Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widiyatni
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak tandan pohon Musa paradisiaca serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antioksidan. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara maserasi 5 % asam asetat dalam etanol, ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom, dengan menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan fasa geraknya adalah campuran n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet inti 1H dan 13 C.
Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa WPA 2 yang mempunyai rumus molekul C20H14O3 , dan diidentifikasi sebagai 2-Hydroxy-4-(4-methoxyphenyl)-1H-phenalen-1-on. Senyawa WPA 4 dengan rumus molekul C29H48O yang diidentifikasi sebagai stigmasterol. Senyawa WPA 2 tidak menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan karena nilai IC50 = 952,857 ppm, senyawa WPA 4 kurang aktif sebagai antioksidan dengan IC50 = 313,877 ppm., dari hasil uji aktivitas terhadap larva udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa WPA 2 dengan LC50 = 129.72 g/ ml.

This research is to determine some chemical compounds from the extract of Musa paradisiaca bunches and test of biological activity against Artemia salina Leach. and antioxidant activity. This compound was isolated by maceration with 5% aceticacid in ethanol, extract separated by column chromatography with silica gel as stationary phase and the mobile phase is n-hexane, ethyl acetate, methanol in a gradient eluation. Pure chemical compound that has determined the molecular structure by UV-Vis spectrophotometry, Infra Red, mass spectrometry, 1H and 13C Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry.
From the results of this research was obtained compounds WPA 2 which has the molecular formula C20H14O3, indentified as 2-Hydroxy-4-(4-methoxyphenyl)-1Hphenalen-1-on, WPA 4 which has the molecular formula C29H48O, indentified as stigmasterol. WPA 2 is not active compounds as antioxidants IC50 = 952.857 ppm, WPA 4 is less active as an antioxidant with IC50 = 313.877 ppm. The results of the activity of shrimp larvae, Artemia salina Leach., Compounds that have Significant activity is a compound WPA 2 with LC50 = 129.72 g / ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29025
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suyanto
"Lichen is a unique plant, because it is composed of two completely different organisms, algae and fungal. Lichen as metabolites secondary resources and have a biological activities. The aim of this research, is isolation and structur elucidation as well as biological activity test of acetone extract from thattus lichen Ramalina javanica Nyl. Extraction was done with maceraticn methods by using n-hexane and than acetone as solvent From acetone extract wasdone isolation over chromatographic coloumn with a solvent gradient n-hexane/ethyl acetate and followed by thin layer chromatograpic (TLC) preparative. Isolated compounds, then, was tested for their purity by TLC and melting point measurement. The structure etucidation was done by means spectroscopical and comparison data. From this work can be obtained 7 compounds, compound (1) is vicanicin, a known compound; compound (2) is diétit - 3- metoksi glulafal. as new new natural products compound; compound (3) is etii - 23 - metoksi trieicosancat. proposed as a new naturat produts compound; compound (4) is parietine, a known compound; compound (5) is 6-0 metil averantin; compound (6) is ursolic acid, a known compound; compound (7) is 3-dechloro-4-0-methyl diploicine, a known compound; From the compound content in the acetone extract of thallus R. javanica Nyl, showed that this species had chemistry family coretlation with: Xanthoria parietina (L.) Th.Fr., Taioschrstes flavicans (Sw.) Nonn., Diploicia mnesoens (Dicks.) Massal., Evemia prunastri (L.) Ach., Flavocetraria nivaiis (L.) Kamet et Thell. and Solorina crocea (L) Ach. The biological activity test of acetone extract, vicanicin and parietine to Artemia satina Leach larve, showed that acetone extract, vicanicin and parietine have a potential biological activity with LC50 = 4.23: 2.24 and 44.39 μg/mL. whereas a anticancer test of acetone extract, vicanicin and parietine to leukemia cancer cell L 1210 gives IC50 = 23.64; 1925 and 16.74 μg/mL.

