Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erwin Kallo
Jakarta: Ombak, 2003
346.07 ERW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Kallo
Yogyakarta: Ombak, 2004
346.07 ERW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fahira Ananda Ferry
"

Fokus dari penelitian ini kapasitas dan aplikasi pemasaran digital di PT Adhi Persada Properti sebagai bagian dari bisnis properti di Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami fungsi, implementasi, dan parameter pemasaran digital di perusahaan. Melalui penelitian ini, perusahaan dapat memahami masalah sebenarnya mengenai implementasi pemasaran digital dan bagaimana memecahkannya. Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif dan menggunakan studi kasus PT Adhi Persada Properti. Data dikumpulan menggunakan wawancara mendalam. Partisipan dari penelitian ini adalah para karyawan dari kantor pusat dan projek, The Padmayana dan Grand Taman Melati Margonda 2. Peneliti menyarankan agar perusahaan menggunakan agensi digital untuk membantu mereka dengan pemasaran digital karena masalah datang dari pengetahuan karyawan.

 


The focus of this study is the capacity and application of digital marketing in PT Adhi Persada Properti as one of the property businesses in Indonesia and part of State-Owned Enterprises. The purpose of this study is to understand the function, implementation, and parameter of digital marketing in the company. By this research, the company can understand the real problem regarding the digital marketing implementation and how to solve it. This research is qualitative exploratory and uses the case study of PT Adhi Persada Properti. The data were collected using an in-depth interview. The participants of this research are the employees from the headquarter and the projects, The Padmayana and Grand Taman Melati Margonda 2. The researcher suggests that the company uses the digital agency to help them with digital marketing implementation as the problem comes from the knowledge of the employees.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulindira Elrizqi
"ABSTRAK
Pembangunan kawasan TOD sedang marak dilakukan di Indonesia khususnya di ibukota setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang pada tahun 2017. Hal ini mendorong peningkatan pasokan unit apartemen di Jakarta, khususnya pada daerah sekitar stasiun. Namun hal ini bertolak belakang dengan tingkat penjualan properti residensial yang justru menurun dan terparah pada tahun 2019. Oleh sebab itu penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi prefrensi konsumen dalam membeli properti residensial di kawasan TOD, yang berfungsi sebagai dasar perencanaan apartemen resdensial di kawasan TOD agar tinggi peminat. Lalu didapatkan hasil bahwa untuk konsumen yang ingin membeli properti lebih mengutamakan faktor finansial dibandingkan tipe properti dibandingkan status pernikahan. Sedangkan konsumen yang ingin menyewa properti lebih mengutamakan faktor tipe properti dibandingingkan finansial dibandingkan status pernikahan. Dan didapatkan informasi bahwa semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin rendah minatnya untuk tinggal di kawasan TOD. Selain itu, data menunjukkan bahwa pengguna internet mobile di Indonesia mencapai 53% dari total penduduknya, angka ini menempati peringkat tertinggi di ASEAN dan ke-enam di dunia. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh peneliti untuk mengembangkan aplikasi berbasis mobile phone yang melayani jual-beli properti residensial di kawasan TOD. Aplikasi tersebut sudah selesai dikembangkan dengan memiliki 6 fitur diantaranya My Preference yang dapat memberikan rekomendasi unit apartemen yang tepat sesuai preferensi masing-masing pengguna menggunakan data yang disebar melalui kuesioner dengan 125 responden dan diolah menggunakan aturan fuzzy, Search My Apartment, My Store, Simulasi KPR, Payment Gateway, Dan Profile Setting.

