Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157054 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mia Fatma Ekasari
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran makna pengalaman waria remaja dalam menjalani masa puber di wilayah DKI Jakarta. Desain penelitian menggunakan fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam. Empat partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Dari hasil penelitian ini teridentifikasi 8 tema yaitu 1) pemahaman tentang penyimpangan gender dan masa puber, 2) respon terhadap penyimpangan identitas gender, 3) respon terhadap pubertas, 4) jenis aktifitas dalam menjalani masa puber, 5) interaksi sosial, 6) bentuk hambatan dalam pergaulan, 7) bentuk dukungan, 8) bentuk harapan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanda-tanda penyimpangan gender dapat terjadi karena adanya proses pembelajaran tentang gender yang tidak tepat baik oleh orang tua, guru, teman sebaya, lingkungan serta media massa sejak masa anak-anak. Waria remaja memasuki masa pubertas dengan mimpi basah yang menggambarkan dirinya berhubungan badan dengan sesama jenis, sehingga menguatkan rasa ketertarikannya dengan sesama jenis. Seorang waria remaja mengalami keterbatasan pergaulan sehingga sulit bagi mereka untuk dapat mengeksplorasi diri dan mengembangkan potensi dirinya.

This study was to describe a meaningful experience of transgender teenager during puberty phase in DKI Jakarta. This study applied descriptive phenomenology design and use indepth interview in data collection method. Four participants were identified by purposive sampling technique. There are eight themes was identified from this study: 1) comprehesion about gender deviation and puberty, 2) gender deviation response, 3) puberty response, 4) activity during puberty period, 5) social interaction, 6) limitation in association, 7) support system they need, 8) hopes.
This study show that signs of gender deviation was present since childhood that caused by inadequate learning process about gender from parent, teacher, peer, neighborgood and mass media. Transgender teenager entering puberty period with experience a wet dream that shown he make sexual intercourse with similar gender and straightening interest feeling with same gender. Caused by gender deviation, transgender teenager have a limitation of association that makes them difficult to explore and develop their potential.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Mulyadi
"Anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat rawan dengan masalah kesehatan karena lebih banyak berinteraksi dengan sesama anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan catatan lapangan. Partisipan adalah anak jalanan laki-laki yang beraktifitas di kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang sudah mengalami masa puber. Data diolah dalam bentuk verbatim, selanjutnya dianalisa dengan menerapkan teknik Collaizi.
Penelitian ini mengidentifikasi 8 tema pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber, yaitu : respon menjalani masa puber adalah perubahan emosional, fisik, dan psikososial; hambatan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga dan masyarakat seperti ; kurang perhatian, ditertawakan, dan diajak berbuat salah; dukungan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga, masyarakat, dan media, seperti : memberi harapan, nasehat, pembelaan, dan pengetahuan; makna dalam menjalani masa puber yaitu kematangan perkembangan, sikap, dan mampu menasehati orang lain; harapan dalam menjalani masa puber yaitu keinginan mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk perhatian, pengertian, nasehat, dan pengetahuan serta keinginan merubah sikap positif dan keinginan mencoba perilaku negatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat bervariasi dan unik sehingga memerlukan dukungan semua pihak agar anak jalanan laki-laki mencapai perkembangan yang sehat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar program promosi kesehatan reproduksi pada anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber di Indonesia dengan mengintegrasikan model intervensi keperawatan dan melibatkan instansi terkait.

The street boys in puberty have high risk in their health due to their interaction among street children. This study was aimed to provide deep understanding and meaning of street boys’s experience in puberty. This study to do with descriptive phenomenology design with in-depth interview and field notes for data collecting. The participants were street boys who have experience in puberty where activities in Pancoranmas sub-district, Depok, West Java. Data have collected then transcribed and analyzed with Collaizi’s analysis method.
