Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214821 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Martiningsih
"Hipertensi merupakan masalah kesehatan kronik yang ditandai dengan terjadinya peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi primer ditinjau dari perspektif self-care Orem. Jenis penelitian diskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 112 responden.
Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara usia (P = 0.061), pendidikan (P = 0.0005), pekerjaan (P = 0.004), merokok (P = 0.0005), sumber daya (P = 0.0005) dengan derajat hipertensi. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berpengaruh dengan derajat hipertensi adalah pekerjaan (P = 0.001, OR = 21.501).
Hasil penelitian menyarankan untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan pengkajian faktor resiko hipertensi, memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan self-care, dukungan dalam kontrol tekanan darah dan modifikasi gaya hidup sehat.

Hypertension is a chronic health problem which is indicated by the increasing of the blood pressure ≥ 140/90 mmHg. Hypertension prevalence increases in accordance with the changing of life style. This study aims at identifying factors concerned with the primary hypertension accident which were observed from selfcare Orem perspective. The study is an analytical descriptive used acrosssectional approach. There were 112 participated as the respondents.
The research showed that there is a significant correlation among age (P = 0.061), education (P = 0.0005), job (P = 0.004), smoking (P = 0.0005), resources (P = 0.0005) and the hypertension grade. Multivariate analysis revealed that the most influencing factor for the hypertension grade is job (P = 0.001, OR = 21.501).
This study suggests the hospital to increase its nurse competence to look into the hypertension risk factor, to provide support and health education for self-care improvement for blood pressure control and healthy life style modification.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Sofyan Prasetyo
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyebab penyakit kardiovascular terbanyak. Hipertensi di
RSUD Kudus menempati peringkat tiga besar berdasarkan kunjungan pasien.
Tujuan penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan
self care management pada pasien hipertensi di RSUD Kudus. Desain
menggunakan survey analitik pendekatan cross sectional, teknik sampling yang
digunakan adalah pruporsive sampling dengan jumlah sampel 157. Analisis
statistik menggunakan chi square. Penelitian mendapatkan hasil bahwa efikasi
diri, dukungan sosial, pendidikan dan komplikasi memiliki hubungan bermakna
dengan self care management. Penelitian ini merekomendasikan untuk
meningkatkan efikasi diri dengan memperhatikan pendidikan san usia sehingga
self care management menjadi lebih baik.

ABSTRACT
Hypertension is the most of caused cardiovascular disease in the word and
Indonesia. Hypertension in RSUD Kudus had leather of third caued of visiting
patient The aims of research was identified factors associated with self-care
management in the patient with hypertension in RSUD Kudus. Design approach
used analytic cross sectional survey, techniques of sampling used purposive
sampling with 157 samples. Statistical analysis was used chi square. The result of
research obtained that self-efficacy; social support, education and complications
had significant relationships with self care management. The study recommended
to increase self efficacy by focusing to education and aged so, the self care
management by better."
2012
T31185
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zuraidah
"Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak lepas dari pelayanan keperawatan dan medis, maka sudah selayaknya evaluasi kolaborasi perawat - dokter menjadi salah satu variabel penting dalam mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu. Peran kolaborasi perawat - dokter belum berjalan dengan baiksehingga pelayanan keperawatan dan pengobatan klien belum optimal. Kondisi ini menyebabkan efisiensi dan efektifitas tindakan keperawatan pada klien juga belum optimal.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kolaborasi perawat-dokter di unit rawat inap, rawat jalan, IGD, ICU dan OK. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Tarakan DKI Jakarta pada bulan Juni 2005. Disain penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua perawat yang ada di ruang rawat inap, rawat jalan, IGD, ICU dan OK. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi di mana responden yang memenuhi kriteria penelitian adalah 80 orang perawat dengan pendidikan DIII dan S1.
Pengumpulan data menggunakan angket yang terdiri atas isian mengenai karakteristik perawat (umur, pendidikan, lama kerja dan tempat kerja), kuesioner tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kolaborasi dan indikator kolaborasi. Uji, analisis hubungan atau kontribusi menggunakan uji korelasi dan Pearson.
Hasil penelitian didapatkan faktor-faktor yang sangat berhubungan kolaborasi perawat-dokter adalah komunikasi (p = 0,0001), saling pengertian antar profesi (p = 0,0001), persepsi tentang kolaborasi (p = 0,0001) dan pendekatan professional (p = 0,031). Namun yang paling berhubungan terhadap variabel kolaborasi perawat - dokter (variabel dependen) adalah yang memiliki Beta paling besar yaitu persepsi tentang kolaborasi (B = 0,351), komunikasi (B = 0,274), saling pengertian atar profesi (B = 0,236), pendekatan professional (B = 0,121).
Dari basil penelitian ini disarankan agar perawat diberi kesempatan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan komunikasi, melaksanakan hubungan saling pengertian antar profesi serta mengembangkan pemahaman terhadap persepsi tentang kolaborasi.

