Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Herminingsih
"Dalam perkembangan dunia usaha yang pesat sekarang ini, dimana persaingan antara perusahaan semakin ketat, keberadaan Humas sudah dirasakan sebagai suatu kebutuhan. Fungsi Humas sebagai pelayanan informasi dan membangun citra perusahaan guna tercapai hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat, sangat penting untuk mencapai tujuan yang diingininya. Timbulnya saling pengertian antara perusahaan dan masyarakat ini akan memudahkan tugas, misalnya dalam menangani manajemen krisis. Karena citra yang baik dari perusahaan, akan sangat membantu pada saat perusahaan itu mengalami krisis.
Pada prakteknya memang banyak perusahaan yang sudah menempatkan bagian Humas, tetapi nampaknya banyak pula perusahaan secara tepat. misi kehumasan sekalipun hasilnya yang belum memanfaatkan fungsi Humas Bahkan masih ada yang tidak menyadari bahwa adalah ikut membangun citra perusahaan, baru terasa setelah waktu yang cukup lama dan tidak bersifat nyata. Banyak perusahaan yang masih melihat segi keuntungan yang sifatnya jangka pendek saja, daripada perusahaan yang memang hasilnya tidak nyata dan citra tidak bisa langsung dirasakan.
Berangkat dari keadaan di atas, melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengertian manajer (sebagai pelaksana jalannya perusahaan) mengenai Humas dan manajemen krisis sebagai salah satu tugas Humas. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 50 orang manajer yang dilihat berdasarkan ruang lingkup kegiatannya dan berkantor di wilayah Segitiga Emas Jakarta ( wilayah sepanjang Jalan Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto dan Kuningan ). Sedangkan teknik sampel yang digunakan adalah sampel sengaja (purposive sampel) yaitu sengaja dipilih dari sekian banyak populasi untuk dimasukkan kedaiam kelompok sampel.
Penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa sebagian besar dari responden memiliki pengertian yang tinggi tentang Humas. Mereka terdiri dari manajer umum, manajer manajer personalia, manajer keuangan, manajer pemasaran dan tidak terkecuali manajer Humas sendiri. Sedangkan pengertian mengenai krisis dapat dikatakan, sebagian besar dari responden memiliki pengertian yang baik tentang masalah ini. Yang penting adalah adanya kenyataan bahwa sebagian besar responden mengemukakan Humas amat berperan dalam mengatasi krisis perusahaan, khususnya untuk masalah yang berkaitan dengan citra perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Siswanty Sukarya
"PT. Garuda Indonesia yang bergerak dalam industri jasa penerbangan saat ini menghadapi tingkat persaingan udara yang semakin terbuka dan global, karenanya mereka yang melayani lebih balk akan memenangkan persaingan. Kernudahan informasi dan cita-rasa konsumen yang semakin canggih menyebabkan mereka menghindari perusahaan penerbangan yang not up world-class service standards.
Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam hal citra perusahaan, untuk mengatasinya diperlukan peran Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations. Lembaga ini kerap disebut ujung tombak perusahaan dalam memberikan pelayanan informasi, membentuk dan rneningkatkan citra perusahaan agar dikenal identitasnya di masyarakat serta diharapkan pula sebagai penunjang kegiatan pernasaran. Oleh karena itu penulis merasa perlu membuat penelitian mengenai Pengertian Manajer PT. Garuda Indonesia mengenai Humas dan Manajemen Krisis.
Berdasarkan analisa data, ternyata pengertian akan peranan Humas PT. Garuda Indonesia positif; dalam peranannya sebagai sarana Komunikasi. Pengakuan manajerial cukup tinggi, Humas dalam struktur organisasi bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Namun dalam hal aktifitas hubungan antar lembaga terkait, belum semua bagian perusahaan terlibat kegiatan Humas, belum semua bagian perusahaan melibatkan Humas Sesuai dengan kapasitas dan kewenangannya. Sebagian besar responden belum menyadari wewenang dan kapasitas Humas dalam Community Relations, apa bedanya Humas dengan periklanan, dengan pemasaran dan Peranannya dalam Krisis Manajemen.
