Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hidayatul Muttaqin
"Adaptive array atau adaptive beamforming adalah peningkatan dari teknik antenna yang menawarkan performa optimal dan memberikan keuntungan luar biasa untuk aplikasi bergerak. Sistem ini dipadukan dengan sistem diversitas MIMO space time block coding (STBC) serta sistem adaptive modulation and coding (AMC) untuk memperoleh keuntungan tersebut. Unjuk kerja sistem ditunjukkan melalui simulasi dengan MATLAB dan pengujian lapangan dengan parameter kualitas yakni ber, rssi, cinr dan throughput.
Sistem diujikan dengan beberapa kondisi yang berhubungan dengan banyaknya user, jarak, modulasi dan coderate. Hasil dari pengujian tersebut menunjukkan sistem Adaptive beamforming sangat tahan terhadap lingkungan multipath, memiliki pengelolaan effisiensi ruang yang baik serta peningkatan kualitas sinyal melalui penolakan interferensi, effisiensi power, dan penguatan sinyal.

Optimum performance and absollutely, make more advantage for mobile application. This system be combined with MIMO space time block coding (STBC) diversity scheme and adaptive modulation coding (AMC) scheme to achieve this advantages. System performance is shown through simulation and trial test with quality parameter such as ber, rssi, cinr and throughput.
System is tested through several condition that related number of users, distance, modulation dan coderate. The result of test shown Adaptive beamforming scheme have higher robustness toward multipath environtment, have efficient managerial for space and improvement signal quality through anticipating interference, power efficiency, and signal amplication.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51045
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sjaiful Rijal
"Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas jaringan komunikasi wireless, IEEE mengeluarkan standard 802.16 WiMax yang mampu memberikan layanan dengan jangkauan yang luas, data rate yang tinggi dan mobilitas pengguna. Namun, selain jangkauan dan kecepatan data, privasi dan keamanan juga merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan dalam teknologi jaringan telekomunikasi. Diantaranya yaitu untuk menjaga kerahasiaan informasi pengguna dan mencegah penggunaan layanan tanpa hak. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai analisis prinsip kerja sistem keamanan pada Mobile WiMax tersebut.
Pada arsitektur protokol WiMax, sistem keamanan berada pada MAC layer, tepatnya pada security sublayer. Penulisan skripsi ini membahas proses authentikasi dan pemebentukan koneksi antara SS dengan BS, struktur MAC Protocol Data Unit serta beberapa teknik pengamanan. Dari pengujian, analisis dan program simulasi, sistem Mobile WiMax di PT. CSM menggunakan teknik pengamanan melalui pengenalan sertifikasi digigital X.509, autentikasi EAP-TTLS dan enkripsi AES-128.

In order to fulfill the requirement of wireless communication network, IEEE has released 802.16 standard (WiMax) that able to provide capacious range and high data rate. However, beside high bandwidth and wide-area access, privacy and security is the aspects that been concerned in the telecommunication network technology. The paper describes the analysis of security system principle in mobile WiMax.
WiMax protocol architecture describes security system at MAC Layer especially security sub layer. This paper describes authentication process and connection establish between SS and BS, MAC Protocol Data Unit Structure and some protection technique. Refer to the test, analysis and simulation program, WiMax System that used in PT. CSM using security system with digital certificate X.509 and EAP-TTLS authentication, and AES-128 encryption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.144 Rij a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sjaiful Rijal
"Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas jaringan komunikasi wireless, IEEE mengeluarkan standard 802.16 WiMax yang mampu memberikan layanan dengan jangkauan yang luas, data rate yang tinggi dan mobilitas pengguna. Namun, selain jangkauan dan kecepatan data, privasi dan keamanan juga merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan dalam teknologi jaringan telekomunikasi. Diantaranya yaitu untuk menjaga kerahasiaan informasi pengguna dan mencegah penggunaan layanan tanpa hak. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai analisis prinsip kerja sistem keamanan pada Mobile WiMax tersebut.
