Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103971 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masyitoh
"Turn over pegawai Rumah Sakit Juwita Bekasi yang tinggi memberikan gambaran bahwa terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kendala - kendala yang di hadapi rumah sakit dalam pengelolaan sumber daya manusia salah satunya dapat didiagnosa menggunakan sistem penilaian kinerja yang efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sistem penilaian kinerja yang lama dan menemukan faktor - faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan sistem penilaian kinerja karyawan yang baru.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang terbagi menjadi dua tahap penelitian. Tahap pertama untuk mendapatkan gambaran penilaian kinerja yang lama dan tahap yang kedua untuk mengembangkan sistem penilaian kinerja yang baru. Data diperoleh dari wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan telaah data sekunder. Kerangka pikir dikembangkan dari teori Cascio ( 2010 ) dan Bernadine ( 2003 ).
Hasil penelitian tahap pertama didapatkan gambaran bahwa relevansi, sensitifitas, kehandalan, tingkat penerimaan dan kepraktisan sistem penilaian kinerja karyawan menurut informan masih kurang. Hasil penelitian tahap kedua mengembangkan sistem penilaian kinerja yang baru yang berdasarkan atas relevansi, sensitifitas, kehandalan, tingkat penerimaan dan kepraktisan. Menurut informan sistem penilaian kinerja RS Juwita yang selama ini digunakan belum cukup efektif dalam pelaksanaannya. Untuk itu sistem penilaian kinerja yang baru dikembangkan berdasarkan komponen efektifitas menurut Cascio ( 2010 ).

Significant alteration on employee at Juwita Hospital Bekasi illustrates that there are some constraints in human resources management. The constraints are faced by hospitals in the management of human resources. One of the constraints which can be diagnosed is through utilizing an effective performance appraisal system.
This study is intended to get a portrait of the traditional performance of appraisal system and discover the factor that influences it with the intention that it will be employed as the resource in the development of employee performance appraisal system.
This study applies qualitative method which is divided into two phases of research. The first phase is to acquire a portrait of the performance appraisal of the traditional and the second phase is to develop a new performance of appraisal system. Data is obtained from in-depth interviews, focus group discussions and review of secondary data. The conceptual framework is developed from the theory of Cascio (2010) and Bernadine (2003).
According to the informant the results of stage one is obtaining the idea that relevance, sensitivity, reliability, level of acceptance and practicability of appraisal system on employee performance according to the informant still inadequate. The second phase of research results is to develop a new performance of assessment system based on relevance, sensitivity, reliability, level of acceptance and practicality. In addition to, the traditional appraisal system of employee performance at Juwita hospital has not been sufficiently effective on its execution. Furthermore new performance of appraisal system is developed based on the effectiveness of the components, according to Cascio (2010).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21806
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
B. Supriadi
"Karakteristik pekerjaan perawat berfokus pada penampilan aktual perawat dan dipengaruhi oleh persepsi tentang identitas profesional dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif pendekatan cross sectional bertujuan menguji hubungan karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring oleh perawat pelaksana di ruang rawat map Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Populasi penelitian adalah 104 perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan SPK dan D Ill Keperawatan yang bekerja di 9 ruang rawat map RSIS. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 102 perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi yang diambil secara total populasi.
Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), rasa berarti dalam pekerjaan dengan pelaksanaan perilaku caring (p=0,000), otonomi dengan pelaksanaan perilaku caring (p O,001), umpan balik dengan pelaksanaan perilaku caring (p),000). Semua variabel potensial confounder (usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan dan lama kerja) tidak ada yang berhubungan secara signifikan dengan pelaksanaan perilaku caring. Hasil analisis multivariat diketahui sub variabel rasa berarti dalam pekerjaan merupakan variabel paling berhubungan dengan pelaksanaan perilaku caring (pO,000). Implikasi dari temuan ini adalah dengan menciptakan rasa berarti yang adekuat diharapkan meningkatkan pelaksanaan perilaku caring perawat pelaksana.
