Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mia Fauziah
"Penelitian ini memaparkan bagaimana gambaran persepsi khalayak terhadap serial iklan kartu sim simPATI. Dalam penelitian ini, unsur iklan yang diteliti yaitu unsur illustrasi, judul dan naskah iklan. Untuk illustrasi iklan ini menggunakan gambar kepala botak, mobil tanpa ban, tikus di roda berjalan dan udang dibalik batu. Selain keempat unsur illustrasi, juga keempat judul dan naskah iklan ikut diteliti.unsur judul dan naskah merupakan unsur yang melengkapi atau memperjelas illustrasi; tanpa judul dan naskah, illustrasi iklan itu maknanya belum jelas begitupun sebaliknya. Iklan kartu sim simPATI ini tampil di berbagai media baik media cetak maupun elektronik. Namun, dalam penelitian ini, yang diteliti hanya iklan media cetak terutama iklan yang ada di harian KOMPAS selama periode bulan Agustus 2003.adapun populasinya adalah target market dari kartu simPATI itu sendiri, sedangkan sampelnya adalah para mahasiswa/I FISIP UI jurusan komunikasi yang memiliki atau menggunakan handphone. Data primer untuk penelitian yang bersifat deskriptif ini didapatkan dengan jalan mewawancarai 100 responden dengan instrumen kuesioner juga sambil diperlihatkan gambar-gambar iklan secara keseluruhan. Sebagai data penunjang dilakukan juga wawancara dengan pihak Telkomsel sendiri. Dan hasil penelitian ternyata responden umumnya terkena atau terekspos oleh serial iklan kartu simPATI ini juga frekuensi tereksposnya pun cukup sering dan iklan ini pun paling sering dilihat lebih dari tiga bulan yang lalu. Televisi sendiri merupakan media yang paling banyak menerpa responden ini. Untuk perhatian, kebanyakan responden termasuk kedalam perhatian tidak sukarela karena mereka memang tidak ingin mengganti kartu sim mereka sehingga mereka tidak merasa perlu mencari informasi tentang kartu simPATI. Untuk interpretasi, kebanyakan responden yang termasuk kedalam kelompok penyerderhanaan pesan dan penyusunan pesan. Ini bisa dilihat bahwa mereka `setuju' dengan pernyataan mengenai keempat serial iklan. Sedangkan dampak dari persepsi sendiri, untuk pengenalan, banyak responden yang pernah melihat keempat illustrasi, judul dan naskah dan untuk pengetahuan terhadap keempat unsur iklan tersebut, untuk judul dan naskah kebanyakan responden menyatakan setuju'. Untuk kesan terhadap keempat unsur iklan dan keempat iklan secara keseluruhan, responden menyatakan 'biasa saja', dan untuk pilihan iklan, serial iklan pertama dan ketiga paling banyak dipilih responden. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat bahwa dalam membuat sebuah iklan, kita tidak bisa memisahkan unsur illustrasi, judul dan naskah karena ketiga unsur tersebut merupakan suatu kesatuan. Baik illustrasi, judul maupun naskah hams dibuat semenarik mungkin sehingga iklan tersebut bisa menarik perhatian pembaca dan akhimya khalayak membaca isi pesan iklan itu.. Khalayak sendiri dalam memahami isi iklan pun berbeda-beda tergantung persepsi masing-masing. Dalam memahami sebuah iklan, khalayak bisa menginterpretasikannya secara sederhana, menyimpang atau secara tersusun. Untuk mengetahui persepsi khalayak terhadap sebuah iklan, kita tidak hanya melihat hasil pemaknaan yang diberikan khalayak tapi kita juga harus melihat bagaimana mereka memahami sebuah iklan, apakah mereka memiliki perbedaan dalam memberikan makna dengan isi pesan yang disampaikan dalam iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Intan Primadini
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa persaingan perusahaan-perusahaan di dunia bisnis semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan tersebut melakukan berbagai cara untuk mempromosikan produknya. Unilever sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi consumer?s good memilih cara lain untuk berpromosi. Melalui salah satu produknya, yaitu Lifebuoy, Unilever mempublikasikan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Lifebuoy. Publikasi itu menggunakan salah satu tools Marketing Public Relations (MPR) yaitu advertorial. Salah satu tugas Public Relations (PR) adalah mendukung perusahaan untuk mencapai visi dan misinya, termasuk mendukung kegiatan marketing perusahaan.
Masyarakat akan melakukan kegiatan pembelian jika citra perusahaan dan citra produknya baik di mata mereka. Banyak hal yang bisa membentuk citra positif mengenai suatu produk, salah satunya melalui CSR. Atas dasar itulah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kredibilitas advertorial terhadap persepsi khalayak mengenai isi advertorial tentang CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy dan untuk mengetahui pengaruh persepsi khalayak mengenai CSR tersebut terhadap citra Lifebuoy (brand image), serta untuk mengetahui adakah perbedaan persepsi mengenai CSR yang dilakukan Lifebuoy dan citra merek Lifebuoy antara pemakai dan bukan pemakai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma positivis pada pendekatan kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Ekstensi FISIP UI. Sampelnya diambil secara acak dari populasi yang telah dipilih dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Penelitian ini memerlukan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Data sekunder diperoleh melalui company profile dan kepustakaan.
