Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Adhi Pratama
"Preparasi dan karakterisasi suspensi titanium dioksida nanopartikel berbasis medium air dengan menggunakan metode sol-gel dan refluks serta bantuan etilen glikol sebagai surfaktan telah dilakukan. Proses sol-gel dengan refluks dilakukan pada pH 1,5; 2,7 dan 5,0 selama 2 jam pada suhu 170 oC, dilanjutkan dengan variasi waktu refluks pada pH 1,5 yaitu selama 8, 16 dan 24 jam. Produk TiO2 yang dihasilkan dikarakterisasi dengan X-Ray Difraktometer (XRD), Diffuse Reflectance Spektrometer dan SEM-EDX (Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive X-ray Spektrometer).
Hasil menunjukan bahwa TiO2 yang terbentuk memiliki struktur anatase dengan ukuran kristal sebesar 2 - 5 nm dan energi celah sebesar 3,23 eV. TiO2 dengan kristalinitas tertinggi diperoleh pada pH 1,5 dan waktu refluks selama 16 jam. Pencitraan dengan SEM menunjukan ukuran partikel TiO2 powder yang terbentuk tidak homogen akibat teraglomerasi, dengan ukuran partikel rata-rata semakin kecil untuk waktu refluks yang semakin lama, yaitu 2,24 μm untuk refluks selama 2 jam, 1,81 μm untuk refluks selama 8 jam, 1,42 μm untuk refluks selama 16 jam dan 0,94 μm untuk refluks selama 24 jam.
Hasil analisis dengan EDX menunjukan bahwa rasio Ti/O adalah 0,55; 0,80; 0,63; dan 1,00 untuk waktu refluks berturut-turut 2 jam, 8 jam, 16 jam dan 24 jam. Evaluasi sifat superhidrofilik berdasarkan pengukuran sudut kontak air adalah diperoleh pada lapisan film TiO2 R24 dan TiO2-EG (Cl), setelah diberi sinar UV berturut-turut selama 2 jam dan 4 jam. Kestabilan suspensi TiO2 dalam air dapat tercapai jika pH larutan kurang dari 2,5 atau lebih dari 8,0 berdasarkan nilai zeta potensialnya. Degradasi fotokatalitik methylene blue tertinggi diperoleh pada film TiO2 R16 dan mengikuti mekanisme Langmuir-Hinshelwood, yaitu pseudo orde pertama dengan nilai konstanta laju reaksinya (k) 0.004 menit-1, dan nilai persen degradasi sebesar 22,03 % dalam waktu 60 menit.

Preparation and characterization of water-based nanoparticle titanium dioxide suspension by sol-gel method with reflux and aids of ethylene glycol as surfactant has been conducted. Sol-gel method with reflux was performed at pH of 1.5; 2.7 and 5.0 respectively at 170 oC for 2 hours, then followed by reflux for three different period of time (at pH 1.5) for 8, 16 and 24 hours respectively. The assynthesized TiO2 was characterized with X-Ray Diffraction (XRD) Diffuse Reflectance Spectrometer, and SEM-EDX (Scanning Electron Microscope - Energy Dispersive X-Ray Spectrometer).
The results show that as-synthesized TiO2 have anatase structure with crystallite size about 2 - 5 nm and the highest crystallinity of TiO2 is obtained at pH 1.5 and reflux for 16 hours. The band-gap energy of TiO2 nanocrystals is about 3.23 eV. SEM images indicate that TiO2 size obtained is not homogeneous due to agglomeration, with average particle size 2.24 μm for 2 hours reflux time, 1.81 μm for 8 hours reflux time, 1.42 μm for 16 hours reflux time and 0.94 μm for 24 hours reflux time.
