Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajri Adi Firmansyah
"Skripsi ini membahas tentang penerapan metode value analysis yang digunakan untuk tujuan penurunan biaya produk knalpot pada PT. Y, perusahaan pembuat sepeda motor. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis fungsi produk, analisis biaya produk, dan analisis perbandingan fungsi relatif dan biaya relatif. Hasil yang didapat dari penelitian adalah diperolehnya alternatif pengganti dari desain knalpot dengan dua perubahan. Yaitu penggantian material dari stainless menjadi low carbon steel dan penggantian tipe saringan catalyst menjadi tipe saringan pipa. Namun dengan penggantian tersebut kualitas produk masih tetap dapat dipertahankan. Dan efek yang didapatkan adalah adanya penurunan biaya produk, sehingga dengan kondisi tersebut value produk mengalami peningkatan.

This study discusses about the application of value analysis methodology used for cost reduction of exhaust muffler products on PT. Y as a motorcycles manufacturers. The analysis that conducted in this study are function analysis, cost analysis, and comparative analysis of the relative function and relative cost. Result of this study was found alternative design change for exhaust muffler with two changes, material and filter type, while with still maintaining the product quality. The cost reduction achieved, so with that condition the product value was increased. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S607
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roslinormansyah
"Semua kegiatan manajemen risiko selalu memfokuskan aktifitasnya untuk mengurangi atau meminimalkan risiko. Banyak metode analisis risiko yang dipergunakan pada saat menerapkan manajemen risiko dalam aktifitas yang berhubungan dengan kerja Analisis lapisan pelindung (Layer of Protection Analysis-LOPA) adalah salah satu metode analisis risiko semi-kuantitatif dalam manajemen risiko yang ditujukan untuk mengurangi atau mereduksi risiko dengan jalan menyusun lapisan pelindung yang akan dipergunakan untuk menurunkan tingkat risiko yang ada. LOPA sangat ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu : Penentuan Skenario, Pemilihan Initiating Event, dan Seleksi Independent Protection Layer. PT. X dan PT. Y merupakan salah satu industi proses kimia yang dipilih untuk diteliti hasil studi LOPA mereka. Latar belakang pemilihan PT. X dan PT. Y ini karena kedua perusahaan tersebut memiliki karakteristik yang mirip dengan terminal BBM yang terbakar dalam tragedi Buncefield.
Hasil penelitian didapatkan bahwa reduksi risiko kedua perusahaan berbeda, meski skenario dan Independent Layer Protection (IPL) yang terlibat identik. Perbedaan ini karena kedua perusahaan memiliki aturan program perawatan IPL yang berbeda. PT. X memiliki aturan program perawatan yang lebih ketat dibandingkan PT. Y. Semua program yang ditujukan untuk menjaga kehandanlan akan menaikkan nilai reduksi risiko dengan faktor 10. Validasi dan ITPM (Inspection, Testing dan Preventive Maintenance) merupakan salah satu langkah yang bisa dipergunakan untuk memperbesar Reduksi Risiko yang terjadi pada hasil studi LOPA.

All risk management activities always focus on activities to reduce or minimize risks. Many risk analysis methods are used when applying risk management in work-related activities Layer of Protection Analysis (LOPA) analysis is one of the semi-quantitative risk analysis methods in risk management aimed at reducing or reducing risk by formulating a protective layer that will be used to reduce the risk level. LOPA is determined by three main factors, namely: Scenario Determination, Initiating Event Selection, and Independent Protection Layer Selection. PT. X and PT. Y are one of the chemical process industries selected for their LOPA study. The background of the election of PT. X and PT. Y is because both companies have similar characteristics to the burning fuel terminal in Buncefield tragedy.