Telah dilakukan isolasi , penentuan struktur serta uji aktivitas biologi senyawa kimia dan fraksi aseton talus lichen Ramafina javanica Nyl. Tumbuhan lichen dipilih sebagai bahan peneIitian karena lichen merupakan tanaman suku rendah yang unik, merupakan salah satu sumber metabolit sekunder yang berkhasiat obat dan di Indonesia belum banyak diteliti. Sementara itu penyakit kanker masih merupakan masalah kesehatan dunia. Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan, memanfaatkan lichen R. Javanica Nyl. serta potensi aktiviias biologi senyawa yang dikandungnya. Ekstraksi terhadap talus lichen R. javanfca Nyi. dilakukan dengan cara maserasi, dalam pelarut pelaksana, kemudian dilanjutkan dengan pelarut aseton. lsolasi senyawa dari ekstrak aseton dilakukan dengan ce kremalografi kolom (KK) gradien pelarut-heksana/etil asetat dan kromatografi lapis tipis (KLT) prepatatif secata berulang dan diperoleh 7 senyawa, yaitu vikanisin, senyawa (1): dietil - 3 - metoksi glularat, senyawa (2) dan diusulkan sebagai senyawa bahan alam baru; etil - 23- metoksi treicosanat, senyawa (3) yang diusulkan sebagai senyawa bahan alam baru; parietin, senyawa (4); 6-O-melil averantin, senyawa (5); asam ursolat, senyawa (6); dan 3-dekloro-4-O-metil diploisin; senyawa (7); Lichen Fi. javanica Nyl. masih mempunyai huhungan kerabat secara kimia dengan lichen spesies Xanihoria parietina (L. ) Th. Fr., Tefoschistes Havicans (Sw) Nunn., Dipioicia canescens (Dicks) Massal., Evernia prunasin (L.)Ach., Fiavoceiraria nivalis (L.) Kamef. et TheIl dan Solorina crocea (L) Ach. Uji aktivitas biologi ekstrak aseton, vikanisin dan parietin terhadap benur/larva udang Atermia salina Leach menghasilkan LC50 = 4,23; 2,24 dan 44,39 μg/mL. Uji aktivitas antikanker ekstrak aseton, vikanisin dan parietin terhadap sel leukemia L 1210 menghasilkan IC50 = 23,64; 19,25 dan 16,74 μg/mL."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
D1230
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Widiawati Puspitasari
"Endofit adalah mikroorganisme yang membentuk koloni di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang adalah salah satu bentuk mikroorganisme endofit yang paling banyak ditemukan. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroba endofit dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba yang pada umumnya menunjukkan potensi sebagai antikanker.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas isolat hasil fermentasi kapang endofit dari tanaman Garcinia tetrandra Pierre dan Garcinia mangostana Linn, diperoleh 20 isolat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kematian larva Artemia salina Leach, dikenal dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Isolat kapang endofit difermentasi dengan media Potato Dextrose Yeast (PDY), kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan n-butanol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Lethal Concetration (LC50) dari 20 isolat kapang endofit baik dari ekstrak etil asetat maupun n - butanol memiliki syarat toksik dengan nilai LC50 < 1000 μg/ml.

Endophyte is microbes that colonize living tissues without causing any negative effect to their host plants. Molds are one of the endophyte most frequently isolated. Secondary metabolite which is produced by endophyte microbe reported possesses antimicrobial activity which is generally have potensial as anticancer.
The aim of this research is to know the toxicity of fermentation product of endophyte mold that was isolated from plant Garcinia tetrandra Pierre and Garcinia mangostana Linn, got 20 isolates endophyte mold. The method that was used in this research was the lethality test of Artemia salina Leach larvae, which is known as Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The isolate of endophyte molds were fermented in medium Potato Dextrose Yeast (PDY) and then were extracted with ethyl acetic and n - buthanol.
The result of this research showed that lethal concentration (LC50) from 20 isolates of endophyte mold from ethyl acetic extracts and n - buthanol extracts had toxicity with LC50 < 1000 μg/ml.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bella Kurnia Siyfah
"Konjugat asam risinoleat dan asam oleat telah menunjukkan efek sitotoksik terhadap beberapa sel kanker sehingga berpotensi sebagai obat antikanker. Pada penelitian ini, asam risinoleat dan asam oleat dikonjugasikan dengan BHA dan BHT. Sebelum digunakan sebagai obat antikanker, konjugat ini perlu dilakukan uji toksisitas. Sintesis konjugat ini dilakukan dengan metode esterifikasi Steglich. Dari hasil penelitian, didapatkan % rendeman konjugat asam risinoleat-BHA, asam risinoleat-BHT, asam oleat-BHA, dan asam oleat BHT dengan katalis DMAP berturut-turut sebesar 15,63 %; 35,14 %; 56,66 %; 63,11 %. Adapun uji toksisitas produk ini dilakukan dengan menggunakan uji BSLT terhadap Artemia salina L. dan diperoleh nilai LC50 dari konjugat asam risinoleat-BHA, asam risinoleat-BHT, asam oleat-BHA, dan asam oleat-BHT secara berurutan sebesar 27.377,8 ppm, 13.982,2 ppm, 18.724,7 ppm, dan 7.688,3 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai LC50 > 30 ppm sehingga dapat dikatakan produk konjugat ini memiliki toksisitas yang rendah.