EDX result shows that Ti/O ratio are 0.55; 0.80; 0.63; and 1.00 for reflux time 2, 8, 16 and 24 hours, respectively. Superhydrophilicity properties obtained in the TiO2 R24 film and TiO2-EG (Cl), after being exposure by UV light given in a row for 2 hours and 4 hours. The stability of the suspension of TiO2 in water can be achieved if pH less than 2.5 or more than 8.0 based on the value of zeta potential. The highest photocatalytic degradation of methylene blue was obtained on TiO2 R16 films and follow Langmuir-Hinshelwood mechanism for the pseudo first-order reaction. The reaction rate constant value (k) is 0.004 min-1, and the percent degradation is 22.03% within 60 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29071
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Izayasa
"Preparasi dan karakterisasi suspensi koloidal titanium dioksida berbasis medium air dengan metode anodisasi telah dilakukan. Proses anodisasi dilakukan dengan variasi voltase dan durasi, yaitu 25V (1,2 jam) dan 40V (1,2 jam). Produk suspensi koloidal kemudian dilapiskan ke kaca. Lapisan TiO2 pada permukaan kaca membuat kaca menjadi material yang memiliki kemampuan membersihkan diri sendiri (self celaning). Pelapisan dilakukan menggunakan metode spin coating. Karakterisasi suspensi kolidal TiO2 dan lapisan TiO2 dilakukan dengan PSA, Spektrofotometer UV-Vis, Spektrofotometer UV-VIS DRS, FT-IR, SEM, dan pengukuran sudut kontak air.
Hasil PSA menunjukkan partikel TiO2 dalam suspensi koloidal memiliki diameter 106.4 nm. Kestabilan suspensi kolidal TiO2 berada pada periode 2 minggu.Hasil UV -VIS DRS menunjukkan kaca yang dilapisi suspensi kolidal TiO2 hasil anodisasi 40V 1 jam sebanyak 45X mempunyai band gap 3.24 eV; dan keberadaan puncak serapan IR pada panjang gelombang 678 cm-1 (indikasi adanya ~Ti-O-Ti~).
Hasil SEM menunjukkan morfologi permukaan kaca yang menunjukkan adanya lapisan TiO2 yang menempel. Sudut kontak yang didapatkan pada saat illuminasi dengan lampu UV hampir<10° , menunjukkan kaca bersifat superhidrofilik. Kaca yang dilapisi oleh TiO2 mampu mendegradasi senyawa zat warna congo red hingga 59.09% dalam keadaan illuminasi dengan lampu UV selama 100 menit.

Preparation by anodization method and Characterization of Water Based TiO2 has been done. Anodizing process were conducted with variation of voltage and duration at 25V for 1,2 hour and 40V for1,2 hour respectively. The resulted colllidal suspension then were employed for coating of glass plate, by a spin coating method. The TiO2 layer on the surface of glass resulted the coated glass surface showing self cleaning properties. PSA dan UV VIS were used to characterize the colloidal suspension. While, UV-VIS DRS, FT-IR, SEM, and contact angle measurements were performed to characterize the surface of glass coated by TiO2.
PSA showed TiO2 particle have a diameter of 106.4 nm, and showed a stability of the TiO2 colloidal suspension up to two weeks. UV VIS DRS show that the glass which was typically coated by TiO2 suspension has band gap of 3.24 eV, and showed the existence of the IR absorption peaks at wavenumber region 678 cm-1 (indication of the presence of -Ti-O-Ti).