Pada arsitektur protokol WiMax, sistem keamanan berada pada MAC layer, tepatnya pada security sublayer. Penulisan skripsi ini membahas proses authentikasi dan pemebentukan koneksi antara SS dengan BS, struktur MAC Protocol Data Unit serta beberapa teknik pengamanan. Dari pengujian, analisis dan program simulasi, sistem Mobile WiMax di PT. CSM menggunakan teknik pengamanan melalui pengenalan sertifikasi digigital X.509, autentikasi EAP-TTLS dan enkripsi AES-128.

In order to fulfill the requirement of wireless communication network, IEEE has released 802.16 standard (WiMax) that able to provide capacious range and high data rate. However, beside high bandwidth and wide-area access, privacy and security is the aspects that been concerned in the telecommunication network technology. The paper describes the analysis of security system principle in mobile WiMax.
WiMax protocol architecture describes security system at MAC Layer especially security sub layer. This paper describes authentication process and connection establish between SS and BS, MAC Protocol Data Unit Structure and some protection technique. Refer to the test, analysis and simulation program, WiMax System that used in PT. CSM using security system with digital certificate X.509 and EAP-TTLS authentication, and AES-128 encryption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51028
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nachwan Mufti Adriansyah
"ABSTRAK
Komunikasi dengan topologi mesh (selanjutnya disebut matajala) dan multi-hop, saat ini mendapat perhatian luas dari para peneliti, dan diperkirakan menjadi salah satu topologi utama dalam jaringan ubiquitous / pervasive masa depan. Dengan kemampuan self organized, self configured, self healing, topologi jaringan ini memiliki berbagai potensi kelebihan, berupa sifat kokoh, implementasi yang cepat, cakupan layanan yang lebih luas, serta biaya murah karena berkurangnya kebutuhan akan infrastruktur, dibandingkan topologi jaringan tersentralisasi point to point yang mendominasi topologi jaringan akses pada saat ini. Penelitian disertasi ini terkonsentrasi pada optimalisasi algoritma alokasi sumberdaya radio yang merupakan area penelitian yang sangat ekstensif untuk jaringan nirkabel matajala, dengan timeslot adalah sumberdaya radio yang ditinjau. Untuk jaringan matajala nirkabel, protokol dasar time division multiple access (TDMA) dapat dikembangkan menjadi spatial time division multiple access (STDMA), yang memungkinkan alokasi sumberdaya waktu yang sama untuk sejumlah transmisi link/node yang berbeda dan terpisah secara spasial geografis.
Penelitian disertasi memiliki tujuan untuk mendapatkan algoritma alokasi timeslot berkompleksitas waktu rendah dengan tetap mempertahankan serta meningkatkan unjuk kerja kapasitas throughput pada jaringan. Kebutuhan akan algoritma berkompleksitas waktu rendah pada dasarnya dimaksudkan untuk memperbaiki respon adaptasi algoritma terhadap mobilitas dan perubahan topologi. Sementara itu, kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan kapasitas throughput disebabkan karena jaringan matajala nirkabel adalah jaringan data yang selalu berorientasi pada peningkatan kapasitas jaringan.
Pendekatan yang dilakukan untuk memperoleh algoritma dengan kompleksitas waktu yang rendah adalah dengan mengembangkan algoritma aproksimasi berbasis greedy yang dikombinasikan dengan partisi geometris, sehingga proses inspeksi SINR tidak perlu melibatkan keseluruhan link transmisi, yang berakibat pada penurunan kompleksitas waktu. Lalu peningkatan performa kapasitas throughput diperoleh dari penggunaan bobot penjadwalan yang lebih representatif dalam mewakili besaran interferensi dibandingkan interference number yang digunakan dalam algoritma greedy konvensional. Dengan pendekatan ini, algoritma greedy terbobot dengan partisi geometrik yang diusulkan mampu mendekati kinerja algoritma penjadwalan link terbaik pada area penelitian terkait, yaitu algoritma SGLS dengan rasio aproksimasi 92,86% dengan kompleksitas waktu. Usaha penelitian berikutnya dalam peningkatan kapasitas jaringan adalah pengembangan metode baru penjadwalan link berbasis keputusan dengan relaksasi konstrain SINR dalam model interferensi fisik. Metode ini mampu memberikan derajat kebebasan untuk meningkatkan kapasitas jaringan pada tingkat probabilitas cakupan yang dapat ditoleransi. Dari hasil simulasi sebagai contoh, rasio aproksimasi penjadwalan dap at ditingkatkan menuju maksimum dengan kompleksitas waktu dipertahankan tetap, dengan catatan bahwa probabilitas cakupan matajala ditoleransi untuk dikurangi. Pendekatan baru dalam desain algoritma ini sekaligus juga menegaskan adanya keterkaitan antara kapasitas, kualitas, dan cakupan pada jaringan matajala nirkabel yang terkait algoritma penjadwalan link yang didesain. Untuk itu, penelitian ini juga menawarkan parameter metrik baru dalam desain algoritma penjadwalan link pada jaringan matajala nirkabel, yaitu probabilitas cakupan matajala dan marjin SINR disamping pengulangan spasial. Ketiga parameter metrik itu selanjutnya dapat digunakan sebagai parameter perbandingan algoritma yang lebih komprehensif dalam penelitian karakteristik jaringan matajala nirkabel.

