oktri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dengan menggunakan teori kualitas Christoper Lovelock yang terdiri dari: Information, Consultation, Order Taking, Hospitality, Caretaking, Exceptions, Billing, dan Payment. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data mix method yaitu menggabungkan antara teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara melakukan survei, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan beberapa narasumber dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kualitas Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor termasuk dalam kategori baik. Namun dalam beberapa hal pemohon PATEN masih merasa kualitas PATEN masih kurang baik dan perlu diperbaiki. Oleh karena itu, terdapat saran untuk perbaikan dan peningkatan kualitas PATEN di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, yaitu disediakan tanda informasi pelayanan berupa banner, akses dalam pembayaran pelayanan perizinan dapat dilakukan melalui transfer, menyediakan ruangan/loket pengaduan, petugas melakukan pencatatan terkait keluhan pemohon, membuat situs resmi Kecamatan Ciomas yang dapat menyediakan informasi PATEN dan dapat diakses oleh publik, dan menyediakan mesin/nomor antrian untuk pemohon.

This study aims to analyze the quality of the Integrated District Administrative Services (PATEN) in Ciomas Subdistrict, Bogor Regency using Christoper Lovelock's quality theory consisting of: Information, Consultation, Order Taking, Hospitality, Caretaking, Exceptions, Billing, and Payment. The method of this research used is quantitative research with a mix method that combines quantitative and qualitative data collection techniques. The instrument used in this study was by conducting surveys, in-depth interviews with several speakers and observations. The results showed that the majority of respondents stated that the quality of the Integrated District Administrative Services (PATEN) in Ciomas Subdistrict, Bogor Regency was included in good category. But in some cases the PATEN customer still feels that the quality of the PATEN is still not good and needs to be improved. Therefore, there are suggestions for improvement in the quality of PATEN in Ciomas Sub-District, Bogor Regency, which is provided a sign of service information in the form of a banner, access to the payment of licensing services can be done through transfers, providing complaints rooms/counters, officers make records related to the complaints of the customers, make an official site of Ciomas Subdistrict that can provide PATEN information and can be accessed by the public, and provide a machine/queue number for the customers."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Appriana Bathara Musu`
"Implan adalah salah satu metode kontrasepsi efektif, dan merupakan salah satu sarana yang penting dalam upaya pengendalian kelahiran baik untuk tujuan menunda dan menjarangkan kehamilan maupun untuk mengakhiri kesuburan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implan pada akseptor KB di Puskesmas Ciomas Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor tahun 2012.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan desain studi cross sectional dengan cara penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah 120 responden yaitu akseptor KBdi wilayah Puskesmas Ciomas dengan metode acak sederhana (simple random sampling).
Hasil penelitian menunjukkan 24% responden memakai kontrasepsi implan. Analisis Bivariat yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implan adalah umur dengan p valeu = 0,019, pengetahuan dengan p valeu = 0,000, sikap dengan p valeu =0,000, ketersediaan alat kontrasepsi dengan p valeu = 0,039, Biaya pelayanan kontrasepsi dengan p valeu = 0,002 dan dukungan suami dengan p valeu = 0,000.

Implants are one effective method of contraception, and is one important tool in the effort to birth control either for the purpose of delaying and spacing pregnancies and to terminate fertility. This study aims to determine the factors associated with contraceptive implants in acceptors of family planning health center Ciomas Ciomas Bogor District in 2012.
The study was a quantitative study, using cross-sectional study design by questionnaires. The sample in this study were 120 respondents who had a health center in the region of acceptor family planning Ciomas by simple random method (simple random sampling).
The results showed 24% of respondents use contraceptive implants. Bivariate analyzes relating to the use of contraceptive implants is valeu age with p = 0.019, with the knowledge valeu p = 0.000, the attitude with valeu p = 0.000, availability of contraceptives with valeu p = 0.039, cost of contraceptive services with valeu p = 0.002 and support her husband with valeu p = 0.000.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah Sofia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang karakteristik risiko pajanan benzen dan toluen
terhadap pekerja bengkel sepatu informal di Kecamatan Ciomas, Bogor dengan
menggunakan metode karakterisasi risiko model IPCS Harmonization Project dengan
sampel sebanyak 29 pekerja di 11 bengkel sepatu yang merupakan Homogenous
Exposure Group dan memiliki tingkat pajanan tertinggi karena menggunakan lem
dengan kandungan benzen sebanyak 32,01%. Alat pengumpul data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner, timbangan berat badan, perangkat sampling
personal dan preliminary survey form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Sebanyak 96,6% pekerja bengkel sepatu informal berisiko terkena efek
nonkarsinogenik toluen, 75,9% berisiko terkena efek nonkarsinogenik benzen, dan
58,6% pekerja berisiko terkena efek karsinogenik benzen untuk kondisi pajanan
realtime dan semakin lama masa kerja maka risiko akan semakin meningkat. Oleh
karena itu, diperlukan manajemen risiko yaitu dengan menurunkan nilai ambang batas
benzene menjadi 0,31 mg/m3 dan toluen 51,57 mg/m3, membatasi masa kerja menjadi
1,3 tahun untuk mencegah efek karsinogenik dan nonkarsinogenik benzen dan 1 tahun
untuk mencegah efek nonkarsinogenik toluen.

ABSTRACT
This research analyzes risk characteristics of benzene and toluene
exposure of footwear informal sector workers in Ciomas Bogor using the method
of risk characterization model by IPCS Harmonization Project with sample size of
29 workers in 11 informal footwear factories which is a homogenouse exposure
group and maximum risk level for using glue containing benzene (32,01%). Data
collection tool used in this study is a questionnaire, weight scales, personal
sampling device and preliminary survey form. The results showed that 96.6% of
total informal footwear workers at risk of noncarsinogenic effects of toluene,
75.9% informal shoe repair shop workers at risk of noncarsinogenic effects of
benzene, and 58.6% of workers at risk of carcinogenic effects of benzene
exposure for realtime and growing conditions length of work duration, then the
risk will increase. Therefore, the necessary risk management is to lower the
threshold value for benzene to be 0.31 mg/m3 and 51.57 mg/m3 toluene, limit the
period of employment to 1.3 years to prevent the carcinogenic and
noncarcinogenic effects of benzene and and 1 year to prevent noncarsinogenic
effects of toluene."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>