Mengenai manajemen krisis sebagai salah satu tugas Humas, hasil pengumpulan pendapat menunjukkan para manajer menyadari akibat dan krisis yang dihadapi berdampak serius terhadap perusahaan, mempengaruhi motivasi kerja karyawan, merugikan citra perusahaan. Oleh karena pertimbangan-pertimbangan demikian, maka responden secara keseluruhan menjawab setuju Humas harus berperan menanggulangi masalah Komunikasi dalarn setiap Krisis yang dihadapi perusahaan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hany Nurahmawati
"Adanya air bening dalam kemasan menimbulkan gaya hidup yang baru di kalangan konsumen Indonesia. Tawaran kesehatan dan kepraktisan merupakan salah satu daya tarik air bening tersebut, padahal yang ditawarkan hanyalah air bening biasa yang tidak berwarna, tidak bercita rasa, dan tidak berbau. Sebagai pionir dalam bisnis air bening kemasan, AQUA menguasai pasar, disusul AdeS pada posisi ke dua. Bila kita perhatikan, kemasan kedua merek air bening tersebut hampir mirip satu dengan yang lainnya. Keadaan ini tentu bisa menyulitkan konsumen dalam mengenali produk yang dimaksudkan, padahal kemasan merupakan hal penting dalam mengidentifikasikan produk. Untuk itu penulis ingin mengetahui bagaimanakan pengertian dan pengetahuan konsumen mengenai kemasan AQUA dan AdeS.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang didapatkan dari berbagai pihak, akhirnya penulis mengadakan penelitian sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebanyak orang konsumen Artomoro Department Store penulis jadikan sampel. Penulis juga mempertimbangkan faktor-faktor jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, sumber air, dan kebiasaan minum sebagai faktor yang mempengaruhi, serta 100 kebiasaan belanja dan kebiasaan melihat iklan sebagai variabel antara.
Hasilnya, sebagian besar konsumen cukup mampu memahami dan sangat tahu mengenai kemasan AQUA dan AdeS. Baik kebiasaan belanja maupun kebiasaan melihat iklan, ternyata tidak memberikan pengaruh yang berarti pada kemampuan konsumen untuk memahami dan mengetahui kemasan air bening. Berdasarkan pengalaman selama penelitian, penulis juga menyertakan saran kepada rekan-rekan yang tertarik dengan masalah kemasan, Artomoro Department Store dan Produsen air bening kemasan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurhandayani
"ABSTRAK
Makin banyaknya organisasi bisnis yang bersedia melakukan kegiatan lLM, membawa angin segar dalam dunia periklanan di Indonesia. Karena pada hakekatnya iklan tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk tujuan bisnis dan komersil saja, tetapi iklan juga dapat digunakan sebagai sarana menunjang pembangunan. ILM yang be1um memasyarakat ini, merupakan suatu hasil kerjasama antara pihak media dan organisasi tertentu. Kerjasama tersebut didasarkan pada pertimbangan non komersil. Media menyediakan ruang/halaman yang sedang kosong, dan organisasi menyediakan art work iklannya, tanpa ada yang membayar atau dibayar. Akibatnya jika kita lihat penampilan sebuah ILM, terdapat beberapa kelemahan. Frekuensi penerbitan yang jarang serta tidak pasti, karena menunggu kesediaan media menyediakan ruangan, serta gambar yang tidak berwarna merupakan beberapa diantara kelemahan tersebut. Sehingga muncul pertanyaan, apakah dengan keadaan yang demikian masyarakat akan mampu untuk mengerti mengenai ILM dan mengetahui pesan-pesan yang disampaikannya. Apalagi jika mengingat beberapa pendapat· yang menyatakan, bahwa pengulangan suatu iklan dan penampilan iklan yang berwarna, merupakan faktor yang perlu diperhatikan guna mendapat hasil yang baik. Dengan berbekal kerangka pemikiran yang diambil dari berbagai sumber, pertanyaan tersebut ingin dijawab melalui penelitian. Sebagai sampel diambil 100 orang pelanggan Termpo. Kemudian dipertimbangkan beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi hasil penelitian. ~aktor tersebut ndalah, jenis kelamin, umur, pendirlikun dan lumanyu reaponden berlangganan Tempo, serta frekuensi membaca iklan. Penelitian ini