Ditemukan 176896 dokumen yang sesuai dengan query
Indra Tri Astuti
"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan respons nyeri bayi yang diimunisasi setelah diberikan intervensi pemberian ASI, larutan gula dan tidak diberikan keduanya. Desain penelitian ini adalah quasi experiment dengan postes kelompok-kontrol nonekuivalen (after only nonequivalent control group design). Sampel berjumlah 105 responden yang terbagi kedalam tiga kelompok. Kelompok pertama diberikan intervensi pemberian ASI, kedua diberikan larutan gula 24% dan ketiga sebagai kontrol. Intervensi diberikan mulai dua menit sebelum sampai lima menit setelah tindakan imunisasi. Pengukuran respons nyeri dilakukan dengan menggunakan skala perilaku FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability). Hasil dari penelitian ini, terdapat perbedaan respons nyeri yang bermakna antara ketiga kelompok tersebut, dimana respons nyeri pada kelompok yang diberikan ASI lebih rendah dibandingkan dua kelompok yang lain.
Undergoes immunization among infant who had of breastfeeding, orally administered sugar solution, and control group. Quasi experiment using an after only nonequivalent control group design was used in this study. 105 subjects are studied in this research, which divided into three groups. The subjects in the first group are breastfed, second group is orally 24 percent administered sugar solution, and third group is a control group. Breastfeeding and sugar solution were administered at two minutes before immunization and continued on five minutes after immunization. The intensity of pain were measured by a FLACC (Face, Leg, Activity, Cry and Consolability) behavioral scale in three times (minute 0, minute 1 and minute 5). Results of this study show that there were significantly different intensity of pain among those three groups, breastfeeding group has the lowest intensity of pain compare to other groups."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Amatus Yudi Ismanto
"Imunisasi pada masa anak-anak merupakan tindakan yang menimbulkan trauma karena menyebabkan nyeri. Tujuan penelitian untuk membandingkan pemberian ASI dan topikal anestesi terhadap respon nyeri imunisasi pada bayi di Puskesmas Bahu Manado. Desain penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan perbandingan kelompok (static group comparism). Sampel yaitu bayi usia 0-12 bulan yang dilakukan tindakan penyuntikan imunisasi yang terdiri dari 49 responden kelompok intervensi ASI dan 49 responden kelompok intervensi topikal anestesi. Analisis perbedaan respon nyeri saat penyuntikan imunisasi menggunakan Mann-Whitney U test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon nyeri bayi yang diberi ASI lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang diberi topikal anestesi (p= 0,000). Rekomendasi penelitian ini yaitu ASI dapat digunakan untuk menurunkan respon nyeri bagi bayi.
Immunization in childhood is a traumatic event for children, because it's causes pain. Research purposes to compare of providing milk and topical anesthesia administration to the pain response in infants immunized at the Primary Health Care Bahu Manado. Design research is quasi-experimental with comparison group design (static group comparism). The sample of infants aged 0-12 months who perceived immunization injection consisting of 49 respondents breastfeeding intervention group and 49 intervention group respondents topical anesthesia. Analysis of differences in pain response during immunization injections using the Mann-Whitney U test. The results showed that pain response of breastfed babies is lower compared with infants who were given topical anesthesia (p = 0.000). Recommendations of this study that breast feeding can be used to reduce the pain response for infants."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Fitri Wahyuni
"Persentase menyusui bayi kembar masih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir tunggal. Di lain pihak ada ibu-ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif bahkan dengan jumlah bayi lebih dari dua. Tujuan penelitan studi kasus ini dilakukan adalah memahami secara utuh kasus ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi kembar dua, kembar empat dan kembar lima. Tiga orang ibu dengan jumlah bayi kembar yang berbeda menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Analisis data penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan mengidentifikasi kategori dan tema dari transkrip hasil wawancara. Sepuluh tema yang teridentifikasi kemudian diceritakan sesuai dengan kronologis selama proses ibu menyusui. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu dengan bayi kembar dapat menyusui secara eksklusif dengan adanya kepercayaan diri dan dukungan dari lingkungan.
The percentage of breastfeeding multiple infants is still low compared with babies born to single. However, on the other hand there are mothers who managed exclusively breastfeed to infants with an even number of more than two. The purpose of this case study qualitative research is to understand the who case of mothers who exclusively breastfeeding to twins, quadruplets and quintuplets infants. Three mothers who gave exclusively breastfed to multiple infants participated in this study. Data analysis was conducted systematically by identifying categories and themes from the interviews transcript. Ten themes were identified later told according to the chronological during breastfeeding mothers. This study showed that the mothers with multiple infants that give exclusively breastfeed had self confidence and get support from her environment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T45811
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hutagalung, Frisky Valentina
"Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat sampai dengan usia 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tahun 2016 adalah 43,5. Kondisi ini belum mencapai target nasional sebesar 80. Penelitian ini mengukur proporsi pemberian ASI eksklusif dan mempelajari faktor yang berhubungan pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi dengan desain cross sectional. Penelitian menemukan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif untuk tahun 2017 sebesar 56,8 95 CI: 54 -66, hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi. Temuan lain adalah ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan sangatlah penting terhadap keberhasilan dalam ASI eksklusif. Bidan dan kader perlu berperan lebih besar dalam pemantauan pemberian ASI eksklusif.
Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without any fluids or solids except vitamins, minerals or medicines up to 6 months of age. The exclusive breastfeeding coverage at Health Center of Setiabudi Subdistrict in 2016 was 43.5. This condition has not reached the national target of 80. This study among measured the proportion of exclusive breastfeeding and studied factors related to breastfeeding infants aged 0 6 months in Health Center of Setiabudi Subdistrict with cross sectional design. The study found that the proportion of exclusive breastfeeding for 2017 was 56.8 95 CI 54 66, indicating improvement in exclusive breastfeeding conditions in Health Center of Setiabudi Subdistrict. Another finding is that there is a relation between support of health workers and exclusive breastfeeding behaviors. This suggests that the role of health workers is crucial to success in exclusive breastfeeding, especially midwives and cadre roles in exclusive breastfeeding monitoring."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68520
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Allisya Aurelia
"Pemberian ASI eksklusif memiliki dampak positif baik bagi ibu maupun bayinya, namun persentase cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-5 bulan di Nusa Tenggara Barat berdasarkan data Riskesdas 2018 hanya sebesar 20,3%. Hal ini masih dibawah target pencapaian indikator ASI Eksklusif yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-23 bulan di NTB. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel 802 bayi usia 0-23 bulan yang tinggal di NTB. Data yang digunakan bersumber dari Riskesdas 2018. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil menunjukan bahwa, 56,7% diberikan ASI eksklusif. Analisis bivariat juga menunjukan antara paritas dan IMD dengan pemberian ASI eksklusif (p-value < 0,05). Analisis multivariat menu that parity and early initiation of breastfeeding (EIBF) were significantly associated with EBF (p-value < 0,05). Parity was the most dominant risk factor of EBF (p-value = 0,002 ; OR : 1,6 ; 95% CI : 1,1 – 2,1)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muaningsih
"
ABSTRAKBreastfeeding self-efficacy (BSE) merupakan salah satu aspek penting yang mendorong ibu untuk menyusui bayinya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi BSE ibu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai BSE ibu menyusui di Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dengan non RSSIB serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah cross- sectional dengan menggunakan survey analitik deskriptif. 188 ibu yang dipilih secara konsekutif dari RSSIB dan non RSSIB berpartisipasi dalam penelitian ini. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai BSE ibu menyusui di RSSIB (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) dan non RSSIB (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25) dengan nilai p = 000, nilai OR= 13,97. Pengalaman menyusui sebelumnya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap BSE ibu menyusui di RSSIB (OR= 10,74) dan non RSSIB (OR= 14,46). BSE dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi efektifitas program RSSIB terhadap keberhasilan menyusui.
ABSTRACTBreastfeeding self-efficacy (BSE) is one of important aspects encouraging mothers to breastfeed their babies. This study aimed to compare the mothers' BSE in a baby-friendly hospital and non baby-friendly hospital and to identify the influencing factors. A cross-sectional study design was applied using a descriptive analitical survey where 188 participants were consecutively recruited for this study. This study found that there is statistically significant difference (p = 000, OR= 13,97) between the mothers' BSE in the baby-friendly hospital (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) and the non baby-friendly hospital (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25). The mothers' breastfeeding experience was the most influencing factor to the mothers' BSE either in the baby-friendly hospital (OR= 10,74) or in the non baby-friendly hospital (OR= 14,46). This study suggested that the BSE can be a applied to evaluate the effectiveness of the baby-friendly hospital program to the successful of brestfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32593
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
"Results predisposing factors such as knowledge, attitudes, and behaviour of the mother, where the majority of women still do not understand the benefit of exclusive breastfeeding. Employment, education, and number of children under five years old as well as a predisposing factor in exclusive breastfeeding. Enabling factors such as early initiation of breastfeeding, the place of delivery, and the availability of lactation rooms. Status of maternal health, family support and delivery helper as a factor reinforcing the exclusive breastfeeding."
BULHSR 15:3 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Nurmala Hayati, aurhor
"Pembahasan skripsi ini mengenai hubungan karakteristik ibu (pendidikan, pengetahuan, status pekerjaan, pendapatan keluarga, kenaikan berat badan selama kehamilan), karakteristik bayi (berat badan lahir, jenis kelamin), praktik pemberian makan (praktik pemberian ASI dan MP ASI) dengan status gizi bayi 6- 11 bulan di Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung tahun 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 77 bayi usia 6- 11 bulan. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang gizi, pendapatan keluarga dan praktik pemberian ASI. Penulis menyarankan agar meningkatkan kegiatan pendidikan gizi bagi ibu, melalui penyuluhan di posyandu terutama yang berkaitan dengan pemberian ASI Eksklusif, PUGS (Panduan Umum Gizi Seimbang), serta meningkatkan pengawasan menganai sosialisasi terkait ASI Eksklusif.
