Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eni Febriana
"Indonesia mempunyai cadangan mineral berbasis karbonat terutama dolomit yang dapat diolah menjadi bentuk kalsium-magnesium oksida yang mempunyai bidang aplikasi yang sangat luas dan nilai jual yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu dipelajari karakteristik proses kalsinasi dolomit tersebut, terutama mekanisme proses pembentukan senyawa oksida, pengaruh temperatur, dan ukuran partikel terhadap laju reaksi dan energi aktivasinya. Proses kalsinasi dolomit menggunakan bahan baku dolomit dari daerah Lamongan. Kondisi operasi yang diteliti berkisar pada rentang suhu 700-1000oC dengan ukuran butiran 0,5/4, 4/8, 8/20, 20/45, 45/80, dan -80 mesh. Karakterisasi material yang akan dilakukan meliputi karakterisasi komposisi bahan menggunakan XRF dan struktur kristal mineral menggunakan XRD. Pada temperatur 700oC terjadi pembentukan CaCO3 dan MgO, sedangkan pada temperatur 800, 900, dan 1000oC hanya terjadi reaksi dekomposisi CaCO3 menjadi CaO. Kondisi optimum diperoleh pada kalsinasi dengan temperatur 900oC selama 5 jam dengan partikel berukuran 0,5/4 mesh. Dengan asumsi reaksi berorde satu (n = 1) diperoleh dua area nilai energi aktivasi. Pada temperatur 700-800oC Ea = 33 kkal/mol dan faktor frekuensi A = 2,03.1015/jam, sedangkan pada temperatur 800-1000oC Ea = 3,14 kkal/mol dan A = 20,6/jam.

Indonesia has a carbonate-based mineral reserves, especially dolomite that can be processed into the form of calcium-magnesium oxide which has a very wide field of application and higher selling values. To obtain optimal results need to learn the characteristics of dolomite calcination process, especially the mechanism of the formation of oxide compounds, the effect of temperature, and particle size on reaction rate and activation energy. Dolomite calcination process using raw materials from local dolomite Lamongan. Operating conditions studied ranged in temperature range 700-1000oC with grain size 0.5/4, 4/8, 8/20, 20/45, 45/80, and -80 mesh. Characterization of material to be performed include the characterization of material composition using XRF and crystal structure of minerals using XRD. At temperatures 700°C the formation of CaCO3 and MgO, whereas at temperatures 800, 900, and 1000oC occurs only decomposition reaction of CaCO3 into CaO. The optimum conditions obtained in the calcination temperature 900oC for 5 hours with a particle size of 0.5/4 mesh. Assuming the reaction of order one (n = 1) obtained two areas of activation energy. At the temperature 700-800oC Ea = 33 kcal/mol and faktor frekuensi A = 2,03.1015/hour, but at the temperature 800-1000oC Ea = 3,14 kcal/mol and A = 20,6/hour."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S711
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Khatrin
"Zeolit NaY berbasis mineral alam berhasil disintesis dari zeolit alam Bayat Klaten dan kaolin Bangka sebagai sumber alumina dan silikanya. Zeolit NaY disintesis setelah material sintesisnya: zeolit alam Bayat Klaten dan kaolin Bangka di pretreatment terlebih dahulu dengan perlakuan : aktivasi, purifikasi, fragmentasi untuk zeolit alam Bayat, dan ekstraksi silika dari kaolin Bangka. Kemudian zeolit NaY disintesis menggunakan material hasil pretreatment menggunakan teknik seeding dan metode hidrotermal dengan rasio molar dan variasi waktu kristalisasi satu hari dan dua hari. Berdasarkan pola XRD diperoleh zeolit NaY berbasis bahan alam yang menunjukkan puncak khas zeolit NaY pada 2θ = 6,3o ; 15,6o ; dan 24,9o dengan rasio Si/Al sebesar 4,1. Kemudian zeolit NaY berbasis bahan alam dimodifikasi menjadi bentuk H+ menggunakan metode pertukaran kation untuk memperbanyak situs asam dan meningkatkan kemampuan katalitiknya sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Zeolit HY hasil modifikasi zeolit NaY kemudian diaplikasikan sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Dengan hasil konversi, yield, dan selektivitas produk gasolin berturut-turut sebesar 59,80%, 59,80%, dan 98,53%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa zeolit HY berbasis mineral alam memiliki kemampuan selektivitas yang hampir serupa dan dapat dibandingkan dengan zeolit HY sintetik.

