Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Boromeus Sakti Wibisana
"KWH meter merupakan instrumen yang memiliki fungsi utama melakukan pengukuran energi listrik. KWh-meter digunakan oleh PLN untuk mendata dan menganalisa penggunaan energi oleh konsumen. KWH meter yang dikenal luas oleh masyarakat umum adalah KWH meter konvensional yang memiliki fitur terbatas. KWh-meter konvensional ini kita kenal dengan KWh-meter analog. KWh-meter analog mampu membaca jumlah pemakaian daya aktif dengan cukup baik. Namun daya reaktif yang terbaca tidak cukup baik, oleh karena itu digunakan KWh-meter digital, yang dapat membaca daya aktif dengan baik begitu juga dengan daya reaktifnya. KWh-meter digital memiliki ketelitian yang lebih baik dari pada KWh-meter analog. Ketelitian dari KWh-meter digital ini membuat PLN akan melakukan penggantian pemasangan KWh-meter analog dengan KWhmeter digital.

KWH meter is the instrument that have a main function to measure the electricity energy. KWh-meter is used by PLN to record and analyze the energy that used by consumen. KWH meter that we already know is conventional KWH meter that have limited function. The conventional KWh-meter we know as analogue KWhmeter. The analogue KWh-meter can read total amount of active power used well enough. But the reactive power can't be read as well as the active power.therefore we use the digital KWh-meter,that can read the reactive power as well as the active power. Digital KWh-meter is also more accurate than the analogue. The accuracy of the Digital KWh-meter make PLN will change the installation of the analogue KWh-meter to Digital KWh-meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51035
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ikhsan Ariansyah Putra
"Harmonik merupakan salah satu fenomena penyimpangan kualitas daya, yang dapat mendistorsi bentuk gelombang tegangan dan arus.. Salah satu akibatnya adalah penyimpangan pembacaan alat ukur, dalam hal ini kWh meter dijital. Pada skripsi ini penulis membahas dan menganalisis hubungan harmonik arus dan tegangan terhadap penyimpangan pembacaan tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan bacaan pada kWh meter dijital dengan power quality analyzer. Dan didapatkan dari data-data pengukuran dan pengujian, harmonik tegangan mempunyai hubungan secara eksponensial dengan penyimpangan pembacaan kWh meter dijital.

Harmonic is one of many phenomenon power quality deviation, which distorted the voltage and current waveform. One of the effects is the deviation on electric measurement device, in this case electronic energy meter. On this essay, we will discuss and analyze the connection between current and voltage harmonics and the deviation of electronic energy meter. Method used in this paper is data comparison between electronic energy meter and power quality analyzer And from the result of experiment, voltage harmonics has a exponential correlation with the deviation of electronic energy meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Fanthony
"Pengukuran energi listrik menggunakan kWh meter harus memiliki akurasi yang sangat baik, oleh karena itu, tidak ada pihak yang secara finansial dirugikan antara konsumen dan pemasok listrik sebagai akibat dari kesalahan dalam pengukuran energi yang digunakan. Dengan meningkatnya penggunaan beban non-linier oleh konsumen dapat menyebabkan salah satu masalah kualitas daya dalam bentuk harmonik; yang dapat mempengaruhi tingkat akurasi dari hasil pengukuran yang sebenarnya. Di sisi lain, seiring berjalannya waktu, usia kWh meter juga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pembacaan karena kerja komponen kWh yang kurang optimal.
Dari hasil percobaan, pada beban rumah tangga, dapat dibuktikan bahwa semakin tinggi THD% (% THD-I> 15%), deviasi membaca akan semakin besar dengan kesalahan% tertinggi mencapai 4.4% pada analog kWh meter sementara meter digital kWh hanya 1,57%. Dalam pengukuran variasi beban, semakin banyak penggunaan beban non-linear, maka% THD akan meningkat. Dalam percobaan ini, lampu LED menghasilkan% THD-I tertinggi (mencapai 142,36%). Sementara itu variasi beban juga mempengaruhi% THD-I yang dihasilkan yang bergantung pada beban dominan pada daya yang dikonsumsi. Hasil uji beban variabel menunjukkan bahwa analog kWh meter yang tahun konstruksinya relatif panjang (lebih dari 15 tahun) tidak mampu mengukur beban dengan daya kecil (<100W) sehingga akan mempengaruhi tingkat akurasi yang sangat rendah.
Untuk kesalahan membaca persentase dari semua variasi beban, analog kWh meter (2002) mencapai 22,68%, analog kWh meter (2015) adalah 9,36%, dan digital kWh meter adalah 2,09%. Untuk persentase kesalahan membaca pada beban tinggi saja, 2,25% untuk analog kWh meter (2002), 1,15% untuk analog kWh meter (2015), sementara 0,68% untuk meter digital kWh. Dari semua percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa meter digital kWh memiliki akurasi yang lebih baik daripada analog kWh meter. Juga direkomendasikan untuk mengganti kWH meter analog yang telah dibangun cukup lama dengan tahun konstruksi baru atau dengan meter digital kWh agar tidak merugikan dari sisi pemasok listrik.

