Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177686 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Zuhdan
"Teknologi telekomunikasi telah berkembang dengan pesat. Sekarang teknologi seluler juga sudah memanfaatkan sistem packet-switched yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah VoIP. Selain dunia telekomunikasi, teknologi open source juga telah berkembang dengan pesat sehingga memudahkan pengembang untuk membangun berbagai sistem dan aplikasi yang bermanfaat. Perangkat lunak yang bersifat open source ini pada umumnya bisa didapatkan secara gratis.
Kedua teknologi tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah system mobile VoIP. Voice over IP merupakan teknologi komunikasi suara yang bekerja dengan memecah suara menjadi paket-paket data yang kemudian ditransfer melalui jaringan IP. Pada sebuah sistem VoIP, diperlukan sebuah signaling protocol seperti H.323 dan SIP. SIP merupakan protokol masa depan karena merupakan protokol utama pada sistem IP Multimedia Subsystem.
Mobile VoIP dibangun dengan memanfaatkan perangkat open source sebagai SIP server serta client berupa ponsel yang mendukung paket java JSR-180. Unjuk kerja dari sistem telah dievaluasi dan dianalisis dengan memanfaatkan codec yang berbeda serta dijalankan pada jaringan GPRS dari dua operator yang berbeda.
Codec GSM-FR memberikan performa yang paling optimum dengan jitter sebesar 4,39 ms sampai 12,76 ms dengan bandwidth 25,56 kbps sampai 28,79 kbps.

Telecommunication technology has been developed rapidly. Nowadays, packet-switched system has been implemented in cellular technology which can be used for many purposes, one of them is VoIP. Open source technology is also developing so fast. Developers are very pleased with it because they can create and build new useful system and application. Today, we could get many open source software freely.
Both technology above are very useful and could be used to build a mobile VoIP system. Voice over IP is a speech communication technology that divides speech into IP packets and then transports it through IP network. VoIP system use signaling protocol such as H.323 and SIP. SIP is a future signaling protocol because it is a main protocol in IP Multimedia Subsystem.
Mobile VoIP system was build by using open source software as SIP server, and cell phones as clients which can support JSR-180 java package. This system has been tested, analyzed, and evaluated by using different CODECs and operated on two different GPRS network provider. Mobile VoIP system itself is build to give optimum performance that is with small jitter, low bandwidth, good voice quality, and low operating cost.
GSM-FR codec gave the best performance with jitter number within the interval 4,39 ms and 12,76 ms, and with bandwidth consumption between 25,56 kbps and 28,79 kbps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40548
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Asri Tiara Putri
"Skripsi ini membahas perbandingan QoS objektif pada jaringan VoIP berbasis SIP dengan variasi berupa codec yang digunakan yaitu G.711 ?-Law dan GSM 06.10 yang diuji di dua jaringan yang berbeda yaitu LAN UI dan Indosat. Parameter QoS objektif yang diukur adalah delay, bandwidth dan packet loss. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa kedua codec memenuhi QoS objektif baik di sisi uplink dan downlink pada jaringan LAN UI. Sedangkan pada jaringan Indosat kedua codec memiliki QoS objektif yang baik hanya di sisi downlink sementara di sisi uplink hanya codec GSM 06.10 yang memenuhi syarat QoS objektif untuk aplikasi layanan suara.

The focus of this study is comparison of the objective QoS in SIP-based VoIP network with the variation in the codec, they are G.711 ?-Law and GSM 06.10 that were tested in two different network, LAN UI and Indosat. Parameters of objective QoS that were measured are delay, bandwidth, and packet loss. From the measurement, the both of codecs fulfill the criteria for the objective QoS in uplink and downlink side in LAN UI network. But in Indosat network, both of the codec have good objective QoS only in downlink side but in uplink side only GSM 06.10 that fulfill the criteria of objective QoS for voice application service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Ahmad Setiawan
"Teknologi Mobile IP, yang mampu untuk melayani user dengan mobile devicenya untuk berpindah dan berkomunikasi antar jaringan yang berbeda dengan tetap memelihara kelangsungan hubungan komunikasi. Disertai dengan protokol tambahan untuk mobile ipv6 seperti fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) diharapkan dapat menunjang Layanan yang bersifat realtime, seperti voice over internet protocol (voip) dengan performa terbaik. Pada skripsi akan dibahas performansi voip pada jaringan mobile ip versi 6 yang sudah dilengkapi dengan protocol fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) dengan variasi penggunaan codec voice nya yaitu codec G.711 dan codec GSM. Untuk melakukan analisa dibangun sistem berupa implementasi sederhana namun dikondisikan secara real. Parameter yang dapat diamati berupa quality of sevice (QoS) dari voip yang meliputi delay, jitter, throughput, dan packet loss dari kedua codec yang berbeda yaitu GSM dan G.711.