SEM image showed that TiO2 layer was attached on to glass surface. The TiO2 coated glass, when ilumintaed by UV light, showed having contact angle as low as <100 , indicated its superhydrphilic property. In addition, glass coated with TiO2 was able to degrade up to 58.91% congo red when illuminated by UV light for 100 minutes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlurrahman Rafi Barori
"Minyak sawit mentah merupakan produk perkebunan terbesar dan menjadi pendulang nilai ekspor bagi Indonesia. Namun, pada produk minyak sawit hasil rafinasi terdapat senyawa kontaminan 3-monochloropropanaediol (3-MCPD) dan apabila dikonsumsi secara berlebih berpotensi menyebabkan penyakit pada ginjal dan testis. Selama ini pengujian kandungan 3-MPCD dilakukan menggunakan alat yang canggih, memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian teknisi yang tinggi. Metode cepat untuk mendeteksi senyawa 3-MCPD masih menjadi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sensor pendeteksi cepat berbasis kolorimetri menggunakan nanopartikel emas. Sensor nanopartikel emas disintesis dari asam tetrakloroaurat yang direduksi menggunakan senyawa trisodium sitrat. Nanopartikel emas difungsionalisasi oleh capping agent yaitu glutathione (GSH) agar dapat berikatan dengan 3-MCPD. Setiap sampel yang dibuat diuji menggunakan alat berupa UV-Vis spectroscopy UV-Vis, dynamic light scattering (DLS), dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Hasil dari penelitian ini didapatkannya komposisi larutan GSH-AuNPs yang stabil. Indikasi deteksi 3-MCPD sangat kuat diwakili oleh turunnya intensitas AnNPs-GSH murni dari 0,8197 menjadi 0,744 ketika dicampurkan 3-MCPD sebanyak 3 ppm. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan GSH-AuNPs berpotensi untuk dikembangkan dalam deteksi 3-MCPD
Crude palm oil is the most extensive product of agriculture in Indonesia and has become a great portion in export value. However, refined palm oil products  contain a harmful substance called 3-monochloropropanaediol (3-MCPD) and if consumed in excess has the potential to cause disease in the kidney and testicle. Detection of 3-MCPD is always dependent on the sophisticated machine, time-consuming and highly skilled technicians. A simple method that proposes rapid detection remains a challenge. Hence, this research  aims to develop a colorimetric-based rapid detection sensor using gold nanoparticles. The sensor material was synthesized from chloroauric acid that was reduced using trisodium citrate to make gold nanoparticle. The gold nanoparticle will be functionalized with a capping agent, glutathione (GSH)  to bind to 3-MCPD. The GSH-AuNPs were tested by UV-Vis spectroscopy (UV-Vis), dynamic light scattering (DLS), and Fourier Transform Infrared (FTIR). The result shows that stable GSH-AuNPs composition has been found. The indication for detection of 3-MCPD is very striking, represented by the decrease in the intensity of pure AuNPs-GSH from 0.8197 to 0.744 when mixed with 3 ppm of 3-MCPD. Based on the results, it can be concluded that GSH-AuNPs have the potential to be developed for the 3-MCPD detector application. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mu`Amar Fadil Azhar
"Baterai ion lithium merupakan baterai yang dapat diisi ulang yang umum digunakan apabila dibandingkan dengan baterai lain karena memiliki densitas energi yang tinggi dan umur pakai yang relatif panjang. Baterai lithium ion disusun oleh empat bagian utama yaitu elektroda negatif atau anoda, elektoda positif atau katoda, elektrolit, dan separator. Selain mengutamakan performa elektrokimia dan kinerja yang tinggi, keberlanjutan dan keramahan lingkungan juga perlu diperhatikan dalam proses pembuatan elektroda baterai. Salah satu upaya untuk meningkatkan keramahan lingkungan tersebut adalah dengan menggunakan binder yang ramah lingkungan. Penggunaan water based binder dapat digunakan sebagai alternatif dengan kelebihannya yaitu biaya yang lebih murah dan ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa baterai. Pada penelitian ini digunakan Li4Ti5O12 dengan campuran Sn Mikro dalam struktur anoda dengan variasi penggunaan pengikat berbasis air untuk mengetahui pengaruh terhadap morfologi, ukuran partikel, struktur, dan performa elektrokimia pada baterai anoda LTO dengan menggunakan zat tambahan Sn Mikro. Pengamatan SEM menunjukan morfologi yang lebih halus ditandai dengan ukuran partikel yang seragam walau masih terdapat agglomerasi di beberapa titik. Hal ini akan berpengaruh kepada performa elektrokimia baterai yang mana menghasilkan baterai dengan konduktivitas yang baik dan juga kapasitas charge-discharge yang tinggi. Sampel dengan penggunaa binder Sodium Alginate menjadi parameter optimum dengan kapasitas charge-discharge sebesar 154,7 mAh/g.