Ricinoleic acid and oleic acid conjugates have caused cytotoxic effects against various cancer cells that they become potential anticancer drugs. In this study, ricinoleic acid and oleic acid were conjugated by BHA and BHT. Before being used as an anticancer drug, these conjugates need to be tested for toxicity. The synthesis of these conjugates was carried out by the Steglich esterification method. From the results of the study, % yield of ricinoleic acid-BHA, ricinoleic acid-BHT, oleic acid-BHA, and oleic acid-BHT conjugates used the DMAP catalyst were 15,63 %; 35,14 %; 56,66 %; 63,11 %. The toxicity test of these products was carried out by the BSLT test against Artemia salina L. and obtained LC50 values of ricinoleic acid-BHA, ricinoleic acid-BHT, oleic acid-BHA, and oleic-BHT acid conjugates were 27.377,8 ppm, 13.982,2 ppm, 18.724,7 ppm, and 7.688,3 ppm. These results indicate that LC50 values > 30 ppm, therefore this conjugates can be approved to have low toxicity."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berna Elya
"Garcinia rigida dan Garcinia benthami termasuk famjlia Guttiferae yang terdapat di Indonesia. Beberapa spesies dari genus Garcinia mengandung senyawa bioaktif yang potensial dan digunakan sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan menentukan Struktur senyawa kimia dari daun tanaman Garcinia rigida dan kulit batang Garcinia benthami serta uji aktivitas biologi, yang meliputi uji awal toksisitas terhadap udang Artemisia Salina Leach dan uji aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus aureus dan Samonella typhosa dan senyawa-senyawa yang diperoleh. Isolasi senyawa dilakukan dengan menggunakan tehnik kromatografi kolom dan penentuan struktur molekulnya dengan menggunakan data spektroskopi: massa (MS), inframerah UV, resonansi magnetik inti proton ('H-NMR), resonansi magnetik inti karbon (13C-NMR) dan data spektroskopi NMR-2D, meliputi COSY, HMQC, ROESY dan HMBC. Pada penelitian ini ditemukan lima senyawa baru turunan xanton dan enam senyawa triterpenoid yang telah diketahui dari daun tanaman garcinia rigida.
Lima senyawa xanton baru tersebut adalah 1,5,6-trimetoksi-6',6'-dimetilpirano-(2',3':3,4)-xanton (GRI,-I = sahlaxanton) , 6-hidroksi-1,2,5,8-tetrametoksi-6',6' dimetilpirano-(2',3';3,4)-xanton (GRI,-2 = salmaxanton), l-metoksi-5,6-metilendioksi-6',6'-dimetilpirano-(2',3?:3,4)-xanton (HR-5 = musa-xanton), 1-hidroksi-5,6,8-utrimetoksi 6',6'-dimerilpirano-(2',3':3,4)-xanton (HR-7 = asmaxanton) dan isomer dari salmaxanton yaitu l-hidroksi-2,5,6,8-tetrametoksi~6?,6?-dimetilpirano-(2',3':3,4)-xanton (HR-8). Enam senyawa triterpenoid adalah lanosta-8,25-dien-313-ol (HR-1), Eiedelin (HR-2), lupeol (HR-3), stigmasterol (HR-4c), 3B-hidroksi-20(29)-en-lupan-30-al (HR-4d) dan 3B-hidroksi-20(29)-en-Iupan-30-ol (HR-6a).
Dari kulit batang tanaman Garcinia benthami didapatkan tiga senyawa baru turunan benzofenon dan satu senyawa flavonoid serta empat senyawa tritelpenoid. Tiga senyawa bam tersebut adalah 2'-metoksi-4',6',3,5-tetrahidroksibenzofenon (GbA-5 = ismailbenzofenon), 2',6'-dimetoksi-4',3,5-nillidroksibenzofenon (GbA~6 = hilmibeuzofenon) dan 3?,5',6-trihidroksi-2,4-dimetoksi-6'(3-metilbut-2-enil) benzofenon (GbA-4' = salimbenzo-fenon). Satu Senyawa flavonoid, yaitu epikatekin (GbA-7) dan empat senyawa triterpenoid yaitu friedelin(GBH-3), asam-3B-hidroksi-Ianosta-9(11), 24-dien-26-oat (GbH-4), stigmasterol (GbA-2) dan asam-olean-5,12-dien-3B-ol-28-oat(GbA-4).
