Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156834 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yogyakarta: Kementerian kebudayaan dan Pariwisata, 2011
307.72 EKS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Puspitasari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S47906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effitriana Ramadhiyanty
"Kecamatan Bogor Tengah merupakan ‘jantung’ Kota Bogor. Aktivitas perdagangan dan jasa di Kecamatan Bogor Tengah termasuk yang terbesar di Kota Bogor maka disebut sebagai magnet perekonomian. Munculnya bisnis ritel modern membuat adanya persaingan terhadap keberadaan pasar tradisional di Kota Bogor semakin tak terkendali. Kemudian kegiatan berbelanja dengan kehadiran secara fisik seperti pasar tradisional menjadi pilihan utama masyarakat. Dengan menggunakan metode Buffer dan analisis Crosstab, dilakukan penelitian untuk mengetahui jangkauan pelayanan pasar tradisional di Kecamatan Bogor Tengah dan bagaimana hubungannya dengan karakteristik konsumen. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa Pasar Kebon Kembang dan Pasar Bogor merupakan Pasar Regional dengan aksesibilitas strategis (penggunaan lahan) dan mudah (kelas jalan). Kemudian Pasar Merdeka termasuk Pasar Sub Kota dengan aksesibilitas cukup strategis (penggunaan lahan) dan cukup mudah (kelas jalan), sedangkan Pasar Padasuka adalah Pasar Lokal dengan aksesibilitas cukup strategis (penggunaan lahan) dan kurang mudah (kelas jalan). Pasar dengan jangkauan pelayanan Pasar Regional memiliki karakteristik konsumen yang berbelanja sangat jarang dengan pengeluaran berbelanja sedang dan sangat tinggi dalam sekali berbelanja, lama berbelanja sebentar, serta waktu tempuh yang cukup sesuai pada jarak dekat dan sedang menggunakan angkot, dan jarak jauh waktu tempuh yang tidak sesuai menggunakan motor. Barang yang dibeli oleh konsumen Pasar Regional lebih beranekaragam seperti pakaian, sembako, sayuran, dan lain-lain. Selanjutnya pasar dengan jangkauan pelayanan Pasar Sub Kota memiliki karakteristik konsumen yang berbelanja jarang dengan pengeluaran berbelanja sedang, lama berbelanja sebentar, serta waktu tempuh yang cukup sesuai dengan kendaraan bermotor. Barang yang dibeli oleh Pasar Sub Kota lebih berfokus membeli aneka pangan. Sedangkan pasar dengan jangkauan pelayanan Pasar Lokal memiliki karakteristik konsumen yang berbelanja sangat sering dengan pengeluaran berbelanja rendah, lama berbelanja sebentarm serta waktu tempuh yang sesuai dengan berjalan kaki. Barang yang dibeli oleh konsumen Pasar Lokal sama dengan Pasar Sub Kota yaitu hanya berfokus terhadap aneka pangan.

Central Bogor Sub-district is the 'heart' of Bogor City. Trade and service activities in Central Bogor Sub-district are among the largest in Bogor City, hence the name 'economic magnet'. The emergence of modern retail businesses makes competition for the existence of traditional markets in Bogor City increasingly uncontrollable. Then shopping activities with physical presence such as traditional markets become the main choice of the community. Using the Buffer method and Crosstab analysis, research was conducted to determine the range of traditional market services in Central Bogor District and how it relates to consumer characteristics. The results of the study found that Kebon Kembang Market and Bogor Market are Regional Markets with strategic (land use) and easy (road class) accessibility. Then Pasar Merdeka is a Sub-City Market with strategic accessibility (land use) and fairly easy (road class), while Pasar Padasuka is a Local Market with strategic accessibility (land use) and less easy (road class). Markets with a service range of Regional Markets have the characteristics of consumers who shop very rarely with moderate and very high shopping expenditures in one shopping trip, shopping time is short, and travel time is quite suitable at close and medium distances using angkot, and long distances with inappropriate travel time using motorbikes. Goods purchased by Regional Market consumers are more diverse such as clothing, groceries, vegetables, and others. Furthermore, markets with a range of Sub-City Market services have the characteristics of consumers who shop infrequently with moderate shopping expenses, short shopping time, and travel time that is quite suitable for motorized vehicles. Goods purchased by the Sub-City Market are more focused on buying various foods. Meanwhile, markets with a range of Local Market services have the characteristics of consumers who shop very often with low shopping expenditures, short shopping times and travel times that are suitable for walking. Goods purchased by Local Market consumers are the same as Sub-City Markets, which only focus on various foods."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benediktus Hendro
"Tesis ini membahas tentang pengembangan Pasar Tradisional di Entikong yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tidak berkembanganya Pasar Tradisional di Entikong disebabkan oleh implementasi kebijakan pengembangan Pasar Tradisional yang dilakukan oleh aparatur Pemerintah Daerah tidak berjalan optimal serta lemahnya manajemen pengelolaan pasar yang diterapkan oleh Dinas Perdagangan dan pengelola pasar. Terdapat beberapa faktor yang membuat pasar menjadi tidak berkembang, seperti kurangnya kunjungan pembeli di pasar, minimnya keuntungan yang diperoleh pedagang, besarnya kenaikan tarif retribusi penyewaan kios, kondisi lingkungan pasar yang tidak kondusif dan banyaknya sarana fisik pasar yang rusak.