menghasilkan jawaban, bahwa sebagian besar dari sampel ternyata pernah melihat mengenal lLM. Sayangnya pengenalan ini tidak diikuti dengan pengertian dan pengetahuan yang baik mengenai ILM. Tidak banyak responden yang mengerti secara benar apa yang dimaksud dengan ILM dan tujuan serta manfaat ILM Selain itu, ternyata sebagian besar dari sampel hanya mengingat satu atau dua pesan ILM saja. Bahkan terdapat beberapa responden, yang tidak ingat sama sekali pesan yang pernah dimuat ILM pada majalah Tempo. Begitu pula untuk ILM di majalah/surat ka~ar lain, tidak banyak responden yang mengetahui dan pernah melihatnya. Melihat hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat disampaikan. Pertama, perlu ada perbaikan dari segi penampilan lLM seperti: dengan frekuensi yang lebih sering, dan berwarna. Kedua, harus ada kerja sama antara organisasi sosial dan organisasi bisnis dalam pembuatan lLM. Ketiga, seba±kriya ILM tidak hanya terbatas di media cetak saja, tetapi dap~t juga menggunakan media luar ruang lainnya. Keempat, saran terakhir ini untuk mereka yang berniat mengadakan penelitian ulang ataupun lanjutan, sebaiknya mengambil sampel yang lebih besar, sehingga dapat kita membuat kesimpulan secara nasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Badawi
"ABSTRAK
Universitas Indonesia sebagai lembaga perguruan tinggi publik di melalui pers. negeri berkepentingan untuk berhubungan dengan luarnya, salah Hubungan tersebut dilakukan semata-mata dalam hubungan yang satunya adalah dengan dan bergantungan, karena hidup dalam suatu lingkungan, tak mau kegiatannya akan saling bersinggungan. saling yang mau Bagian Hubungan Masyarakat-lah yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan yang berhubungan secara resmi Bagian Humas UI memiliki tugas dan fungsi sebagai layaknya Humas organisasi lainnya, yaitu untuk dalam dengan pers. mengkomunikasikan segala aktivitas UI kepada masyarakat luar, guna terciptanya citra yang baik. Sehingga konsep Hubungan Media (Media Relations) pada kebanyakan organisasi lainnya, juga bisa diterapkan secara praktis pada Humas UI. Pada tahap operasionalisasinya, antara teori Media Relations yang ideal dengan prakteknya di lapangan sering tidak sejajar secara sempurna. Walaupun tugas dan fungsi Humas UI secara struktural maupun gambaran kerjanya tegas dan rinci menunjuk pada kegiatan Media Relations, namun pada prakteknya kurang memberi hasil maksimal. Hasil maksimal dari sebuah hubungan media dapat terlacak dari respon pers terhadap kegiatan-kegiatan Humas UI tidaklah berbeda UI. Komentar pers yang mengkritik Humas mencolok dengan kritikan pers Humas-humas di departemen pemerintah. kental serta kurang memberikan informasi secara cepat, tepat dan terus terang, sebagai beberapa hal yang dianggap secara terhadap kegiatan Kesan birokratisnya yang kurang memuaskan pers. fungsi antara Humas dan Pers mengakibatkan keduanya menjadi kompleks. Di satu pihak Humas UI ingin bertangung jawab sebaik-baiknya terhadap organisasi berada di atasnya; di lain pihak pers mempunyai kepentingan tersendiri dengan informasi yang dicari dan diterimanya dari Humas sesuai dengan nilai berita, visi, dan misi medianya. Perbedaan hubungan yang Dari wawancara mendalam dapat diketahui, ketidaksempurnaan kegiatan Media Relations dari Humas UI ini tidaklah I mengganggu secara mendasar bagi kelanjutan hubungannya dengan pers. Karena pers itu sendiri pada isyu-isyu tertensudah cukup puas sensitifv politis, Humas UI tidak bisa diandalkan sebagai lembaga resmi yang menjadi sumber berita yang rapkan tampil. Ini menguatkan fenomena dominan yang seragam dengan Humas pemerintah lainnya. misalnya kegiatan akademis ilmiah, layanan Humas UI. Namun, pada isyu yang tu, dengan terutama masalah diha- Peningkatan kualitas hubungan media memiliki dua syarat pokok, yakni pemberian otoritas yang lebih besar kepada Humas UI dalam berhubungan dengan pers, serta peningkatan sumber daya stafnya agar lebih menguasai praktek hubungan media secara profesional."