Penelitian ini merekomendasikan penantaan struktur dan proses (sistem) pemberian asuhan keperawatan melalui pembentukan ruang model (MPKP) disertai desain Wang uraian tugas perawat untuk mendapatkan karakteristik pekerjaan efektif dan mendukung terciptanya rasa berarti dalam pekerjaan sehingga meningkatkan pelaksanaan perilaku caring. Selain itu diperlukan pelatihan tentang konsep dan aplikasi perilaku caring serla peneeapan model Dengaktifan perilaku caring pada ruang model, yang diharapkan dapat meningkatkan keefektifan pelaksanaan perilaku caring dan pada akhimya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan khususnya dan pelayanan rumah sakit pada umumnya.

The staff nurse jobs characteristic focus on nurse performance and is influenced by the perception of nurses about professional identity when they are doing nursing care. This study was a descriptive co relational with cross-sectional design which aims to examine the relationship between job characteristic and implementation caring behavior on staff nurse at Samarinda Islamic Hospital. The population was 104 staff nurse who?s graduated from SPK and D III of nursing and working at nine ward unit. The sampel sizes were 102 staff nurse that appropriate with inclusion criteria and obtained by total population.
This research obtained significant relationship between job characteristic and implementation caring behavior (p3, 000), meaningfulness experienced in the work and implementation caring behavior (p0, 000), autonomy and implementation caring behavior (0,001) and feedback and implementation caring behavior (p=0,000). All of the individual characteristic factors (confounding variable) are not significantly influenced with implementation caring behavior.
Multivariate analysis was found that sub variable meaningfulness experienced in the work (p,000) represent most related to implementation caring behavior. Implication of the result the staff nurse who adequate meaningfulness experienced in the work will improve implementation caring behavior.
The recommendation of this research is redesign of the structure and process (system) in nursing care with Professional Nursing Practice Model (PNPM) and redesign job description to improve meaningfulness experienced in the work on staff nurse, to improve implementation caring behavior. Therefore the institution need to carry out the training on conceptual and application of caring in order to increase application caring behavior, and implement or activity the caring model. This program will increase quality of nursing services and hospital services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Selin
"ABSTRAK
Insentif merupakan salah satu hal yang penting dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Masalah besaran, keadilan, memenuhi kebutuhan
dan ketepatan waktu dalam pembagian insentif masih menjadi masalah dan sering
diabaikan oleh pimpinan sebuah organisasi, hal ini akan nmenimbulkan kinerja
yang buruk dari karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara insentif dengan kinerja berdasarkan indikator kualitas kerja dan
kedisiplinan di ruang rawat inap RSUD Lakipadada tahun 2011. Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional kepada perawat dengan
besar sampel 105 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner dan melakukan observasi langsung. Analisis dilakukan secara univariat
dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan
insentif berdasarkan besaran dilihat dari tambahan penghasilan 63,8% responden
mendapat Rp 200.000/bulan serta jasa pelayanan 33,3% responden mendapat
antara Rp 100.000-Rp 300.000/bulan. Insentif berdasarkan keadilan dalam
pembagiannya terhadap karyawan tergolong belum adil (49,5 %), berdasarkan
memenuhi kebutuhan tergolong belum memenuhi kebutuhan (47,6 %) dan
berdasarkan ketepatan waktu sudah tepat waktu (61,0 %). Terdapat hubungan
antara besaran insentif baik tambahan penghasilan dan jasa pelayanan dengan
kedisiplinan perawat. sebagai saran untuk RSUD Lakipadada agar lebih
memperlebihkan pemberian insentif dari segi besaran dan keadilan dengan tidak
mengabaikan indikator lainnya karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
kinerja perawat.

ABSTRACT
Incentive is one of important thing in improving productivity of
employee?s working. Regarding to magnitude, fairness, fulfillment of need, and
timely of given incentive are still becoming problem and often ignored by
leadership of an organization, it will cause poor performance of employee. This
study aims to find out relationship between incentive and performance based on
indicator of working quality and discipline in inpatient unit of RSUD lakipadada
year 2011. It is a quantitative research using cross sectional design to nurses with
amount of samples are 105 people. Data was collected by giving a questionnaire
and carrying out direct observation, and analyzed by univariate and bivariate
analysis using Chi Square Test. Study result shows that incentive based on:
magnitude noted from additional income 63,8% respondents received
Rp.200.000/month and services 33,3% respondents received between Rp.100.00-
Rp 300.000/month. Fairness in distribusion to employee is unfairness (49,5%),
fulfillment of need does not fulfill (47,6%) and timely has been accurate (61,0%).