This thesis discuss about the development of Traditional Market in Entikong by local government Sanggau regency. The research used a qualitative approach to the type of descriptive study research. The result of this study show that the undeveloped of traditional market in Entikong caused by the implementation of development traditional market policy by local government employer doesn?t run optimally and weak managing that applied by department of trade and market organizer. There are several factor that make market become undeveloped, such as the less of buyers come to the market, the less of profit that merchant can get, the increase of retribution shop rent fee, the condition of market area that unsupported and a lot of market facility that out of order."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Surti Nastiti
"Kegiatan ekonomi merupakan salah satu perwujudan adaptasi manusia terhadap lingkungan. Sejak masa prasejarah manusia telah menyelenggarakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup utamanya. Adapun faktor yang mendorong perkembangan ekonomi, pada awalnya hanya bersumber pada problem untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs), yaitu kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan hidup/biologis. Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, sebagai makhluk sosial manusia juga menghadapi kebutuhan sosial, serta integratif bagi makhluk berakal seperti aktualisasi diri, keagamaan, dan legitimasi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak banyak masalah, akan tetapi justru kebutuhan sosial yang berkaitan dengan problem untuk mencapai kepuasan atau keinginan (wants) atas kekuasaan (power), kekayaan (wealth), dan martabat/wibawa (prestige) itu yang tidak mengenal batas.
Kegiatan ekonomi yang tadinya hanya didasarkan kebutuhan hidup kemudian meluas menjadi kebutuhan sosial, karena manusia tidak pernah menikmati hasil produksinya sendiri tapi juga dinikmati oleh orang lain. Dalam ilmu ekonomi dikenal dua kegiatan ekonomi, yaitu ekonomi subsistensi dan ekonomi pasar. Ekonomi subsistensi ialah ekonomi yang terselenggara dengan melakukan produksi untuk kebutuhan sendiri, sedangkan ekonomi pasar terjadi akibat terciptanya hubungan antara dua pihak karena adanya penawaran (supply) dan permintaan (demand) (Wibisono 1991:23). Pada prakteknya tidak ada ekonomi subsistensi yang memungkinkan segala macam hasil produksi dikonsumsi sendiri oleh produsen. Juga tidak ada ekonomi pasar yang memungkinkan semua barang dan jasa didistribusikan melalui pasar. Tidak ada masyarakat yang dapat berfungsi tanpa produksi subsistensi (Evers 1988:171).
Timbulnya pasar tidak lepas dari kebutuhan ekonomi masyarakat setempat. Kelebihan produksi setelah kebutuhan sendiri terpenuhi memerlukan tempat penyaluran untuk dijual. Selain itu, tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dengan hasil produksinya sendiri. Manusia memerlukan "pasar" tempat ia bisa memperoleh barang atau jasa yang diperlukan akan tetapi tidak mungkin dihasilkan sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan Djamhoer
"Kotip Cilegon sebagai pusat pengembangan wilayah pembangunan Serang barat telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan adanya perkembangan industri besar dan strategis, pengembangan pelabuhan Merak dan telah selesainya jalan tol Jakarta-Merak yang melintas Kotip Cilegon. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah,letak geografis yang strategis, perkembangan demografis dan sosial ekonomi dan kondisi kesehatan masyarakat Kotip Cilegon yang berkembang pesat dan secara nyata baru dilayani oleh sebuah rumah sakit dengan kapasitas 105 tempat tidur, maka masyarakat Kotip Cilegon masih membutuhkan penyediaan tempat tidur rawat inap rumah sakit tambahan. Sebagai Klinik yang telah berdomisili di tempat yang strategis di wilayah industri Cilegon, maka Klinik Ananda yang telah beroperasi lebih dari sepuluh tahun bermaksud mengembangkan diri menjadi rumah sakit. Untuk itu perlu dilakukan studi kelayakan atas rencana tersebut. Maka dilaksanakanlah penelitian ini dalam rangka memberikan kontribusi yang besar dalam memberikan gambaran kelayakan pendirian rumah sakit tersebut khususnya dalam aspek pasarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya informasi mengenai karakteristik organisasi Klinik Ananda dan pasar untuk rawat inap di rumah sakit yang akan dibangun sebagai pengembangan Klinik Ananda tahun 1998. Dibuat hipotesa adanya hubungan antara karakteristik pasar dengan peluang pasar rawat inap Rumah Sakit Ananda. Penelitian ini dilakukan merupakan penelitian kualitatif dengan metoda deskriptif analitik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan karakateristik dari organisasi Klinik Ananda dan pasar yang ada. Selanjutnya berdasarkan uji statistik yang dilakukan didapatkan hipotesa yang diterima adaiah adanya hubungan antara peluang pasar rawat inap Rumah Sakit Ananda dengan jenis kelamin, alamat, motivasi berobat ke rumah sakit dan persepsi pasien atas pelayanan rumah sakit yang pernah diterimanya. Sedangkan tujuh variabel lain yaitu usia, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengeluaran untuk kesehatan, prioritas rumah sakit pilihan, kelas perawatan yang dipilih dan penanggung biaya perawatan tidak berhubungan dengan peluang pasar rawat inap Rumah Sakit Ananda.
