Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virleenda Mega Setianingrum
"Fabrikasi kompleks Eu[EO3-Pic] ke dalam bentuk mikropartikel dengan metode represipitasi-penguapan telah berhasil dilakukan dalam penelitian ini, dimana EO3 = trietilena glikol, Pic = anion pikrat. Untuk perbandingan dikaji juga fabrikasi dengan metode In situ. Mikropartikel kompleks Eu[EO3-Pic] yang dihasilkan didispersikan ke dalam matriks polimer polimetilmetaakrilat (PMMA) menjadi komposit Eu[EO3-Pic]/PMMA. Komposit dilapiskan pada substrat dengan teknik spin-coating. Pada penelitian ini dikaji juga pengaruh polimer dan substrat terhadap sifat luminesensi dari mikropartikel kompleks Eu[EO3-Pic] dan kompositnya. Ukuran partikel dan fluoresensi dari mikropartikel kompleks Eu[EO3-Pic] dan kompositnya masing-masing diukur dengan Particle Size Analyzer dan spektrofluorometer. Partikel komposit yang dibuat dengan metode represipitasi-penguapan berukuran lebih kecil (426,8 nm) dibandingkan yang diperoleh dengan metode In situ (758,9 nm). Puncak hipersensitif pada 612 nm (transisi 5D0  7F2) sebagai karakter ion europium(III) meningkat dikarenakan pengaruh kekasaran substrat alumunium. Mikropartikel kompleks Eu[EO3-Pic] dan kompositnya dapat digunakan sebagai pusat luminesensi untuk aplikasi fotosensor emisi merah.

Fabrication complex of Eu[EO3-Pic] into microparticle size with reprecipitation-evaporation method has been studied, where EO3 = triethylene glycol, Pic = picrate anion. For comparison purpose, the In situ method was also investigated. The result of the Eu[EO3-Pic] microparticle complex was dispersed into polymethylmethaacrylate (PMMA) polymer matrix to be a composite Eu[EO3-Pic]/PMMA. The composite is coated to substrate by using spin-coating technique. In this research is also studied the effect of polymer and substrates to the luminescence property of the Eu[EO3-Pic] microparticle complex and its composite. Particle size and fluorescence of the Eu[EO3-Pic] microparticle complex and its composite were carried out by Particle Size Analyzer and spectrofluorometer, respectively. The particle composite that prepared by reprecipitation-evaporation method is smaller (426.8 nm) than that in the In situ method (758.9 nm). The hypersensitive peak at 612 nm (5D0  7F2 transition) as the character of europium(III) ion increased due to the composite coating on aluminum substrate rough surface. Microparticle complex of Eu[EO3-Pic] and its composite can be applied as luminescent center in photosensor application for red emission. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S745
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arrahmansyah Muhamad
"Fabrikasi kompleks Tb[EO4-Pic] ke dalam bentuk mikropartikel dengan metode represipitasi-penguapan telah berhasil dilakukan dalam penelitian ini, dimana EO4 = tetraetilena glikol, Pic = anion pikrat. Untuk perbandingan dikaji juga fabrikasi dengan metode In situ. Mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] yang dihasilkan didispersikan ke dalam matriks polimer polimetilmetaakrilat (PMMA) menjadi komposit Tb[EO4-Pic]/PMMA. Komposit dilapiskan pada substrat dengan teknik spin-coating. Pada penelitian ini dikaji juga pengaruh polimer dan substrat terhadap sifat luminesensi dari mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] dan kompositnya. Ukuran partikel dan fluoresensi dari mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] dan kompositnya masing-masing diukur dengan Particle Size Analyzer dan spektrofluorometer. Partikel komposit yang dibuat dengan metode represipitasi-penguapan berukuran lebih kecil (191,0 nm) dibandingkan yang diperoleh dengan metode In situ (431,8 nm). Puncak hipersensitif pada 548 nm (transisi 5D4 à 7F5) sebagai karakter ion terbium(III) meningkat dengan kenaikan rasio intensitas transisi 5D4 à 7F5 terhadap transisi 5D4 à 7F6 dari 9,31 menjadi 11,87 yang disebabkan oleh adanya polimer dan kenaikan rasio intensitas dari 7,38 menjadi 48,50 yang disebabkan oleh pelapisan komposit pada substrat aluminum permukaan kasar. Mikropartikel kompleks Tb[EO4-Pic] dan kompositnya dapat digunakan sebagai pusat luminesensi untuk aplikasi fotosensor emisi hijau.