NaY zeolite based on natural minerals was successfully synthesized from Klaten Bayat natural zeolite and Bangka kaolin as a source of alumina and silica. NaY zeolite is synthesized after its synthesis material: Klaten's natural Baye zeolite and Bangka kaolin are pretreated with treatment: activation, purification, fragmentation for Bayat natural zeolite, and silica extraction from Bangka kaolin. Then NaY zeolite was synthesized using pretreatment material using seeding technique and hydrothermal method with molar ratio and variation of crystallization time of one day and two days. Based on the XRD pattern obtained by natural NaY zeolite which shows the typical peak of NaY zeolite at 2θ = 6.3o; 15.6o; and 24.9 o with a Si / Al ratio of 4.1. Then zeolite NaY based on natural ingredients was modified to form H + using cation exchange method to increase the acidic site and increase its catalytic ability as a catalyst for n-hexadecane cracking. Zeolite HY modified from zYolite NaY was then applied as a catalyst for n-hexadecane cracking. With the results of conversion, yield, and selectivity of gasoline products respectively 59.80%, 59.80%, and 98.53%. Based on these results, it can be concluded that natural mineral-based HY zeolites have almost similar selectivity and can be compared with synthetic HY zeolites."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triaji Adi Harsanto
"ABSTRAK
Dalam studi ini, dilakukan identifikasi interkoneksi antar sumur berdasarkan
konsep evaluasi flow unit dan bekerja berdasarkan fungsi bobot dari masing –
masing parameter petrofisika. Terdapat limadata sumur yang mana digunakan
sebagai data utama dalam studi ini. Selain itu juga tersedia data core yang
digunakan sebagai pengontrol dari nilai properti petrofisika yang dihasilkan.
Inversi AI juga tersedia pada penelitian ini sebagai data utama yang digunakan
untuk interpolasi permeabilitas antar sumur. Interpretasi dilakukan pada
penampang seismik composite line dan objek dalam studi ini berupa reservoar
karbonat yang berada pada Formasi Batu Raja, Lapangan X, Jawa Barat Utara.
Studi yang dilakukan meliputi perhitungan nilai properti petrofisika serta analisis
permeabilitas formasi berdasarkan evaluasi flow unit. Hasil pemodelan akan
menunjukkan bahwa sumur yang memiliki koneksi satu sama lain akan berada
pada klaster flow unit 1 dengan rentang permeabilitas 39.24 - 84.06 milidarsi
dengan indikasi aliran fluida yang tinggi.

ABSTRACT
In this study , identification the interconnections between wells based on flow unit
evaluation concept were performed and work on each petrophysical parameter
function. There are five wells data which used as the main data in this study. Core
data is also available as controller of calculated petrophysical property. Acoustic
Impedance Inversion is also available as main data to do the permeability
interpolation between wells. Interpretation performed on a cross section of
seismic composite line and the object in this study is carbonate reservoir located
in North West Java, Baturaja Formation, X Field. Study was conducted on the
petrophysical property and formation permeability analysis based on flow unit
evaluation by FZI calculation from permeability and porosity core which is
derived from conventional core analysis. Modeling result will show that the wellconnected
to each other will be on flow unit 1 cluster with 39.24 – 84.06
millidarcy permeability interval with high fluid flow indicated."
Universitas Indonesia, 2014
S57201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Ramzil Fawwaz
"Studi alterasi dan mineralisasi dilakukan pada daerah Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan untuk menganalisis kondisi geologi daerah penelitian, mengidentifikasi zona persebaran alterasi dan mineralisasi daerah penelitian, dan membuat model konseptual alterasi dan mineralisasi dengan metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode penginderaan jauh menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan Minimum Noise Fraction (MNF), metode geokimia menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), dan metode petrografi. Hasil penelitian menunjukkan 3 jenis zona alterasi pada daerah penelitian, yaitu alterasi argilik, alterasi filik, dan alterasi propilitik. Mineralisasi pada daerah penelitian menunjukkan mineralisasi pirit dan kalkopirit yang terbentuk secara menyebar (disseminated) dan pengisian rongga (open space veins). Penentuan zona alterasi dan mineralisasi dilakukan dengan menggabungkan hasil dari analisis penginderaan jauh, analisis geokimia, dan analisis petrografi. Hasil dari gabungan metode tersebut menunjukkan bahwa daerah penelitian termasuk ke dalam tipe sistem epithermal sulfida rendah.

