Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190895 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Nasih
"Dinamika antara Islam dan nasionalisme di Turki dan Indonesia terjadi karena adanya perspektif yang mendikotomikan antara Islam dengan nasionalisme. Islam dianggap sebagai nilai-nilai yang bersumber dari Tuhan yang bersifat sakral. Sedangkan nasionalisme dianggap sebagai konsensus dan karena itu bersifat profan/sekuler, terlebih kelahirannya dipicu oleh perlawanan terhadap praktik sistem religio-politik integralisme Katholik di abad pertengahan. Pertentangan tersebut kemudian juga diberlakulam kepada seluruh agama, termasuk Islam.
Penelitian ini menggunakan pijakan teori hubungan entara agama (Islam) dengan negara yang teruraikan dalam konsepsi negara-Islam, nasionalisme-sekuler, dan nasionalisme-religius. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptifanalitis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data dari sumber pustaka dan wawancara dengan bebrapa tokoh politik. Data- data tersebut kemudian dideskripsikan, sehingga menunjukkan dinamika antara Islam dan nasionalisme.
Penelitian ini menemukan bahwa dinamika antara Islam dan nasionalisme di Turki dan Indonesia terjadi dalam organisasi-organisasi masyarakat sipil, partai- partai politik, dan lembaga-lembaga negara/pemerintahan. Dinamika di dalam salah satu institusi berpengaruh Inepada yang lain. Karakter nasionalisme Turki awalnya terbangun berdasarkan prinsip sekularisme laicisme. Dinamika antara Islam dan nasionalisme menyebabkan konvergensi antara keduanya tanpa mengubah konstitusi negara dan melahirkan paradigma baru nasionalisme dengan karakter sekularisme non-laicisme dalam praktik. Bentuk konvergensi antara Islam dan nasionalisme di Turki belum stabil karena sikap politik kalangan Islam belum didasarkan pada landasan teologis (theological statement), melainkan karena penimbangan-penimbangan politik (political statement) untuk menghindari tekanan kekuatan pro-sekularisme.
Sedangkan karakter nasionalisme di Indonesia adalah nasionalisme-religius, karena konstitusi dan dasar negara (Pancasila) secara tegas memberikan ruang yang cukup kepada agama. Hanya saja, praktik politik represif rezim Orde Baru dalam periode politik dekade 1980-an terhadap kalangan Islam menghidupkan paradigma politik yang mendikotomikan antara Islam dengan nasionalisme. Umat Islam dicurigai memiliki cita-cita untuk mengembalikan Islam sebagai dasar formal dalam praktik politik-keagamaan. Tekanan rezim menyebabkan sebagian kalangan Islam mengkonstruksi pandangan teologis baru tentang konvergensi antara Islam dan nasionalisme yang berpengaruh kepada penerimaan mayoritas kalangan politik Islam di Indonesia kepada Pancasila berdasarkan pada pandangan teologis (theological statement), bukan sekedar politis (political statement).
Implikasi teoritis penelitian ini adalah hubungan antara Islam dengan negara terjadi, negara-Islam dan nasionaIisme-sekuIer tidak berlaku, dan nasionalisme religius semakin menguat. Konsepsi nasionalisme-religius menempatkan agama (Islam) sebagai landasan moral dan etika dalam kehidupan politik kenegaraan.

The dynamics between Islam and nationalism in Turkey and Indonesia is due to a dispute between the Islamic view with nationalism. Islam is considered as the values that stem lion: God that is sacred. While nationalism is considered as a consensus and because it is profane / secular, first birth was triggered by the opposition to the practice of integralisrn religio-political system in the medieval Catholic. Conflicts are then also applied to all religions, including Islam.
This research uses theoretical framework of the relation between religion (Islam) with the state described in the conception of state-Islam, nationalism, secular, and nationalist-religious. This study uses qualitative methode with analytical descriptive analysis techniques. Data collection was conducted by collecting data from literature sources and interviews with some political figures. These data are then described, thus showing the dynamics between Islam and Nationalism.