Measurement of electrical energy using kWh meter must have a very good of accuracy, therefore, none of any party is financially disadvantaged between the consumer and electricity supplier as a result of errors in the measurement of energy used. With the increasing use of non-linear load by consumers may cause one of the power quality problems in form of harmonics; that may affect the degree of accuracy of the actual measurement results. On the other hand, as the time goes by that the age of old kWh meter also allows to occurrence of errors in the reading due to the less optimal work of the kWh meter components.
From the experiment results, in the household load, it can be proved that the higher the %THD (%THD-I > 15%), the reading deviation will be greater with the highest % error reaching 4.4% on analog kWh meter while the digital kWh meter is only 1.57%. In the measurement of load variation, the more use of non- linear loads, the %THD will increase. In this experiment, the LED lamp produced the highest %THD-I (reaching 142.36%). Meanwhile the load variations also affected the %THD-I produced which depend on the dominant load on the power consumed. Variable load test results show that analog kWh meter whose construction years have been relatively long (more than 15 years) are not able to measure loads with a small power (<100W) so that it will affect the very low level of accuracy.
For the error reading percentage of all load variations, analog kWh meters (2002) reached 22.68%, analog kWh meters (2015) were 9.36%, and digital kWh meter were 2.09%. For error reading percentage at high load only, 2.25% for analog kWh meters (2002), 1.15% for analog kWh meters (2015), while 0.68% for digital kWh meters. From all the experiments carried out, it can be concluded that digital kWh meters have better accuracy than analog kWh meter. It is also recommended that to replace the analog kWH meter which has been construction for quite a long time with the new construction year or with digital kWh meter in order not to detriment from the electricity supplier side.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanto
"Pembacaan meter mekanik dilakukan secara manual oleh manusia. Kesalahan pembacaan manual berpengaruh besar pada hasil pembacaan. Kesalahan ini biasanya berupa kesalahan paralak, terutama untuk pembacaan dinamis pada meter-meter counter atau totalizer. Digitalisasi pembacaan meter mekanik dengan kamera adalah salah satu cara untuk menghilangkan kesalahan akibat pembacaan manual. Labview yang memiliki fasilitas yang memungkinkan untuk melakukan pengolahan citra, sekarang sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas baru yang dapat melakukan pengolahan citra dengan kamera USB atau kamera PC. Kamera USB dengan harga yang sangat murah dan tidak memerlukan program yang rumit bisa digunakan untuk keperluan, yang walaupun memeiliki kemampuan (resolusi rendah dan kecepatan rendah) tidak seperti yang dimiliki kamera industri, sensing pergerakan yang tidak terlalu cepat.