Dari hasil survei dan analisis data yang dilakukan, diketahui tingkat kredibilitas advertorial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi mengenai CSR dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat sedang. Sementara persepsi mengenai CSR juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra merek Lifebuoy dan kekuatan hubungannya berada pada tingkat lemah. Tidak ada perbedaan persepsi yang signifikan antara pemakai maupun non-pemakai Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek.
Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kredibilitas advertorial CSR maka persepsi khalayak mengenai CSR pun akan semakin positif, diterima. Dan hipotesis yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi khalayak mengenai CSR yang dilakukan oleh Lifebuoy maka semakin positif pula citra merek, juga diterima. Sementara hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi antara pemakai dan non-pemakai produk Lifebuoy mengenai CSR dan citra merek, tidak diterima.

This research is based on the fact that competition in the business world today has become fiercer. Companies have done many things in order to promote their products. Unilever, as one of the companies that produces consumer?s goods has chosen a different way in promotion. Through one of their products, Lifebuoy, Unilever publicizes the Corporate Social Responsibility (CSR) activity which is organized by Lifebuoy. The publication uses one of tools Marketing Public Relations (MPR) that is advertorial. One of the duties of Public Relations (PR) are to support the company in achieving their aim, including supporting company?s marketing activities.
People will purchase if the company?s image and products are valuable for them. There are many things which can establish a positive image about a product, one of them is through CSR. On the grounds of, this research is aimed to recognize the influence of the advertorial credibility rate in people?s perceptions regarding the content of the advertorial about CSR which has been did by Lifebuoy, to recognize the influence of people?s perception regarding CSR to Lifebuoy brand image, and to recognize whether there are the perception differences between users and non-users about CSR and brand image.
This research is done by using ?positivist? paradigm with quantitative-explanative approach. This research is needed primary and secondary data. The primary data was collected through a survey by spreading questionnaires while the secondary data was gained through company profile and literatures. The populations of this research were taken from college students of the Faculty of Social and Political Science Extension Program University of Indonesia. The sample was taken randomly from 60 persons in the chosen population.
From the survey and the data analysis, it has been recognized that the advertorial credibility rate gives significant influences in the perceptions considering CSR and its relation strength is in the medium level. CSR also gives significant influences in the Lifebuoy brand image in the low level. There are no significant perceptions differences between Lifebuoy users or non-users concerning CSR and brand image.
According to the result of the data analysis, the research hypotesis which explain that the more higher CSR advertorial credibility rate, the more positive people?s perception about it is accepted. The hypotesis which explain more positive people?s perception about CSR ? did by Lifebuoy ? so the brand image will be more positive too is also accepted. Whereas the hypotesis which explain that there are perception differences about CSR and Lifebuoy brand image between user and non-users is not accepted.
"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allamandawati Sumarna
"Diberlakukannya Pakta 27 tahun 1933 menimbulkan persaingan ketat di kalangan perbankan. Bank berlomba— lomba menciptakan dan memperkenalkan produk tabungan baru kepada masyarakat bahkan ada yang berhadian ratusan juta rupiah. Berbagai kelebihan dan keuntungan tabungan disebutkan terutama dalam iklan tabungan setelah Pakto 27. Penelitian ini bertujuan melihat kecenderungan pola penyajian dan gambaran perbedaan pesan iklan tabungan sebelum dan sesudah Pakto 27 tahun 1953 di harian Kompas. Penelitian mengenai iklan tabungan ini bersifat deskriptif analitis dan dilakukan dengan metode analisis isi. Sampel penelitian berjumlah 34 iklan tabungan. 3 iklan dari periode pertama (1988) dan 31 iklan berasal dari periode kedua (1990) Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat 3 tema pesan yang diangkat ke dalam iklan tabungan pada periode pertama dan kedua, yaitu: keuntungan, layanan dan citra-keamanan. Iklan tabungan pada periode pertama cenderung bertema layanan kepada nasabah sedangkan pada periode kedua memfokuskan pada keuntungan. Jumlah produk tabungan, frekuensi pemunculan dan versi iklan tabungan jauh iebih banyak pada periode kedua dibandingkan periode pertama. Pendekatan kreatiP iklan pada periode pertama cenderung menggunakan tipe informasi, pada periode kedua menggunakan tipe emosi, raaa kedua periode sebagian besar iklan menggunakan unsur verbal aan non verbal. Unsur heaaiine, boay copy dan slogan tidak mengalami perubahan pada periode kedua, yaitu tetap menggunakan jenis news headline dengan cara penyampaian langsung, \ body copy jenis straight line copy dan slogan jenis corporate. Sementara unsur lain pada iklan tabungan periode kedua mengalami perubahan. Seperti metode penulisan cenderung menggunakan copy panjang, menggambarkan karakteristik produk dengan work. Sedangkan tata letaknya banyak menggunakan ilustrasinya teknik artjemsposter dan sebagian besar iklan tabungan tampil oerwarna. Kesimpulannya iklan tabungan pada periode kedua lebih berkembang dalam ide maupun penampilan fisik karena situasi persaingan dunia perbankan menuntut kreatifitas yang tinggi pula dalam iklannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soeyanto
"ABSTRAK
Tumbuhnya puluhan suratkabar baru semakin mempertegas atraksi visual di dunia media cetak. Di sini terlihat fungsi desain yang berusaha membantu khalayak mempermudah menyerap informasi. Desain mengomunikasi pesan. Sehingga dari titik ini, membedah desain dengan pisau Ilmu Komunikasi diharapkan dapat menemukan nadinya.
