Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162489 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Susanti
"Penyakit asam urat adalah meningkatnya kadar urin acid dalam darah, salah satu penyebabnya adalah konsumsi makanan tinggi purin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas multimedia interaktif sebagai peningkatan pengetahuan tentang penyakit asam urat. Penelitian ini quasi eksperimen, sampel yang digunakan random sampling dengan cluster sampling. Responden dibagi dua dengan kelompok kontrol dan kasus masingmasng berjumlah 33 responden usia 60 tahun. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan pengetahuan lanjut usia sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media leaflet dan multimedia interaktif. Kedua media tersebut dapat digunakan, namun multimedia interaktif lebih efektif 16,41% dibandingkan dengan media leaflet. Diharapkan penelitian lain dapat mengembangkan kembali multimedia interaktif tentang kasus yang terjadi pada lanjut usia.

Disease is the increased levels of uric acid urine acid in blood, one reason is the consumption of foods high in purine. This study aims to identify the effectiveness of interactive multimedia as an increase in knowledge about the disease gout. This quasi-experimental study, the sample used random sampling with cluster sampling. Respondents were divided into two with the control group and each masng cases totaled 33 respondents aged 60 years. Results obtained an increase in knowledge after the elderly carried out by using the media of health education leaflets and interactive multimedia. Both media can be used, but more effective interactive multimedia 16.41% compared with the media leaflets. Another study is expected to redevelop an interactive multimedia on the case with the elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
G. Sri Redjeki
"Kelurahan Kemirimuka terletak di Kabupaten Depok Propinsi Jawa Barat, mempunyai penduduk sebanyak 18.276 orang dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 4.713 KK. Jumlah balita yang ada di wilayah kelurahan Kemirimuka Depok sebanyak : 3505 balita, dan diperkirakan anak usia 1 - 3 tahun sebanyak 1.181 anak (33,6 % dari jumlah balita).
Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, untuk itu perlu suatu upaya untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat dan cerdas sehingga dapat mengembangkan masyarakat dan bangsa. Perkembangan anak dapat mencapai 80 % pada usia 3 tahun apabila dilakukan stimulasi perkembangan dengan teratur.Ibu merupakan orang terdekat dan terlama berinteraksi dengan anak. Sehingga ibu merupakan orang yang paling tepat untuk melakukan stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain quasi experimental pretest - posttest with control group yang mempunyai tujuan untuk membuktikan adanya peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu dan tingkat kepuasan ibu terhadap pendidikan kesehatan mengenai stimulasi perkembangan anak usia toddler di Kelurahan Kemirimuka Depok. Pengambilan sampel berdasarkan cluster sampling dengan populasi semua RW yang ada di Kelurahan Kemirimuka Depok yaitu sebanyak 20 RW. Sampel ditentukan berdasarkan random sampling sebanyak 20 % sehingga diperoleh sampel RW 01, RW 14 sebagai kelompok perlakuan dengan jumlah responden sebanyak 46 ibu dan RW 03. RW 11 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah responden sebanyak 47 ibu yang semuanya ditentukan berdasarkan kriteria inklusi.
Proses penelitan dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest pada kedua kelompok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pada kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberikan pendidikan kesehatan dengan metoda ceramah, diskusi dan simulasi serta diikuti dengan pendampinggan dirumah masing masing responden. Setiap responden dari kelompok perlakuan diberikan buku pedoman sebagai bagan bacaan.Untuk membuktikan adanya peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu antara pretest - posttest, data dianalisis dengan menggunakan dependent samples test paired t-rest. Untuk membuktikan adanya perbedaan peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol digunakan analisis independent samples t-test. Untuk membuktikan adanya kepuasan ibu terhadap pendidikan kesehatan. data dianalisis dcngan menggunakan dependent samples test paired t-test. Dan untuk melihat hubungan antara karakteristik ibu dengan peningkatan kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu dan tingkat kepuasan ibu, data dianalisis dengan menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang bermakna pada kemampuan (pengetahuan, sikap dan perilaku) ibu kelornpok perlakuan sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan. Pada kelornpok kontrol terjadi peningkatan yang bermakna pada kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan dan perilaku, sedang kemampuan yang berkaitan dengan sikap terjadi peningkatan yang kurang bennakna (p-value 0,724). Dari hasil analisis dependent samples lest paired t-lest diperoleh tingkat kepuasan ibu yang bermakna (p-value 0,003). dan distribusinya 60,9 % ibu merasa sangat puas dan 39,1 % ibu merasa puas terhadap pendidikan kesehatan mengenai stimulasi perkembangan anak usia toddler.
