Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122252 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felix Jebarus
"Dalam setiap organisasi, bagian public relations memainkan penting. Public relations berperan sebagai fungsi bagi perusahaan/organisasi bersangkutan. Sebagai fungsi itu berarti public relations harus mendukung setiap langkah atau kebijaksanaan yang dibuat oleh perusahaan. Termasuk pula mengkomunikasikan kebijaksanaan yang dibuat kepada public. Dan public yang dihadapi perusahaan, terbagi menjadi dua bagian besar yaitu internal public yang meliputi Dalam peranan manajemen manajemen, perusahaan antara lain, seluruh anggota perusahaan berikut para pemegang saham. Sedangkan external public yang dihadapi perusahaan meliputi antara lain, pihak Pemerintah, konsumen atau klien dari pihak perusahaan- Yang muncui dari pihak publik kadang-kadang bukan hanya ide-ide yang mendukung perusahaan. Sering pula muncul isu-isu yang merugikan pihak yang muncul tentunya tidak boleh merusak Tugas perusahaan. Bagaimanapun isu-isu bahkan pada akhirnya menghancurkan reputasi perusahaan, menetralisasi isu yang tidak mendukung yang berasal dari masyarakat tentunya bukan hal mudah. Dalam rangka ini maka tanggung jawab yang penting terletak di tangan pihak public relations. Studi yang dilakukan berkaitan dengan tulisan ini adalah menyorot pelaksanaan fungsi public relations sebagai fungsi manajemen dalam Perusahaan Listrik Negara. Perusahaan Listrik Negara seperti halnya BfJMN pada umumnya, dituntut untuk mengemban dua misi mendasar. Pada satu sisi, ia harus meraih pendapatan sebesar-besarnya, namun pada sisi lain apapun dituntut untuk melayani kepentingan masyarakat. Mengemban misi ganda serta mempertahankan reputasi perusahaan/organisasi di mata publik, tentu bukan tugas mudah bagi public relations. Tapi, apapun bentuk dan status perusahaan yang dihadapi public relations, hai penting yang perlu dicatat adalah agar tujuan yang ingin dicapai Public relations bisa terwujud, maka prinsip-prinsip kerja yang efektif bagi bagian public relations perlu diketahui. Prinsipprinsip kerja dengan menggunakan manajemen public relations yang efektif akan sangat mendukung bagian public relations untuk menjalankan kegiatannya. Dari studi ini yang ditemukan adalah bahwa bagian public relations dalam organisasi Perusahaan Listrik Negara lazim disebut dengan nama Dinas Humas dan Protokol. Penggunaan nama public relations rupanya belum lazim untuk organisasi seperti Perusahaan Listrik Negara. Dalam struktur organisasi PLN, Dinas Humas Protokol itu diletakan dalam jajaran rniddls management. Ia berada dalam satu divisi dengan Divisi Hukum dan Perundang-undangan. Bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip kerja public relations yang efektif, jelas kedudukan humas dalam level middls managemonz menghadapi kendala. Kendala yang paling mendasar tentunya berkaitan dengan proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan atau upaya untuk bertindak terpaksa harus melewati jalur dan birokrasi yang kompleks dan rumit. Dalam bagian Dinas Humas dan Protokol- PLN, masalah ini memang seringkali ditemukan. Namun demikian, staf-staf yang bekerja dibagian Dinas Humas dan Protokol PLN mencoba untuk meningkatkan usahanya, sehingga tujuan serta misi yang ingin dijalankan oleh PLN senantiasa mendapat dukungan publik. Terbukti cukup banyak kebijaksanaan pihak organisasi PLN yang mendapat dukungan dari publik, terutama publik luar. Dari hasil penelitian lapangan dengan cara menyebar kuesioner terhadap 100 orang responden dapat ditemukan kesimpulan bahwa responden mengakui adanya usaha-usaha yang positif dari pihak PLN dalam melayani masyarakatnya. Publik setidak-tidaknya yang diwakili para responden ini masih mendukung eksistensi PLN sebagai satu-satunya yang memonopoli BUMN pengusahaan perlistrikan di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Permatasari
"ABSTRAK