Lithium ion batteries are rechargeable batteries that are commonly used when compared to other batteries due to their high energy density and relatively long service life. Lithium ion batteries are composed of four main parts, namely the negative electrode or anode, positive electrode or cathode, electrolyte, and separator. In addition to prioritizing electrochemical performance and high performance, sustainability and environmental friendliness also need to be considered in the process of making battery electrodes. One of the efforts to improve environmental friendliness is to use environmentally friendly binders. The use of water-based binders can be used as an alternative with the advantages of being cheaper and environmentally friendly without compromising battery performance. In this study, Li4Ti5O12 with a mixture of Sn Micro in the anode structure with variations in the use of a water-based binder was used to determine the effect on the morphology, particle size, structure, and electrochemical performance of the LTO anode battery using Sn Micro additives. SEM observations showed a smoother morphology characterized by uniform particle size, although there was still agglomeration at some points. This will affect the electrochemical performance of the battery, which results in a battery with good conductivity and also a high charge-discharge capacity. Samples using Sodium Alginate binder became the optimum parameter, with a charge-discharge capacity of 154.7 mAh/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mappamasing, Fauziah
"Resveratrol merupakan antioksidan polifenol yang utamanya berasal dari minyak biji anggur, memiliki aktivitas antioksidan yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya stres oksidatif pada kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasi solid lipid nanopartikel (SLN) resveratrol dan mengevaluasi kemampuan SLN resveratrol sebagai nanovesikel resveratrol berpenetrasi melalui kulit. Pada penelitian ini, SLN dibuat dengan metode emulsifikasi pelarut. Selanjutnya dilakukan karakterisasi SLN, mencakup ukuran partikel, indeks polidispersitas, efisiensi penjerapan resveratrol dan morfologi SLN. SLN Resveratrol dengan gliseril monostearat 0,5% menunjukkan morfologi sferis dengan rata-rata ukuran partikel 334,4+8,95 nm, rata-rata indeks polidispersitas 0,289+0,062, rata-rata efisiensi penjerapan resveratrol 48,706+1,319 %, dan ratarata zeta potential ? 27,53+0,802 mV. Studi penetrasi in vitro pada krim SLN resveratrol 10% menghasilkan fluks 6,64 + 0,19 μg/cm2/jam sementara fluks krim resveratrol 6,09 + 0,84 μg/cm2/jam. Hasil penetapan kapasitas antioksidan menunjukkan krim SLN resveratrol 10% memiliki IC50 inhibisi DPPH 87,92 ppm, dibandingkan dengan krim resveratrol memiliki IC50 inhibisi DPPH 280,04 ppm.

Resveratrol is an antioxidant polyphenol from grape seed oil, shows a potent antioxidant activity that could be beneficial in protection skin from oxidative stress. The objective of this investigation was to develop solid lipid nanoparticles (SLNs) of resveratrol and to evaluate the potential of SLNs as nanovesicle to penentrate the skin layer. The SLN of resveratrol was prepared by solvent emulsification method. The developed SLN resveratrol were characterized for particle size, polydispersity index, entrapment efficiency of resveratrol and morphology. Resveratrol loaded SLN with glyceryl monostearate 0.5% presented spherical morphology with mean particle size 334.4+8.95 nm, mean polydispersity index 0.289+0.062, mean entrapment efficiency of resveratrol 48.706+1.319% and mean zeta potential ? 27.53+0.802 mV. In vitro penetration studies of cream enriched with SLN resveratrol 10% were showed fluks 6.64+0.19 μg/cm2/hour and fluks of cream enriched with resveratrol 6.09+0.84 μg/cm2/hour. Antioxidant capacity assay of cream enriched with SLN resveratrol 10% were showed IC50 DPPH inhibition 87.92 ppm, in comparison to cream enriched with resveratrol showed IC50 DPPH inhibition 280.04 ppm."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
T43320
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Putri
"Serial Madrasah al-Rawābī li al-Banāt (Alrawabi School For Girls) berasal dari negara Yordania yang tayang di Netflix pada tahun 2021. Serial tersebut terdiri dari enam episode menceritakan tentang perundungan remaja, persahabatan, persaingan, dan dendam. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan karakteristik tokoh utama serta faktor perkembangan karakter yang memengaruhi tokoh tersebut dari episode satu sampai episode tiga serial tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori analisis karakter dari Edgar V. Roberts (1969) dan teori penokohan bulat dari Kelley Griffith (2011). Data penelitian diambil dari data dokumentasi tangkapan layar potongan serial dan data pustaka yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tokoh utama memiliki karakter yang tertutup dan cukup bahagia. Diantara sikapnya adalah setia dengan sedikit teman, semangat pada hal yang diminatinya, taat peraturan, dan tidak terlalu ekspresif menunjukan kebahagiaannya. Tokoh utama mengalami perkembangan karakter disebabkan oleh faktor eksternal yang berupa tekanan dari kasus perundungan yang dialaminya sehingga karakternya berkembang secara dinamis menjadi pribadi yang mudah marah dan kesal, ketakutan dan tertekan hingga berujung menjadi pendendam sebagai bentuk respon dan pertahanan dirinya terhadap para pelaku yang terlibat dalam perundungan terhadap dirinya.