Hasil dari skripsi ini dapat dilihat rata-rata nilai MOS yang didapatkan berada di sekitar nilai 3.94. Jika dirujukan dengan referensi pada tabel rekomendasi ITU-T P.800 untuk nilai kualitas berdasarkan MOS, maka dapat ditarik suatu pernyataan bahwa implementasi voip menggunakan codec G.711 danGSM dengan menggunakan metode fast handover pada mobile ipv6 (fmipv6) menghasilkan kinerja yang cukup baik. Nilai parameter terbaik adalah saat menggunakan codec G.711-Alaw, dimana nilai delay berkisar 21.209 ms dan delay handover berkisar 26.738 ms. Nilai ini jika dibandingkan dengan codec lain nya saat implementasi sistem, maka bernilai 1/3 lebih kecil dari codec GSM dan 1/2 lebih kecil dari codec G.711-Ulaw.

Mobile IP technology, which is able to serve users with its mobile devices to move and communicate between different networks while still maintaining the continuity of communication. Accompanied by an additional protocol to Mobile IPv6, such as fast handover for mobile ipv6 (fmipv6) is expected to support the services that are realtime, such as voice over internet protocol (voip) with the best performance. At the skripsi discussed the performance of voip on mobile ip version 6 network is already equipped with the fast handover protocol for mobile ipv6 (fmipv6) with its variety of voice codecs, codec G.711 and codec GSM. To perform the analysis we built from implementation system which is simple but it is conditioned on a real. Parameters observed in the form of quality of sevice (QoS) of voip that includes delay, jitter, throughput, and packet loss from the two different codecs ie GSM and G.711.
The results of this paper can be viewed an average MOS score obtained in the vicinity of the value of 3.94. If refers to the reference in table recommendation ITU-T P.800 for MOS value based on quality, then it can be a statement that the implementation of voip using G.711 and GSM codecs by using the method of fast handover in mobile ipv6 (fmipv6) produce a good performance. Best parameter values when using the codec G.711-Alaw, where values ranged 21 209 ms delay and delay ranges 26 738 ms while handover. This value when compared with other codecs it while implementing the system, it is worth 1 / 3 smaller than the GSM codec and half smaller than the G.711-ulaw codec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51351
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pedro Libratu Putu Wirya
"Pengujian protokol beserta berbagai aplikasinya yang dapat diimplementasikan di dunia nyata dapat menggunakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menganalisis dan merencanakan percobaannya, salah satunya dengan metode pengukuran dan penganalisisan jaringan komputer secara sebenarnya (langsung). Metode yang kedua adalah dengan simulasi jaringan (simulasi dengan Network Simulator) dan metode yang terakhir adalah dengan metode emulasi (Emulab Testbed, Deter Testbed, dan NIST Net). Metode emulasi pada jaringan adalah metode yang mengkombinasikan elemen-elemen nyata dari aplikasi jaringan yang telah diterapkan, seperti misalnya end host dan implementasi protokol, dengan elemen-elemen sintetik, tersimulasi atau terabstraksi, seperti misalnya network link, node penengah dan background traffic. Pada skripsi ini dilakukan pengujian sebuah aplikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) yang berbasiskan pada protokol Session Initiation Protocol (SIP). Pengujian VoIP tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan software emulasi jaringan yang bersifat open source yang dinamakan NIST Net. Kemudian VoIP yang berbasiskan kepada SIP diterapkan pada jaringan hasil perancangan. Percobaan dilakukan dengan mengubah parameter pada jaringan tersebut (bandwidth dan drop packet), menghasilkan karakteristik bandwidth dengan jitter yang terjadi dan juga karakteristik kualitas VoIP dengan drop packet yang terjadi. Dapat disimpulkan kualitas VoIP sangat bergantung terhadap bandwidth, jitter, dan drop packet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Ibnu Sina
"ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan performa protokol routing dan codec pada aplikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) berdasarkan parameter Quality of Service (QoS). VoIP termasuk salah satu aplikasi yang paling sering digunakan saat ini. Karena berkembangnya berbagai aplikasi yang membutuhkan dukungan bandwidth yang tinggi, maka pengukuran parameter QoS seperti delay, jitter, packet loss, dan throughput pada berbagai aplikasi tersebut juga perlu untuk dilakukan. Oleh karena itu, pengujian ini berfokus pada pengecekan QoS VoIP, dimana dibangun sebuah topologi jaringan dengan berbagai protokol routing yang diimplementasikan. Protokol routing tersebut diantaranya adalah Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). Dengan protokol routing tersebut, nilai QoS dipantau dalam berbagai jenis codec, seperti G.711 dan GSM, dan dijalankan dalam keadaan trafik 0 (tanpa trafik lain), trafik 50 Mbps, dan trafik 100 Mbps, dengan teknik priority queuing diimplementasikan pada router. Hasil dari analisis digunakan untuk membandingkan pada protokol routing, codec, dan trafik seperti apa dihasilkan nilai persentase QoS yang lebih baik, serta performa dari teknik priority queuing terhadap nilai parameter QoS yang diperoleh. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa EIGRP dan G.711 (u-law) adalah protokol routing dan codec yang terbaik dalam komunikasi VoIP.