The results showed that the risk reduction of both companies was different, although the scenario and the Independent Layer Protection (IPL) involved were identical. This difference is because both companies have different rules of IPL treatment program. PT. X has a more stringent treatment program regulation than PT. Y. All programs aimed at maintaining customs will increase the risk reduction value by a factor of 10. Validation and ITPM (Inspection, Testing and Preventive Maintenance) is one of the steps that can be used to enlarge the Risk Reduction of LOPA study results.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47829
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nugroho Nurwidiyanto
"PT X adalab perusaahan manufaktur pembuatan peralatan musik herupa gitar akustik, gitar listrik serta perlengk:apan drum. Perusahaan ini selalu bcrorientasi ke ekspor. Pangsa pasar ekspor selalu membutuhkan produk dengan spesifikasi yang sempurna Pada PT X Jumlah produk yang setiap bulan dihancurkan masib retalive tinggi, hal ini disebabkan karena banyaknyQ. cacat atau variasi yang terjadi pada waktu proses produksi. Berdasarkan hal inilah maka metode Six Sigma layak untuk di implementasikan. Karena Metode Six Sigma secara filosofi statistic adalah bagaimana mendapatkan vatiasi sebesar 3A dari I juta peluang. Dan itu berarti metode ini dirasakan tepa.t untuk menekan variasi yang terjadi pada PT X untuk Produk gitar akustik. Denga.n menggunakan proses yang berjalan saat ini. k.hususnya pada proses wood working I~ PT X mampu mendapatkan sigma alpha sebesar 3,874. Ha1 ini berarti perusahan tersebut masih belum optimal dalam menangani variast yang terjadL Untuk perusahaan rata~rata industri yang baik harus mencapai nilai sigma minimal4. Sebagai tahapan akhir yang dicapai. terdapat beberapa solusi-oolusi potensial yang ditemukan agar PT X da.pat menekan variasi yang terjadi pada proses wood working I. Dian tara dari beberapa sotusi itu adalah penganalisaan kembali standard time pada proses Wood working L Analisa standard time ini bertujuan untuk mengetahul kapasitas produksi npakah telah sesuai dengan jumlah karyawan yang ada sekarang ini.

PT X is a musical instrumentation manufacturer. These company products are export oriented. Market compartments export always require product with perfect specification, but unfortunately the amount of defect product at PT X especially acoustic guitar type CG is still high This matter in caused by the number of variation or defect that happened when production process. Based on this, Six Sigma method is competent to implementation at this company. Because the philosophy of six sigma way is how to reduce defect to only 3,4 defect per million opportunity. By using process which walk in this lime, especially process of wood working 1, the value of sigma can be calculate. The value of this process is 3,873 alpha sigma. This value is not optimal yet, because to be an average in industrial manufacturer, the value of sigma should be above 4 sigma. Based on this research, to improve the value of sigma there are some potential solutions. One of them is to analyze again standard time of this process. Production capacity should aacording to standard lime of the process and total amount of production operator."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S50228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Siti Rohana
"Dalam perusahaan yang bergerak dibidang apapun kepuasan konsumen menjadi bahasa persaingan yang harus dilakukan. Untuk itu setiap perusahaan perlu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga kepuasan konsumen terjaga. Dalam hal ini masalah pengendalian produksi dan keseimbangan lintas produksi merupakan salah satu kunci untuk menjawab pemecahan permasalahan tersebut.
Pengendalian produksi yang dilakukan adalah dengan menganalisa situasi setiap seksi produksi (seksi pembuatan body, pengecatan, pemasangan interior, finishing) pada suatu periode dengan mengamati kemajuan produksi dan rencana yang ditargetkan dengan menggunakan metode garis keseimbangan (Line of balance) pada periode yang disidik, sehingga dapat diambil analisis dan tindakan untuk perbaikan selanjutnya bila terjadi penyimpangan yang berlaku pada saat disidik.
Output produksi potensial yaitu kapasitas produksi pada lintas produksi dengan keadaan fasilitas peralatan, metode kerja dan tata letak pada saat ini. Produksi potensial ini dihitung per seksi dan diteliti keseimbangannya berdasarkan rencana yang telah dibuat. Bila terdapat seksi yang mempunyai output produksi dibawah batas minimum, sedapat mungkin akan ditingkatkan dengan menambah jumlah tenaga kerja.
Dari hasil analisa produksi dengan metode garis keseimbangan hanya pada seksi pembuatan body telah optimal sedangkan pada seksi pengecatan, pemasangan interior dan finishing diperoleh hasil baahwa terdapat keterlambatan dari target produksi untuk mengatasi hal tersebut perlu penambahan tenaga kerja agar target produksi tercapai.

Almost companies always compete to get satisfaction from consumer regarding the situation each company have to fullfill the need of consumer for keeping consumer satisfaction. One of the keys to keep consumer satisfaction is "production schedulling" and "line of balance"
Implementation production scheduling is to analyze situation each of production section (Body Manufacturing, Painting, Interior Installing, and Finishing) during the periods with "line of balance". Methods of observation period. After observing and getting analysis, the action will be done to maintain if there are deviations during the observation periods.
Potential production output is production capacity at production line with condition tools facility, work methods and layout at the line observation. Potential production is calculate each section and observed the balance's based on the the actual planning, if there are sections have production output below the minimum limited, it will be correction with additional workforce.