Hasil penelitian yang melihat hubungan antara karakteristik ibu dengan tingkat kemampuan ibu dan tingkat kepuasan ibu kelornpok perlakuan sesudah intervensi pendidikan kesehatan, menunjukkan basil perbedaan yang tidal( bermakna dengan nilai p > 0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan kemampuan ibu terjadi karena pemberian pendidikan kesehatan dengan materi yang cukup sederhana, metoda yang tepat dengan pendampingan untuk ibu-ibu, pemberi materi yang adekuat serta waktu yang sesuai dengan waktu responden, akan memberikan hasil yang baik yang berupa peningkatan baik pengetahuan, sikap maupun perilaku responden. Metoda ini bisa diterapkan dimasyarakat luas dengan lebih dahulu melakukan sosialisasi dan melakukan monitoring selama proses berlangsung.

Kelurahan Kemirimuka, which is located in the regency of Depok West Jawa, has population of 18.276 with 4.714 families. The number of children under age of five is as many as 3.505 children and 1.181 of them are of 1 - 3 years of age ( 33,6 % of the whole amount of kids).
Children are the prospect generation of nation, for the reason we need to take certain measures to create a health, strong and intelligent generation so as to develop both the society and nation as well. The development of child could come to 80 % at the age of 3 if the development stimulation is done regularly. A mother is the closest person to the child and the longest to interact with it. Accordingly a mother is the best person to carry out the child stimulation development. For this reason, too, the mother's knowledge needs upgrading through health education. This research is a quasi experimental pretest-posttest with controlled group which is aimed to prove that there are increasing abilities (knowledge, attitude, behavior) of mothers' and degree of mother's satisfaction towards health education about children stimulation development in toddler age, at Kelurahan Kemirimuka, Depok. Samples were taken from all 20 RWs in Kelurahan Kemirimuka, Depok based on cluster sampling. Samples based on random sampling are 20% so RW 01, RW 03, RW 11 and RW 14 were taken as samples , 93 mothers appointed as respondent were chosen on inclusive regular basis.
Reaserch process was done by giving pretest and posttest to each group before and after intervention to the experimental groups. In experimental groups, health education was given to each respondent with lecturing, discussion, simulation methods and also followed by individual home visit. Each respondent of experimental group was given reference book as reading materials. To prove that there was been improvement of ability (knowledge, attitude, behavior) of mothers' between pretest and posttest , the data were analyzed by means of dependent samples test paired t-test. To prove that there are differences in the improvement of ability (knowledge, attitude, behavior) of mothers' between experimental groups and control group, the data were analyzed by means of independent sample t-test. To see the characteristic the correlation between the characteristic of mothers with improvement of ability of mothers( concerning knowledge, attitude and behaviour) and mothers' satisfaction, the data was analyzed by means of double linier regression.
The result of research shows there has been significant improvement in mothers' abilities before and after the health education was carried out. In controlled group, there is significant progress related to abilities in the knowledge and behavior, while the abilities related to attitude had less significant improvement with p-value 0.724. From dependent samples test paired t-test analysis, we can get the significant mothers' satisfaction value with p-value 0.003 and with the distribution of 60.9% of mothers feel very satisfied and 39.1% feel satisfied with the health education about children stimulation development in toddler age.
