Ditemukan 79552 dokumen yang sesuai dengan query
Situmorang, Benson Marnata
"Rugi-rugi atau losses adalah hilangnya sejumlah energy, yang dibangkitkan sehingga mengurangi jumlah energy yang dapat dijual kepada konsumen sehingga berpengaruh pada tingkat profitibilitas perusahaan bersangkutan.Besar kecilnya rugi-rugi dari suatu system tenaga listrik menunjukkan tingkat efisiensi system tersebut, makin rendah prosentase rugi-rugi yang terjadi makin efisien system tersebut.Rugi-rugi dari trafo akan berbeda, walaupun kapasitas (rated) kedua trafo tersebut sama dan menimbulkan perbedaan biaya rugi-rugi.Seberapa besar biaya yang ditimbulkan oleh perbedaan rugi-rugi daya trafo tersebut akan dievaluasi dalam tugas akhir ini.Biaya-biaya tersebut adalah biaya rugi-rugi daya tanpa beban, biaya rugi ? rugi daya berbeban dan biaya investasi.Dengan demikian dari hasil evaluasi dua buah trafo distribusi, dapat dipilih trafo yang menguntungkan.
losses is the loss of energy, it is raised, there by reducing the amount of energy that can be sold to consumers so that the effect on company profitability level itself.Amount loss of a power system shows the level of efficiency of these systems, the lower the percentage of loss-loss is the more efficient the system tersebut. loss from the transformer will be different, although the capacity (rated) the two transformers are equal and lead to differences in the cost of large-loss rugi.Seberapa costs caused by differences in power transformer losses will be evaluated in the task ini. end-cost is the cost of power loss without the burden, expense and loss -loss of power load and thus cost of evaluation results investation .Within two distribution transformers, transformer that benefit can be selected. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S742
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Luthfie Effendy
"Sistem tenaga listrik di Indonesia di desain untuk bekerja pada frekuensi listrik 50 Hz, dimana salah satu peralatan penting yang selalu digunakan pada suatu sistem tenaga listrik adalah trafo daya. Namun, meski sistem dirancang untuk bekerja pada frekuensi 50 Hz, jenis beban tertentu yaitu jenis beban non-linear, dapat mengakibatkan sistem bekerja tidak hanya pada frekuensi dasar tersebut. Sebagian besar dari distorsi ini merupakan gejala pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat frekuensi dasarnya yang dikenal sebagai distorsi harmonik. Setiap komponen pada sistem distribusi tenaga listrik dapat dipengaruhi oleh harmonik walaupun dengan akibat yang berbeda. Meski demikian, pengaruh distorsi harmonik pada komponen secara umum adalah penurunan kinerja dan bahkan kerusakan. Oleh karena demikian, perlu dilakukan pengamatan atas pengaruh distorsi harmonik pada kinerja trafo daya sebagai salah satu komponen fundamental sistem tenaga listrik. Kinerja trafo daya dapat ditentukan melalui parameter rugi-rugi daya yang terjadi pada trafo pada saat trafo sedang bekerja melayani beban. Hasil pengujian menunjukkan bahwa saat bekerja melayani beban, distorsi harmonik mengakibatkan nilai rugi-rugi daya pada trafo bertambah proporsional terhadap besar arus komponen-komponen harmonik yang terdapat di dalam arus beban."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40152
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sirait, N. Suriaty
"Sistem tenaga listrik di Indonesia di desain untuk bekerja pada frekuensi listrik 50 Hz, dimana salah sat'u komponen penting yang digunakan pada suatu sistem tenaga listrik adalah transformator. Namun, meski sistem dirancang untuk bekerja pada frekuensi 50 Hz, jenis beban tertentu yaitu jenis beban non-linear, dapat mengakibatkan sistem bekerja tidak hanya pada frekwensi dasar tersebut. Sehagian besar dari distorsi ini merupakan gejala pembentukan gelombang-gelombang dengan frekuensi berbeda yang merupakan perkalian bilangan bulat frekuensi dasarnya yang dikenal sebagai distorsi harmonisa. Setiap komponen pada sistem distribusi tenaga listrik dapat dipengaruhi oleh harmonisa walaupun dengan akibat yang berbeda. Meski demikian, pengaruh distorsi harmonisa pada komponen secara umum adalah penurunan kinerja dan bahkan kerusakan.