Fabrication complex of Tb[EO4-Pic] into microparticle size with reprecipitation-evaporation method has been studied, where EO4 = tetraethylene glycol, Pic = picrate anion. For comparison purpose, the In situ method was also investigated. The result of the Tb[EO4-Pic] microparticle complex was dispersed into polymethylmethaacrylate (PMMA) polymer matrix to be a composite Tb[EO4-Pic]/PMMA. The composite is coated to substrate by using spin-coating technique. In this research is also studied the effect of polymer and substrates to the luminescence property of the Tb[EO4-Pic] microparticle complex and its composite. Particle size and fluorescence of the Tb[EO4-Pic] microparticle complex and its composite were carried out by Particle Size Analyzer and spectrofluorometer, respectively. The particle composite that prepared by reprecipitation-evaporation method is smaller (191.0 nm) than that in the In situ method (431.8 nm). The hypersensitive peak at 548 nm (5D4 à 7F5 transition) is character of the terbium(III) ion increased with increasing intensity ratio of the 5D4 à 7F5 / 5D4 à 7F6 transitions from 9.31 to 11.87 due to the polymer and increasing intensity ratio from 7.38 to 48.50 due to the composite coating on aluminum substrate rough surface. Microparticle complex of Tb[EO4-Pic] and its composite can be applied as luminescent center in photosensor application for green emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Febriyanto
"Telah dilakukan penelitian untuk membuat material komposit sandwich dengan menggunakan epoxy dan lamina E-glass sebagai kulit dan polyurethane foam sebagai inti. Pembuatan material menggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI), dan dibagi menjadi empat jenis material. Uji tarik dan uji tekan dilakukan untuk mengukur kekuatan mekanik material dan mengkarakterisasi jenis spesimen yang baik untuk digunakan dalam aplikasi kapal bersayap Wing in Surface Effect-8 (WiSE-8). Dari hasil pengujian didapatkan kekuatan mekanik terbaik dari panel III yang memiliki empat lapisan fiber dengan arah serat 0o, 90o, +45o, -45o dengan kuat tarik dan kuat tekan masing?masing bernilai 28,18 MPa 5,75 MPa. Kerusakan yang terjadi pada material berupa patahan yang dimulai dengan kegagalan pada inti dilanjutkan dengan kegagalan pada kulit akibat pengujian mekanik dilihat dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).

Sandwich composite materials consisting of epoxy and lamina E-glass as the facing layer dan polyurethane foam as the core layer. The materials were manufactured using a Vacuum Assisted Resing Infussion (VARI) method, the products were classified into four types of panels, panel I, II, III, and IV. Tensile and flextural tests applied to the materials to measure the mechanical strengths and to characterize whether is applicable for WiSE-8 application. The mechanical properties were obtained from panel III which consisted of four layers and a fibre direction of 0o, 90o,+45o, -45o. The tensile and flextural strengths were 28,18 MPa and 5,75 Mpa respectively. Scanning Electron Microscope (SEM) observation of the mechanical tested sampler showed that the failure of the materials started from the core and propagated to the facing layer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1161
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Alfin
"ABSTRAK
Dalam pengembangan teknologi di dunia medis, pemantauan kesehatan secara konstan dan
berkesinambungan yang dilakukan secara realtime merupakan salah satu parameter utama
tercapainya keberhasilan dalam proses penyembuhan pasien.Namun hingga saat ini masih
terdapat berbagai kendala seperti degradasi kualitastransfer pembacaan sinyal elektrik oleh
elektroda konduktif hingga yang bersifat biologis seperti iritasi pada kulit jika dilakukan
pemantauan jangka panjang. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan
melakukan substitusi terhadap material bioelektroda Ag/AgCl yang telah digunakan secara
konvensional dengan bioelektrodacampuran Polydimethylsiloxane (PDMS) dan Carbon
Nanotube (CNT) yang memiliki tingkat fleksibilitas mekanik maupun parameter
biodegradabilitas yanglebih baik. Pada penelitian ini telah dilakukan proses fabrikasi
komposit PDMS dengan material filler penguat berupa Carbon Nanotube Berdinding Tunggal
(SWCNT) dengan perbedaan variabel konsentrasi sebesar 3%, 5%, dan 7%. Didapatkan