This study identified 8 themes : the street boys’s experience of respon in puberty associated with change of emotional, physic, physicosocial; the street boys’s experience of obstacle in puberty from family and society associated with less attention, laughed, and invited to do wrong; the street boys’s experience of support in puberty from family, society, and mass media associated with support to expectant, protection, and kwoledge; the street boys’s experience of meaning in puberty associated with growth, attitude, and can to advice the other one; the street boys’s experience of expectant in puberty were supported from family and society associated with expectant of attention, understanding, advice, knowledge, and change behavour to positive and to do negative.
The result of study showed that street boys’s experience in puberty very variously and uniqe and need support from community and related sectors adequate knowledge. The results of study were expected to provide description of support intervention model for community with integrating community empowerment, community participation and partnership which education health reproduction for street boys and appllied in Indonesia. Key word: The street boys, puberty, education health reproduction Universitas Indonesia
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Mulyadi
"Anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat rawan dengan masalah kesehatan karena lebih banyak berinteraksi dengan sesama anak jalanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan arti dan makna pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber. Penelitian dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif desain fenomenologi deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan catatan lapangan. Partisipan adalah anak jalanan laki-laki yang beraktifitas di kecamatan Pancoranmas Kota Depok yang sudah mengalami masa puber. Data diolah dalam bentuk verbatim, selanjutnya dianalisa dengan menerapkan teknik Collaizi. Penelitian ini mengidentifikasi 8 tema pengalaman anak jalanan laki- laki dalam menjalani masa puber, yaitu : respon menjalani masa puber adalah perubahan emosional, fisik, dan psikososial; hambatan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga dan masyarakat seperti ; kurang perhatian, ditertawakan, dan diajak berbuat salah; dukungan dalam menjalani masa puber berasal dari keluarga, masyarakat, dan media, seperti : memberi harapan, nasehat, pembelaan, dan pengetahuan; makna dalam menjalani masa puber yaitu kematangan perkembangan, sikap, dan mampu menasehati orang lain; harapan dalam menjalani masa puber yaitu keinginan mendapat dukungan dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk perhatian, pengertian, nasehat, dan pengetahuan serta keinginan merubah sikap positif dan keinginan mencoba perilaku negatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pengalaman anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber sangat bervariasi dan unik sehingga memerlukan dukungan semua pihak agar anak jalanan laki-laki mencapai perkembangan yang sehat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar program promosi kesehatan reproduksi pada anak jalanan laki-laki dalam menjalani masa puber di Indonesia dengan mengintegrasikan model intervensi keperawatan dan melibatkan instansi terkait.

Male Street children are facing high risk to their health problem during their puberty age due to their deep interaction amongst Street children. The goal of this study is to providc good understanding on experiences of male Street children during their puberty age. This research was conducted through descriptive phenomenology design approach where data collections were made through in-depth interview and other cases found in their real life. The participants were puberty age of male Street children who did their activities in Pancoran Sub-District area, Depok City. The data were processed in to verbatim form followed by applying Collaizi technique to analyze. This research identified eight ( 8) themes, consist of : Responses of male Street children having their puberty age in line with change of emotional, physical, and psychosocial. Obstacles came from family and society in Street children’s puberty age, such as: less attentions, being laughed and led to do wrong deeds. Support from family, society and media in puberty life such as: giving hope, advice, protection and knowledge. The sign of good understanding having puberty age are maturity of attitude and ability to advise others. The hope in puberty lives such as support from family and society in terms of attentions, understanding, advice, and knowledge as weli as intension to change negative to positive attitudes. Result of this research shows unique and various experiences amongst male Street children having their puberty age, and the needs of support from all related sectors for better living of male Street children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26568
