Ditemukan 13782 dokumen yang sesuai dengan query
New York: Princeton Architectural Press, 2003
720.105 ARC
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York : Van Nostrand Reinhold, 1994
720.1 ORD
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Paramitha Ramadhaniar
"Dalam proses merancang, peran kolase sebagai wadah representasi visual dapat menjadikan kolase sebagai salah satu metode yang potensial untuk merepresentasikan ide seorang arsitek. Kolase dapat digunakan untuk mengkomunikasikan ide dalam bentuk visual dengan cara menggabungkan fragmen-fragmen desain (Socio, 2006) untuk menghasilkan makna baru. Peran kolase dalam merepresentasikan makna sebuah objek kedalam sebuah ruang (Socio, 2006), dapat memudahkan arsitek dalam menginisiasi dan memperkirakan penciptaan sebuah ruang arsitektur (Socio, 2006; Martin, 2007). Oleh karena itu, kolase dapat menjadi salah satu metode yang digunakan dalam perancangan arsitektur yang menghasilkan makna. Makna dalam perancangan memiliki potensi untuk mempertahankan nilai sebuah bangunan. Dengan adanya makna dalam rancangan, sebuah bangunan dapat mempertahankan eksistensinya, agar fungsi bangunan tersebut tidak hilang dimakan zaman, dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran karya arsitektur, serta dapat berkembang menjadi bangunan cagar budaya (Nursanty & Suhalyani, n.d). Namun, kolase belum banyak digunakan sebagai metode yang dianggap potensial untuk mengkomunikasikan ide dalam proses perancangan arsitektur. Sehingga dalam skripsi ini, penulis bertujuan melihat potensi kolase sebagai metode yang digunakan pada proses merancang dan kemudian dibuktikan dengan mempelajari bangunan cagar budaya Villa Isola. Dalam proses perancangan Villa Isola, terdapat penggunaan teknik penyusunan dengan teknik kolase sehingga bangunan tersebut hingga saat ini memiliki makna yang masih berlanjut.
In the process of designing, the role of collage as a visual representation can make the collage method as one of the potential methods to represent the idea of an architect. Collages can be used to communicate ideas in visual form by combining fragments of design (Socio, 2006) to produce new meanings. The role of collage in representing the meaning of an object into space (Socio, 2006), can facilitate the architect in initiating and estimating the creation of architectural space (Socio, 2006; Martin, 2007). Therefore, collage can be one method that can be used in architectural design that produces meaning. The meaning in design has the potential to maintain the value of a building. With the existence of meaning in the design, a building can maintain the existence of the building, so that the functions of the building are not lost to the times, can be used as objects of learning architectural works, and can develop into cultural heritage buildings (Nursanty & Suhalyani, n.d). However, collage has not been widely used as a method that is considered a potential to communicate ideas in the architectural designing process. So in this thesis, the author aims to see the potential of collage as a method used in the design process and then proven by studying the heritage building, Villa Isola. In the designing process of Villa Isola, there is the use of assembling collage techniques, so that the building has a continuing meaning untill now.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gabriella Tan Atmaja
"Tulisan ini mengeksplorasi kualitas poetic arsitektur berbasis ekspresi material. Ekspresi material, meliputi karakteristik material dan artikulasi tektonik sambungan antar-material, hadir sebagai dasar pembentuk kualitas poetic. Kualitas ini dipahami bukan hanya sebagai estetika visual, melainkan sebagai resonansi materialitas pada ruang yang mengungkap kebenaran dan keberadaan. Konsep material imagination berperan sebagai instrumen yang mentransformasi material menjadi entitas bermakna melalui tiga mekanisme spasial: transisi ruang (pembentukan ambang eksistensial penghubung dalam-luar), pembingkaian (pengarah kesadaran melalui solids-voids), dan mediasi temporal (perekaman jejak waktu melalui respon perubahan material). Mekanisme spasial ini menghasilkan kualitas poetic yang ditandai dengan: quality of origin (jejak asal-usul yang mengaktifkan memori kolektif dan kesadaran historis) serta quality of intimacy (kelekatan emosional melalui ruang terlindung, perubahan skala, dan batas yang memicu lamunan reflektif). Tulisan ini membahas mekanisme tersebut melalui studi kasus bangunan Tanatap Meruya (2020) karya RAD+ar sebagai penelusuran mekanisme spasial berbasis material yang menghasilkan kualitas poetic pada ruang arsitektur. Tulisan ini menyimpulkan bahwa kualitas poetic mengungkap kesadaran eksistensial melalui: mekanisme transisi menerus yang tetap memiliki kualitas intim, pembingkaian peristiwa dan ruang, serta kualitas spasial yang tidak pernah sama dari waktu ke waktu.
This paper explores the poetic quality of architecture based on material expression. Material expression, including material characteristics and tectonic articulation of inter-material connections, serves as the foundation for poetic quality. Poetic quality is understood not only as visual aesthetics, but as a spatial resonance that reveals truth and being through honest sensory experiences. The concept of material imagination acts as an instrument that transforms materials into meaningful entities through three spatial mechanisms: spatial transition (the formation of an existential threshold connecting the inside and outside), framing (directing consciousness through solids-voids), and temporal mediation (recording traces of time through material change responses). This spatial mechanism produces a poetic quality characterized by: quality of origin (origins traces that activate collective memory and historical awareness) and quality of intimacy (emotional attachment through protected space, changes in scale, and boundaries that trigger reflective reverie). This paper explores the poetic quality of Tanatap Meruya building by RAD+ar to examine how these material-based spatial mechanisms generate architectural poetic quality. This paper concludes that poetic quality reveals existential awareness through: a continuous transition mechanism that retains an intimate quality, framing of events and space, and also a spatial quality that is never same over time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Bloomer, Kent C.
New Haven: Yale University Press, 1977
720 BLO b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
London: Routledge, 1998
720.103 OCC
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Betsky, Aaron
Corte Madera, CA: Gingko Press, 2000
720.1 BET a (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
New York: Routledge, 2001
724.6 ARC
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Heimsath, Clovis
New York: McGraw-Hill, 1977
729 HEI b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Heimsath, Clovis
New York: McGraw-Hill, 1977
729 HEI p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library