bahwa saat dilakukan proses karakterisasi mekanik modulus elastisitas (E) dari komposit
dengan prosedur uji tarik mikro, besarnya peningkatan konsentrasi CNT berpengaruh pada
nilai modulus, dengan rincian pada spesimen awal ialah sebesar 1,794 MPa dan mengalami
peningkatan signifikan menjadi 3,149 MPa lalu tingkat kenaikannya melemah menjadi 3,27
MPa. Pemodelan analitik mikromekanik juga telah dilakukan mencakup pemodelan aturan
pencampuran Voigt dan Reuss, hingga pemodelan Halpin-Tsai yang lebih kompleks

ABSTRACT
The development in the medical technology area, a constant and continous health monitoring
performed in real time is one of the main parameters to achieve success in the healing process
of the patient. But until now there are still many obstacles such as the degradation of the
quality of the reading transfer using electrical signals by conductive electrodes to the
biological problem such as irritation to the skin if done on long-term monitoring. One
solution to overcome this problem is to conduct the substitution of the bioelectrode material
of Ag / AgCl which has been used conventionally with a novel bioelectrode, a mixture of
Polydimethylsiloxane (PDMS) and Carbon Nano Tube (CNT) which has a better qualityin
mechanical flexibility and biodegradability parameters. This study has been conducted with
fabrication PDMS composite and its reinforcing filler material in the form of Single-Walled
Carbon Nano Tube (SWCNT) with the difference of concentrations variable consist 3%, 5%
and 7%. We report that when the process is carried out the mechanical characterization of the
modulus of elasticity (E) of the composite with micro tensile test procedure, the amount of
increase in the concentration of CNTs cause an effect on the value of modulus, with details
on the first specimen is at 1.794 MPa and increased significantly to 3,149 MPa, then the rates
of increase weakened to 3.27 MPa. Analytic modeling micromechanical modeling has also
been covered include Voigt and Reuss model which known as aRules of Mixture, and more
complex model such as Halpin-Tsai model"
2015
S65100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
03 Wah a-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Samuel R.B.
"Pengujian fondasi tiang dengan metode Pile Driving Analyzer (PDA) telah digunakan secara luas dan diakui American Society for Testing and Materials dengan ASTM Standard D4945-89 sebagai alternatif lain pengujian untuk mendapatkan daya dukung fondasi tiang selain pengujian dengan metode statik.
Pengujian dengan PDA mempunyai kelebihan dapat dilakukan selain pada saat tiang selesai dipancang juga dapat dilakukan pada saat pemancangan (during driving) untuk tiang pancang. Dengan PDA, dapat diketahui daya dukung selama pemancangan, juga dapat dievaluasi pekerjaan pemancangan (energi pemancangan, efisiensi pemancangan, dan lain-lain) dan bagaimana perilaku tiang pancang selama pemancangan (apakah terjadi kerusakan, berapa gaya-gaya yang bekerja dalam tiang, dan lain-lain)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linna Sutarmila
"Seiring dengan kebutuhan penggunaan fasilitas, desain yang semakin kompleks, dan makin terbatasnya sumberdaya alam, kontraktor dituntut untuk dapat melihat kemungkinan peningkatan teknologi pada kegiatan konstruksi. Peningkatan teknologi disini didefinisikan sebagai penggunaan material, peralatan atau metode konstruksi yang baru dan inovatif. Pada aplikasi peningkatan teknologi, tentu akan dihadapi berbagai kendala sehingga belum tentu dapat memberikan kontribusi yang diharapkan terutama dalam aspek mutu, biaya dan waktu.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh aplikasi peningkatan teknologi pada kegiatan konstruksi ditinjau dari sudut pandang kontraktor. Pembahasan penilitian terdiri atas: a) Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek, b) hubungan peningkatan teknologi dan waktu pelaksanaan proyek, dan c) aplikasi peningkatan teknologi dan pengaruhnya terhadap tenaga kerja. Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengumpulan data melalui kuisioner yang disebarkan ke kontraktor. Daya yang didapat dianalisa dengan rumus indeks peringkat, untuk dicari factor yang paling mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek, konstribusi peningkatan teknologi yang terbesar, dan metode pengenalan teknologi baru yang paling tepat kepada tenaga kerja.