Dalam alam bisnis yang semakin kompetitif dimana perusahaan perusahaan menawarkan produk dan jasa yang tidak jauh berbeda, maka citra produk dan perusahaan yang terbentuk sebagai persepsi masyarakat perlu menjadi perhatian utama humas. Humas tidak mungkin berhasil baik mengembangkan citra yang ingin diproyeksikan pada masyarakat tanpa bantuan pers, karena pers merupakan sarana yang memungkinkan pesan-pesan yang ingin disampaikan humas menjangkau masyarakat luas secara efisien dan efektif. Maka antara humas dan pers haruslah tercipta suatu hubungan mitra kerja yang berdasarkan pada saling menghormati, bertanggung jawab dan menghargai etika profesi masing-masing. Keduanya, humas dan pers, saling tergantung dan saling membutuhkan. Tanpa bantuan dan dukungan pers, sulit bagi humas untuk menjalankan kegiatannya secara ideal. Untuk mendapatkan bantuan dan dukungan pers tersebut, perlu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. penulis tertarik untuk kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan humas hubungan harmonis dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta persepsi pers terhadap kegiatan humas Hotel Indonesia maka humas Berdasarkan situasi di atas, membahas Hotel Indonesia untuk membina pers, kalangan dalam membina hubungan dengan pers tersebut. Guna menunjang terpenuhinya informasi untuk menjawab permasalahan-permasalahan di atas, penulis mengadakan penelitian dengan mengadakan wawancara mendalam dengan beberapa informan dari Hotel Indonesia yaitu Manajer Humas, Asisten Manajer Humas dan Analis Pemasaran. Penulis juga mewawancarai sepuluh wartawan dan editor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan humas Hotel Indonesia dalam membina hubungan dengan pers terutama penulis teliti melalui kegiatan-kegiatan Pemberian Penerangan, Kegiatan Pelayanan dan Kegiatan Pembinaan Hubungan Antar Pribadi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya penulis teliti melalui kedudukan humas dalam struktur organisasi, kebijaksanaan manajemen humas menghadapi pers, keahlian dan pengetahuan yang dimiliki humas serta sistem informasi pada Hotel Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa humas Hotel Indonesia belum melaksanakan kegiatan kegiatan kalangan pers secara optimal harmonis antara perusahaan dengan pembinaan hubungan dengan sehingga hubungan yang kalangan pers belum sepenuhnya tercapai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan Hotel Indonesia serta humasnya adalah : Divisi Humas Hotel Indonesia sebaiknya dirubah menjadi suatu Corporate PR yang kedudukannya sejajar dengan fungsi fungsi lini di Hotel Indonesia sehingga humas dapat lebih mengoptimalkan fungsi stafnya dan kegiatan-kegiatan kehumasannya, termasuk yang berkaitan dengan pers. Sebaiknya Hotel Indonesia mulai menerapkan desentralisasi. - Sebaiknya Hotel Indonesia mulai menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi dan terintegrasi sehingga mempermudah pengolahan data dan pengambilan keputusan serta menunjang fungsi humas sebagai suatu pusat informasi. Sebaiknya humas meningkatkan kemampuan diri dan stafnya di bidang kehumasan, termasuk kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membina hubungan dengan pers."
1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Agustyah
"Sistem birokrasi yang dianut pada humas organisasi pemerintah Indonesia membuat keterbatasan komunikasi antara anggota kelompok. Selain itu, keterbatasan posisi membuat humas hanya terpaku pada model press agentry serta public information; realita tersebut berpengaruh terhadap interaksi sosial yang terjadi dalam proses pembuatan keputusan, terutama yang terkait dengan pelaksanaan fungsi humas pemerintah. Dengan menggunakan Adaptive Structuration Theory yang digagas oleh Poole dan DeSanctis yang mengadaptasi teori strukturasi dari Anthony Giddens; penulis meneliti interaksi sosial yang terjadi dalam proses strukturasi, yaitu bagaimana struktur diproduksi dan direproduksi dalam sistem formal birokrasi. Di AST, ditekankan bahwa critical edge berada pada proses pembuatan keputusan tanpa memarjinalkan anggota organisasi tertentu dengan cara berpartisipasi dalam mengemukakan gagasan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan single case study untuk menganalisis mengenai strukturasi di humas dalam suatu organisasi pemerintah dengan melakukan wawancara mendalam terhadap para agen yang berperan secara aktif di dalam interaksi sosial. Dari titik inilah penulis akan menganalisa structural features, other sources of structure serta group rsquo;s internal system mempengaruhi proses interaksi sosial. Studi ini menemukan bahwa ketika agen humas pemerintah berinteraksi dengan struktur dalam sistem birokrasi, mereka melakukan tindakan appropriation of structure serta menghasilkan emergent source of structure yang akan digunakan sebagai struktur tambahan pada interaksi sosial. Proses pembuatan keputusan yang terjadi dalam interaksi sosial menunjukkan terbentuknya new social structures. Hal ini menunjukkan bahwa ketika appropriation moves yang dilakukan para agen adalah untuk mewujudkan faithfulness of appropriation, maka hasil akhirnya decision outcomes yang predictable.