The result of analysis which shows the connection between characteristic of mother and the level of abilities and satisfaction in experimental group after intervention of health education, show no significant differences with p value >0.05. So the conclusion is the improvement of mothers' abilities happened because of the health education with simple material, correct method with mothers being accompanied adequate material given also the suitable timing for respondents, will bring about good result in knowledge, attitude and behavior of respondent. This method can be applied in the society if we socialize it in advance and monitor it when the process is thinking place.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Mayasari
"ABSTRAK
Mata merupakan indera yang berfungsi dalam menerima informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari.Tujuan dari penulisan adalah memberikan gambaran implementasi Health Education dan Exe Exercise Latihan senam mata melalui asuhan keperawatan kelurga dan komunitas sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan mata pada anak usia sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Metode yang digunakan menggunakan evidence based practice. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan terkait upaya pencegahan dalam menjaga kesehatan mata, serta peningkatan kesehatan mata pada anak usia sekolah setelah diberikan intervensi. Saran pada petugas kesehatan bahwa intervensi dapat diterapkan sebagai bentuk layanan kesehatan yang diberikan kepada keluarga maupun sekolah dalam meningkatkan kesehatan mata pada anak usia sekolah.

ABSTRACT<>br>
ABSTRACTEyes are a very important senses that received visual information used to perform daily activities. The purpose of the research was to provide an overview of family and community health nursing implementation of the health education and eye exercise to improve visual health in elementary school age children in Madrasah Ibtidaiyah Cimanggis District Depok City. The method used evidence based practice. The results showed an increasing of the knowledge, attitudes and skills related eye health maintenance behavior as preventive strategy, as well as improving eye health status in Elementary school age children after given intervention. It is recommended for healthcare profesional to apply the interventions as improved eye health in elementary school age children. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Setyoadi
"Remaja sebagai kelompok berisiko terhadap penularan HIV sangat dipengaruhi oleh faktor tumbuh kembang dan pengaruh pergaulan sebaya. Teman sebaya disamping memberikan pengaruh negatif, juga dapat memberikan pengaruh positif apabila diberdayakan dalam bentuk kelompok pendidik sebaya. Sekolah menjadi tempat yang ideal karena sebagain besar waktu anak remaja di habiskan di sekolah dan tempat terjadinya pertukaran nilai, pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Tujuan penulisan karya ilmiah akhir memberikan gambaran tentang upaya peningkatan peran serta siswa remaja, guru, dan keluarga di dalam upaya pencegahan risiko penularan HIV. Karya ilmiah akhir ini telah diaplikasikan selama 8 bulan menggunakan pendekatan manajemen pelayanan keperawatan komunitas, asuhan keperawatan komunitas, dan asuhan keperawatan keluarga dengan mengintegrasikan comprehensive school health model dan family centre nursing model, dengan metode pemberdayaan berbasis sekolah-masyarakat (school-community health empowerment). Partisipan adalah siswa SMK "RF" Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
Hasil aplikasi menunjukkan hasil yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan, ketrampilan hidup, peningkatan perilaku sehat, dan peningkatan peran sekolah serta kemandirian keluarga. Hasil karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat menjadi dasar program promosi kesehatan remaja di sekolah dalam meningkatkan kemampuan mencegah perilaku beresiko terhadap penularan HIV remaja di Indonesia.

Teen as risk group for HIV transmission is strongly influenced by growth factors and the influence of peer relationships. Peers in addition to providing a negative influence, it can also providing positive influence through empowered to form groups of peer educators. Schools into places that it is largely ideal teens at the time spent in school and the exchange of values, knowledge, attitudes, and behaviors.