Oleh karena itu, perlu pada penulisan ini akan dijelaskan hasil pengamatan atas pengaruh distorsi harmonisa pada kinerja transformator sebagai salah salu komponen dasar sistem tenaga listrik Kinerja trafo daya dapat ditentukan melalui parameter rugi-rugi daya yang terjadi pada transformator pada saat melayani beban linier dan non linier. Hasil pengujian menunjukkan bahwa saat bekerja melayani beban, distorsi harmonisa mengakibatkan nilai rugi-rugi daya pada transformator bertambah proporsional terhadap besar arus komponen-komponen harmonisa yang terdapat di dalam arus beban. Kinerja transformator Jaya dapat ditentukan melalui parameter rugi-rugi yang terjadi pada transformator serta penurunan kapasitas kerja atau derating yang juga dapat terjadi akibat distorsi harmonis tersebut. Dan dalam pengamatan ini juga akan dilakukan terhadap pengaruh suhu terhadap pada transformator."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16934
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Budi Sudiarto
"Upaya yang dilakukan untuk mengantsipasi krisis energi listrik adalah dengan menggunakan paralatan yang mempunyai tingkat efifisiensi tinggi. Lampu flourescense dengan ballast elektron atau yang dikenal dengan lampu hemat energi
(LHE) merupakan salah satu peralatan listrik yang mendapat rekomendasi untuk digunakan luas of masyarakat menggantikan lampu konvensionaL hal ini mendukung dengan subsidi harga lampu atas kegiasama produsen Hstrflfr (PL/V), pemerintah (DJLPE) dan pihak sv/asia (produsen lampu).
Lampu hemat energi mempunyai tingkat efisiensi tinggi, karena tingkat lumen yang dihasilkan sangat tinggi dibandingkan daya yang diserap. Akan tetapi selain mempunyai tingkat efisiensi yang baik ternyata lampu hemat energi menghasilkan distorsi harmonik yang cukup besar yang diakibatkan oleh karakteristik kerja ballast elektronik. istorsi harmonik dapat menyebabkan beberapa kerugian pada sistem tenaga listrik diantaranya adalah meningkatkan rugi-rugi pada penghantar listrik.
Pada tulisan ini akan dibahas pengaruh harmonik lampu hemat energi terhadsp tingkat rugi-rugi yang dihasilkan pada jaringan tegangan rendah,serta kontribusi rugi-rugi yang dihasilkan pada jaringan tegangan rendah serta kontribusi rugi-rugi harmonik lampu hemat energi terhadap rugi-rugi total pada jaringan tegangan rendah."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T16099
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Candra Agusman
"Aplikasi beban non linier merupakan salah satunya komponen yang membuat arus sistem menjadi sangat terdistorsi dengan persentase kandungan harmonik arus THD (Total Harmonic Distortion) yang sangat tinggi. Dari hasil pengukuran di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk diketahui bahwa pada salah satu transformator daya yaitu pada transformator 1 terdapat harmonik dengan persentase THD arus sebesar 25.57 % yang melebihi batas IEEE 519-1992 yang diijinkan yaitu 15 %. Oleh karena itu, pada penulisan ini akan dijelaskan hasil pengamatan pengaruh distorsi harmonik pada kinerja transformator daya sebagai salah satu komponen dasar sistem tenaga listrik. Kinerja transformator daya dapat ditentukan melalui parameter rugi-rugi daya yang terjadi pada transformator pada saat melayani beban non linier. Distorsi harmonik mengakibatkan nilai rugi-rugi daya pada tranformator bertambah proporsional terhadap besar arus komponenkomponen harmonik yang terdapat di dalam arus beban. Berdasarkan hasil analisis semakin tinggi total arus harmonik pada transformator (25.57%) maka semakin tinggi pula rugi-rugi beban (215149.442W) semakin besar arus harmonik makin besar pula rugi-rugi daya yang terjadi pada trafo."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51065
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Marpaung, Sabar M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38675
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rudy Setiabudy
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Restu Dwi Cahyanto
"Suatu sistem tenaga listrik yang baik harus memiliki nilai tegangan yang tidak melebihi batas toleransi serta rugi-rugi daya yang kecil. Batas toleransi yang diperbolehkan untuk suatu nilai tegangan ± 5% dari nilai nominalnya. Nilai tegangan yang konstan akan mengoptimalkan unjuk kerja dari peralatan listrik yang digunakan oleh konsumen. Sedangkan rugi-rugi daya yang kecil akan menjaga pasokan daya listrik sesuai dengan kebutuhan konsumen, serta dapat mengurangi kerugian finansial yang terjadi selama proses transmisi dan distribusi.
Pada skripsi ini akan dilakukan perbaikan kualitas tegangan pada jaringan distribusi menggunakan trafo pengubah tap dan bank kapasitor yang disertai dengan penggantian kabel penyulang. Proses perbaikan yang pertama dilakukan pada jaringan tegangan menengah dengan mengatur ukuran dan penempatan bank kapasitor yang akan dipasang, agar memberikan nilai perbaikan yang paling optimal. Proses perbaikan yang kedua dilakukan pada jaringan tegangan rendah dengan mengatur set trafo pengubah tap pada gardu distribusi. Sedangkan proses perbaikan yang ketiga dilakukan dengan mengganti kabel penyulang yang telah ada dengan kabel yang nilai resistansinya lebih kecil. Proses perbaikan yang terakhir dilakukan dengan mengkombinasikan ketiga metode tersebut agar didapatkan perbaikan yang paling optimal. Proses perbaikan pada skripsi ini disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak ETAP 4.0.0.