Penelitian Desain Suratkabar ini dilakukan dengan pendekatan Studi Kasus. Obyek Penelitian yang diambil adalah suratkabar Media Indonesia dan Kompas. Media Indonesia mewakili aliran desain kontemporer dan KOMPAS mewaliki aliran desain konservatif. Karakteristik desain obyek penelitian sebagai hasil proses manajemen media dilacak atas elemen rubrikasi, layout, tipografi, warna, dan ilustrasi.
Hasil penelitian terhadap obyek penelitian menunjukkan unit desain memiliki peranan penting dalam proses manajemen media. Posisinya setingkat redaksional dan pemasaran. Dari rapat manajemen yang dilakukan untuk menentukan edisi keesokan harinya, desainlah yang berwenang menetapkan rancangan layout (dummy) sebagai patokan bagi unit-unit yang lain menyikapi wujud kemasan suratkabar yang akan diproduksi.
Wujud kemasan itu yang beresiko dinilai khalayak dari pertama kali mencangak hingga membalik lembaran terakhir. Khalayak yang terbagi atas pembeli eceran dan langganan itu ternyata memiliki orientasi desain masing-masing. Dari pengalaman mengonsumsi media dan usianya, pembeli eceran cenderung memilih suratkabar beraliran desain kontemporer. Pelanggan lebih menikmati suratkabar yang beraliran desain konservatif. Desain kontemporer berkarakteristik halaman muka tidak berstruktur, banyak ilustrasi, jumlah kolom bervariasi, berwarna, dan sebagainya. Sedangkan karakteristik desain konservatif diantaranya lebih mementingkan konsistensi, berstruktur, umumnya tidak berwarna, sedikit menggunakan ilustrasi, dan masih mengenal "jumps".
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tim Lorinsi
"Ledakan informasi dan media sebagai dampak pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini menimbulkan gejala masyarakat dengan komunikasi berlebih (overcommunicated society), Terpaan informasi yang melebihi kapasitas masyarakat ini terutama di kota besar dengan status social ekonomi tertentu. Iklan sebagai alat penting dalam komunikasi pemasaran juga terkena dampak ini. Produk rokok yang merupakan produk dengan bahan dasar yang relatif sama pada tiap produk harus bisa dikomunikasikan dengan melalui fungsi psikologisnya. Ini merupakan jalan terbaik untuk dapat memposisikan produk pada benak konsumen. Positioning dengan upaya pelekatan citra merek dianggap perlu oleh rokok Sampaerna A Mild untuk menjadikannya unik dan terhindar dari persaingan langsung. Kesenjangan antara citra merek yang diharapkan komunikator (Sampoerna Mild) dan khalayak akan merupakan indikator keberhasilan awal sebuah iklan. Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dimana kondisinya akan berbeda bila dilihat dari faktor-faktor tertentu. Populasi mahasiswa FISIP UI sampelnya ditarik melalui teknik penarikan sampel Probabilita dengan Stratified Random Sampling secara kuantitatif datanya akan diambil melalui metede Survai Sampling. Penggunaan pedoman wawancara berstruktur dengah pernyataan tentang persepsi yang menggunakan skala Likert akan diuji validitasnya melalui critical ratio item sebagai alat ukur utama dalam penelitian bertipe deskriptif ini. Dengan menggunakan kerangka pemikiran yang mengacu pada konsep-konsep dan penelitian terdahulu, hipotesa yang diajukan akan diuji melalui teknik T Test yang akan melihat tingkat perbedaan pada rata-rata hitung variabel "pembeda" pada variabel "persepsi", Dengan kesepakatan bahwa nilai t yang diperoleh hares signifikan pada p<0.05, sesuai dengan batas toleransi kesalahan dalam ilmu sosial sebesar 5%. Hasilnya adalah perbedaan dalam mempersepsikan citra merek rokok Sampoerna A Mild secara integral signifikan pada pengenaan iklan tertentu. Sedangkan bila dilihat secara parsial, citra Low Tar Loo Nicotine secara signifikan dipersepsikan berbeda pada variabel "pembeda" kebiasaan merokok, pengaruh lingkungan dan pengenaan iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 1994
S4308
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>