Pada uji pendahuluan terhadap larva udang Artemia salina leach memperlihatkan bahwa senyawa-senyawa GRL-1, GRL-2, HR-5, HR-7 dan HR-8 memperlihatkan adanya hambatan pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 100, 50 dan 25 ppm, sedangkan senyawa GbA-5, GbA-6 dan GbA-4' menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi 100 dan 50 ppm, tetapi tidak terhadap kuman salmonella typhosa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
D1248
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamilah
"Tumbuhan dari marga Calophyllum temmasuk dalam famili Clusiaceae (Guttiferae) merupakan tumbuhan hutan tropis dan di Indonesia dikenal dengan nyamplung. Tumbuhan ini banyk mengandung senyawa senyawa bioaktif seperti ksanton, kumarin, flavonoida dan triterpen. Beberapa di-antaranya berpotensi untuk menyembuhkan penyakit, seperti kalanolida A sebagai anti-HIV tipe 1 dan antikanker, ksanton sebagai antibakteri serta sebagai antimalaria. Berdasarkan informasi aktivitas Calophyllum tersebut, penelitian ini melakukan isolasi dan menentukan struktur senyawa kimiaaktinya, selanjutnya terhadap senyawa baru yang didapat dilakukan uji aktivitas secara in vitro dengan menggunakan bakteri dan beberapa set kanker, antara Iain Murine leukemia P388, L1210, HeLa dan Yashida Sarcoma. Uji bioaktivitas meliputi uji awal terhadap ekstrak kasar mengunakan Artemia salina Leach dan uji antibakteri menggunakan bakteri Bacillus subtilis (ATCC 6633), Staphylococcus aureus (ATCC 6538), Escherichia coli (ATCC 25922) dan Pseudomonas aeruginosa (DMS 43286). Ekstrak kasar yang larut dalam n-heksana dan etil asetat dari kulit batang Calophyllum memperlihatkan aktivitas sitotoksik terhadap Artemia saline Leach dan aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) dan P. aeruginosa (DMS 43286). Senyawa I, jayapurakumarin merupakan senyawa baru hasil isolasi dari kulit batang tumbuhan C. soulattrii Burm.f dari fraksi diklorometana dan diidentifikasi sebagai turunan kumarin. Senyawa ini aktif sebagai antibakteri terhadap B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) dan P. aeruginosa (DMS 43286). Senyawa I, juga menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel murine leukemia P388 dengan IC;-,0= 0,64 ug/mL, Senyawa ll, azizkumarln merupakan senyawa baru hasil isolasi dari fraksi etil asetat kulit batang tumbuhan C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith dan tidak menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel murine leukemia P388 (lC5Q > 100 ug/mL), tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) dan P. aeruginosa (DMS 43286), tetapi sangat aktif terhadap sel Yashida sarcoma (lC50 = 4,12 pglmL), aktif terhadap murine leukemia L1210 (lC5° = 5,35 pg/mL) dan sel HeLa (IC5¢, = 6,57 pglmL). Satu senyawa turunan kumarin yaitu kalaustralin (Ill) dari tumbuhan C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith dan tiga senyawa terpenoid yang sudah diketahui yaitu kanohllol (IV) dari C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith, asam 3-ep!-betulinat (V) dan friedelin (VI) juga telah diisolasi. dari tumbuhan C. tomentosum Wight.