ABSTRACT
Today, communication with mesh and multihop topology receives wide attention of researchers, and is expected to become one of the main topologies in the ubiquitous and pervasive networks. With the ability to be self organized, self configured, self healing, this network topology has many potential advantages, such as the robustness, fast implementation, broader scope of services, as well as low cost due to the reduced need for infrastructure, compared to a point to point centralized network topology communication that dominates the access network technology at this time.This research is concentrated on the development and optimization of spatial time division multiple access (STDMA) radio resource allocation algorithm, which is a very extensive research area in wireless mesh network area. STDMA is an access protocol that is developed from time division multiple access (TDMA). So, STDMA has advantage to maintain QoS as well as TDMA. STDMA access protocols allow the same time as radio resource allocated to different link or node transmission that are spatially separated geographically, as long as the multiple transmissions in the same timeslot do not mutually interfere.
This study has the objective to obtain a low computational complexity resource allocation algorithm while maintaining and improving the performance of network capacity in wireless mesh network. The need of low time complexity radio resource algorithms for wireless mesh network is intended to improve the algorithm response in mobility and topology changes. Meanwhile, there is a need to increase the network capacity since wireless mesh network is a data network. The research proposes the algorithm with low computational complexity by developing an approximation algorithm based on greedy algorithm combined with.geometric partition to limitate the process of SINR calculation. This approach results in a reduction in complexity. To increase network capacity, we propose the use of weight scheduling to represent the interference more accurately than interference number that is used in the conventional greedy algorithm. With those approaches, the modified greedy algorithm with a weighted geometric partitioning proposed scheduling algorithm is able to achieve the network capacity near to the best result in this area of research, i.e SGLS algorithm, with the approximation ratio of 92.86% in a lower time complexity.
The next research effort is the development of the new approach to design link scheduling decision based on relaxation of SINR constraint. This method provides a degree of freedom to increase wireless mesh network capacity in the certain tolerated mesh coverage probability. From the simulation results as examples, this method can improve the appr oximation ratio of scheduling up to maximum with a sustained time complexity remains, with the mesh coverage probability is tolerated to be reduced.
The new approach in the design of link scheduling algorithm at the same time also confirms the relationships among capacity, quality, and coverage on the wireless mesh network that is related to the designed link scheduling algorithm. Therefore, this study also offers new metric parameters in the design of the mesh link scheduling algorithm, i.e. the mesh coverage probability, and SINR margin in addition to the spatial reuse as a common previous metric. The three metric parameters can then be used as the algorithm's benchmark parameters for comprehensive wireless mesh network characterization research."