Setelah diadakan perhitungan indeks peringkat, ternyata diketahui bahwa factor yang paling mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek, diantara sekian banyak factor yang disajikan dalam kuisioner, adalah peningkatan teknologi. Sedangkan peningkatan teknologi memberikan kontribusi terbesar pada memberikan citra perusahaan yang baik. Kemudian, metode pengenalan teknologi baru kepada tenaga kerja yang paling tepat adalah dengan cara mengadakan workshop disertai detail demonstrasi cara kerja dan uji coba. Dari segi tenaga kerja, juga diketahui bahwa level profesionalitas mandor cukup baik, dan mandor cukup terbuka dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restianny Hanindya
"ABSTRAK
Metil-Dietanol-Amina MDEA - 2-Amino-2-Metil-1-Propanol AMP - Trietilena-Tetramina TETA adalah campuran alkanolamina yang menjanjikan untuk menangkap karbon dioksida CO2 . Kemampuan absorpsi dan desorpsi MDEA-AMP-TETA dengan menggunakan campuran alkanolamina diketahui dari hasil studi eksperimental ini. Eksperimen absorpsi dilakukan pada 1 atm dan 40 C dengan menggunakan 15 v/v CO2. Pada proses absorpsi CO2, konsentrasi alkanolamina memiliki peranan penting pada kemampuan absorpsi. Konsentrasi masing-masing alkanolamina sebesar 1 mol/L M MDEA-2M AMP-1,5M TETA, 1,5M MDEA-1,5M AMP-1,5M TETA, 2M MDEA-1M AMP-1,5M TETA, dengan total konsentrasi dibuat konstan pada 4,5M. Eksperimen desorpsi CO2, temperatur desorpsi memiliki peranan penting, sehingga dilakukan variasi temperatur desorpsi 70 -90 C. Didapatkan 1,5M MDEA-1,5M AMP-1,5M TETA memiliki kapasitas CO2 loading terbesar. 2M MDEA-1M AMP-1,5M TETA dengan temperatur desorpsi 90 C dapat mendesorpsi CO2 terbesar.

ABSTRACT
Methyl Diethanol Amine MDEA 2 Amino 2 Methyl 1 Propanol AMP Triethylene Tetramine TETA is a promising aqueous alkanolamina blends for carbon dioxide CO2 capture. The absorption and desorption performance of MDEA AMP TETA using alkanolamina blends solutions were investigated. The absorption experiment were carried out at 1 atm and 40 C using 15 v v CO2. In the process of CO2 absorption, alkanolamina concentration played important effects on the absorption performance. Concentration of each alkanolamina were varied into 1 mol L M MDEA 2M AMP 1,5M TETA, 1,5M MDEA 1,5M AMP 1,5M TETA, 2M MDEA 1M AMP 1,5M TETA, total alkanolamina solutions concentration were kept constant at 4.5M. In the process of CO2 desorption from the used absorbent, desorption temperature played an important role on the desorption behavior. It will be varied into 70 90 C. It was discovered 1,5M MDEA 1,5M AMP 1,5M TETA has the greatest CO2 loading capacity. 2M MDEA 1M AMP 1,5M TETA with temperature desorption at 90 C has the greatest CO2 desorption."
2018
T49766
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andes Rizky
"Telah dilakukan penelitian untuk membuat material komposit dengan menggunakan poxy sebagai matriks dan woven roving E-Glass sebagai fiber. Pembuatan material enggunakan metode Vacuum Assisted Resin Infussion (VARI). Material dibuat dengan struktur serat terjalin 0°, 45°, dan -45° yang disusun sebanyak tujuh lapis. Uji tarik dilakukan untuk mengukur kekuatan mekanik material dan membandingkannya dengan hasil perhitungan menggunakan MATLAB 7.0.1. Pengujian dilanjutkan dengan penyinaran ultraviolet-A pada panjang gelombang 340nm yang lama penyinarannya divariasikan selama 10 jam, 20 jam, dan 30 jam. Kemudian, dilakukan kembali uji tarik dan didapatkan penurunan kuat tarik maksimum sebesar 28,22% sesudah penyinaran 30 jam, sedangkan modulus elastisitas relatif tidak berubah. Kerusakan yang terjadi akibat penyinaran pada ermukaan fiber dan matriks dilihat dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM).

An experiment to make composites using epoxy as a matrix and woven roving E-Glass as a fiber was produced by a Vacuum Assisted Resin Infusion (VARI) method. The laminate systems consisted of seven woven fiber laminas with a pattern of 0°, 45°, and -45° degrees of orientation. Tensile properties of composites were obtained and compared with the result of MATLAB 7.0.1 program calculation The specimens were exposed by an ultraviolet-A (λ=340nm) with exposure period of 10, 20, and 30 hours The environmental tested specimens were followed by tensile test. The Ultimate Tensile Stress (UTS) of the composite decreased by 28,22% after 30 hours exposure. However, there was no reduction in the stiffness values. The Failure surfaces of specimen were observed using Scanning Electron Microscope. Failure was dominated with matrix rupture in transverse direction. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>