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rafika Dora Wijaya
"Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga hari ini dan menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di dunia. Pandemi telah berdampak pada semua aspek kehidupan termasuk perawat. Perawat di rumah sakit menghadapi berbagai tantangan ketika bekerja pada tatanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan arti dan makna pengalaman perawat sebagai pekerja pada masa pendemi Covid-19 di rumah sakit, wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Desain yang digunakan pada peneltian ini adalah fenomenologi deskriptif, dengan menggunakan wawancara online melalui aplikasi Zoom. Penelitian ini melibatkan 15 perawat sebagai partisipan yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data metode Colaizzi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 tema utama yaitu: 1) situasi tidak terduga, 2) ketakutan mendalam, 3) merawat pasien Covid-19, 4) bahaya yang diharapi perawat, 5) perawat aktif mencegah penularan Covid-19, 6) menyeimbangkan tugas profesional dengan kehidupan pribadi, 7) harapan perawat dan 8) hikmah bagi perawat. Implikasi peneltian ini diharapkan dapat mengidentifikasi bahaya kesehatan yang dihadapi, mengoptimalkan upaya proteksi dan promosi kesehatan perawat di tempat kerja pada masa pandemi Covid-19

Covid-19 pandemic continues to this day and is a public health problem in the world. The pandemic has impacted all aspects of life including nurses. Nurses in hospitals face a variety of challenges when working in a hospital setting. This study aims to describe the meaning and experience of nurses during the Covid-19 pandemic in hospitals, DKI Jakarta area. This research was carried out at one of the Covid-19 referral hospitals in the DKI Jakarta area. The design used in this research is descriptive phenomenology, using online interviews through the Zoom. This study involved 15 nurses as participants who were selected by purposive sampling. This study uses the Colaizzi data analysis method. The results showed 8 main themes, namely: 1) unexpected situations, 2) deep fear, 3) caring for Covid-19 patients, 4) the health hazards faced by nurses, 5) nurses actively preventing Covid-19 transmission, 6) balancing professional duties with personal life, 7) nurse expectations and 8) meaning for nurses. The implications of this research are expected to be able to identify health hazards, health promotion and protection to the nurses in workplace during the Covid-19 pandemic"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yudarini Priotomo
"ABSTRAK
Masalah penggunaan obat terlarang sudah lama dikenal di Indonesia yakni sejak permulaan abad 19. Pada awalnya masalah ini terbatas pada kelompok umur tua, tetapi saat ini termasuk pada kelompok umur muda dan kelompok umur produktif.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang penyalahgunaan obat.
Populasi penelitian adalah remaja SLTP/SLTA (siswa OSIS) dan Guru Pembimbing dan Penyuluhan; pengumpulan data dilakukan dengan diskusi terfokus (FGD) terhadap siswa OSIS dan wawancara mendalam terhadap guru Pembimbing/Penyuluhan. Analisis data dilakukan secara kualitatif yang diolah secara manual.
Hasil penelitian menunjukan siswa OS1S lebih banyak mengetahui jenis-jenis obat maupun minuman keras daripada guru Pembimbing dan Penyuluhan, selain itu pada umumnya siswa OSIS bersikap tidak setuju terhadap penyalahgunaan obat. Penyebab penyalahgunaan obat cenderung pada ketidak harmonisan hubungan kedua orang tua pengguna dan kurangnya waktu orang tua dirumah yang akibatnya pengguna merasa tidak diperhatikan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Secara umum, luas areal dan kepadatan penduduk kota menjelaskan bahwa kota adalah tempat dimana semua manusia dengan karakteristik masingg-masing hidup bersama dan bersosialisasi. Perbedaan ini menimbulkan tekanan tersendiri yang dapat berperan sebagai pemicu terjadinya konflik. Tingkat heterogenitas, faktor ekonomi, sosial dan budaya kerap menjadi faktor pemicu terjadinya konflik sosial di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan konflik yang terjadi dalam struktur kota serta faktor yang menjadi penentu terjadinya konflik dalam masing-masing zona struktur kota
Dengan menggunakan analisis faktor, dapat diketahui faktor penentu konflik dalam tiap zona struktur kota DKI Jakarta. Selanjutnya analisis keruangan digunakan untuk mengetahui perbedaan masing-masing zona berdasarkan faktor penentu konflik pada tiap zona tersebut.