2016
D2344
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Yanuar
"Perkembangan teknologi akses nirkabel berkembang secara pesat untuk memenuhi tuntutan pengguna yang membutuhkan komunikasi dengan kecepatan tinggi, kapasitas besar (broadband) dan mobilitas yang tinggi. Salah satu teknologi yang dihasilkan adalah WiMAX (Worldwide interoperability for Microwave Access) yang berdasarkan standar IEEE 802.16. Di Indonesia sistem komunikasi mobile WiMAX ini bekerja pada spektrum frekuensi 2. 3 GHz sesuai dengan keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Untuk mengantisipasi perkembangan trend WiMAX di Indonesia, kami mencoba untuk melakukan riset yang fokus pada perangkat RF (Radio Frequency) yaitu mixerfilter dengan menggunakan teknologi RF-MEMS yang naik daun sejak akhir abad 20. MEMS mixer-filter terdiri atas dua buah clamped resonator yang masingmasing mempunyai frekuensi center dan terhubung dengan sebuah batang (bar). Resonator pertama berfungsi sebagai mixer dan kedua sebagai filter, dimana mempunyai selective low-loss filtering yang tinggi. Kedua resonator dan coupling bar dirancang dengan menggunakan dua buah material yang bertumpuk, yaitu polysilicon dan zinc oxide untuk mendapatkan frekuensi yang tinggi. Mixer-filter ini dapat mengkonversikan frekuensi RF (Radio Frequency) 2,3 GHz dan frekuensi LO (Local Oscillator) sebesar 2,2 GHz menjadi frekuensi IF (Intermediate Frequency) sebesar 99,69 MHz yang mempunyai bandwidth 4,3 MHz.

The development of wireless access technology has rapidly evolved to meet the demands of users who require high-speed communications, large capacity (broadband) and high mobility. One of the resulting technology is WiMAX (Worldwide interoperability for Microwave Access) is based on the IEEE 802.16 standard. In Indonesia, the WiMAX mobile communication system is working on 2.3 GHz frequency spectrum. In accordance with the decision of the Minister of Communications and Information - Republic of Indonesia.
To anticipate the trend growth of WiMAX in Indonesia, we are trying to do research that focuses on the device RF (radio frequency) i.e. a mixer-filter using RF-MEMS technology that has been booming since last 20th century. Mixer-filter MEMS consists of two clamped resonator each have a center frequency and is connected to a rod (bar). The first resonator functions as a mixer and the second as a filter, which has a selective filtering of low-loss high. Both resonator and coupling bar designed by using two overlapping material, i.e poly-silicon, and zinc oxide to obtain high IF (intermediate frequency). Mixer-filter can down-convert the RF frequency of 2.3 GHz and LO frequency of 2.2 GHz to IF frequency of 99.69 MHz which has a bandwidth of 4.3 MHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27875
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Machbub Rochman
"Tren teknologi sistem komunikasi nirkabel saat ini adalah menuju multi layanan atau multi standar, termasuk sistem gelombang radio (RF) yang di dalamnya terdapat perangkat mixer sebagai pentranslasi frekuensi. Namun dalam implementasinya membutuhkan lebih banyak komponen, karena setiap perangkatnya membutuhkan lebih banyak divais. Maka diperlukan perancangan sistem RF yang setiap divaisnya dapat melayani lebih dari 1 pita frekuensi. Sehingga dapat mengurangi jumlah komponen.
Tesis ini membahas perancangan rangkaian up-conversion dual-band mixer untuk sistem pemancar RF pada perangkat CPE Mobile WiMAX pada pita frekuensi 2,3 GHz dan 2,6 GHz menggunakan heterojunction bipolar transistor (HBT). Inti mixer yang digunakan adalah jenis double-balanced Gilbert-cell.
Pada proses perancangan dual-band mixer ini, digunakan rangkaian dual resonating frequency yang berfungsi untuk menghasilkan resonansi pada 2 frekuensi yang berbeda secara simultan pada input dan output mixer. Digunakan juga rangkaian -lowpass sebagai input dan output matching.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa dual-band mixer ini dapat bekerja pada 2 pita frekuensi, 2,3GHz dan 2,6GHz, dengan up-conversion gain sebesar 6,222/5,231 dB dan isolasi LO-IF, LO-RF, dan IF-RF sebesar <-70 dB, gain compression sebesar ?72,192/?79,300 dBm untuk input power level dan ?61,297/?68,428 dBm untuk output power level, sedangkan untuk OIP3, IIP3, dan IM3 masing-masing sebesar ?7,670/?8,407 dBm, ?13,892/?13,638 dBm, dan ?138,257/?140,103 dBm, serta memiliki nilai VSWR dan return loss masing-masing sebesar 1,230/1,229 dan ...

ABSTRACT
In wireless communication systems, the current trend technology is toward multistandards/multiservices, includes RF system wherein mixer as a frequency translation. But in implementation, it needs more components, because each device need more devices. So in designing need of each devices can operate more than one frequency bands. Due to reducing the components.