This study found that the dynamic between Islam and nationalism in turkey and Indonesia occurred in in the civil society organizations, political parties, and the institutions of stare / government. Dynamics in one institution inlluent to another. Turkish nationalism awoke Erst character based on the principle of laicisme secularism. The dynamics between Islam and nationalism lcd to convergence between the two withoutchanging the state constitution andgave birth to anew paradigm of nationalism with the character of non-laicisrn secularism in practice. Form of convergence between Islam and nationalism in Turkey is not stable because of political attitudes among muslims are not based on theological foundation (theological statement), but because of political considerations (political statement) to avoid the pressureoftlre pro-secular forces.
While the character of nationalism in Indonesia is a religious nationalism, because the constitution and the basic state (Pancasila) expressly provides enough space for religion. Only, a repressive political practices ofthe New Order regime in the period of the 1980s politics of Islamic political paradigm that contradict switch between Islam and nationalism. Muslims suspected of having to mtore the ideals of lslam as a formal basis in-state political practices. Pressure caused some of the Islamic regime to construct a new theological view about the convergence between Islam and nationalism, which had affected the acceptance among the majority of political Islam in Indonesia to Pancasila are based on theological view (theological statement), not merely political (political statement).
Theoretical implications of this research is the relationship between Islam and the state occurs, the state-Islamic and secular-nationalism does not apply, and religious nationalism intensified. The conception of religious nationalism puts religion (Islam) as the foundation of morals and ethics in the political life of state.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
D915
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Istiadah
Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, 1999
297 IST p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
Jakarta: Tintamas, 1966
297.01 IQB m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Omar, azman Che
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2001
658.009 1 OMA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2017
297.272 NAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal C. Airlangga
"Salah satu tokoh Islam yang penting untuk diteliti lebih jauh adalah Tjokroamnoto. Pada abad ke-20, Tjokroaminoto telah menyebarkan berbagai gagasannya tentang Islam yang anti-penindasan, penjajahan, dan kekerasan. Ia merangkul dan menggerakkan ribuan massa untuk menuntut kesetaraan, kemandirian, dan kemerdekaan bangsa dari pemerintah kolonial Belanda. Islam dihadirkan sebagai kekuatan budaya sekaligus politik dalam perjuangan kebangsaanya.
Pemikiran nasionalisme yang diusung oleh Tjokroaminoto adalah gagasan kebangsaan yang disandarkan kecintaan kepada Tuhan sang pencipta, sebuah nasionalisme yang dikenal dengan sebutan nasionalisme Islam atau neasionalisme religious. Tjokroaminoto memilih Islam sebagai dasar fundeamental hidupnya dengan memakai khazanah Barat sebagai peralatan metodologis untuk menyimak dan menafsirkan realitas. Kedua unsur tersebut telah menempatkan dirinya sebagai pemikir politik kebangsaan sekaligus seorang teologis. Keunggulan pemikiran Tjokroaminoto dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran teonom biasa adalah bahwa ia tidak sekadar merupakan pemikiran teks book (tekstual). Di samping itu, dia juga tokoh peletak awal pergerakan kebangsaan pada abad ke-20 sehingga beberapa peneliti menyebutnya sebagai Bapak Nasionalisme Indonesia.
Beberapa gagasan Nasionalisme Islam Tjokroaminoto yang tersebar baik dalam bentuk tulisan maupun pidatonya, antara lain tentang konsep negara merdeka yang demokratis, Sosialisme Islam sebagai perlawanan terhadap kapitalisme dan kolonialisme Belanda, Pan Islamisme sebagai perluasan dari citacita kebangsaan Indonesia, dan pendidikan kebangsaan. Dari keseluruhan pemikiran Nasionalisme Islam Tjokroaminoto tersebut telah membawa pengaruh bagi kepolitikan Indonesia saat itu, utamanya bagi garis perjuangan Sarekat Islam dan pemikiran tokoh-tokoh bangsa dari beragam ideologi seperti Soekarno, Abikusno Tjokorosujoso, Agus Salim, Abdul Muis, Semaun, Natsir, dan Hamka.