There are relationship between magnitude of incentive and discipline of nurse and
fairness and working quality of nurse. Suggestion to RSUD Lakipadada is to
increase an incentive giving in the side of magnitude and fairness by not ignoring
another indicators because it highly influences nursing performance.;"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Wahyudi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi perawat tentang profesi keperawatan, kemampuan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD dr. Slamet Garut. Hasil penelitian adalah sebagian besar mempunyai persepsi kurang terhadap profesi keperawatan (51,4 %). Sebagian besar mempunyai kemampuan kerja kurang (60 %). Sebagian besar mempunyai motivasi kerja baik (55,2 %) dan sebagian besar perawat mempunyai kinerja baik (52,4 %). Variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat adalah kemampuan kerja, motivasi kerja. Variabel yang paling berhubungan kinerja adalah sub variabel motivasi kebutuhan rasa aman. Hasil penelitian menyarankan upaya-upaya peningkatan pemahaman tentang profesi, perbaikan kesejahteraan dan jaminan akan pekerjaan.

The result of study decribed more of nurse`s staff was at poor category for nurse`s perception about nursing profession (51,4%), the most of nurse were with at poor category for work ability (60%), More of nurse`s staff were with good category for wok motivation (55,2%) and more of nurse`s staff were also with good category for nursing performance (52,4%). The study also showed that there were significant correlation between work abilty and motivation with nursing performance. The most influenced variable was safety need motivation."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29390
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Layung Jingga Atmadja
"Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat d irumah sakit. Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya keperawatan dapat dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya pengendalianin feksinosokomial menjadi tolak ukur mutu pelayanan suatu rumah sakit dan menjadi standar penilaian akreditasi. Berdasarkan data sekunder yang telah didapat, diketahui bahwa angka kejadian infeksinoso komial secara keseluruhan di RSUDXJ akarta tahun 2011 melebihi standar yang berlaku yaitu sebesar 11,54.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial di ruang rawat inap RSUDX Jakarta tahun2 012.Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif crosssectional. Seluruh data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil angket dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat mempunyai perilaku yang positif dalam pencegahan infeksinoso komial diruang rawat inapUDX Jakarta. Dari ketiga faktor perilaku yaitu faktor predisposisi yang terdiri dari variabel pengetahuan dan sikap, faktor pemungkin yang terdiri dari variabel lingkungan fisik dan sarana, dan faktor penguat yang terdiri dari variabel motivasi dan Standard Operational Procedure(SOP). Variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku perawat dalam pencegahan infeksinosokomial di ruang rawat inap RSUDX Jakarta adalah riabel pengetahuan dengan p-value 0,010 dan variabel lingkungan fisik dengan p-value 0,005."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Nathanael Mahama
"ABSTRAK
Dalam rangka meningktakan mutu pelayanan kesehatan, kualitas dari masingmasing
sumber daya manusia menjadi fokus perhatian departemen SDM Rumah
Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Trisakti. Salah satu strategi untuk
meningkatkan kualitas SDM adalah melalui mekanisme penilaian kinerja
karyawan yang efektif.
Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran sistem penilaian kinerja di
RSGM Universitas Trisakti saat ini dan membuat usulan sistem penilaian kinerja
yang baru berdasarkan hasil yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yang terbagi menjadi dua tahap penelitian. Tahap pertama bertujuan
untuk melihat efektifitas sistem penilaian kinerja lama yang menggunakan DP3.
Data diperoleh dari wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah dengan
informan berjunlah 10 orang yang terdiri dari 3 orang pimpinan dan 7 orang staf.
Selanjutnya tahap kedua bertujuan untuk mengembangkan suatu rancangan sistem
penilaian kinerja yang baru. Hasilnya kemudian didiskusikan bersama dengan
pimpinan RSGM dalam diskusi kelompok terarah.