Result from production analyze with line of balance is only at section Body Manufacturing has been optimal. In the several sections such as Painting, Interior Installing and Finishing, there are delaying of production target. The problem could be solved with additional workforce to reach production target.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Senator Chandra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan duration based costing terhadap biaya produksi produk kelapa sawit pada PT X. Penelitian ini termasuk kategori studi kasus (case study), yang merupakan tipe penelitian yang digunakan untuk menyelidiki secara mendalam mengenai penerapan duration based costing terhadap biaya produksi produk kelapa sawit pada PT X, yang menjadi subjek yang diteliti, dengan data sekunder dan primer. Hasil analisis dapat diterapkan secara berkelanjutan pada PT X dan dapat menjadi indikator yang baik untuk keputusan manajemen dan langkah strategis pada sisi operasional pengolahan kelapa sawit di kebun maupun dipabrik untuk lebih baik. Pengendalian untuk mengurangkan pola produksi campur perlu dijadikan prioritas karena terlihat bahwa biaya produksi tidak lebih baik dan bahkan cenderung lebih mahal disebabkan harga perolehannnya lebih mahal dari harga seharusnya. Selain itu kita mendapati bahwa kualitas tanaman juga perlu di perhatikan karena hasil terbaik didapatkan PT X melalui kebun rakyat tetapi kebun rakyat hanya memberikan tonase yang minimal dibandingkan dengan sumber lainnya. Ini juga berdampak pada klaim mutu penjualan yang dilakukan pembeli dikarenakan untuk saat ini, mutu hasil produksi PT X masih belum maksimal. Hasil PK juga menunjukkan pengolahan dilapangan masih jauh dari kata berhasil dikarenakan perbedaan hampir 20% atas standar setting mesin.Meski begitu dengan adanya biaya produksi yang telah di analisa maka PT X dapat juga memeriksa profitabilitas yang didapat dari penjualan CPO dan PK untuk masa mendatang.

This research aims to understand and analyze the implementation of duration- based costing on the production costs of palm oil products at PT X. It falls under the category of a case study, which is a research type used to deeply investigate the application of duration-based costing on the production costs of palm oil products at PT X. The subject of this study involves both secondary and primary data collection. The analysis results can be continuously applied at PT X and serve as a valuable indicator for managerial decisions and strategic steps in the operational aspect of palm oil processing, both in the plantation and at the factory, for better efficiency. Controlling and reducing the mixed production patterns should be prioritized since it is evident that the production costs are not improving and, in fact, tend to be more expensive due to higher acquisition prices than the expected costs. Moreover, the quality of the plants also needs attention since PT X achieves the best results through smallholder plantations, although these plantations only contribute minimal tonnage compared to other sources. This also affects the quality claims made by buyers because, at present, the production quality of PT X remains suboptimal. The findings of this study also indicate that field processing is far from successful due to nearly a 20% deviation from the machine setting standards. However, despite the analyzed production costs, PT X can also examine the profitability derived from the sale of CPO (Crude Palm Oil) and PK (Palm Kernel) for future periods.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Johnny Marihot
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni
"Industri di Indonesia pads saat ini mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu induslri berskala menengah yang sedang berkembang adalah indusui produk penyekat. Sebagai objek penelitian dalam penulisan skripsi ini, penulis rnemilih PT X yang berkedndukan di Jakarta dan bergerak dalam induslri penyekal dan jinned rube.
Pada saat ini PT X sudah dapat memproduksi sendiri beberapa produk penyelcal sepcrli Erhaus! pipe gasket, jointing sheet, ring joint dan spiral wound gasket. Selain produk-produk penyekat diatas, PT X juga memproduksi jinned tube. Produk-produk yang disebut di alas adalah produk yang membcrikan angka penjualan terbcsax bagi PT X, olch karena itu kelima produk \CI?S¢b\.ll dijadikan sehagai bahan pcncljtian.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menentukan produk mana (dari ke lima produk diatas) yang akan mengalami penunman pcnjualan yang terbesar pada tahun 1997, menentukan lahap dari produk ICISCIJUI dikaitkan dengan konsep daur hidup produk, dan mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan PT X terhadap produk tersebut.
Untuk menentukan produk yang mengalami penurunan penjualan yang terbesar, penulis melakukan peramalan berdasarkan data pcnjualan 1996. Metode peramalan yang dipakai adalah peramalan konstan, peramalan linear, pexamalan sildus, dan peramalan linear-sildus. Metode peramalan yang dipakai adalah mclode yang mernberilcan nilai simpangan baku yang terkecil. Untuk mcmeriksa, apakah peramalan yang dilakukan dapat dipercaya, penulis memanfaalkan pcla renlang bergerak Setelah produk yang akan mengalami penurunan penjualan yang terbesar diketahui, pennlis menentukan tahap dari produk tersebut dalam daur hidup produknya dengan memeperhatikan faktor-faktor : jumlah pesaing yang ada, kondisi persaingan, laju penjualan, dan Iaju laba.