Disimpulkan pula dengan kondisi kompetitor yang cukup mampan dan pasar yang kompetitif, struktur kepemilikan dan manajemen Klinik Ananda masih dalam bentuk yang sederhana baik dalam pendelegasian manajemen maupun sumber daya yang ada.
Disarankan untuk menindaklanjuti pembuatan studi kelayakan untuk aspek lainnya, pengembangan upaya pemasaran berdasarkan hasil penelitian, merintis memberikan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan pasar dan mulai memperkuat manajemen Klinik Ananda untuk antisipasi pengembangan menjadi rumah sakit dengan mulai diadakan pendelagasian yang lebih tegas dan penarikan tenaga profesional yang diperlukan.

Cilegon as a district and centre of development territory in west Serang has developed so fast in line with the development of big and strategic industries, the development of Merak harbor and the finishing of Jakarta - Merak toll flashing past district of Cilegon. According to the policy of government, the location of strategic geography, the development of demography, social economy and health condition of the society of Cilegon so fast grow but in fact just be served by the hospital with 105 bed capacity, so that Cilegon society still need addition of in-patient bed.
The objective of the research is to obtain the information about the characteristic Ananda Clinic organization and the market of an in-patient in Ananda hospital which will be built on 1998. It's made the hypothesis of the correlation between market characteristic and inpatient market opportunities of Ananda Hospital. The research conducted is a qualitative analysis using an analytical descriptive method.
Based on the research conducted is obtained the characteristic of Ananda Clinic organization and the available market. Further, based on statistic test conducted is obtained the received hypothesis that there is correlation between an in-patient market opportunities of Ananda hospital and sex, address, motivation and the perception of the patient on the hospital services received. Whereas the seven others that are age, occupation, income, cost for health, priority of selection nursing class and insurer of nursing, do not correlate to the in patient market opportunities of Ananda Hospital.
It is also conducted that ownership structure and Clinic management of Ananda is still simple compares to the condition of established competitor and the competitive market.
It is suggested to follow up making the feasibility study, for another aspect, developing market efforts based on the research, to pioneer giving services according to the market demand and begin to strengthen Ananda Clinic Management to anticipate the development of Ananda into hospital by delegating distinctly and recruiting another professional.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Purbasari
"Penelitian ini membahas mengenai spillover volatilitas antara pasar ekuitas negara anggota ASEAN-5 dengan pasar ekuitas Amerika Serikat dan Jepang, pada periode 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2014. Seluruhperiode penelitian dibagai kedalam tiga periode, yaitu : pra krisis, krisis dan pasca krisis. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah bivariate GARCH (1,1) - full BEKK. Hasil empiris pada penelitian ini, yaitu Pertama, Spillover volatilitas memiliki sifat dan besaran yang berbeda beda tergantung pada periode pra krisis, krisis dan pasca krisis. Kedua, ditemukan bukti bahwa pada periode pra krisis tidak ditemukan adanya spillover volatilitas diantara pasar saham ASEAN-5, namun hasil yang berbeda ditunjukan pada periode krisis dan pasca krisis, pada periode tersebut spillover volatilitas terjadi diantara pasar ASEAN-5, namun pada saat krisis magnitude nya lebih besar dibandingkan pasca krisis. Spillover volatilitas yang terjadi diantara negara ASEAN-5 bersifat satu arah (unidirectional). Ketiga, Ditemukan adanya bukti spillover volatilitas dari pasar Amerika dan Jepang menuju pasar ASEAN-5. Pada saat periode pra krisis, pasar Jepang memberikan pengaruh spillover volatilitas lebih besar dibandingkan pasar Amerika. Sedangkan pada saat krisis dan pasca krisis, pasar Amerika memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pasar Jepang. Keempat, Hubungan antara pasar Amerika Serikat dan Jepang dengan pasar ASEAN-5 menjadi lebih kompleks pada saat setelah krisis.