ABSTRACT

This research aimed to analyze the performance comparison of routing protocols and codecs on Voice over Internet Protocol (VoIP) application based on the parameters of Quality of Service (QoS). VoIP is one of the applications which are most used nowadays. Due to the growth of applications that require high bandwidth support, then the measurement of QoS parameters, such as delay, jitter, packet loss, and throughput, also needs to be done. Therefore, this research focused on checking the performances of VoIP based on these parameters. The network topology was made with variety of routing protocols and codecs. The routing protocols used were Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path First (OSPF), and Enhanced Interior Gateway Protocol (EIGRP). With the routing protocols, QoS values were monitored in various types of codec, such as G.711 and GSM, and were executed in zero traffic, 50 Mbps traffic, and 100 Mbps traffic, with priority queuing techniques were implemented on the router. The results of the analysis were used to compare the routing protocols and codecs as what percentages of the value of better QoS, also priority queuing techniques performances toward the QoS parameters values obtained. In this research, data showed that EIGRP is the best for routing protocol implementation and G.711 (u-law) is the best for codec used in VoIP communication.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nanda Nur Ibrahim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51054
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djunda Afief Nugroho
"Teknologi telekomunikasi dan komputer berkembang sangat cepat. Perkembangan internet yang pesat merupakan hal penting yang mendukung perkembangan teknologi telekomunikasi. Teknologi internet dimanfaatkan menjadi media komunikasi untuk data dan suara. Dampaknya adalah migrasi semua transport network telekomunikasi secara bertahap menuju IP. Hal inilah yang menyebabkan lahirnya teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol). Sistem VoIP memerlukan sebuah signaling protocol seperti H.323 dan SIP.
Video telephony dibangun dengan memanfatkan SIP sebagai signaling protocol dan perangkat lunak yang bersifat open source dan freeware. Perangkat lunak yang digunakan terdiri dari X-lite v3.0 sebagai client interface, Linux Ubuntu v7.04 sebagai server operating system, dan beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan mengkonfigurasi server menjadi SIP server seperti asterisk versi 1.4.18, freePBX, apache, MySQL, dan PHP 5.
Uji coba video telephony dilakukan dengan mengkonfigurasi video codec H.263 dan H.263v2 dan diaplikasikan pada jaringan internal UI yang menyediakan bandwidth sebesar 100 Mbps, jaringan fastnet yang menyediakan bandwidth sebesar 746 Kbps, dan jaringan speedy yang menyediakan bandwidth sebesar 144.10 Kbps. Unjuk kerja dievaluasi dan dianalisis dengan melakukan pengamatan terhadap uplink jitter yang terjadi dan uplink bandwidth yang digunakan pada setiap konfigurasi.
Hasil uji coba terhadap unjuk kerja uplink video telephony berbasis SIP menunjukkan aplikasi ini dapat bekerja dengan baik pada Local Area Network Universitas Indonesia (LAN UI) dan menggunakan H.263v2 dengan jitter rata-rata yang dihasilkan berkisar antara 9.29 ms sampai 25.56 ms dengan pemakaian bandwidth berkisar antara 55.72 Kbps sampai 161.55 Kbps. Selain itu, uji coba ini menunjukkan H.263v2 sebagai codec yang memiliki skalabilitas yang lebih baik dalam penggunaan bandwidth dibandingkan H.263.

Telecommunication and computer technology have been developed rapidly. Internet which has been developed rapidly is important to support the development of telecommunication technology. Internet technology has been used as communication media for data and voice. The result is migration of all telecommunication transport network in phases to IP (Internet Protocol) based and development of VoIP technology. VoIP system uses signaling protocol such as H.323 and SIP.