The quality of health care services is determined by nursing and medical services. In line with this, it is necessary to evaluate the nurses-doctors collaboration in order to achieve a better quality of health care services in a hospital. In fact, the efficiency and effectively of health care services had been scarified as the nurses-doctors collaborations was not optimally fulfilled.
The purpose of this study was to identify factors related to nurse-doctors collaboration at various settings in the hospitals such as the inpatient, outpatient, emergency units, intensive care unit and operating room. The study had been accomplished at RSUD Tarakan Jakarta on June 2005. A descriptive correlation using cross sectional methods was applied to this study. The populations in the study were all nurses at the inpatient units, outpatient units, emergency units, intensive care unit and operating room. The sample was the total population (80 nurses), who had academic and bachelor of educational background and met other criteria of this study.
Data were obtained using questioner which is including data of nurses? characteristic (age, educational background, work experience and working places) and questioners of factors related to collaboration and collaboration indicators. Statistical analysis was performed by correlation test and Pearson's methods.
The findings of this study suggested that there were factors that significantly contributed to nurses-doctors collaboration; communications (p=0.0001), mutual understanding between professions, perception (p=0.0001) on collaboration and professional approach (p=0.031). However, the most significant variables contributed to nurses-doctors collaboration were perceptions on collaboration (B=0.351), communication (B=0.274), mutual understanding between professions (B=0.236) and professional approach (B=0.121).
The results of this study calls attention to the need of preparing nurses to have more knowledge and skills on communication, performing a mutual understanding between professions as well as improving nurses' understanding on their perception about collaboration."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18395
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiana Waicang
"Inkontinensia urin setelah operasi BPH adalah hilangnya kontrol terhadap buang air kecil karena salah satu katup yang mengontrol urin diangkat bersamaan dengan prostat, apabila katub ini diangkat kemungkinan terjadi kerusakan sraf dan otot sehingga menyebabkan inkontinensia setelah operasi prostat. Inkontinensia urin dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, sosial dan ekonomi sehingga mempengaruhi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian inkontinensia urin setelah operasi prostat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan pendekatan deskriptif korelatif, dan teknik consecutive sampling pada 90 responden. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara Usia dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,063, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan antara obesitas dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,020, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan anatara jenis operasi dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,038, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan antara volume prostat dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,038, ! = 0,05), terdapat hubungan signifikan antara lama operasi dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,036, ! = 0,05) dan tidak terdapat hubungan signifikan antara waktu operasi dengan kejadian inkontinensia urin (p-value 0,925, ! = 0,05). Pada hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis operasi berhubungan paling dominan dengan kejadian inkontinensia urin nilai OR yang terbesar yaitu (2,39) (95% CI: 0,955-5,988). Diharapkan tenaga keperawatan dapat meningkatkan pemahaman melalui pemberian informasi atau pendidikan kesehatan terkait dengan pencegahan inkontinensia urin umumnya generasi muda khususnya pada generasi tua di Kota Jayapura.