ABSTRACT
TOD area development is being done in Indonesia especially in the capital after the issuance of the Minister of Agrarian and Spatial Regulation in 2017. This has led to an increase in the supply of apartment units in Jakarta, particularly in the area around the station. However, this is contrary to the level of residential property sales which decreases and is the worst in 2019. Therefore this study aims to find out the factors that influence consumers' preferences in buying residential property in the TOD area, which serves as the basis for planning residential apartments in the region TOD for high interest. Then the results are obtained for consumers who want to buy property give priority to financial factors over property type than marital status. Whereas consumers who want to rent a property give priority to the type of property factors financially compared to marital status. And it was found that the higher a persons income, the lower their interest in living in the TOD area. Besides, data shows that mobile internet users in Indonesia account for 53% of the total population, this figure ranks highest in ASEAN and sixth in the world. This was then used by researchers to develop mobile phone-based applications that serve the sale and purchase of residential property in the TOD area. The application has been developed by having 6 features including My Preferences can provide recommendations for the right apartment unit according to each users preferences using data distributed through a questionnaire with 125 respondents and processed using fuzzy rules, Search My Apartment, My Store, KPR Simulation, Payment Gateway, and Profile Settings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Waldi Nurhamzah
Jakarta: Prenadamedia Group, 2019
346.075 98 WAL h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Sukanti Sumantri
"Perjanjian bisnis dalam bidang kawasan wisata dapat dibuat dan dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait dalam bisnis tersebut. Dalam menyusun perjanjian bisnis pengembangan kawasan wisata harus dipahami karateristik tersendiri yang berbeda dengan bisnis properti lainnya. Potensi pariwisata yang beraneka ragam berupa panorama alam, budaya, adat-istiadat dan wisata alam lainnya. Perjanjian bisnis pengembangan kawasan wisata harus meperhatikan karateristik yang dimiliki bisnis tersebut yaitu antara lain padat modal, padat tenaga kerja, berjangka waktu menengah-panjang, dan mencakup luas tanah ratusan hektar. Selain itu dengan munculnya trend pengembangan kawasan wisata yang memiliki berbagai kawasan lain selain kawasn wisata. Hal itu dimunginkan dengan adanya kawasan hunian (residential), kawasan bisnis (central business district), yang dibangun secara terpadu seperti yang dijumpai pada berbagai kawasan wisata yang telah dan sedang dikembangkan di Pulau Bintan Riau, Nusa Dua Bali, Tanjung Lesung, dan lain-lain. Bagi konsultan hukum atau biro-biro hukum yang terkait dengan isnis tersebut khususnya pemerintah dareha kota/kabupaten dalam era otonomi daerah merupakan tantangan baru. Para lawyers tersebut harus juga memahami komplesitas manajemen terpadu yang mengelola kawasan terpadu dalam kawasan pariwisata selain aspek-aspek hukum yang telah mereka miliki selama ini."
2001
HUPE-31-1-Mar2001-58
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Khaerun Zuhry Radjilun
"Kebutuhan akan rumah merupakan kebutuhan primer yaitu kebutuhan utama setelah kebutuhan sandang dan pangan atau biasa disebut dengan trilogi sandang- pangan-papan. Meskipun menjadi kebutuhan primer manusia, banyak dari manusia tidak menyadari bahwa pentingnya mempunyai rumah. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menunda melakukan pembelian rumah dengan alasan yang beragam; mulai dari tidak sadarnya urgensi akan rumah, harga yang mahal, hingga proses administrasi pembelian yang sangat merepotkan, terutama jika membeli dengan menggunakan cicilan. Kebijakan-kebijakan pemerintah masih tidak terlalu signifikan membantu meningkatkan penjualan properti, sehingga kini semakin banyak model pembiayaan baru yang berbasis crowdfunding bermunculan untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan rumah. Walaupun crowdfunding adalah suatu platform baru yang membawa perubahan baru dalam teknologi, platform ini mempunyai tiga kelemahan yaitu akuntabilitas, transparansi dan sentralisasi. Oleh karena itu pada penelitian ini teknologi blockchain akan diimplementasikan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dari platform crowdfunding bisnis properti hunian. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur & benchmarking, survei kuesioner, dan validasi pakar untuk meraih tujuan penelitian yaitu mengindentifikasi fitur-fitur akuntabilitas dan transparansi pada platform crowdfunding dan diagram alir bekerja aplikasi aplikasi crowdfunding bisnis properti hunian berbasis teknologi blockchain. Fitur akuntabilitas yang akan dipakai pada aplikasi ini yaitu Dana Proteksi, Mentoring dan Monitoring peminjam, dan Pengembalian Modal dan fitur transparansinya adalah Informasi Peminjam, Detail Laporan Peminjam, Credit Scoring. Setelah itu Teknologi blockchain yang akan diimplementasikan untuk penelitian ini yaitu platform blockchain Ethereum melalui layanan yang berdasarkan smart contract yaitu Decentralized Autonomous Organization (DAO), Decentralized File Storage (DFS), dan Token System ERC-20.