1993
S3941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Glorya Agustiningsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Andari
"Kesaling tergantungan fungsi humas dengan media mengakibatkan hubungan di antaranya terjalin secara unik. Tak jarang di antara mereka saling apriori terhadap antar profesinya, dan saling terjadi kesalah pamaman dalam menjalankan profesinya masing-masing. Fenomena apriori yang terjadi pada masing-masing profesi humas dan
wartawan) tersebut humas berusahan seharusnya tida menanggul anginya
terjadi, karena dengan melakuka kegiatan media relations yang tujuan utamanya untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak pers. Jika praktisi humas menjalankan prinsip-prinsip media
relations dengan baik, diharapkan hubungan yang terjalin
dengan pihak pers adalah hubunganan mutualisme (saling
menguntungkan ), hub ngan yang harmonis dan tidak saling
apriori terhadap profesi masing-masing. Kese n jangan yang
terjadi adalah praktis i hurnas s u~a h melaksanakan prinsip-
·•
prinsip good media r-ela t i ons, eta}2li tetap saja terjadi
kesalahpahaman pacta masing-masing pihak. Berarti dis ini
dapat diasumsikan terjadi kesenjangan pemahaman antara
jurnalis dan praktis i hurnas tentang fungsi kegiatan media
relations. Penelitian ini ingin membuktikan apakah benar
terj adi perbedaan persepsi an tara j urnalis dan praktisi
humas mengenai pelaksanaan fungsi media relations. Populasi dalam penelitian ini adalah para wartawan
surat kabar yang beredar di Jakarta dan pernah (dalam
satu tahun terakhir) atau sedang menjalankan hubungan
professional dengan PR, dan para praktisi PR
bidang media relations} yang bekerja di Jakarta.
pengambilan sampel yang digunakan adalah s~mple
(humas
Tehnik
random
sampling. Penelitian ini menggunakan met.oqe kuanti tat if
deskriptif, dengan metode pengumpulan data penyebaran
kuesioner. Metode analisa yang digunakan adalah
Independent-Samples T Test, mengingat skala yang
digunakan pada variable independent adalah nominal dan
pada variable dependent menggun kan skal a interval.
Setelah melalui pengolahan data dengan program SPSS ,
.hipotesis penelitian i ni terbukti bahwa s or perseps i
antara wartawan dan prakt · s i humas mengenai pelaksanaan
fungsi media re1ations adalah berbeaa. Dengan nila i sig.
0. 000 , yang artinya has i l peneli tian i ni dapat berlaku
pada ingka populasi.
Jaai dapat dis~mpulka n, t i da berfungsinya kegiatan
media relations s cara optimal dengan indika..tor adanya
hubungan yang tidak harmonis
baik antar a PR dan war12:awan,
dan kerj asama ang kurang
disebabkan karena terj adi
perbedaan perseps antara kedua belah p ihak mengenai
pelaksanaan fungsi media relations itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bouman, P. J. (Pieter Jan)
Semarang: Jajasan Kanisius, 1959
301 BOU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bouman, P. J. (Pieter Jan)
Jakarta: Jajasan Pendidikan Masjarakat , 1957
301 BOU s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>