The increase in the life expectancy of the Indonesian population reaching the age of 66.2 years has contributed to an increase in the number of elderly people ( Aging Structured Population ). The aging process causes health problems in the elderly, one of which is urinary incontinence. Urinary incontinence is a bladder sphincter defect or neurological dysfunction that causes loss of control over urination. Urinary incontinence can cause physical, psychological, social and economic problems that affect the quality of life of the elderly. This study aims to identify factors associated with urinary incontinence in patients after prostate surgery at the Urology Polyclinic, Jayapura Hospital in 2023. This study used a cross-sectional design, correlative descriptive approach, and consecutive sampling technique in 90 post-prostate post-operative patients at the polyclinic. Jayapura Hospital Urology. The results showed that there was no significant relationship between age and the incidence of urinary incontinence ( p-value 0.063,! = 0,05) , there is a significant relationship between obesity and urinary incontinence ( p-value 0.020,! = 0,05) , there is a significant relationship between the type of operation and the incidence of urinary incontinence ( p-value 0.038,! = 0,05), there is a significant relationship between Prostate Volume and the incidence of Urinary Incontinence ( p-value 0.038,! = 0,05) , there is a significant relationship between the length of operation and the incidence of urinary incontinence ( p-value 0.036,! =0,05) and there was no significant relationship between operating time and urinary incontinence ( p-value 0.925,! = 0,05). The results of the multivariate analysis showed that the type of surgery was most dominantly related to the incidence of Urinary Incontinence with the largest OR value (2.39) (95% CI: 0.955-5.988). It is hoped that nursing staff can improve understanding through providing information or health education related to the prevention of Urinary Incontinence in general for the younger generation, especially the older generation in Jayapura City. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofana Pelangi
"Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara pengguna jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini pasien dan penyelenggara pelayanan kesehatan. Interaksi ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan berhubungan dengan banyak faktor. Rumah Sakit Bhakti Yudha adalah sebuah rumah sakit umum swasta yang terletak di Kota Depok. Tingginya angka kunjungan pada poli rawat jalan kebidanan di Rumah Sakit Bhakti Yudha ternyata tidak diikuti oleh jumlah persalinan di Rumah Sakit Bhakti Yudha yang tinggi juga. Oleh karena itu hal ini sangat menarik untuk diketahui apa penyebabnya.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan desain penelitiannya adalah cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Populasi adalah seluruh pasien poliklinik kebidanan. Sampel adalah pasien poliklinik kebidanan dengan usia kehamilan trimester tiga. Sebelum pengumpulan data dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner terhadap 30 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat yaitu distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji Kai Kuadrat, analisis multivariat dengan uji regresi logistik, yaitu tes LR.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pelayanan dokter spesialis kebidanan, lokasi rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal, rekomendasi dokter dan sistem pembayaran dengan asuransi dengan keputusan pemilihan tempat bersalin di Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok. Sedangakan faktor yang paling berpengaruh adalah pelayanan dokter spesialis kebidanan dan lokasi rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggal Walaupun variabel-variabel lain secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna, akan tetapi hal tersebut sangat menarik untuk ditelusuri dan perlu dicermati oleh pihak rumah sakit.

Background. Basically the utilization of health service is the result of interaction between patients and the provider of health service. The interaction is very complex and related with many factors. Bhakti Yudha Hospital is a private public hospital located at Depok city. The high number of visit of mid-wife-affairs outpatient polyclinic at Bhakti Yudha Hospital appears not followed by the number of deliveries at Bhakti Yudha Hospital which is also high. Therefore, this matter is very intersting to be recognized what the reason are.
Methode. This research is an analytical research with kuantitative approach. The research desain is cross sectional. Data collection performed with questionnaire which self assesment by respondent The population are whole outpatient customer of mid-wife-affairs polyclinic. The samples are outpatient customer of policlinic of midd-wife-affairs which has third trimerster of pregnancy. Before data collection, validity and reliability tes has been doing to 30 respondent. Data analysis are using univariate analysist, that is frecuency and distribution, bivariate analysis with Ci Square test, multivariate analysis with logistic regretion, that is LR test.
Result. Research analysis showed that significant relationship among service by obstetric doctor, hospital location near patient domicile, obstetric doctor?s recomendation, and insurance payment sistem with patient decision of mid-wifeaffairs outpatient toward selection of place of delivery at Bhakti Yudha Hospital. The most related factor are : service by obstetric doctor and hospital location near patient domicile. Eventhought other variables statistically do not show significant relation but the matter is very interesting to be traced and need to be closely observed by the management of the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T28498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Yulianti
"Pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, angka kejadian pre-cklampsia beral(PEB) pada ibu hamil di RSUD Bayu Asih Purwakarta teljadi peningkatan dari l5,2% menjadi 23,6%. Tingginya angka kejadian PEB ini dipcrkirakan karena faktor pendidikan, pekerjaan, umur ibu, paritas, umur kehamilan, riwayat penyakit, dan pemeriksaan antenatal. Oleh karena itu dilakukan Analisis Terhadap Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Pre-Eklampsia Berat pada Ibu I-Iamil di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Desain penelitian ini adalah case comrol pada 133 kasus ibu dengan pre-eklambsia berat (PEB) dan L33 kontrol ibu dengan non PEB di RSUD Bayu Asih Purwakarta tahun 2004-2005. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik.
Penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor umur ibu, riwayat penyakit, dan pendidikan mempunyai hubungan yang signifikan tcrhadap kcjadian PEB. Sedangkan faktor-faktor pckcqaan, paritas, umur kehamilan, dan pemeriksaan antenatal tidak mempunyai hubungan yang signifikan dcngan kcjadian PEB. Scdangkan faktor yang paling bcrhubungan dengan kejadian PEB adalah riwayat penyakit.
Berdasarkan hal di atas perlu dilakul-can penyuluhan pada ibu hamil (khususnya ibu yang berumur >35 tahun dan primigravida) dan ibu yang telah mengalami PEB agar mampu mendeteksi secara dini gejala dan tanda PEB dan segera kc pclayanan keschatan. Rumah sakit juga harus mclengkapi pengisian data dalam Ele rekam medis pasien agar dapat memberikan tindakan medis yang sesuai dan tepat.