The alteration and mineralization study was carried out in the Hargotirto area, Kokap District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta Special Region Province. The study was conducted to analyze the geological conditions of the study area, identify the distribution zone of alteration and mineralization of the study area, and create a conceptual model of alteration and mineralization with the methods used remote sensing methods using Principal Component Analysis (PCA) and Minimum Noise Fraction (MNF), geochemical methods using X-Ray Diffraction (XRD), and petrographic methods. The results showed 3 types of alteration zones in the study area, argillic alteration, philic alteration, and propylitic alteration. Mineralization in the study area shows pyrite and chalcopyrite mineralization which is disseminated and open space veins. The determination of alteration and mineralization zones is carried out by combining the results of remote sensing analysis, geochemical analysis, and petrographic analysis. The results of the combination of these methods indicate that the research area belongs to the type of low sulfide epithermal system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zully Achmad Fattatulhidayat
"Kerak kalsium karbonat (CaCOa) dan kerak kalsium sulfat (CaS04)
dalam peralatan eksplorasi minyak bumi berasal dari air formasi. Tujuan
penelitian in! adalah mengetahui kemungkinan pembentukan kerak kalsium
sulfat dan kalsium karbonat dari contoh air formasi dan menentukan sca/e
inhibitor yang paling efektif dan cocok untuk menghambat pembentukan
kalsium karbonat dan kalsium sulfat. Studi pembentukan kerak CaS04
dilakukan dengan membandingkan konsentrasi aktual CaS04 yang
kemungkinan terbentuk dan hasilkali kelarutan. Sedangkan pembentukan
kerak CaCOa dilakukan dengan menghitung harga Stability Index CaCOa. Uji
efektifitas scale inhibitor dilakukan menggunakan ethylene diamin tetra
(methyl.phosphonic.acid) dalam bentuk garam pentasodium (NasEDTMPA),
diethylene triamin penta (methyl.phosphonic acid) dalam bentuk larutan asam
(DTPMPA), dan hexamethylene diamine tetra (methyl. Phosphonic. Acid)
dalam bentuk garam heksapotasium (KeHDTMPA). Inhibitor diujikan terhadap
pengendapan CaCOs dan CaS04 dengan variasi pH (7,00 ; 4,00 ; 10.00),
suhu (50 °C dan 80 °C), konsentrasi inhibitor (0,01 ; 0,10 dan 1,00 mg/L)
terhadap pengendapan CaCOa dan CaS04 dari larutan brines. Hasil
penelitian menunjukkan pengendapan CaS04 dari air formasi kemungkinan
tidak terjadi. Harga stability index CaCOs positif sehingga kerak CaCOa
kemungkinan terjadi. Uji efektifitas scale /nh/b/torterhadap pembentukan CaS04 menunjukkan bahwa KeHDTMPA yang paling efektif pada suhu 50 °C,
Uji efektifitas scale inhibitor terhadap pembentukan CaCOs, inhibitor DTMPA
paling baik pada pH 4,00 dan 7,00 pada suhu 50°C, sedangkan pada
suhu 80 °C inhibitor yang ada tidak mampu mencegah pengendapan CaCOa"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janitra Aradea Putra
"Analisis petrofisika dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter petrofisika seperti porositas dan saturasi air yang berguna untuk karakterisasi batuan reservoar. Berdasarkan data sumur dari 4 buah sumur yang disediakan, Resevoar yang akan diteliti berada pada formasi Ekofisk yang batuannya didominasi oleh batuan chalk. Dari perhitungan analisis petrofisika, didapatkan nilai porositas berkisar antara 24%-28% dan saturasi air berkisar antara 35%-58%. Analisis petrofisika hanya mampu memberikan informasi tentang karakter resevoar secara vertikal. Untuk itu perlu dilakukan analisis multiatribut seismik. Dengan Analisis multiatribut seismik persebaran parameter petrofisika seperti porositas dan saturasi air pada volum seismik bisa didapatkan. Hasil dari log prediksi kandungan lempung, porositas dan saturasi akan disebar ke seluruh volum seismik untuk mendapatkan persebaran parameter tersebut dalam volum 3D.