Konflik perkotaan dapat terjadi dalam ruang kota yang berbeda dengan penyebab yang berbeda pula. Untuk mengetahui perbedaan konflik dalam tiap ruang kota, maka DKI Jakarta dibagi menjadi 3 (tiga) zona, yaitu: zona inti kota, zona peralihan (transisi), dan zona pinggiran. Zona inti kota terdapat di bagian tengah, meliputi Kecamatan Kebayoran Baru, Setia Budi, Tanah Abang dan Senen. Zona peralihan berada di bagian selatan dan utara zona inti kota, meliputi Kecamatan Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Kramat Jati, Jatinegara, Menteng, Cempaka Putih, Kemayoran, Sawah Besar, Gambir, Kebon Jeruk, Grogol Petamburan, Tambora, Taman Sari, dan Tanjung Priok. Di luar kedua wilayah itu dikelompokkan sebagai zona pinggiran kota.
Berdasarkan zona struktur kota tersebut, diketahui bahwa konflik yang terjadi di DKI Jakarta terjadi di dalam zona struktur kota yang berbeda dengan faktor penentu yang berbeda pula. Dengan analisis faktor dan analisis keruangan didapatkan bahwa faktor penentu konflik di zona inti kota dan zona peralihan adalah faktor fasilitas, sedangkan faktor eksternal adalah faktor penentu konflik di zona pinggiran"
Universitas Indonesia, 2006
S33898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghali Habibullah
"Hadirnya pandemi covid-19 yang memberikan dampak besar bagi masyarakat terutama sektor kesehatan dan ekonomi, dan DKI Jakarta menjadi wilayah yang terus menerus mengalami peningkatan jumlah korban terinfeksi, menjadikan pemerintah mengambil banyak langkah salah satunya yakni upaya untuk memutus permasalahan penyebaran pandemi dengan melakukan beberapa kali PSBB. Kondisi ini memberikan dampak seperti keterbatasan aktifitas menjadi hanya di rumah saja sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat merubah perilaku seperti yang biasanya melakukan pembelanjaan secara langsung sekarang dilakukan secara online. Adanya perubahan perilaku tersebut apakah berdampak terhadap adaptasi pemuda di DKI Jakarta yang menggunakan aplikasi digital dalam sektor ekonomi. Dengan adanya peningkatan penggunaan platfom pembelian digital di masa pandemi covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk menganalisis faktor psikologis, situasional dan sosial berhubungan terhadap perilaku pemuda dalam penggunaan aplikasi e-commerce saat pandemi covid-19 di wilayah Provinsi DKI Jakarta. (2) Untuk menganalisis pemanfaatan aplikasi e-commerce oleh pemuda berhubungan dengan keputusan pembelian di masa pandemi covid-19. Untuk mencapai kedua tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah pendekatan metode campuran dengan teknik analisis chi square dan penyajian data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil pengolahan data menyimpulkan pertama, terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pemuda di dalam penggunaan aplikasi e-commerce di DKI Jakarta, yaitu faktor psikologis, faktor situasional, dan faktor sosial. Kedua faktor penerimaan pengguna aplikasi e-commerce yang terdiri dari 4 (empat) faktor yaitu, kebermanfaatan, tingkat kemudahan, sikap terhadap pengguna dan penggunaan secara aktual berpengaruh terhadap perubahan perilaku pemuda di masa pandemi covid-19. Sementara itu perubahan perilaku pemuda melalui pembelian menggunakan aplikasi e-commerce merupakan bentuk kontribusi pemuda terhadap Ketahanan Nasional melalui ekonomi digital, dimana membantu perputaran roda perekonomian di DKI Jakarta sehingga perekonomian dapat berjalan di masa pandemi covid-19 dan meningkatkan indeks ketahanan nasional Indonesia.

The presence of the Covid-19 pandemic which has a major impact on the community, especially the health and economic sectors, and DKI Jakarta is an area that continues to experience an increase in the number of infected victims, making the government take many steps, one of which is an effort to resolve the problem of the spread of the pandemic by carrying out PSBB several times. This condition has an impact such as limiting activities to be only at home so that in meeting people's daily needs, people change their behavior as they usually do direct shopping now is done online. Does this change in behavior have an impact on the adaptation of youth in DKI Jakarta who use digital applications in the economic sector. With the increasing use of digital purchasing platforms during the Covid-19 pandemic.