Mechanical meter reading is done manually by human. Human error of reading has a big influence on the measurement results. This error is usually a paralak error, especially for dynamic reading of the counter or totalizer meters. LabVIEW that has facilities that allows to perform image processing is now equipped with new facilities that can perform it with a USB or PC camera. USB camera has a very low price and does not require a complex program can be used for sensing purposes, which although the capability (low resolution and low speed) does not like those of the industrial camera, the movement that is not too fast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29004
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Kurniawan
"Pengukuran transaksi energi listrik dengan menggunakan kWh meter selayaknya mempunyai tingkat akurasi yang baik agar tidak ada satupun pihak yang dirugikan akibat adanya kesalahan dalam proses pengukuran. Di sisi lain, dengan semakin banyaknya penggunaan beban non linier oleh konsumen dapat menimbulkan salah satu masalah kualitas daya berupa harmonisa yang dapat mempengaruhi tingkat keakurasian hasil pengukuran energi listrik yang sebenarnya terpaka.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh harmonisa terhadap penyimpangan pengukuran energi listrik pada kWh meter analog dan digital. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin banyak beban non linier yang digunakan maka semakin besar nilai %THD, dan semakin besar %THD (%THD-i > 80%) maka penyimpangan akan semakin besar dengan % kesalahan mencapai > 64% dan tingkat keakurasian dari hasil pengukuran menjadi berkurang pada kedua jenis kWh meter yang digunakan.

Measurement of electric energy transactions using the electricity meter should have a good degree of accuracy, so that none party is financially disadvantaged as a result of measurement error. On the other hand, with the increasing use of non-linear load by consumers may cause one of the power quality problem in form of harmonics; that may affect the degree of accuracy of the actual measurement results.
The study was conducted to see the effect of harmonic distortion toward electric energy measurement using analog and digital electricity meter, and the results show that the more non-linear loads are used, the value of %THD will increase, and the greater %THD (%THD-i > 80%) can increase the error (% error > 64%) and also reduce the level of accuracy of measurement results on both types of electricity meter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42959
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asmudji
"Alat pengukur pemakaian energi listrik (kWh-meter) yang umum dipakai di rumah-rumah masih bersifat analog atau mekanik yang memanfaatkan pengaruh induksi medan magnet sebagai media penggerak piringan aluminium. Alat semacam ini tingkat ketelitiannya relatif kurang karena masih dipengaruhi rugi-rugi yang timbul seperti panas, dan mekanik elemen pendukung kWh-meter itu scndiri. Disamping itu pcmbacaan atau pcncatatan di antaru pclugas pencatatan dan pelanggan mengalami perbedaan yang nantinya akan menimbulkan permasalahan. Dengan pertimbangan tersebut maka dirancang sebuah sistem pengukuran pemakaian energi listrik secara digital (kWh-meter digital), sehingga diharapkan pengukuran lebih akurat dan dapat dikembangkan lagi performansinya dengan pen:imbahan perangkat lunak dan perangkat kerasnya. Piranti utama sistem ini adalah serpih tunggal AT89C51 yang banyak terjual di pasaran dan harganya relatif murah. Jadi sistem yang akan dibangun relatifmurah dan mempunyai performansi yang tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Widiputra
"Perkembangan peralatan elektronik yang pesat saat ini ternyata memunculkan masalah baru bagi sistem tenaga listrik. Alat elektronik termasuk beban non-linear yang menghasilkan gelombang keluaran yang bentuk gelombangnya tidak sama dengan gelombang masukannya. Akibatnya muncul gelombang dengan frekuensi kelipatan frekuensi fundamentalnya yang disebut sebagai harmonisa. Rumah tangga merupakan tempat yang menggunakan banyak peralatan elektronik. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai pengaruh harmonisa dari peralatan rumah tangga terhadap penyimpangan pembacaan energi oleh kWh meter analog.

Electronic devices are the main source of non-linear loads. Non-linear loads will cause a difference between the input and the output waves, and so will create another electric power problem called harmonics. A house is a place which uses a lot of electronic devices. The devices will create harmonics that will disrupt the current or voltage in the house and will effects the electric meter on the house. This undergraduate thesis will discuss about how harmonics from household appliances effects the energy reading from an analog electric meter."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Pradana Purnamaputra
"Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, semakin banyak kita temukan perumahan atau perkantoran yang menggunakan sistem smart home atau smart building yang mengintegrasikan peralatan listrik di rumah dan perkantoran ke dalam satu sistem, misalnya penerangan, AC, sistem keamanan, dan lain-lain. . Daftar penggunaan peralatan yang menggunakan sistem inverter untuk timbulnya gangguan elektromagnetik supraharmonik. Hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja peralatan listrik seperti laptop dan juga dapat mempengaruhi penggunaan energi dari perumahan dan perkantoran yang menggunakan kWh meter analog, karena keakuratan pengukuran kWh meter sangat penting agar tidak menimbulkan kerugian finansial baik dari sisi konsumen maupun dari sisi konsumen. Sumber Daya listrik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian dampak gangguan listrik ini pada frekuensi 2-150 kHz pada laptop dan kWh meter. Dari hasil pengukuran terdapat distorsi yang lolos dari charger laptop yang dapat mempengaruhi laptop dan terdapat pengukuran yang tidak akurat pada kWh meter analog saat terkena gangguan dengan proporsi error rata-rata 2,91%. Hal yang bisa dilakukan kedepannya adalah menghentikan filter untuk mengurangi gangguan pada frekuensi tersebut agar tidak mengganggu kinerja perangkat tersebut.