The purpose of writing scientific papers provide an overview of recent efforts to increase the participation of teenage students, teachers, and families in the prevention of HIV transmission risk. Scientific work has recently been applied using a principles management approach to community nursing, community nursing care, family nursing care and integrating comprehensive school health model and family nursing centers model with methods of school-community health empowerment. Participants are vocational students "RF" on Tugu Village Cimanggis District Depok City.
The results of this application able to improve knowledge, life skill, health behavior and improve role of school and family selfsufficiency. The results of recent scientific work is expected to be the basis of adolescent health promotion program at school in increasing the ability to prevent HIV transmission risk behavior of adolescents in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Wisanti
"ABSTRAK
Pencegahan dan penanganan perokok pemula dengan mengedepankan efek
negatif rokok dianggap kurang efektif. Tindakan keperawatan sebagai salah satu
strategi pencegahan dengan memberikan edukasi interaktif yang memaparkan
efek positif tidak merokok, diharapkan dapat merubah sikap dan persepsi remaja
tentang perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh
edukasi interaktif positif terhadap persepsi dan sikap remaja tentang perilaku
merokok di Depok. Desain penelitian kuasi eksperimen dengan masing-masing
kelompok terdiri atas 36 remaja. Teknik sampling menggunakan multistage
random sampling. Hasil uji t independen menunjukkan ada peningkatan rerata
persepsi dan sikap kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol dengan nilai sebesar 0,001 dan 0,000. Edukasi interaktif positif
dapat meningkatkan persepsi dan sikap secara signifikan tentang perilaku
merokok. Disarankan agar edukasi interaktif positif diterapkan di sekolah yang
terintegrasi dengan program kesehatan remaja.

ABSTRACT
The prevention and treatment of novice smokers by prioritizing the negative
effects of smoking are considered less effective. Nursing action was as one of
prevention strategies by providing interactive education through exposing the
positive effects of non-smoking, it was expected to change the attitude and
perception of adolescents about smoking behavior. This study aimed to identify
the influence of positive interactive education toward the perception and attitude
of adolescent about smoking behavior in Depok. The quasi-experimental design
with each group consisted of 36 adolescents. The sampling technique used
multistage random sampling. Independent t-test result showed the increase of
perception and attitudes rates of the intervention group, which was higher than the
control group on value 0,001 and 0,000. Positive interactive education could
significantly increase the perception and attitude about smoking behavior. It was
recommended that the positive interactive education could be implemented in
school that was integrated with adolescent health program."
2017
T49272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imelda
"Anak merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan anak dapat mencapai 80% pada usia 3 tahun apabila dilakukan stimulasi perkembangan dengan teratur. Ibu merupakan orang paling tepat melakukan stimulasi perkembangan anak. Oleh karena itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental, dengan pretest-posttest non-equivalent control group design yang bertujuan mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler yang diberikan dan tidak diberikan intervensi pendidikan kesehatan dengan menggunakan kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah para ibu yang mempunyai anak toddler yang sedang dirawat di ruang perawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh. Jumlah sampel 34 orang, 17 orang kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan concecutive sampling. Analisis efektifitas pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam stimulasi perkembangan anak toddler menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan (p=l,000) dan sikap (p=0,732) ibu sebelum intervensi dan ada perbedaan pengetahuan (p=0,002) dan sikap (p=0,039) ibu setelah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol. Ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,002) dan tidak ada perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah periode intervensi pada kelompok kontrol (p=l,000). Tidak ada pengaruh karakteristik ibu pada pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok intervensi. Pemberian pendidikan kesehatan yang teratur diharapkan ibu dapat berpengetahuan baik dan bersikap positif dalam stimulasi perkembangan. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu cara pendekatan terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan sikapnya terhadap program stimulasi perkembangan anak dengan melibatkan berbagai unsur termasuk keluarga. Perawat anak dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan tepat, maka perlu bekeijasama dengan berbagai kalangan yang ada di daerah setempat.