The result of petrophysical analysis can provide vertical information about the character of the reservoir in porosity and water saturation parameter. However, this method is lacking on horizontal resolution. In this case we can provide the 3D information from multiattribute analysis. Based on 4 well data, the chalk formation in Danish North Sea Field is in the area that has potential as a reservoir. Petrophysical parameters that will be studied in this study, such as porosity and water saturation. From petrophysical analysis calculation, the value of obtained porosity are ranged between 24%-28% and the water saturation are ranged between 35%-38%. Petrophysical parameters throughout the seismic volume will be predicted by using multiattribute analysis. Model based inversion results will be used as an external attribute. The result from the log input will be spread throughout the seismic volume."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahrur Rozi
"Telah berhasil dilakukan karakterisasi pada reservoir batuan karbonat pada lapangan Z dengan metode analisis AVO, Inversi Simultan, dan parameter LMR. Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui litologi dan kandungan fluida dari batuan reservoir. Lapangan Z yang terletak pada cekungan Jawa Barat Utara mempunyai batuan reservoar berupa reef karbonat pada formasi Cibulakan Atas. Sebagai hasilnya pada analisis gradien AVO, dapat disimpulkan di zona target pada sumur W-37 yang mempunyai kandungan fluida berupa hidrokarbon terjadi pengurangan amplitudo yang lebih kuat bahkan terjadi pembalikan polaritas pada offset jauh. Kemudian dilakukan Inversi Simultan yang merupakan salah satu metode dalam proses Inversi AVO untuk menghasilkan parameter fisis impedansi-P, impedansi-S dan VpVs rasio. Kemudian ditransformasikan parameter Lamda-Mu-Rho yang sangat sensitif terhadap keberadaan hidrokarbon untuk mengetahui kadungan fluida reservoir. Berdasarkan analisis parameter LMR, menyatakan bahwa zona target pada sumur W-37 memiliki potensi kandungan hidrokarbon yang cukup banyak untuk diproduksi. Indikasi kandungan fluida reservoir dilakukan berdasarkan analisis crossplot yang menyatakan cutoff nilai Lamda-Rho 37-48 GPa*gr/cc dan Mu-Rho 20-30 GPa*gr/cc yang mewakilkan zona yang mengandung kandungan fluida berupa hidrokabon. Dan cutoff nilai Lamda-Rho 48-55 GPa*gr/cc dan Mu-Rho 30-40 GPa*gr/cc mewakilkan zona yang mengandung kadungan fluida berupa air. Dari nilai cutoff tersebut dapat diketahui penyebaran litologi dan kandungan hidrokarbon reservoir karbonat pada penelitian ini yang berarah Tenggara kemudian semakin menyebar kearah Barat Laut.