This study aims to (1) analyze psychological, situational and social factors related to youth behavior in using e-commerce applications during the Covid-19 pandemic in DKI Jakarta Province. (2) To analyze the use of e-commerce applications by youth in relation to purchasing decisions during the Covid-19 pandemic. To achieve these two objectives, the method used is a mixed methods approach with chi square analysis techniques and data presentation using descriptive qualitative analysis.
The results of data processing conclude first, there are 3 (three) factors that influence youth purchasing decisions in using e-commerce applications in DKI Jakarta, namely psychological factors, situational factors, and social factors. The two factors of acceptance of e-commerce application users consist of 4 (four) factors, namely, usefulness, level of convenience, attitudes towards users and actual use have an effect on changes in youth behavior during the Covid-19 pandemic. Meanwhile, changes in youth behavior through purchases using e-commerce applications are a form of youth's contribution to National Resilience through the digital economy, which helps the economy in DKI Jakarta to turn around so that the economy can run during the Covid-19 pandemic and increase Indonesia's national resilience index.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Nurul Izzah
"Latar Belakang: Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali bidang kedokteran gigi. Pengunaan rotary instrument memungkinkan aerosol atau droplet yang berisi saliva dan darah tersebar di lingkungan praktik gigi dan menjadikan lingkungan praktik dokter gigi berisiko tinggi infeksi COVID-19. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pedoman modifikasi dan penguatan SOP praktik sesuai dengan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara berbagai faktor sosiodemografi, karakteristik pekerjaan, kecemasan, pengetahuan, dan pengalaman pelatihan dengan modifikasi dan penguatan SOP praktik dokter gigi pada masa pandemi COVID-19 di DKI Jakarta.
Metode: Studi cross-sectional dengan metode purposive sampling menggunakan kuesioner daring kepada 184 dokter gigi di DKI Jakarta pada Oktober hingga Desember 2021. Kuesioner berisi 40 pertanyaan meliputi sosiodemografi, karakteristik pekerjaan, kecemasan, pengetahuan, pengalaman pelatihan, dan modifikasi dan penguatan SOP praktik dokter gigi. Uji bivariat Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, dan Spearman dilakukan untuk analisis statistik.
Hasil: Sebagian dokter gigi (56%) merasa cemas terkait pandemi COVID-19. Lebih dari 95% dokter gigi telah mengetahui dengan benar manfaat penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), kebersihan tangan, serta menghindari tindakan yang menghasilkan droplet dan aerosol. Namun hanya 65-75% responden yang mengetahui disinfeksi dan pemasangan serta pelepasan APD yang tepat. Selain itu, pelatihan mengenai modifikasi dan penguatan SOP praktik dokter gigi baru diikuti oleh sebagian responden (54.9%). Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0.05) antara item pengalaman pelatihan dengan modifikasi dan penguatan SOP praktik. Uji Spearman menunjukkan adanya korelasi positif lemah yang signifikan secara statistik (p<0.05) antara item pengetahuan dengan modifikasi dan penguatan SOP praktik.
Kesimpulan: Secara umum, dokter gigi di DKI Jakarta telah melakukan modifikasi dan penguatan SOP praktik dengan baik meskipun praktik yang lebih rendah ditemukan pada beberapa komponen, seperti penggunaan rubber dam dan High-Volume Evacuator (HVE) atau saliva ejector bervolume tinggi, serta pemeriksaan COVID-19 kepada pasien sebelum melakukan perawatan gigi. Modifikasi dan penguatan SOP praktik dokter gigi memiliki asosiasi dengan pengalaman pelatihan dan pengetahuan.

Background: The COVID-19 pandemic has an impact on all aspects of human life, include dentistry. The use of a rotary instruments allow aerosols or droplets containing saliva and blood to be dispersed in the dental practice environment and make the dental environment at a high risk place for COVID-19 transmission. Therefore, it is important to carry out the practice modification guidelines that have been established. This study aims to determine the relationship between various sociodemographic factors, job characteristics, anxiety, knowledge, and training experience with dental practice modifications during the COVID-19 pandemic in DKI Jakarta.