Children are the prospect generation of nation. The development of child could come to 80% at the age of 3 if development stimulation is done regulariy. A mother is the best to carry out the child stimulation development. For this reason, the mother’s knowledge needs upgrading through health education. This research was aimed to explore the effectiveness of health education on mother,s knowledge and attitude toward children stimulation development in toddler. The research was quasi experimental design, with pretest-posttest non-equivalent control group design that aimed to explore the difference in mother’s knowledge and attitude toward children stimulation development between control and experimental group. The participants in the intervention group were given health education wheareas the control group were’nt given the health education. The population of this research were mothers in Zainoel Abidin general hospital Banda Aceh whose had sick toddler in hospital. The samples were 34 devided into 2 group, with 17 participants respectively. Data were analized by chi-square test. The result showed that there was no significant difference in mother knowledge (p=1,000) and attitude (p=0,732) toward children stimulation development before intervention and there was significant difference in mother knowledge (p=0,002) and attitude (p-0,039) after intervention in both of groups. There was significant difference in mother knowledge and attitude before and after intervention in intervention group (0,002). There was no significant difference in mother knowledge and attitude before and after time of intervention in control group (p=l,000). There was no influence of characteristic of mother in knowledge and attitude. By regular heath education, it is hoped that the mother will have positive attitude and good knowledge toward children stimulation development in toddler. Health education is one of best approach that can be applied in community in order to improve knowledge and attitude in children stimulation development program by involving various sectors. Pediatric nurse can give the proper health education can collaborate with many sectors including local government."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T26565
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Permatasari
"Pengetahuan mengenai pedikulosis kapitis yaitu penyebab dan gejala yang ditimbulkannya penting untuk diketahui masyarakat supaya kasus pedikulosis bisa dideteksi dan ditangani secara dini Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan responden mengenai pedikulosis kapitis Bentuk penelitian ini adalah studi pre post Data penelitian diambil pada 22 Januari 2011 di Pesantren X Jakarta Timur Seluruh santri diikutsertakan dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai penyebab dan gejala pedikulosis Survei dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan Data diolah menggunakan program SPSS versi 11 5 dan diuji dengan marginal homogeneity Responden terdiri atas 151 orang berusia 11 18 tahun Responden laki laki 88 orang 58 3 dan perempuan 63 orang 41 7 Sebelum penyuluhan 13 orang 8 6 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 138 orang lainnya 91 4 memiliki tingkat pengetahuan kurang Setelah penyuluhan responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik menjadi 3 orang 2 0 sedang 47 orang 31 1 dan tingkat pengetahuan kurang menjadi 101 orang 66 9 Melalui uji marginal homogeneity didapatkan nilai p.

Knowledge about pediculosis capitis especially about the causative agent and the symptoms generated are important for public in order to detect and manage pediculosis early if it happened This research is purposed to observe the effectivity of health promotion in increasing respondents rsquo knowledge about pediculosis capitis This research is a pre post study The data was taken on January 22 2011 at lsquo X rsquo Islamic High School East Jakarta All of the students were included in this study by filling the questionnaire about pediculosis capitis causative agent and symptoms The survey was taken before and after the health promotion The data was processed using SPSS program version 11 5 and checked using marginal homogeneity test There were 151 respondents aged between 11 18 years old The respondents consisted of 88 boys 58 3 and 63 girls 41 7 Before the health promotion 13 respondents 8 6 had fair knowledge and the remaining 138 91 4 had poor knowledge After the health promotion the amount of respondents who had good knowledge increase to 3 respondents 2 0 fair knowledge 47 respondents 31 3 and poor knowledge decreases to 101 respondents 66 9 Using marginal homogeneity test the value of p."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyani Prihatiningsih
"Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih sangat kurang. Hal ini terbukti dengan munculnya beberapa perilaku seksual berisiko yang ditunjukkan oleh remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan sikap remaja terhadap perilaku seksual berisiko. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-experimental design (One Group Pretest-Postes Design).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan yang diberikan dengan pengetahuan responden (p=0,000) dan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual berisiko (p=0,000). Hal ini membuktikan bahwa Ho ditolak, atau ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Dan ada pengaruh pendidikan kesehatan pada sikap terhadap perilku seksual berisiko.