Carbonate reservoir in Z field has been characterized with AVO analysis, Simultaneous Inversion, and LMR parameter. Characterization is conducted to determine the lithology and fluid content within the reservoir. Z field which is located in NorthWest Java Basin has reservoir rock in the form of reef carbonate in Cibulakan Atas Formation. As a result of AVO gradient analysis, it can be concluded that target zone in well W-37 which has hydrocarbon fluid content, has more stronger amplitude reduction even a reversal of polarity has happened on far offset. Then Simultaneous Inversion which is one the method in AVO Inversion process is performed to produce physical parameter such as P impedance, S impedance and VpVs ratio. Lambda-Mu-Rho parameter is transformed afterwards which is highly sensitive against the presence of hydrocarbons to determine reservoir fluid content. Based on the analysis of LMR parameters, stating that the target zone in well W-37 has quite a lot of potential of hydrocarbon deposits to be produced. Indications of reservoir fluid content is based on LMR crossplot analysis with cutoff Lambda-Rho 37-48 GPa*gr/cc and Mu-Rho 20-30 GPa*gr/cc as the zone that containing hydrocarbon fluid. And cutoff value of Lambda-Rho 48-55 GPa*gr/cc and Mu-Rho 30-40 GPa*gr/cc as the zone of water contained. From the cutoff value, can be known the distribution of the lithology and carbonate reservoir delineation directed to South-East, then spread to North-West."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrah Fauziah Augusta
"ABSTRAK
Secara umum, struktur pori sekunder pada reservoir karbonat sangat kompleks dikarenakan proses diagenesis yang terjadi padanya. Kompleksitas ini mempengaruhi kecepatan gelombang seismik yang merambat pada batuan karbonat. Hal ini membuat kesulitan dalam mengkarakterisasi reservoir karbonat. Oleh karena itu, penentuan tipe pori sekunder karbonat merupakan faktor penting yang nanti akan berhubungan dengan produksi. Tujuan dari penelitian ini tidak hanya menentukan tipe pori sekunder, tetapi juga untuk memprediksi distribusi tipe pori sekunder tersebut pada reservoir karbonat. Pada paper ini, kami menggunakan metode DEM untuk menganalisis tipe pori pada batuan karbonat. Parameter input model inklusi DEM adalah fraksi porositas dan outputnya adalah modulus bulk dan modulus shear sebagai fungsi porositas, yang akan digunakan sebagai input dalam pembuatan Vp model. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan inversi seismik post-stack yang digunakan untuk memetakan distribusi tipe pori dari data 3D seismic secara kuantitatif. Pada penelitian ini, digunakan beberapa metode standard inversi seismik post-stack seperti Model-based, Sparse-spike, dan Band Limited. Hasil inversi seismik ini akan dipilih koefisien korelasinya yang paling baik antara impedansi-P prediksi dan yang terukur. Setelah itu, dilakukan pemodelan petrofisik yang lebih baik menggunakan metode geostatistical dikarenakan kompleksitas dari reservoir karbonat itu sendiri. Hasil dari studi ini dapat memberikan gambaran terintegrasi dari seismic inversion dan rockphysics untuk menentukan distribusi porositas sekunder pada reservoir karbonat lapangan ldquo;FR rdquo;.

ABSTRAK
In general, carbonate secondary pore structure is very complex due to the significant diagenesis process. This complexity can affect seismic wave velocities that propagate through carbonate rocks. Consequently, it causes great adversity of characterization carbonate reservoir. Therefore, the determination of carbonate secondary pore types is an important factor which is related to study of production. This paper mainly deals not only to figure out the secondary pores types, but also to predict the distribution of the secondary pore types of carbonate reservoir. In this paper, we apply Differential Effective Medium DEM for analyzing pore types of carbonate rocks. The input parameter of DEM inclusion model is fraction of porosity and the output parameters are bulk moduli and shear moduli as a function of porosity, which is used as input parameter for creating Vp modelling. We also apply seismic post stack inversion technique that is used to map the pore type distribution from 3D seismic data quantitatively. For this research, we use several standard seismic post stack inversion methods such as Model Based, Sparse Spike, and Band Limited Inversions and then find which one has the best correlation coefficient between the predicted and measured P Impedance. Afterward, we create porosity cube which is better to use geostatistical method due to the complexity of carbonate reservoir. Thus, the results of this study might show that the integration of seismic inversion and rockphysics for determining secondary porosity distribution of carbonate reservoir at ldquo FR rdquo field."
2017
S67482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pancar Muhammad Pribadi
"ABSTRACT
Penerapan magnesium sebagai implan merupakan salah satu contoh aplikasi dari penggunaan biomaterial yang marak dikembangkan oleh para peneliti. Namun, salah satu kekurangan dari penggunaan magnesium adalah laju korosinya yang sangat besar. Agar dapat digunakan, magnesium tersebut perlu mengalami modifikasi hingga pada akhirnya, laju korosi dari magnesium tersebut pun tidak menjadi terlalu cepat. Salah satu contoh modifikasi yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan magnesium tersebut menjadi sebuah komposit dengan material reinforcement berupa karbonat apatit. Pada penelitian ini, metode yang digunakan dalam fabrikasi implan berbahan komposit logam tersebut adalah dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Pembuatan implan dengan metode powder metallurgy tersebut memungkinkan pembuatan sebuah objek dengan dari material serbuk. Hasil dari studi ini menunjukan bahwa nilai dari kekuatan produk komposit Mg/5CA, berupa spesimen implan miniplat, memiliki nilai flexural stress sebesar 34,02 MPa, flexural strain sebesar 0,9, dan nilai modulus elastisitas sebesar 3,53 GPa. Rendahnya ketiga nilai properties tersebut menunjukan bahwa proses fabrikasi yang dilakukan masihlah belum sempurna, terutama pada proses sinteringnya.