Akhirnya penulis mengevaluasi kebijaksanaan pemasamn yang dilakukan oleh perusahaan bcrdasarkan lahap produk tersebut dalam daur hidup prndulmya. Evaluasi dilakukan terhadap strategi produk, stralegi harga, strategi distribusi dan stmtcgi promosi perusahaan. Dari hasil pemmalan, produk yang akan mengalami penjualan lerbesar adalah ring joint. Dan berdasarkan analisa yang dilakukan, ternyata produk ring joint berada pada tahap kedewasaan.
Dari jabaran dan analisa yang dilakukan, penulis menarik kesimpulan bahwa terdapat beberapa stralegi pemasaran yang tidak lepal yang dilakukan oleh pernsahaan, sepeni harga produk yang lebih mahal, penghilangan kalimat "Prodnksi dalam negeri", tidak berusaha untuk membedakan produlcnya dengan produk pesaing, dan dislribusi yang kurang agresif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ahadiantini
"Singkatnya proses pembuatan makanan di hotel dan restoran menyebabkan uniknya metoda pengendalian untuk biaya yang ditimbulkan oleh proses ini. Beberapa metoda pengendalian telah dikembangkan, akan tetapi hanya beberapa yang layak digunakan dengan pertimbangan kemudahan penerapannya. Pemilihan metoda yang akan digunakan oleh suatu perusahaan sangat tergantung pada kondisi di dalam perusahaan maupun kondisi-kondisi lain yang dihadapinya. Dengan demikian dipilihnya metoda yang sama oleh dua perusahaan yang berbeda tidak berarti akan sama pula penerapannya. Penelitian ini menggunakan bagan arus untuk memperoleh gambaran yang jelas dan mudah mengenai proses pengendalian biaya makanan. Pengendalian biaya makanan dimulai sejak dibelinya makanan hingga disajikan kepada tamu hotel atau restoran, karena dimulai dari tahap ini, besarnya biaya makanan yang terjadi akan terpengaruh. Metoda yang dipilih oleh kedua hotel yang diteliti, adalah metoda pengendalian biaya makanan yang menggunakan biaya standar sebagai alat pengendaliannya. Dengan biaya standar sebagai alat pengendaliannya, biaya yang benar-benar terjadi dapat dibandingan dengan biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu, dan penyimpangan yang terjadi dapat dideteksi dan dianalisa. Dari hasil perbandingan antara kedua hotel yang diteliti, penulis melihat adanya beberapa kelemahan penerapan metoda peng, endalian yang dipilih hotel pertama sehingga memerlukan beberapa perbaikan agar penerapannya dapat secara efektif mengendalikan biaya makanan yang terjadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Rachmatika
"Penelitian ini mengusulkan perhitungan biaya produk dengan menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC). Objek studi kasus adalah PT X, sebuah perusahaan e-commerce yang menjual produk organik lokal. Penurunan profitabilitas PT X ditengarai karena tidak akuratnya biaya produk sehingga pengambilan keputusan penetapan harga jual menjadi tidak tepat. Indikasi ketidakakuratan adalah informasi biaya produk yang tersedia saat ini hanya berasal dari pembelian bersih dan biaya overhead belum dialokasikan ke produk. Oleh karena itu, biaya overhead harus ditelusuri secara akurat ke produk untuk menghindari distorsi informasi biaya. Studi ini menelusuri biaya overhead ke produk menggunakan matriks Expenses-Activity-Dependence (EAD) dan Activity-Product-Dependence (APD) dalam studi kasus pada e-commerce yang belum banyak dibahas. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan delapan responden serta analisis dokumen. Hasil penelitian menemukan perbedaan yang signifikan antara biaya produk dengan metode ABC dengan biaya produk saat ini tersedia di PT X. Perbedaan paling signifikan sebesar 139% terdapat pada produk isi ulang. Implikasinya PT X perlu menetapkan kembali harga jual berdasarkan biaya produk dengan metode ABC.

This study is to propose a product costing using the Activity-Based Costing (ABC) method. The object of the case study is PT X, an e-commerce company that sells local organic products. The decline in the profitability of PT X is presumed to be due to inaccurate product costs, leading to inappropriate decision-making regarding the selling price. Inaccuracy indicates that currently available product cost information only comes from net purchases. In contrast, overhead costs have not been allocated to products. Therefore, overhead costs must be accurately traced to products to avoid distortion of cost information. Previous studies on the ABC method mainly focused on manufacturing companies. This study traces overhead costs to products using Expense-Activity-Dependence (EAD) and Activity-Product-Dependence (APD) matrices in a case study on e-commerce that has not been widely discussed. This research uses a case study strategy and a qualitative approach. Data collection was done through interviews with eight respondents, plus document analysis. The study found a significant difference between product costs using the ABC method and the costs of products currently available at PT X. The most significant difference of 139% is in the refill product. The implication is that PT X needs to re-price its products based on product costs using the ABC method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>