Plant species in genus of Calophyllum, family of Ciusiaceae (Guttiferae), are tropical forest trees. ln Indonesia commonly known as "nyamplung". Caiophyllum species contain various bioactive compounds such as xanthone, coumarin, flavonoid and triterpenoid. Some of them are potential for several diseases treatment for example calanolide A for anti-HIV type 1 and anticancer, xanthone for antibacterial and for other activities (antimalarial). Based on available Calophyllum information, this research was conducted for isolation and structure eiucidation of the bioactive compounds. The in vitro bioassay activity test was carried out for antibacterial and cltotoxicity. Citotoxlcity of new compounds conducted in vitro using various murine cell, for example leukemia P388, L1210 and human cancer cells for Hela and Yashida Sarcoma. Preliminary bioassay test for crude extracts was performed using Artemia salina Leach. Antibacterial activity was conducted using Bacillus subtilis (ATCC 6633), Staphylococcus aureus '(ATCC 6538), Escherichia coli (ATCC 25922) and Pseudomonas aeruginosa (DMS 43286). n-Hexane and ethyl acetate soluble extracts from Calophyllum stem bark showed toxic activities to Artemia saline Leach and antibacterial activity to B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) and P. aeruginosa (DMS 43286). Compound I, trivial name Jayapuracoumarin was a new compound isolated from dichloromethane fraction of stem bark of C. soulaitrii Bi,um.f. this compound was identified as a coumarin derivate, showing antibacterial activity against four tested bacterial and also showed cytotoxic activity (lC50 = 0.64 ug/mL) against murine leukemia P388 cell.. Compound ll trivial name, azizcoumarin is a new compound isolated from stem bark of C. incrasaptum M.R.l-ienderson & Wyatt-Smith, Compound lt has no citotoxic activity on murine leukemia P388 (lC50 > 100 ug/mL) and no antibacterial activity on B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) and P. aeruginosa (DMS 43286) respectively. Compound ll showed activity to Yashida sarcoma cell (lC50 = 4.12 uglmL), to murine leukemia L1210 cell (lC5¢, = 5.35 pglmL), and to HeLa cell lines (|C50 = 6.57 pg/mL). A known coumarin, calaustralin (III) from C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith and three known terpenoids namely canophyllol from C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith, 3-epi-betulinic acid (V) andf fnedelin (VI) were also isolated from C. tomentosum Vlhght."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2008
T34511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanni Kussuryani
"ABSTRAK
Acalypha indica L. merupakan tumbuhan tropis yang digolongkan sebagai rumput-rumputan. Di Indonesia, tumbuh di Pulau Jawa dan Sumatera, umumnya tumbuh di belukar-belukar, pinggiran jalan dan di tempat-tempat yang terdapat naungan.
Khasiat tanaman Acalypha indica telah diketahui sejak lama, yaitu dapat digunakan sebagai antelmintik, purigatif dan juga dapat digunakan sebagai obat batuk untuk anak-anak. Di Indonesia diketahui bahwa akar tanaman ini mempunyai sifat perangsang kucing (cat attractant).
Penelitian terhadap akar tanaman Acalypha indica ini dimaksudkan untuk mengisolasi, memurnikan, dan menentukan struktur molekul senyawa kimia serta menguji aktivitas biologi dari akar tersebut. Isolasi senyawa kimia dilakukan dengan cara maserasi akar tanaman Acalypha indica dengan menggunakan pelarut petroleum eter, kemudian metanol selanjutnya dilakukan pemisahan dari masing-masing fraksi tersebut dengan cara kromatografi kolom cepat (flash column chromatography) yang diikuti dengan uji kromatografi lapisan tipis (thin layer chromatography). Senyawa yang diperoleh dimurnikan dengan cara rekristalisasi dan ditentukan struktur molekulnya dengan menggunakan spektrofotometer infra merah, spektrometer resonansi magnetik inti proton dan karbon serta spektrometer massa. Senyawa kimia yang berhasil diisolasi adalah stigmasterol dan 3-0-pgalaktopiranosi 1-stigmasterol.
Pengujian aktivitas biologi terhadap Artemia salina menunjukkan bahwa ekstrak metanol mempunyai aktivitas biologi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan petroleum eter. Hal ini juga terlihat pada uji aktivitas anti bakteri terhadap ekstrak petroleum eter yang menunjukkan hasil negatif. Sedangkan pengujian aktivitas anti bakteri terhadap ektrak metanol menunjukkan hasil 'positif, walaupun pengaruh positif tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan antibiotik, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol juga tidak mempunyai sifat anti bakteri. Sifat perangsang kucing dari akar Acalypha indica efeknya lebih nyata jika dibandingkan dengan ekstrak-ekstrak akar tersebut.