The purpose of this study was to investigate the effect of health education on knowledge of adolescents about reproductive health and adolescents attitudes toward risk of sexual behavior. This study uses the design of pre-experimental design (One Group Pretest-Postes Design).
The results showed that there was the influence of health education given to the respondents knowledge (p = 0.000) and there is influence health education with the attitudes adolescents respond risk sexual behavior (p = 0.000). It is proved that Ho is rejected, or no effect on the level of knowledge of health education on reproductive health. Knowledge of adolescents about reproductive health stillvery lacking. This is evident by the emergence of several sexual risk behaviors indicated by the adolescents. And there is the influence of health education on attitudes toward risk of sexual behaviors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The effort of suppression promotion and preventive as practice principle of "paradigma sehat" are concept which announcement by Departemen Kesehatan Republik Indonesia in framework reach Indonesia Sehat 2010. This Effort as well as possible to get done by everyone Indonesia peoples, with the holistic through way dental education. For this application dental education needed medium. Multimedia are application various medium which different for associate and serve information in form text, audio, chart, animation, and video. Multimedia find occupy somebody for keep 90% what that he read, hear, see, mention and done. Using multimedia as dental education medium can be use CD / VCD multimedia module, multimedia presentation, and multimedia web. With this remainder, so using multimedia technology find service as alternative medium for public dental education."
[Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Journal of Dentistry Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Randi Ridha Mulyadi
"Latarbelakang: Indonesia merupakan negara dengan prevalensi masalah kesehatan respirasi cukup tinggi di dunia, contohnya TB paru.
Tujuan: Penelitian ini mencari hubungan sikap dengan prevalensi masalah respirasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara langsung (guided questionnaire). Penelitian dilakukan di Kelurahan Bintaro yang termasuk daerah perumahan di Jakarta Selatan.
Hasil: Latarbelakang pendidikan dan sosioekonomi responden (n = 97) menunjukkan 41.2% memiliki tingkat pendidikan akhir SMA dan 61.9% memiliki penghasilan keluarga di atas Rp 1.200.000,00 perbulan. Berdasarkan wawancara juga ditemukan prevalensi permasalahan respirasi dialami 29.9% dari seluruh jumlah responden. Analisis chi-square menemukan perbedaan bermakna antara sikap preventif dalam kehidupan sehari-hari dengan prevalensi masalah respirasi (CI 95%, p = 0.032), namun tidak ada hubungan yang bermakna dengan sikap healthcare seeking (CI 95%, p = 0.376).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara sikap preventif dalam kegiatan sehari-hari dengan prevalensi masalah kesehatan respirasi

Background: Indonesia is one of the world's highest prevalence in respiratory health problems such as pulmonary TB.
Objective: This study aims to seek out the relationship between respondents? attitude with the prevalence of respiratory problems.
Method: Research design is cross-sectional with questionnaire and direct interview as the data-gathering means for prevalence and attitude. This study was conducted in Kelurahan Bintaro, an urban residential area in Jakarta Selatan.
Result: The respondents? background in this study were generally good in education, the majority of whom were high-school graduates, and also socioeconomically (majority had an income of Rp 1.200.000,00 or higher per month). Direct interview with the respondents also pronounced that as high as 29.9% of respondents has had respiratory problems within the past year. Chi-square analysis found there is a significant relationship between respiratory problems prevalence and preventive attitude on daily routines (CI 95%, p = 0.032), but not with healthcare seeking attitude (CI 95%, p = 0.376).
Conclusion: There is a relationship between preventive attitude on daily routines with the prevalence of respiratory health problems, suggesting more preventive measures be taken and/or encouraged on everyday daily routines."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>