Along with the times and technology, we increasingly find housing or offices that use smart home or smart building systems that integrate electrical appliances in homes and offices into a single system, for example lighting, air conditioning, security systems, and others. . A list of the use of equipment that uses an inverter system for the emergence of supraharmonic electromagnetic disturbances. This can affect the performance of electrical equipment such as laptops and can also affect energy use from housing and offices that use analog kWh meters, because accurate measurement of a kWh meter is very important so as not to cause financial losses both from the consumer side and power supply. Therefore, it is important to test the impact of this electrical disturbance at a frequency of 2-150 kHz on laptops and kWh meters. From the measurement results, there is a distortion that escapes from the laptop charger which can affect the laptop and there is an inaccurate measurement on the analog kWh meter when exposed to the disturbance with an average proportion of error of 2.91%. The thing that can be done in the future is to stop the filter to reduce the disturbance at these frequencies so as not to interfere with the performance of these devices."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Himawan Wicaksono
"Perkembangan peralatan elektronik seiring berkembangnya zaman menimbulkan masalah baru bagi sistem tenaga listrik. Alat elektronik dengan beban non-linear menghasilkan gelombang keluaran yang tidak sama dengan gelombang masukannya yang dapat menimbulkan harmonisa. Di sisi lain, dengan semakin banyaknya penggunaan beban non linier oleh konsumen dapat menimbulkan salah satu masalah kualitas daya berupa harmonisa yang dapat memengaruhi tingkat keakurasian hasil pengukuran energi listrik yang sebenarnya terpakai. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh harmonisa terhadap pengukuran konsumsi energi listrik oleh kWh meter Analog dan Digital satu fasa pelanggan PLN rumah tangga. Pengukuran harmonisa dilakukan dengan menggunakan power quality analyzer (PQA) dengan membandingkan hasil pada PQA dengan pada kWh meter. Pada analisis pengaruh harmonisa terhadap penyimpangan pembacaan alat ukur kWh meter analog dan digital diperoleh hasil yaitu pada kWh meter digital dengan THDi maksimum 21,91% dan penyimpangan sebesar 0.96% sedangkan kWh meter analog dengan THDi maksimum 60,35% dan penyimpangan 2,49%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar THDi maka semakin besar penyimpangan pembacaan konsumsi energi kWh meter.

The development of electronic equipment along with the development of the times raises new problems for the electric power system. Electronic devices with non linear loads produce output waves that are not the same as the input waves that can cause harmonics. On the other hand, with the increasing use of non linear loads by consumers can cause one of the problems of power quality in the form of harmonics that can affect the level of accuracy of electrical energy measurement results that are actually used. This research was conducted to obtain the effect of harmonics on the measurement of electrical energy consumption by one phase Analog and Digital kWh meters for Household Customers of PLN. Harmonic measurements are performed using a power quality analyzer PQA by comparing the results on the PQA with the kWh meter. In the analysis of the effect of harmonics on the deviation of analog and digital kWh meter readings, the results obtained are digital kWh meters with a maximum THDi of 21.91% and deviations of 0.96% while analog kWh meters with a maximum THDi of 60.35% and deviations of 2.49% . From these data it can be concluded that the greater THDi, the greater the deviation reading of the kWh meter energy consumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohan Eka Cahyadi,author
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S29344
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>