Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 568 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Solichin Salam
Jakarta: CISR, 1990
726.2 SOL m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Satyawati Suleiman
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
732.4 SAT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haq Faruqi
"Skripsi ini membahas tentang Masjid Jami Muntok dan kaitannya sebagai Monumen Kesultanan Palembang. Masjid Jami Muntok terletak di bagian barat Pulau Bangka dan dibangun pada akhir abad 19. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, analisis dan interpretasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan adanya kaitan antara Masjid Jami Muntok dengan Kesultanan Palembang pada masa lalu berdasarkan kesamaan gaya bangunannya dengan Masjid Agung Palembang. Selain itu berdasarkan analisis sejarah Kota Muntok pada masa lalu merupakan bagian dari kekuasaan Kesultanan Palembang. Oleh karena itu pengaruh dari Kesultanan Palembang terhadap perkembangan Kota Muntok dari segi budaya, sosial, ekonomi dan teknologi sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya Masjid Jami Muntok sebagai bukti adanya relasi kuasa antara Kesultanan Palembang dan Kota Muntok di Pulau Bangka.

This thesis discusses the Jami Muntok Mosque and relation as monument Sultanate of Palembang. Jami Muntok Mosque located in the western part of Bangka island and built in the late 19th century. This study uses data collection, analysis dan interpretation. The results of this study showed a link between Jami Muntok Mosque with the Sultanate of Palembang in the past based on the similarity of architecture with Palembang Grand Mosque. Moreover based on the analysis of the historical city of Muntok in the past was part of the Sultanate of Palembang. Therefore, the influence of the Sultanate of Palembang to the development Muntok City in terms of cultural, social, economic and technological very great. This is proved by the establishment of Jami Muntok Mosque as evidence of the power relations between the Sultanate of Palembang and City of Muntok in Bangka Island."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilal Amirudin
"Tugas akhir ini membahas tentang bangunan bersejarah Aljazair yakni Masjid Ketchoua. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pembangunan Masjid Ketchoua, bagaimana alih fungsi Masjid Ketchoua menjadi Gereja Katedral St. Philipe, dan bagaimana pengembalian fungsi Masjid Ketchoua. Penulisan menggunakan metode kualitatif dengan cara mencari informasi melalui jurnal, buku, dan berita. Teori yang digunakan adalan Teori Imperialisme dan Imperialisme Kuno yang berfokus pada kepercayaan masyarakat Aljazair pada masa Turki Utsmani dan Perancis yakni bangunan Masjid Ketchoua. Adapun hasil temuan pada penelitian ini adalah Masjid Ketchoua dibangun oleh suku Rebai’ pada 1436. Masjid Ketchoua dibangun secara besar-besaran pada masa Turki Utsmani (1529-1830) Sedangkan pada masa Perancis di Aljazair, Masjid Ketchoua mengalami perubahan menjadi Gereja Katedral (1830-1962). dan Masjid Ketchoua mengalami pengembalian fungsi pada masa kemerdekaan Aljazair (1962).

This final project discusses the historical Aljazair building, namely the Ketchoua Mosque. The purpose of this paper is to explain how the construction of the Ketchoua Mosque, how the function of the Ketchoua Mosque is changed to the St. Cathedral Church. Philipe, and how to restore the function of the Ketchoua Mosque. The writing uses a qualitative method by searching for information through journals, books and news. The theory used is the Theory of Imperialism and Ancient Imperialism which focuses on the beliefs of the Algerian people during the Ottoman and France periods, namely the building of the Ketchoua Mosque. The findings of this study show that the Ketchoua Mosque was built by the Rebai 'tribe in 1436. Ketchoua Mosque was built on a large scale during the Ottoman Turks (1529-1830). 1962). and Ketchoua Mosque experienced a return to function during the independence of Algeria (1962)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prayoga Kartomihardjo, compiler
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
959.828 PRA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Budaya UI, 1990
725.94 UNI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fanani
Yogyakarta: Benteng Pustaka, 2009
726.2 FAN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad
726.2 ACH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Keri Asteria
"Monumen adalah salah satu elemen kota. Perencanaannya mempengaruhi kota secara keseluruhan dan kualitas visual dari kota. Monumen yang baik akan mempercantik wajah kota, sementara monumen yang diperlakukan tidak dengan semestinya akan memperburuk keadaan suatu kota, karena monumen juga hadir sebagai identitas suatu kota. Banyak monumen ada dalam kota namun tidak bermakna apapun bagi kota, atau paling jauh hanya berfungsi sebagai hiasan yang tersingkirkan dari dinamika kehidupan kota sehari-hari. Banyak yang terkait dalam masalah ini karena monumen seharusnya tidak pernah hanya menjadi elemen pelengkap, karena monumen didirikan untuk suatu maksud tertentu.
Esensi kota yang indah adalah kehidupan yang berlangsung di dalamnya. Interaksi yang terjadi antara elemen-elemen fisik kota dengan penduduk dan mobilitasnya. Sebuah monumen menjadi bermakna bagi kota apabila ia dapat berinteraksi dengan penduduk kota sehingga dapat diapresiasi dengan baik.
Teori mengenai monumen, seni, kota serta kesatuan antara ketiga hal tersebut adalah titik tolak untuk pada akhirnya diperoleh pemahaman mengenai monumen sebagai seni dalam kota. Dari berbagai teori dan studi kasus, ternyata keberadaan monumen sebagai seni dalam kota tidak selalu berhasil, tergantung dari perlakuan yang diberikan kota tersebut pada masing-masing monumen.
Perlu lebih dari sekedar fisik monumen yang indah untuk dapat menghadirkan seni dalam kota. Agar dapat diapresiasi dengan baik, perlu adanya pembenahan kota, menempatkan monumen-monumen sesuai dengan tempatnya, selain itu masyarakat harus terlebih dahulu memperoleh pendidikan publik mengenai monumen-monumen tersebut sesuai dengan latar belakang sejarah yang membentuknya.
Hasilnya adalah kualitas kehidupan kota yang lebih baik, yang memberikan kota sebuah nilai tambah, manfaat dan kenikmatan bagi penduduk kota."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>