Video telephony was built by using SIP as signaling protocol with characters open source and free software. The software which has been used on video telephony application consists of X-lite v3.0 as client interface, Linux Ubuntu v7.04 as server operating system, and some software that are needed to develop and configure server as SIP server that consists of asterisk v1.4.18, freePBX, apache, MySQL, and PHP 5.
Test of video telephony application has been done by configuring video codec H.263 and H.263v2. This configuration is applied on UI network, fastnet network, and speedy network. Performance is evaluated and analyzed by observing uplink of jitter and bandwidth for each configuration.
The test result from uplink video telephony performance SIP based shows this configuration can work optimal on UI network which used H.263v2 with mean jitter within interval from 9.29 ms to 25.56 ms and with bandwidth consumption between 55.72 Kbps and 161.55 Kbps. Moreover, the test showed H.263v2 as a codec has better performance on Bandwidth consumption than H.263.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Haryo Wisanggeni
"Konvergensi dari jaringan komunikasi dan computer membawa pertumbuhan yang pesat pada aplikasi real-time seperti Internet Telephony atau Voice over Internet Protocol (VoIP). Salah satu isu utama dari aplikasi itu adalah bagaimana mempertahankan Quality of Service (QoS) dari VoIP sehingga dapat memenuhi kualifikasi teknik, legalitas, dan komersial. Salah satu tantangan utama dalam komunikasi VoIP adalah bagaimana mempertahankan kualitas suara pada sisi penerima. Hal ini mengingat bahwa jaringan IP tidak didesain untuk menangani aplikasi real-time sehingga jaringannya rentan akan gangguan seperti noise.
Codec G.711 dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal yang memilliki ketahanan yang sangat baik terhadap noise. Akan tetapi, G.711 tidak dapat mengatasi degradasi yang dikarenakan gangguan berupa packet loss, terutama yang disebabkan oleh burst loss pada sinyal. Burst loss dapat menurunkan kualitas persepsi suara pada komunikasi VoIP secara signifikan. Salah satu metode untuk meningkatkan kualitas persepsi dari sinyal suara yang telah terdegradasi oleh packet loss adalah interleaving. Pada metode ini, loss akan disebar ke seluruh bagian sinyal secara merata sehingga dampak dari paket yang hilang secara berurutan masih bisa diatasi oleh pendengar.
Pada skripsi ini, unjuk kerja sistem akan dianalisis melalui simulasi komunikasi VoIP dengan menggunakan metode interleaving dan diberikan gangguan berupa burst loss. Analisis ini diperkuat oleh nilai Mean Opinion Score (MOS) yang didapat melalui tes subjektifdan perhitungan dengan metode E-Model. Hasil simulasi dan perhitungan MOS menunjukkan bahwa penggunaan metode interleaving pada sistem komunikasi VoIP sampai rentang error tertentu dapat meningkatkan kualitas persepsi sinyal suara yang terdegradasi oleh gangguan berupa burst loss."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Subhan Fikri
"Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan dan implementasi aplikasi komunikasi port serial antara komputer dengan ME (Mobile Equipment) yang bertujuan untuk mendeteksi kualitas sinyal jaringan GSM. Aplikasi ini berguna untuk mengetahui identitas dari BTS dan optimalisasi jaringan operator berdasarkan hasil pengukuran lapangan. Sistem dibangun dengan menggunakan tiga komponen utama yang terdiri dari perangkat lunak, handset, dan kabel data serial. Bahasa pemrograman menggunakan Borland Delphi 7 dengan mengirimkan AT Command dan membaca respon dari jaringan berupa parameter-parameter seperti LAI (local Area Identity) yang terdiri dari MCC (Mobile Country Code), MNC Mobile Network Code) dan Cell Id. Aplikasi program juga menampilkan kuat sinyal (RxLevel), kualitas sinyal (RxQual), frekuensi BCCH (Broadcast Control Channel) dan BSIC (Base Station Identity Code) cell-cell terdekat. Informasi ditampilkan secara riil dan dapat disimpan dalam database. Pada tahap evaluasi kinerja, pengukuran dilakukan pada 5 lokasi berbeda di lingkungan Universitas Indonesia. Data pengukuran dibandingkan dengan aplikasi lain, hasilnya menunjukkan bahwa persentase kuat sinyal (RxLevel Sub) aplikasi baik di dua lokasi yaitu : Halte FKM = 7.17% Engineering Center = 4.75% Persentase selisih kualitas sinyal (RxQual Sub) juga memiliki selisih yang baik di dua lokasi yaitu: Gerbatama UI = 34.90% Engineering Center = 1.18%.