ABSTRACT
Isolation, Determination, And Biologycal Activities Test Of Compound In Acalypha Indica RootsAcalypha indica is a tropical weed which growth at the bush. In Indonesia, the plants are growth in Java and Sumatera islands. The plant is reported to be useful as anthelmintic, purigative and also is given to children as an expectorant. Indonesia people have been noted that the roots are chewed with pleasure by cats.
The research is not only to aim to isolate, purify, and determine the structure of the chemical compound in the roots of Acalypha indica, but also to test the biologycal activities of its compound.
The compound on the Acalypha indica roots have been extracted with petroleum ether and methanol respectively. Each fraction was separated with flash column chromatography, continued thin layer chromatography. The pure compound was recrystalyzed, than was elucidated using spectroscopic methods such as IR, NMR and MS. Stigmasterol and 3-O-R-galactopyranosil-stigmasterol were isolated and the structures were established successfully.
The test of biologycal activity using Artemia sauna, showed the methanol extract was more active than petroleum ether extract. The petroleum extract also was not responsive to the anti bacteri test, but the methanol extract had small affect on this test. The cat attractant of the roots of Acalypha indica was more active than the extract of its roots.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartati
"Penelitian ini dilakukan untuk mencari beberapa senyawa kimia dari ekstrak kulit pohon Garcinia tetrandra serta uji aktivitas biologi terhadap Artemia salina L. dan aktivitas antibakteri. Senyawa tersebut diisolasi dengan cara ektraksi dalam n-heksan selanjutnya ekstraksi dengan aseton . Masing-masing ekstrak dipisahkan dengan cara kromatografi kolom dengan fasa diam silika gel dan fasa geraknya adalah n-heksan , etil asetat, metanol secara gradien. Senyawa kimia yang telah murni ditentukan struktur molekulnya dengan cara spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri Infra Merah, Spektrometri Massa, Spektrometri Resonansi Magnet inti 3H dan 13 C. Dari hasil penelitian ini diperoleh senyawa GT-1 yang mempunyai rumus molekul C23HxoO6 , diperkirakan sama dengan Thwaitesixanton, senyawa GT-2 dengan rumus molekul C30H500 yang diperkirakan senyawa 3-a- (22) (29) Hopen-ol; Senyawa GT-3 dengan rumus molekul C38H50O6 yang diperkirakan sama dengan Camboginol; Senyawa GT-4 dengan rumus molekul C38H5006 yang diperkirakan sama dengan cambogin. Dari senyawa - senyawa tersebut yang memiliki aktivitas antimikroba adalah senyawa GT-3 dengan diameter harnbatan rata-rata = 8 mm/1000 ppm.terhadap bakteri B. subtilis ATCC 6633, E. coli ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M. phlei DSM 43286. Dari hasil uji aktivitas terhadap larva-udang Artemia salina Leach., senyawa yang memiliki aktivitas yang cukup signifikan adalah senyawa GT-3 dan GT-4 dengan LC50 masing-masing 7µg/ ml dan 18µg/ ml.

Isolation, Structure Elucidation, Biological Activity Test of Chemical Constituents of Stem Bark of Garcinia Tetrandra PierreThis study was caned out to obtain several chemical constituents of the extract of the stem bark of Garcinia tetrandra Pierre, their biologic are activity to Artemia salina Leach and their antibacterial activity. The compounds were isolated from the n-hexane and acetone - soluble extracts. Each extract was separated through a column chromatography on silica gel G , as the stationary phase which gradient mixtures, of n-hexane, ethyl-acetate and methanol as the mobile phase. The purified chemical constituents were identified their structures based on their UV -- Visible , Infra Red Spectrophotometry , Mass Spectrometry, 1H and '3C - Nuclear Magnetic Resonance Spectrometry data. The first isolate of GT-I with its molecular formula of C23HxoO6 was identified as Thawaitesixantone; GT-2 with and its molecular ion formula of C30H50O was identified as 3-a-(22)(29) Hopen-ol; GT-3 with its molecular formula of C38H50O6 was identified as camboginol; GT- 4 with its molecular formula of C38H5006 was identified as cambogin. From of all of the isolated compounds GT-3, showed antibacterial activity. In a concentration of 1000 ppm, its inhibition against the growth off B. subtilis ATCC 6633, E. code ATCC 25922, S. aureus ATCC 6538, M phlei DSM 43286 were 8 mm. From the results of toxicity evaluation to the Artemia salina Leach , GT-3 and GT-4 with its LC50 7µg/ ml and 18 µg/ ml, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T2700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>