Hasil penelitian yang didapat pada tahap pertama melalui wawancara mendalam
dan diskusi kelompok terarah, terlihat bahwa informan dari lini karyawan secara
umum tidak mengetahui dengan jelas mengenai pelaksanaan sistem penilaian
kinerja yang dilaksanakan di RSGM. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa
sistem penilaian kinerja saat ini belum memiliki relevansi, sensitifitas, tingkat
penerimaan, keandalan dan kepraktisan yang cukup dalam menggambarkan
kinerja karyawan. Selanjutnya pada tahap kedua, dikembangkan suatu usulan
sistem penilaian kinerja yang baru berdasarkan konsep efektifitas Cascio dengan
mamadukan hasil yang didapat dari penelitian tahap pertama, aspek penilaian
pada instrumen DP3, kondisi lingkungan pekerjaan di RSGM serta konsep
penelitian terdahulu yang sejenis. Setelah hasil diskusi kelompok terarah bersama
pimpinan dirangkum, maka didapatkan suatu rancangan pengembangan sistem
penilaian kinerja yang baru bagi RSGM Universitas Trisakti. Rancangan
pengembangan ini meliputi penilai, instrumen penilaian, prosedur penilaian,
kriteria penilaian, waktu pelaksanaan dan manfaat penilaian yang sudah
disesuaikan dengan kondisi lingkunagn RSGM. Dengan diterapkannya rancangan
sistem penilaian kinerja yang baru ini, diharapkan dapat memotivasi karyawan
untuk bekerja lebih baik dan membantu dalam pengambilan keputusan manajerial.

ABSTRACT
In increasing the quality of health care, quality from individual human resources
become the focus of attention of human resources department of Trisakti
University Oral and Dental Hospital (RSGM). One strategy to increase the human
resources quality is through the effective mechanism of performance appraisal
system of the employment.
The goal of this study is to get the current image of performance appraisal system
in Trisakti University's RSGM and make proposal for new performance appraisal
system based on the result. First stage is to see the efficacy of previous
performance appraisal system that using DP3. Data is collected from in depth
interview and focus group discussion with a total of 10 informants that consist of
3 leaders and 7 staff. The next stage is to develop new framework for performance
appraisal system. The result then discussed with the RSGM's leaders in focus
group discussion.
The result from first stage is collected from in depth interview and focus group
discussion, it seems that the informant from employer group in general was not
clearly know about the performance appraisal system that been carried out by the
RSGM. Therefore, their opinions are the performance appraisal system until now
doesn't have relevance, sensitivity, the level of acceptance, reliability, and
practicality that deep enough to describe the employer's work. Next on the second
stage, a proposal of new performance appraisal system is developed base on
Cascio's efficacy concept in concert with the first stage's result, assessment aspect
in DP3 instrument, work condition in RSGM as well as previous study, thus a
new framework for development of new performance appraisal system Trisakti
University RSGM is made. Development of this framework consist of person who
assess the system, assessment criteria, time of assessment, and the benefit of
assessment that has been adjusted with the condition in RSGM. By applying this
newly proposed performance appraisal system, hopefully it can motivated the
employer to work better and helps in managerial decision making."
2012
T31312
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melita Hidajat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segmen pasar dati Unit Rawat Jalan Runtah Sakit Bersalin Juwita, yang terletak di Jl. M. Informasi segmentasi yang diperoleh dari penelitian ini digunakan sebagai strategi pemasaran dalam rangka meningkatkan angka kunjungan Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Juwita Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian survey non eksperimental yang menggunakan metode kuantitatif populasl dati penelitian ini adalah pasien unit Rawat Jalan Rumah Sakit Bersalin Juwita. Jumlah sampel herdasarkan rumus Slovin adalah 97 responden. Data yang terkumpul dati data rekum medis yang diambil seeara random sebanyak II0 responden. Data diolah dengan analisis univariat.