Madrasah al-Rawābī li al-Banāt (Alrawabi School For Girls) is a series that comes from Jordan and was released on Netflix in 2021 with six episodes. The story of this series is about teenage bullying, friendship, competition, and revenge. This research aims to uncover the main character's characteristics and the developmental factors that influence the character. This research focuses on episodes one to three of the series. It uses a qualitative descriptive research method with the character theory by Edgar V. Roberts (1969) and the round character theory by Kelley Griffith (2011). This research data is obtained from documentary data screenshots of the series and library data relevant with this research. The results of this research show that the main character has an introverted personality and quite happy. Among her attitudes are being reserved, loyal to a few friends, passionate about what attracted to her, obedient to the rules, and doesnt too much expressing her happiness. The main character undergoes character development caused by external factors in the form of pressure by bullying incidents she has. As a result, her character evolves dynamically into a person who easily becomes angry and irritated, scared, and deeply depressed, leading to becoming vengeful as a form of response and self-defense against the perpetrators who bullying her."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elma Elantia
"Pada skripsi ini akan dijelaskan bentuk struktur yang terdapat dalam novel Ar-Rajul Alladzi Aman dan akan dipaparkan tokoh dan penokohan yang terdapat pada novel tersebut. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode struktural dengan pendekatan analisis, yaitu pendekatan yang memusatkan perhatian analisis dari segi intrinsik karya sastra. Untuk menganalisis sebuah karya sastra dengan menggunakan metode ini, maka diperlukan sebuah kajian dan penelitian yang lebih mendalam dari semua aspek pembangun karya sastra itu sendiri. Pada skripsi ini, penelitian diawali dengan pembahasan unsurunsur intrinsik, seperti: alur, latar, tema, tokoh dan penokohan, serta amanat. Untuk memudahkan analisis, maka pada skripsi ini digunakan metode penulisan bagian. Pada novel tersebut terlihat jelas bahwa semua tokoh memiliki ciri khas karakter masing-masing dan beberapa tokoh juga mengalami perubahan karakter. Tokoh utama adalah pusat cerita yang dalam perkembangan cerita mempengaruhi beberapa tokoh dalam novel ini. Dari karakter tokoh dalam novel ini, ada beberapa hal yang bisa dipelajari, di antaranya kebebasan untuk berpendapat, kebebasan dalam memaknai hidup, bahkan untuk memilih keyakinan.

This term-paper tries to comprehend the structure of the novel Ar-Rajul Alladzi Aman and will expose its characters and characterization. Structural and analytical approaches which primarily pay attention to the intrinsic aspects of the novel are applied in the research of this term-paper.To analyze the literary work using this approach, it needs to know more and better understanding of the aspects which construct the novel. In this term paper, the research start with a discussion of the intrinsic aspects of this novel, such as: plot, background, character, characterization, and message. The sequence of the novel is presented in order to make the research easier. It is clearly seen that each character is unique, and some characters have round character. The main character becomes the center of the story and affects some other characters in this novel. Looking from the character of the novel, we can learn many things, such as: Freedom to express ideas, to give meaning to life, as well as choosing our faith."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vina Rochmatul Ummah
"Skripsi ini membahas mengenai tokoh-tokoh dalam film Bandhobi arahan Shin Dong Il dan kaitannya dengan tema utama pada film ini yaitu multikulturalisme di Korea. Metode yang digunakan dalam menganalisis tokoh dan tema dalam skripsi ini adalah metode kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori-teori mengenai tokoh dan penokohan, tema, dan multikulturalisme. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tokoh dan penokohan memperkuat tema dalam film, yaitu multikulturalisme dan diskrimasi. Selain itu juga terlihat bahwa sikap yang diperlihatkan tokoh utama dalam menghadapi diskriminasi dalam masyarakat multikultural adalah dengan keterbukaan hati.