One of Indonesia?s important Islamic figures that needs to be investigated is Tjokroaminoto. In the 20th century, Tjokroaminoto had spread all his ideas how Islam is real being: anti-capitalism, colonialism, and violence. He engaged and moved thousands of mass to struggle for achieving equality and independence from Dutch colonialism. Islam, is brought as a cultural and political power.
The thought of nationalism which is issued by Tjokroaminoto is an idea based on faith for God; a nationalism, known as Islamic nationalism or religious nationalism. Tjokroaminoto chose Islam as his basic of life, combined with Western thought as the methodological tools for analyze and interpreting of reality. Both of things had placed Tjokroaminoto as Indonesian political thinker as well as a theology expert. The excellence of Tjokroaminoto?s thought? compared with other ordinary teonoms?is he didn?t think textually. Beside, he is also one of the first Indonesia?s nationality movement initiators in 20th century. Hence, some researchers give him a name, ―Father of Indonesia?s Nationalism‖.
Some of Tjokroaminoto?s ideas about Islamic Nationalism are written and speeched are: concept of democratic independent state, Islamic socialism as the fight against capitalism and Dutch colonialism, Pan Islamisme as the spreading of Indonesia?s nationalistic dreams, and nationalism education. From all his thinking about Islamic Nationalism, Tjokroaminoto had brought the impact for Indonesia early politicatl activities, especially for Sarekat Islam and few thoughts from many ideology figures: Soekarno, Abikusno Tjokrosujoso, Agus Salim, Abdu Muis, Semaun, Natsir, and Hamka.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sachedina, Abdulaziz
Jakarta: Serambi Ilmu, 2001
297.28 SAC k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Anggara
"Penelitian ini membahas pemuda dan dinamika nasionalisme yang terfokus pada wisatawan nusantara muda di Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda, mengkaji wisata sejarah dengan perspektif teori nasionalisme, dan strategi pengelola wisata sejarah untuk menarik kunjungan wisata pemuda. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran/kombinasi (mix method) dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Reponden terdiri dari wisatawan nusantara muda di Jabodetabek, sedangkan informan penelitian terdiri dari pemuda, pengelola wisata sejarah, dan sejarawan/akademisi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda. Diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yaitu korelasi variabel independen Wisata Sejarah (X) terhadap variabel dependen Nasionalisme (Y) sebesar 0,795. Nilai ini menunjukkan bahwa 79,5% Nasionalisme (Y) dipengaruhi oleh Wisata Sejarah (X). Hasil data kuantitatif ini diperkuat data kualitatif berupa wawancara yang telah dilakukan kepada empat pemuda sebagai informan penelitian. Semua informan dapat menyatakan nasionalismenya secara jelas setelah memiliki pengalaman melakkukan wisata sejarah di Jabodetabek. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pengelola dalam menarik kunjungan, salah satunya yaitu inovasi teknologi dalam wisata sejarah sesuai dengan apa yang harapkan oleh para pemuda.

This research deals with the dynamics of youth nationalism that focuses on young domestic tourists in Jabodetabek. This research aims to analyze the relationship between historical tourist activities and perspective on nationalism theory, and historical tourism management strategy to attract youth tourist visit. This research uses mix method by using case study approach. Data collection was conducted by using questionnaire, interview, literature study, and documentation study techniques. Respondents consist of youth domestic tourists in Jabodetabek, while research resources consist of youth, historical tourism manager, and historians/academis.
This research reveals that there is a relation between historical tourism and youth nationalism. There are several findings which show that the coefficient values toward variable dependent nationalism (y) as much as 0.795. this score shows that 79.5% of nationalism (y) is affected by historical tourism (x). This quantitative data is supported by qualitative data in forms of interview which was conducted with for young men as the research resources. All resources are able to declare their nationalism clearly after having experience in doing historical tourism in Jabodetabek. Various efforts have been done to attract visitors which one of them is using technology innovation in historical tourism in accordance with youth expectations.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sofyan
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
200 MUH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lazuardi Adi Sage
Jakarta : Citra Media, 1996
297.63 LAZ s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>