This paper discuss of design of up-conversion dual-band mixer for transmitter of Mobile WiMAX CPE at 2.3 GHz and 2.6 GHz frequency bands using heterojunction bipolar transistor. In mixer core, double-balanced Gilbert-type up-conversion mixer is used.
In designing process, to perform mixer can resonate at two different frequencies simultaneously is used the dual resonating frequency circuit at the input and output of the mixer. It is also used -lowpass matching circuit of all mixer ports.
Simulation results show that the mixer can operate at two frequencies of 2.3 GHz and 2.6 GHz frequency bands, obtain the conversion gain of 6.222/5.231 dB, port-to-port isolation of ..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T40895
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wibisono
Bandung: Informatika, 2006
621.384 GUN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Beberapa tahun terakhir ini pemaknian jaringan lokal LAN di Indonesia telah meningkat dengan sangat pesat. Janngan im umumnya digunakan untuk menghubungkan sistem komputer PC dalam jangkauan yang nelatif pendek, yaitu suatu gedung perkantoran Seiring dengan kemajuan distributed applicatiotr make jaringan lokal LAN yang ada pedu untuk saling diinterkoneksikan meWui jaringan telekomunikasi publik guna membentuk jaringan yang lebih besar. Jaringan telekomunikasi publik yang dapat digunakan adalah leased charmel. Tetapi karma tma yang dibangkitkan oleh aplikasi LAN adalahh bergifat sporadis (bursty) dan leased channel yang tersedia mempunyai bit rate yang rendah maka perlu dikembangkan jasingan publik lain yang sesuai untuk mterkoneksi LAN tmebut. Didorong oleh kebutnhan tersebut maka PT TELKOM mengimplementasikan jaringan publik yang sesuai yaitu MAN (Metropolitan Area Network) yang menawarkan layanan switched connectionless dengan bandwidth yang besar."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"WLAN and WiMAX frame structures are preceded by preamble signals. They have some similarities such as consisting of two adjacent signals with repetition patterns. Therefore, this paper introduces a joint detection of WLAN and WiMAX preambles using a common circuit. Time domain detection is proposed in order to avoid FFT involvement that can increase the system complexity and latency. The proposed system is constructed from repetition based auto-correlation and cross-correlation with resources sharing that has lower complexity than the conventional one. Moreover, the fixed point simulation shows that the proposed circuit has satisfied the receiver minimum sensitivity requirements for both WLAN and WiMAX standards."
620 JURTEL 15:2 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lintom Jaya Frimaydison
"Pada beberapa perguruan tinggi yang memiliki bangunan dan lingkungan
kampus yang sangat luas. kegiatan perkuliahan yang akan dilaksanakan pada satu hari dapat berpindah-pindah ruang kelas dengan jarak yang cukup jauh. Hal ini kurang efisien dan cukup merepotkan. Sementara itu, saat ini telah banyak kampus yang memiliki jaringan nirkabelnya sendiri.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komputer dan jaringan
nirkabel saat ini, dapat dibuat sistem perkuliahan dengan jaringan nirkabel, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar tidak lagi harus dibatasi oleh ruangan kelas. Tugas akhir yang dibuat penulis merupakan perangkat lunak jaringan nirkabel dalam pelaksanaan perkuliahan.
Secara keseluruhan perangkat lunak terdiri atas login, aplikasi GUI, dan
database dengan FTP server. Dan memiliki fasilitas untuk melihat jadwal kuliah pada hari itu, download bahan kuliah. dan upload materi kuliah. Sedangkan secara khusus, pada tugas akhir lni penulis membatasi pembahasan pada bagian login dan agent
Agent merupakan suatu servis yang akan bekerja pertama kali saat
program dijalankan. Berfungsi dalam mendeteksi adanya koneksi dengan server. dan lalu memunculkan jendela login bila server telah memberikan sinyal yang membuktikan koneksi telah terwujud.
Jendela login memiliki masukkan nama user dan password. Dan akan
mengirimkan lnformasi ini ke server, yang kemudian akan melakukan proses
verifikasi user dengan database yang ada. Semua program pada tugas akhir dibuat dengan bahasa pemrograman Java, sedangkan databasenya dengan MS SQL Server."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>