Methods: A cross-sectional survey was conducted online using purposive sampling method, including 184 dentists in DKI Jakarta collected from October to December 2021. The questionnaire contains 40 questions covering sociodemography, job characteristics, anxiety, knowledge, training experience, and practice modification of the respondents. Mann-Whitney, Kruskal-Wallis, and Spearman Tests were performed for statistical analysis.
Results: Some dentists (56%) feel anxious about the COVID-19 pandemic. More than 95% of dentists are well aware of the benefits of using Personal Protective Equipment, hand hygiene, and avoiding procedures that generate droplets and aerosols. However, only 65-75% of respondents are aware of workplace disinfection and the proper donning and doffing of Personal Protective Equipment (PPE). In addition, training on dental practice modification was attended by some of the respondents (54.9%). The Mann-Whitney test showed a statistically significant difference between training experience and practice modification (p<0.05). Spearman's test showed a statistically significant difference with weak positive correlation between knowledge and practice modification (p<0.05).
Conclusion: In general, dentists in DKI Jakarta have modified their practice well, although lower practice was found in several components, such as the use of rubber dam and High-Volume Evacuator (HVE) or high-volume saliva ejector, and COVID-19 test on patients before dental treatment. Dental practice modification is associated with training experience and knowledge.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Salsabila Katya
"Kehadiran pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah membawa dampak bagi sektor UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Tidak terkecuali di Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia, dimana dengan adanya kebijakan pembatasan ruang gerak masyarakat mendorong perubahan pada pola perilaku masyarakat dalam melakukan aktivitas sosial-ekonomi. Akibat dari hal tersebut banyak sektor UMKM yang mengalami penutupan usaha karena tidak mampu mentransformasikan usaha mereka ke dalam ekosistem digital. Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui program JakPreneur dalam menangani urgensi untuk mendigitalisasikan UMKM. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses kolaboratif dan faktor-faktor yang memengaruhi collaborative governance itu sendiri dengan menggunakan konsep collaborative governance yang dikemukakan oleh Ansell & Gash (2008). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan metode wawancara mendalam sebagai sumber data primer dan studi kepustakaan sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi yang terjalin pada program JakPreneur untuk mendigitalisasikan UMKM telah memenuhi semua dimensi dari teori yang dikemukakan oleh Ansell & Gash (2008). Dalam hal ini, program JakPreneur tidak hanya memfasilitasi proses digitalisasi UMKM, melainkan turut membina pelaku UMKM untuk meningkatkan nilai tambah dari usaha mereka. Namun demikian, terdapat temuan peneliti yang menjadi hambatan, seperti adanya potensi miskomunikasi, sosialisasi program belum optimal, hingga tingkat penyerapan informasi dari pelaku UMKM yang tergolong rendah.

The presence of the Covid-19 pandemic has indirectly had an impact on the MSME sector throughout Indonesia. The DKI Jakarta Province is no exception, as the center of the Indonesian economy, where the policy of restricting people's movement space encourages changes in people's behavior patterns in carrying out socio-economic activities. As a result of this, many MSME sectors experienced business closures because they were unable to transform their businesses into a digital ecosystem. Cross-sector collaboration is one of the efforts of the DKI Jakarta Provincial Government through the JakPreneur program in dealing with the urgency to digitize MSMEs. This study aims to analyze the collaborative process and the factors that influence collaborative governance itself by using the concept collaborative governance proposed by Ansell & Gash (2008). This study used post-positivist approach with in-depth interviews as the primary data source and literature study as a secondary data source. The results showed that the collaboration that exists in the JakPreneur program to digitize MSMEs has fulfilled all the dimensions of the theory proposed by Ansell & Gash (2008). In this case, the JakPreneur program not only facilitates the process of digitizing MSMEs, but also helps develop MSME actors to increase the added value of their businesses. However, there are research findings that become obstacles, such as the potential for miscommunication, program socialization is not optimal, also the level of absorption of information from MSME actors is relatively low."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>