ABSTRACT
The application of magnesium as implants material is an example of using biomaterial, which is currently being widely studied and experimented by researchers. However, one of its biggest weaknesses is its high corrosion rate. To be commercially used, the magnesium needs some modification in order to retard the corrosion, which occurs after the implantation. One of the available method is to turn the magnesium into a composite material, reinforced with carbonate apatite. In this research, the method to be used in fabricating the metal composite based implant is by powder metallurgy. The method of powder metallurgy in fabricating the miniplate implant enables a product to be fabricated from powder material. Based on the result of this study, it is known that the flexural stress, flexural strain, and the modulus of elasticity are 34,02 MPa 0,9 and 3,53 GPa, respectively. Such low properties value indicate that the fabrication process taken in this study is still considered poor for the material, especially for the sintering process."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amadeus Dewangga
"ABSTRAK
Penanganan kasus fraktur khususnya pada rahang manusia ( maxilla; rahang atas, mandibula; rahang bawah ) menggunakan alat fiksasi berupa miniplate. Secara komersil titanium merupakan material yang digunakan sebagai material miniplate karena biokompabilitas tinggi terhadap tubuh dan mechanical properties yang tinggi. Tetapi titanium kurang cocok dikarenakan young modulus yang tidak sesuai dengan tulang ( kemungkinan gagal fiksasi ) dan tidak bersifat biodegradeable. Material pengganti yang sudah sering diteliti adalah magnesium karena bersifat biodegradeable dan memiliki mechanical properties yang menyerupai tulang. Tetapi laju korosi magnesium sangat tinggi, sehingga perlu diberi perlakuan tambahan agar penyembuhan fraktur optimal. Penelitian ini berfokus pada komposit berbasis magnesium sebagai upaya mengurangi laju korosi dengan menambahkan karbonat apatit saat proses pembuatan dengan teknik powder metallurgy sebanyak 5%, 10%, dan 15%. Untuk mengetahui mechanical properties dari komposit dilakukan uji tarik dan uji bending dengan metodologi yang sesuai ASTM E8 ( tensile ) dan ASTM E290 ( bending ), dan data diolah untuk mendapat mechanical properties yang sesuai ASTM F67 ( tensile ) dan ASTM F382 ( bending ). Hasil pengujian membuktikan peningkatan mechanical properties dari magnesium murni, dengan kadar 15% yang terbaik, tetapi diperlukan penelitian untuk meningkatkan mechanical properties secara keseluruhan agar lebih sesuai menjadi material miniplate.

ABSTRACT
Fracture cases in maxilla ( upper jaw ) or mandibula ( lower jaw ) can be fixed with a fixation of a miniplate. Commercially the material used is titanium because of high biocompability with human body and good mechanical properties. But actually titanium is not suitable because its young modulus is not the same as human bone ( probable fixation failure ) and its not biodegradeable. A suitable material thats often researched is magnesium because its biodegradeable and more suitable mechanical properties compared to human bone. But corrosion rate of magnesium is high, it is mandatory to give a extra treatment so fracture recovery can be optimal. This research focuses on magnesium based composite as a way to reduce corrosion rate by adding carbonate apatite by 5%, 10%, and 15% in the powder metallurgy process. To figure the composite mechanical properties tensile testing and bend testing is done with methods approved by ASTM E8 ( tensile ) and ASTM E290 ( bending ), and data is processed to get mechanical properties based on ASTM F67 ( tensile ) and ASTM F382 ( bending ). Results shows a improvement of mechanical properties compared to pure magnesium with 15% being the best, but additional research is needed to improve overall mechanical properties so it is more suitable as a miniplate material."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>