This study examines volatility spillover between ASEAN-5 countries? equity market with USA and Japanese markets in the period January 1, 2004 through December 31, 2004. The whole time-period is divided into three periods as related to the world financial and economic crisis of 2008-2009, namely : precrisis, crisis and post-crisis. Bivariate GARCH (1,1) ? FULL BEKK model is employed to simultaneously estimate the conditional variance between seven different indexes. The following are the results of empirical research : The first, volatility spillover has a different nature and magnitude depending on the period of the pre crisis, crisis and post-crisis. Second, there is evidence that in the pre-crisis period, there are no volatility spillover among the ASEAN-5 stock markets, but the different results shown in the crisis and post-crisis period, during this period of volatility spillover occurs between the ASEAN-5 markets, but in times of crisis magnitude is larger than the post-crisis. Internal volatility spillover occurs among ASEAN-5 is one-way (unidirectional).Third, there is evidence of volatility spillover from the U.S. and Japan to the ASEAN-5 markets. At the time of pre-crisis period, the Japanese market volatility spillover effect is greater than the American market. While in times of crisis and post-crisis, the U.S. market gives greater influence than the Japanese market. Fourth, the external and internal relationship in the ASEAN-5 markets become more complex during the post-crisis.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eryanto Nugroho
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2001
S23959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Branityo Jati Gumilang
"Minimarket merupakan salah satu pasar modern yang memiliki pertumbuhan omset yang baik dengan menerapkan sistem franchise. Jumlah gerai minimarket berkembang sangat pesat tersebar di kota-kota utama di Indonesia,dan salah satunya adalah Depok. Penelitian ini mengkaji pola keruangan perkembangan minimarket di Kota Depok dengan cara mengoverlay variabel lokasi minimarket, perumahan, lokasi pasar tradisional, dan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola keruangan perkembangan minimarket di Kota Depok semakin lama semakin menjauh dari konsentrasi penduduk, pasar tradisional, tetapi mendekat ke perumahan teratur.

Minimarket is one of the modern market has a good turnover growth by implementing a franchise system. The number minimarket outlets is growing very rapidly spread across major cities in Indonesia, and one of them is Depok. This study examines the spatial pattern of development minimarket in the city of Depok with overlay of variable location minimarket, housing, location of traditional markets, and population. The results showed that the spatial pattern of development minimarket in Depok city more and more away from concentrations of people, traditional markets, but closer to the regular housing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Bane Raja
"Penelitian ini mencoba memformulasikan kebijakan revitalisasi dan keberlanjutan pasar tradisional di Jakarta. Model dinamis digunakan sebagai metode untuk menganalisis revitalisasi dan keberlanjutan pasar tradisional di Jakarta dengan tujuan mengetahui kebijakan apa saja yang bisa diambil dan diterapkan dalam revitalisasi pasar serta untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi (leverage factors) revitalisasi dan keberlanjutan pasar tradisional. Temuan dalam penelitian ini adalah revitalisasi pasar tradisional tidak dapat dari aspek pembangunan fisik saja tetapi perlu mempertimbangkan aspek sosiologis mengingat fungsi pasar tradisional tidak semata untuk aktivitas ekonomi tetapi juga aktivitas sosial. Meski faktor alokasi anggaran revitalisasi pasar yang menjadi faktor yang paling sensitif dari sekian banyak faktor yang diuji, tidak otomatis menempatkannya sebagai kebijakan yang direkomendasikan.

This research is trying to formulate kind of revitalization of policy and sustainability of traditional markets in Jakarta. System Dynamics model is used as a method to analize revitalization and sustainability of traditional markets which is the main goal is to know the types of policy that is able to be taken and to be implemented including to measure kind of factors that having a leverage function. The findings are: revitalization is not just about physical rehabilitation but considering sociology aspects. Budgeting allocation is the most sensitive factor but it is not automatically used."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>