This thesis explains about the characters in the movie Bandhobi directed by Shin Dong Il and its relation to the main theme, that is multiculturalism in Korea. Qualitative methodology is used to analyze the character and characterization, theme, and multiculturalism in this thesis. The result of this analysis proves that the characters in this movie reinforce the theme of the movie, that is race discrimination. Beside that, the way of the main characters facing discrimination in multicultural is living with the openness of heart."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaviota Hartono
"Latar Belakang: Berbagai penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa kurkumin memiliki sifat hepatoprotektif sehingga memungkinkannya untuk mengobati banyak jenis penyakit hepar. Meskipun kurkumin aman dan mempunyai banyak aktifitas biologis, penggunaan kurkumin belum dapat digunakan secara komersil sebagai obat terapeutik karena tingkat absorbsi, stabilitas, dan bioavailabilitas yang rendah serta metabolisme kurkumin yang cepat. Berhubung studi mengenai efek pengurangan ukuran partikel untuk meningkatkan distribusi jaringan belum dilakukan sepenuhnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apabila peningkatan konsentrasi kurkumin di jaringan hepar dapat dilakukan dengan menggunakan nanopartikel.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian in vivo pada tikus. Tikus dirandomisasi menjadi 2 kelompok, masing-masing 5 ekor yang mendapatkan kurkumin konvensional 500 mg/kgBB atau nanokurkumin 500 mg/kgBB dosis tunggal secara oral. Sampel hati diambil setelah 3 atau 4 jam setelah pemberian obat dan konsentrasi kurkuminnya dikuantifikasi menggunakan UPLC-MS/MS.Hasil: Konsentrasi nanokurkumin lebih tinggi daripada konsentrasi kurkumin konvensional di jaringan hepar setelah 3 jam dan relatif lebih tinggi setelah 4 jam. Pada 3 jam, konsentrasi rerata nanokurumin (33.1934 ng/mg) adalah lebih dari 7 kali lipat dibandingkan konsentrasi rerata kurkumin (4.5189 ng/mg) dan bermakna secara statistik (p = 0.047). Pada 4 jam, konsentrasi rerata nanokurumin (11.8725 ng/mg) hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan konsentrasi rerata kurkumin (11.6352 ng/mg) dan tidak bermakna secara statistik (p = 0.251).Konklusi: Pemberian nanokurkumin secara oral menghasilkan konsentrasi kurkumin yang lebih tinggi di hati tikus setelah 3 dan 4 jam daripada kurkumin konvensional.
Background: Many previous researches have proven that curcumin possesses potent hepatoprotective propertiy which enables it to treat and prevent the progression of different hepatic disorders. However, despite its superior safety profile and biological activity, curcumin has not been commercially used as a therapeutic drug due to its extremely poor absorption and stability, low bioavailability and rapid metabolism. As the effect of decreasing its particle size to improve its tissue distribution have yet to be studied thoroughly, this research aims to find out if higher curcumin concentrations in liver tissue can be achieved by using nanoparticles.Method: This research is an in vivo research in rats. The rats are randomized into 2 groups, each with 5 rats which were given either single doses of 500 mg/kgBW conventional curcumin or 500 mg/kgBW nanocurcumin orally. The liver samples were obtained after 3 or 4 hours, followed by curcumin concentration measurement using the UPLC-MS/MS method. Results: Nanocurcumin concentrations were higher than curcumin concentrations in the liver tissue at 3 hours and relatively higher at 4 hours. At three hours, the mean nanocurcumin concentration (33.1934 ng/mg) is over 7 times higher than mean curcumin concentration (4.5189 ng/mg) and is statistically significant (p = 0.047). At 4 hours, the mean nanocurcumin concentration (11.8725 ng/mg) is slightly higher than mean curcumin concentration (11.6352 ng/mg) not statistically significant (p = 0.251)Conclusion: Oral administration of nanocurcumin results in higher curcumin concentrations in rat liver tissue after 3 and 4 hours compared to conventional curcumin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>