This research is about the correlation maternal characteristics (educational level, level of knowledge, employment status, family income, the weight gain during pregnancy), infant characteristics (gender and birth weight), feeding practices (breastfeeding practices and complementary feeding) with nutritional status of infants aged 6 until 11 months in Jatinegara, Cakung Subdistrict, in 2012. The design of this research is cross sectional. The sampel of this research is 77 infants aged 6 until 11 months. The independent variabels are maternity education, maternity knowledge of nutrition, the family income, and the practice of breastfeeding. Based on the result of this research improving the activities about maternity knowledge of nutrition by attending illuminations at Posyandu especially related to exclusive breastfeeding and improving the control of socialization related to exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44581
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Asa Akmelia
"Kasus COVID-19 di dunia masih bertambah, tidak terkecuali di dalamnya kasus COVID-19 pada ibu postpartum yang perlu menyusui bayinya. Sampai saat ini virus SARS-CoV-2 diketahui ditularkan melalui cairan atau droplet pernapasan yang mengandung virus tersebut. ASI dari ibu yang positif COVID-19 tidak terbukti mengandung virus SARS-CoV-2 sehingga pemberian ASI bagi bayi sebagai sumber nutrisi disarankan untuk tetap dilanjutkan. ASI ibu yang dirawat di ruang isolasi dapat diberikan pada bayi dengan cara memerah ASI dengan diikuti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan alat pompa dan wadah ASI. Akan tetapi banyak ibu postpartum tidak mengetahu hal ini karena belum terinformasi sehingga diperlukan intervensi oleh tenaga kesehatan seperti perawat untuk mengedukasi ibu. Studi ini menggambarkan penerapan edukasi kesehatan tentang cara pemberian ASI yang aman bagi bayi pada ibu berusia 28 tahun terkonfirmasi COVID-19 derajat sedang, riwayat P1 post SC yang berada di ruang isolasi COVID-19. Edukasi dilakukan dalam 1 hari dan ibu dievaluasi selama seminggu. Hasil
edukasi disertai dukungan bagi ibu untuk memompa ASInya menunjukkan peningkatan pengetahuan ibu serta aktivitas memerah ASI dengan diiringi tindakan pencegahan penularan infeksi. Studi merekomendasikan edukasi ini diberikan sebagai intervensi pada ibu postpartum di ruang isolasi COVID19.
The number of COVID-19 cases in the world is still increasing, including the case of COVID-19 in postpartum mothers who need to breastfeed their babies. Until now, the SARS-CoV-2 virus is known to be transmitted through respiratory fluids or droplets containing the virus. Breast milk from mothers who are positive for COVID-19 is not proven to contain the SARS-CoV-2 virus, thus breastfeeding for babies as a source of nutrition is recommended to continue. Breast milk of mothers who are treated in isolation rooms can be given to babies by expressing breast milk followed by washing hands, using masks, and maintaining the cleanliness of pumps and breast milk containers. However, many postpartum mothers do not know this because they have not been informed. Therefore, intervention by health workers such as nurses is needed to educate mothers. This study describes the application of health education on how to safely breastfeed babies for 28-year-old mothers with moderate COVID-19 confirmed cases, history of P1 post SC who are in the COVID-19 isolation room. Education was carried out in 1 day and mothers were evaluated for a week. The results of education accompanied by support for mothers to pump their breast milk showed an increase in mother's knowledge and activities to express breast milk accompanied by measures to prevent infection transmission. The study recommends that this education be given as an intervention to postpartum mothers in the COVID-19 isolation room."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Neni Apriyana
"Skripsi ini dilatar-belakangi oleh pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah Puskesmas Pasir Angin Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan sebanyak 80 orang yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, dengan analisis data univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 77,5% tidak ASI eksklusif. Variabel yang memiliki hubungan bermakna secara statistik adalah pendidikan, pengetahuan dan ASI segera.
The thesis was based on the importance of exclusive breastfeeding with the purpose of the study to knowing the description and relationship factors that influence the exclusive breastfeeding behavior in Pasir Angin Health Center Bogor District Cileungsi.The design study is a cross sectional study was done in May-June 2012 with a sample of mothers that have a infants aged 6-12 months, as many as 80 people who obtained the accidental sampling technique. The instrument was used questionnaire, with univariate and bivariate data analysis.The results showed 77.5% were exclusively breastfed. Variables that have statistically significant relationships are education, knowledge and Immediate breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library