In the year 2004 until 2005, the condition severe preeclampsia to pregnant woman in RSUD Bayu Asih Purwakarta have increase from l5,2% to 23,6%. The reason of the increasing severe preeclampsia is estimated because factors education, job, mother age, parity, pregnant age, illness and antenatal care. Because of that, need analysis the factors that relationship between severe preeclampsia to pragnent womant in RSUD Bayu Asih Purwakarta.
The design of this research is case control, to 133 case mother with severe precclampsia and 133 control mother non severe preeclarnpsia in RSUD Bayu Asih Purwakarta year 2004-2005. The data analysis uses logistic regression analysis.
This research found that factors mother age, illness, and education have relationship between severe preeclampsia. About factors job, parity, age pregnant, and antenatal care don?t have relationship between severe preeclampsia. The illnes is the most relationship factor to become severe preeclampsia.
According to the matter above, pregnant woman (specially age more than 35 year and primigravida) and pregnant woman with several preeclampsia, they need information about syndrom and sign several preeclampsia so they can search the health sen/ice. The hospithal must doing the full report information about medical clinilc patient, so they can get the comprehensif health service.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yatar, Mariana
"Nursing Care Document is an indicator to prove that the Nurses are doing good nursing care to clients in internal room.
Purpose of the research is to get a clear description on nursing care document and its related factors in internal room.
Research methodology is qualitative method through in depth interview and observation to 8 informan which charge with the nursing care document and its related Factors.

Abstract
Formulir asuhan keperawatan yang sesuai slandar belum lengkap, serta sosialisasi dari SOP belum menyeluruh.
Saran yang diberikan agar pihak rumah sakit mengeluarkan kebijakan keharusan membuat dokumen asuhan keperawatan untuk setiap pasien yang dirawat, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat pelaksana, mengurangi tugas rangkat dan sederhana kalau perlu dalam bentuk check list serta sosialisasi SOP secara menyeluruh "
Universitas Indonesia, 2001
T10336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Indra Sakti
"Jumlah kunjungan rawat jalan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Muara Bungo dalam 3 tahun terakhir terlihat menurun tajam, sedangkan jumlah kunjungan di Poliklinik lainnya konstan atau meningkat. Keadaan ini menjadi pertanyaan bagi pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Muara Bungo bahwa terjadi ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di Poliklinik Anak. Dengan melakukan suatu penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan ketidakpuasan pasien yang menyebabkan penurunan kunjungan rawat jalan di Poliklinik Anak tersebut. Dengan menganalisa variabel bebas dan variabel terikat dan dilakukan uji statistik dengan Chi-Square diharapkan diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan secara bermakna dengan kepuasan pelanggan. Metodologi penelitian ini merupakan suatu studi deskriptif analisis bersifat kuantitatif dengan metode pengumpulan data secara cross sectional. Data primer dikumpulkan dengan mengedarkan kuesioner terhadap orang tua pasien Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Muara Bungo.
Dari hasil penelitian terlihat hubungan yang bermakna antara persepsi responden tentang lamanya waktu tunggu dengan kepuasan pelanggan dimana tingkat kepuasan tertinggi didapat pada responden yang menyatakan waktu tunggu tidak lama. Kesimpulan dari penelitian ini ternyata waktu tunggu mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Muara Bungo. Disarankan kepada pihak manajemen agar membenahi faktor waktu tunggu menjadi lebih pendek sehingga citra Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Muara Bungo menjadi lebih baik.

Analysis of Factors That Related with Outpatient Satisfaction at the Children's Clinical of the District General Hospital of Muara BungoThe amount of outpatient visited at the Children's Clinical of the District General Hospital of Muara Bungo during 3 last years show pointed decrease, whereas the amount of outpatient visited at the others clinical constant even increased. This condition causing question to management side of the District General Hospital of Muara Bungo that patient is not satisfy with the services of the Children's Clinical of The District General Hospital of Muara Bungo. By doing a research, that purposed to know any factors that related with patient unsatisfaction that causing the decreasing outpatient visited at the Children's Clinical. By analyzing dependent variables and independent variables and by doing statistic test with Chi-Square expected to know any factors that meaningly related with customer satisfaction. The methodology of this research to give a shape of one analysis descriptive study that have quantitative character with data gathering method sectional cross. The primer data gathered with give questioners to parents? patient of the Children's Clinical of the District General Hospital of Muara Bungo.
Result of this research shows the significant related between respondent perception about long waiting times with customer satisfaction with and the highest level of customer satisfaction comes from respondent that proving the short waiting time. The conclusion result of this research proved that waiting time increasing customer satisfaction of the Children's Clinical. Suggested to management hospital to tide up waiting time factor became shorted there for the Children`s Clinical of the District General Hospital of Muara Bungo became is better.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7733
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>