Dari hasil simulasi tersebut akan didapatkan perbaikan tegangan dan rugi-rugi daya yang paling optimal dan pada akhirnya dapat digunakan dalam proses perbaikan sesungguhnya.
A good electrical power system must has a voltage value which not exceed tolerance limit and little loss. The tolerance limit that allowed for a voltage value ± 5% from the nominal value. Constant voltage will optimize performance of electrical tools which used by consumer. Whereas little loss will keep electrical supply appropriate with consumers necessity, and can decrease financial loss that happened during transmission and distribution process.In this final task will be done the improvement of voltage quality in distribution network use a tap-changing transformer, capacitor bank and replacement the feeder cable. The first improvement was done in middle voltage network by arrange the measure and place of capacitor bank in order can give the optimum improvement. The second improvement is in low voltage network by arrange the tap-changing transformer in distribution substation. Whereas the third improvement was done by change the feeder cable with a cable which resistance is small. The last improvement did by combine all methode in order can get the optimum improvement. The improvement process is simulated in software ETAP 4.0.0From the simulation result we can get the optimum improvement of voltage and power loss. And finally can used in real improvement process."
2008
S40457
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Adrianto
"Arus dari beban harmonik pada umumnya akan menyebabkan panas tambahan, kegagalan isolasi, kegagalan operasi, dan lain-lain. Salah satu cara untuk mengatasi masalah harmonik ini ialah dengan memberikan filter pasif pada beban sumber harmonik (beban non linear) tersebut. Dengan menggunakan filter pasif ini, maka diharapkan dapat meredam distorsi harmonik sampai mencapai batas toleransi yang diizinkan sehingga sistem tenaga listrik dapat tetap bekerja dengan baik.
Tujuan dari penulisan ini ialah untuk membahas penanggulangan harmonic dengan menggunakan single tuned filter untuk mereduksi harmonik dan perbaikan faktor daya dari beban non linear. Optimalisasi dari penempatan filter pasif pada sistem distribusi akan dianalisis sehingga di dapat hasil filterisasi yang maksimal dan efisien baik untuk perbaikan rugi-rugi dayanya maupun perbaikan harmoniknya.
Metodologi penelitian yang digunakan dari penulisan ini dimulai dengan studi literatur mengenai perancangan filter pasif sehingga bisa diimplementasikan pada beban non linear yang akan di filterisasi. Berikutnya, hasil rancangan dari filter disimulasikan pada program ETAP Power Station 4.0.0. yang kemudian dianalisis unjuk kerjanya untuk memberikan saran terbaik pada perusahaan yang dijadikan obyek penelitian. Perusahaan yang digunakan sebagai objek penelitian ialah PT. X. Perusahaan ini merupakan industri peleburan baja terbesar di Jawa Timur dengan hasil produksi berupa billet dan wire rod sebagai produk akhir. Data diambil dengan menggunakan peralatan pengukur harmonik dan energi.
Current from the harmonic load causes many effects including extra heat, isolation failure, and operation failure. One of the solutions to solve this problem is by using passive filter at the source of the harmonic load. Using this passive filter, harmonic distortion is expected to decrease until the limit of tolerance so that the power system can work properly.The purpose of this research is to demonstrate the optimalization of placing a passive filter in a power system to achieve the most efficient and maximum filterazation. This, in turn, results in reduced harmonic current and consequently also reducing the losses. This paper studies ways on how to reduce harmonics and improve power factor by using single tuned notch filter.The research methodology used in this work begins with a literary review of a passive filter design so it can be implemented to non linear load. The result of the filter design will then be simulated into the ETAP Power Station 4.0.0 from which the output will be analyzed and therefore enable us to give the best advice for the company whose data is being used. The company used as the research object is PT. X, the biggest steel company in East Java, which primarily produce billet and wire rod as the final products. The data were collected by using power and harmonic analyzer equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40424
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Eko Hardiyanto
"Rugi-rugi daya dan jatuh tegangan merupakan salah satu parameter kualitas suatu jaringan. Berdasarkan rekomendasi National Electrical Code ( NEC ) batas toleransi yang diperbolehkan untuk tegangan adalah ± 5 % dari kondisi normal sedangkan rugi-rugi daya diusahakan sekecil mungkin karena berkaitan dengan kerugian finansial.
Rugi-rugi daya pada penghantar akan menghasilkan panas yang tidak diperlukan pada penghantar.Jatuh tegangan yang timbul akan menyebabkan tegangan pada bus berkurang,hal ini dapat berakibat pada penurunan daya secara proporsional seiring turunnya tegangan.Tegangan dibawah normal akan menyebabkan terjadinya panas pada beban induktif yang dapat menyebabkan pendeknya umur suatu peralatan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40445
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library