Home needs are primary needs, namely the main needs for clothing and food needs or commonly referred to as the food-board-clothing trilogy. Despite being a major human need, many people do not realize the importance of owning a home. Most Indonesians still buy houses for various reasons; Starting from the unconscious urgency of the house, the price is expensive, the complicated purchase process, especially if buying using installments. Government policies are still not very effective in increasing property sales, thus new crowdfunding-based financing models is increasing to help people to afford a house. Although crowdfunding is a new platform that brings new changes in technology, this platform has three weaknesses namely accountability, transparency and centralization. Therefore in this research the blockchain system exists to increase accountability and transparency of the residential property crowdfunding business platform. The research method of this research is uses literature study & benchmarking methods, questionnaire surveys, and expert validation to achieve the research goal of identifying accountability and transparency features in crowdfunding platforms and flowcharts of application crowdfunding applications of residential property businesses based on blockchain technology. Accountability features that will be used in this application are the Dana Proteksi Insurance, Mentoring and Monitoring, and Capital Returns and transparent features are Borrower Information, Borrower Report Details, Credit Scoring. The blockchain technology that will be implemented for this research is the Ethereum blockchain platform through smart contract-based services, namely the Decentralized Autonomous Organization (DAO), Decentralized File Storage (DFS), and the ERC-20 Token System.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggi Sudjana
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999
344.06 Sud p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri
"ABSTRAK
Persaingan bisnis yang sehat akan menguntungkan semua pihak, termasuk konsumen dan usaha kecil. Tujuan persaingan adalah untuk menghindari terjadinya konsentrasi kekuatan pada satu atau beberapa kelompok usaha tertentu. Dengan adanya persaingan, konsumen dapat menikmati mutu barang/jasa yang baik dengan tingkat harga yang bersaing. Konsumen juga dapat memilih barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Kecuali itu, mekanisme pasar yang sehat memungkinkan terbukanya kesempatan berusaha selebar-lebarnya, sehingga dapat meningkatkan iklim berusaha yang kondusif. Dalam persaingan usaha, produsen dituntut memberi pelayanan yang terbaik. kepada konsumen. Produsen yang tidak mampu bersaing dengan sendirinya akan mengalami kegagalan dalam manjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, dalam teori invisible hand, Adam Smith menyatakan bahwa, pemerintah tidak perlu ikut campur terlalu jauh di bidang bisnis, karena melalui mekanisme pasar itu sendiri akan lahir struktur pasar yang sehat. Namun kenyataannya mekanisme pasar tidak pernah sempurna, bahkan tidak jarang terjadi persaingan yang tidak sehat. Dengan tidak terkendalinya mekanisme pasar, sistem ekonomi akan terjerumus pada sistem "free fight liberalism" dan praktik-praktik "monopoli". Kedua fenomena ini mesti dihindari, karena bertentangan dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.
Tesis ini bertujuan untuk mengkaji; 1) bagaimana bentuk praktik persaingan bisnis di Indonesia; 2) bagaimana dampak praktik monopoli terhadap perlindungan konsumen dan usaha kecil; serta 3) bagaimana peranan pranata hukum untuk mengatasi dampak monopoli tersebut. Penelitian ini bersifat yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Pada prinsipnya, monopoli bukanlah sesuatu yang mutlak dilarang dalam sistem perekonomian nasional, karena beberapa sektor yang vital bagi negara dan bangsa boleh dikuasai oleh negara sesuai dengan amanat konstitusi (Pasal 33 UUD 1945). Sedangkan praktik monopoli yang merugikan masyarakat, yang biasanya dilakukan oleh swasta, "dilarang" karena dikhawatirkan terjadinya pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu. Melalui pemusatan ekonomi tersebut rakyat akan tersisih karena prilaku para monopolis cendrung untuk mencari keuntungan maksimum dengan mengabaikan kepentingan umum.
Monopoli yang disebut belakangan ini merupakan salah satu wujud persaingan yang tidak sehat (unfair competition), sehingga akibat yang ditimbulkan lebih banyak negatifnya dibandingkan dengan sisi positifnya, terutama terhadap konsumen dan usaha kecil. Konsumen sangat tergantung pada produsen tanpa bisa menuntut kualitas barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Dalam kondisi seperti ini, konsumen juga kehilangan haknya untuk memilih barang dan jasa, karena hanya ada satu produsen yang menghasilkan barang dan jasa yang sejenis. Di samping itu, karena tidak ada saingan, produsen dengan seenaknya dapat menaikkan harga barang/jasa dengan cara membatasi jumlah produksi dan distribusi. Di samping itu praktik monopoli dapat mempersempit kesempatan berusaha bagi usaha kecil untuk mengembangkan usahanya karena adanya praktik-praktik yang membatasi persaingan bisnis (restrictive business practice). Praktik-praktik monopoli tersebut masih mewarnai iklim berusaha di Indonesia, sementara para pelakunya belum dapat digugat ke pengadilan karena pranata dan lembaga hukum yang ada masih bersifat parsial.
Mengingat banyaknya praktik-praktik bisnis yang tidak sehat terjadi selama ini, konsumen menjadi tidak berdaya mepertahankan haknya untuk mendapatkan barang yang bermutu dengan harga yang bersaing, maka sudah sewajarnya pemerintah turun tangan dengan menggunakan kewenangan yang ada padanya. Sebagai negara kesejahteraan (welfare state), pemerintah berkewajiban turun tangan untuk mengendalikan mekanisme pasar melalul kebijakan-kebijakan negara yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan. Dalam kasus ini, pemerintah perlu segera mengundangkan Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Undang-undang Persaingan Usaha, yang telah lama disiapkan dalam bentuk naskah rancangan akademik oleh beberapa lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah. Dengan adanya kedua pranata hukum ini diharapkan praktik monopoli yang membawa dampak negatif bagi konsumen dan usaha kecil dapat dihindari. Di samping itu perlu adanya institusi hukum yang menyelenggarakan berbagai pranata hukum dimaksud, seperti Komisi Perdagangan Nasional (Federal Trade Cornission, atau Fair Trade Commission).
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>