The bureaucratic system embraced by the Indonesian Government Public Relations makes the communication limitations between group members. In addition, the limited authority makes public relations is only fixated on the press agentry and public information model this reality affects the social interaction that occur in the decision making process, especially those related to the implementation of government public relations functions. Using Adaptive Structuration Theory initiated by Poole and DeSanctis, adapting the structural theory of Anthony Giddens The author examines the social interaction that occur in process of structuration, namely how the structure is produced and reproduced in the formal system of beraucracy. In AST it is emphasized that the critical edge is in the decision making process, without marginalizing the particular organization members by participating in suggesting an idea. The study was conducted using a single case study to analyze the structuration of public relations in government organization, by conducting in depth interviews on agents who play an active role in social interaction. From this point, the author will analyze the structural features, other sources of structure and the group 39 s internal system affected the process of social interaction. This study finds that when government public relations interact with structures in the bureaucratic system, they take the action of appropriation of structure and generate an emergent of structure which will be used as an additional structure in social interaction. The process of decision making that occurs in social interaction shows the formation of new social structures. This suggests that when appropriation moves by agents are to manifest the faithfulness of appropriation, then the outcome of the decision outcomes is predictable."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48055
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heny Lestary
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matondang, Rosnath
"Pada masa sekarang ini bidang pariwisata mendapat perhatian
khusus diseluruh dunia : Indonesia juga iku berpartisipasi
menggalakkan pariwisata dengan " Visit Indonesia Year 1991"'.
Semakin meningkanya usaha memajukan pariwisata, mengakibatkan
tuntutan masyarakat terhadap sarana dan fasilitas yang ada menjadi
tinggi. Tempat menginap atau hotel adalah salah satunya.
Persaingan yang semakin keras dalam dunia perhotelan
menyebabkan setiap hotel berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan
dan produk wisata yang terbaik. Salah satu usaha yang dianggap
tbrut berperan dalam kemajuan dan kelarisan jasa dan produk
yang ditawarkan oleh hotel tersebut adalah bidang Hubungan
Hasyarakat. Meskipun bidang ini masih baru bagi masyarakat
Indonesia, namun tidak halnya di negara- negara maju. Hampir di setiap hotel bertaraf internasional, bidang Humas dapat kita
temui. Heskipun pada kenyataannya, belum ada pengertian yang sa~a
akan arti dan fungsinya, maka keberadaan Humas dan wewenangnya
menjadi berlainan.
Dalam penelitian in1. a kan disorot berbagai program
kerja Humas di Hote l Sari Pa Pacific, Jakarta dalam menunjang
fungsi perusahaan hotel. Secara khu sus di t injau dari hubungannya
dengan para pelanggan . Untuk itu diadakan suatu penelitian
dengan men ggunakan kuesioner .
Sampel sengaja (purposive sampt e) adalah s ampe l yang
digunakan d a1am penelitian i ni . Sebagai sampelnya a dalah mereka
yang p erna enggunakan jasa dan p rodu k Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta , berkebangsaan Ind ones · a, b e rkantor d i wilayah Jakarta
Pusat dan dikirim majalah pub li kasi ho te l ''Sari Smile'' .
Data 1ain diperoLeh dar i ke ustakaan dan wawancara . dengan
mereka yang jabatan dan pek&r jaannya di Hot e l Sari Pan Pacific.
Jakarta sedikit banyak berhubungan dengan bagian Humasnya yang
disebut Promotion and Publ i c Relations Depar tment.
Dari hasil penelitian di lapangan terhadap para pelanggan
diperoleh hasil bahwa Humas belum ditempatkan pada porsi yang
memadai, yakni sebagai Top Manajemen. Humas Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta hanya merupakan bag ian d·ar i Sales De par tmen t.
Hal ini dapat mempengaruhi program-program kerja yang dilaksanakan,
yang lebih ditujukan secara khusus bagi kepentingan Sales
Department, bukan manajemen keseluruhan Heskipun tidak menutupi adanya faktor penyebab lain, hasil
penelitiam ini diharapkan tetap memberikan gambaran dan . masukan
terhadap fungsi fungsi Humas perhotelan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>