This final project designs and implements serial port application to connect ME (Mobile Equipment) with Personal Computer which is aimed at detecting GSM network signal quality. This application is useful to obtain the BTS identity and GSM operator network optimization based on real measurement. The system is built using three main components consisting of software, handset, and serial data cable. Programming language used is Borland Delphi 7. AT Command is sent and read the response from the network, and parameters collected include LAI (Local Area Identity), which consists of the MCC (Mobile Country Code), MNC Mobile Network Code) and Cell Id. The applications\ also displays signal strength (RxLevel), signal quality (RxQual), BCCH (Broadcast Control Channel) frequency and BSIC (Base Station Identity Code) of neighbouring cells. The information is displayed in real time fashion and can be stored in the database. In the performance evaluation stage, measurements were taken at 5 different locations around University of Indonesia. Measurement data is compared with similar application, the results show that percentage of signal strength (RxLevel Sub) is good in two locations, which are: Halte FKM = 7.17% Engineering Center = 4.75% The percentage of signal quality (RxQual Sub) is also fairly good difference in two locations, namely: Gerbatama UI = 34.90% Engineering Center = 1.18%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
T. Maulana Habibi
"Perkembangan telepon selular setiap tahun semakin meningkat, baik dari segi kuantitas yaitu pertambahan jumlah pengguna maupun segi kualitas yaitu peningkatan fitur yang disediakan oleh operator. Di lain sisi berdasarkan hasil penelitian pada tahun 2003 menunjukkan 850 juta telepon selular mengalami penyadapan (eavesdrop) pada saat terjadi panggilan.
Untuk menjamin aspek keamanan, sistem jaringan GSM (Global System for Mobile) menawarkan tiga macam keamanan, salah satunya yaitu autentikasi. Kebutuhan autentikasi dilakukan dengan penggunaan smart card yang lebih dikenal dengan nama SIM card.
Autentikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk memeriksa keabsahan identitas pelanggan GSM yang mengakses jaringan GSM dan akan menggunakan semua fasilitas layanan (features) yang ditawarkan oleh jaringan GSM.
Autentikasi GSM dilakukan menggunakan algoritma tertentu yaitu algoritma A3, Algoritma A3 adalah algoritma autentikasi dalam keamanan GSM yang berfungsi untuk membangkitkan response yang lebih dikenal dengan Sres sebagai jawaban dari random challenge yang dikenal dengan RAND.
Tugas Akhir ini berupa rancang bangun simulasi yang mensimulasikan proses autentikasi GSM khususnya pada sisi pelanggan dengan cara mensimulasikan triplettriplet autentikasi sehingga menghasilkan nilai Sres (Signal Response) sebesar 32 bit sesuai dengan spesifikasi ETSI (European Telecommunication Standarts Institute), dengan menggunakan alat bantu simulasi Mikrokontroller AT89S52.
Tugas Akhir ini berhasil mensimulasikan proses autentikasi GSM dengan algoritma A3 dengan memanfaatkan kemampuan mikrokontroller AT 89S52 sebagai komputasi data dari triplet-triplet autentikasi GSM, yang ditampilkan dalam penampil LCD (Liquid Crystal Display) dan Hyper terminal.

A Cellular communication technology has been improved recently, not only in quantity aspect where the amount of user growth increased rapidly, but also in quality aspect which indicated by the ability of operator /vendor providing many new features. In the other side, Security issues became more and more concerned. Based on a research held in 2003, more than 850 million cellular communication users had been tapped (eavesdrop) during their call session.
For security issues, the GSM network (Global System for Mobile) offered three kind of security system. One of its security systems is authentication system. This authentication system is implemented by the use of smart card which more popular known as SIM card system.
Authentication is a procedure which is used to check validity identity of GSM subscribers which access GSM network and use all of the facility offered by GSM networks.
GSM Authentication is done to use certain algorithm; The Algorithm A3 is authentication algorithm in security and safety of GSM functioning to generate response which is known well with Sres as answer from random challenge recognized as Rand.
This final project is to design and construct the simulation and process of GSM authentication appropriate with mobile station, the construct uses triplet?s authentication to generate Sres (Signal Response) using Microcontroller AT 89S52.
This final project successfully simulate, the process of GSM Authentication with Algorithm A3 using capability of microcontroller AT 89S52 as computation data processor, displayed by LCD (Liquid Crystal Display) and HyperTerminal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>