Dari hasil analisis pasar pelanggan dalam penentuan segmentasl pasar yang dilakukan pada pelanggan eksternal khususnya unit Rawat Jalan RSB Juwita Bekasi maka kelompok yang paling potensial adalah kelompok pertama yaitu wanita dengan usia 20-30 tahun yang tinggal pada jarak 5-10 km dengan waktu tempuh 15-30 menit dengan pekerjaan karyawan swasta dan tingkat pendidikan sarjana. Segmen ini merupu!tan segmen yang potensial karena merupakan kelompok yang terbanyak jarak tempat tinggal 5-10 km merupakan jarak yang terdekat karena disekitar rumah sakit banyak terdapat perkantoran dan fasilitas mum sedangkan untuk pemukiman terletak pada jarak lebib dari 5 km untuk tingkat pendidikan saljana adalab merupakan kelompok yang memptmyal tingkat kesadaran yang tinggi untuk kesehatan. Untuk meningkatkan angka ktmjungan, sebalknya kita melibat trend yang ada dimasyarakat yaltu dengan mengaktitkan poli kosmetik & akupuntur khusus untuk pemwatan ibu hamil dan setelab melabirkan yang dikemas dalam paket bemat. Selaln itu juga melakukan promosi ke masyamkat serta menjalin kerjasarna dengan perusabaan-perusabaan.

The goal of the Research is to know the market segmentation of the Ambulatory services of Maternal Hospital Juwita, that located in 78, Hasibuan Street East Bekasi, West Java. The result of the segmentation information research to be used as a marketing strategy in term of improving the visitors of the ambulatory unit of the Maternal Hospital Juwita in Bekasi. The research is a survey research non experimental. using the quantitative population of the ombulatory patients of the maternal Hospital Juwita. The number of the sample based on the slaving rule are 97 respondent. The data of the medical record wbieb collected with random system is 110. the data will be analysed with the univariat aoalisys.
From the customers analysis market to determine the market segmentation, done by the external customers especially of the Ambulatory unit of the Maternal Hospital Juwita Bekasi, we find out that the must potential group is the first group, consists of the women with 20-30 years of age, hiving with a distance between 5 to 10 km with time consumes journey between 15 to 3 minutes. Most of them are private employes with a graduated degree, we find out that the business area and public facilities closed to the Maternal Hospital. They are concerned about their health condition. To improve the visitors, we suggest to considera the trend and issue in the community in term to offer the cosmetic Policlinic and the accupunture services for the pregnant women and after birth care which customised in a reasonable price. The promotion activity to the community and to the companies are important.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21063
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farilyana Melita
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26791
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ronal Adi Putra
"Skripsi ini membahas tentang sistem penilaian kinerja karyawan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Ada sembilan variabel yang diteliti yaitu penilai, karyawan yang dinilai, metode penilaian, instrumen penilaian, periode dan waktu penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan hasil penilaian, tindak lanjut hasil penilaian dan hambatan dan kendala dalam penilaian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu Oktober sampai Desember 2012. Informan dari penelitian ini terdiri dari sembilan orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penilaian kinerja karyawan di Rumah Sakit Haji Jakarta belum berjalan secara optimal, bias dan subyektivitas dalam penilaian masih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan agar merevisi instrumen penilaian dengan menambah unsur penilaian yang lebih terukur dan standar yang jelas, dilakukan sosialisasi kepada penilai dan karyawan yang dinilai tentang penilaian kinerja, dalam memberikan penilaian juga bisa dilibatkan atasan, bawahan, dan rekan kerja, penilai dapat membuat catatan khusus setiap karyawan yang dinilai sebagai dasar dalam memberikan penilaian, dan mengoptimalkan pemanfaatan hasil penilaian dengan membuat program pengembangan karyawan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

The focus of this study is about overview of the employee performance appraisal system in Haji Jakarta Hospital. There are nine variabeles studied, namely appraiser, employees who appraised, appraisal methods, appraisal instrument, time and appraisal period, appraising, processing of appraisal result, follow-up appraisal result, barriers and constraints in appraisal. This research was qualitative approach with a design case study. Data collection in this research used in-depth interviews and document review. This research was conducted in three months, October until December 2012. Informant of this research consists of nine persons. The results of this research showed that the employee performance appraisal system in Haji Jakarta Hospital not running optimally, bias and subjectivity in appraisal is still high. Based on these results, the author suggest to revising the appraisal instruments with adding the element of appraisal that is measurable and clearly defined standards, conducted socialization to the appraiser and employees who appraised about performance appraisal, in appraising could also be involved superiors, subordinates and peers, appraiser can make special note of any employees who is appraised as a basis for appraising, and optimizing the use of appraisal results by creating employee development programs according to the needs of the employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S44803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niza Ayunda
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26567
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>