Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92627 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Sakti P
"osisi utang luar negeri Indonesia terus mengalami peningkatan dari
USD2.0 miliar pada tahun 1966 menjadi USD62.0 miliar pada tahun 1997 dan
USD68.0 miliar pada tahun 2004, menurun menjadi USD62.0 miliar pada tahun
2006 dan akhir tahun 2010 meningkat menjadi USD200,4 miliar. Besarnya stok
utang luar negeri Indonesia sudah menjadi permasalahan tersendiri yang dihadapi
Indonesia khususnya terkait dengan peranannya terhadap pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk mengetahui peranan
utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomis baik yang bersifat mendukung
dan tidak sedikit yang menilai bahwa utang luar negeri berdampak negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk kasus Indonesia dalam periode penelitian tahun 2001 sampai dengan
2010 diketahui bahwa utang luar negeri Indonesia tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Dari hasil penelitian diketahui salah satu penyebab tidak
berpengaruhnya utang dimaksud adalah adanya kebijakan transfer negatif sejak
tahun 2004 dimana penarikan pinjaman luar negeri lebih kecil dibandingkan
pembayaran cicilan pokok dan bunga, dengan salah satu tujuannya untuk
refinancing. Selain itu, pemerintah dalam pembiayaan pembangunan (menutup
defisit APBN) lebih mengutamakan sumber dana yang berasal dari Surat Berharga
Negara (SBN) khususnya domestik yang sharenya mencapai 75% dari SBN yang
diterbitkan dalam periode 2006 sampai dengan 2010. Hal ini diperkuat pula
dengan masih rendahnya pengelolaan utang luar negeri mengingat Debt
Management Office (DMO) untuk mengelola utang luar negeri baru efektif
dibentuk pada tahun 2006 serta prudential regulation baik untuk pengelolaan
utang luar negeri Pemerintah dan Swasta masing-masng baru dimulai tahun 2006
dan 2007.
Dalam rangka pengelolaan utang luar negeri Pemerintah yang lebih prudent,
transparan dan akuntabel, maka diperlukan pengaturan pengelolaan utang luar
negeri setingkat undang-undang sehingga memberikan kepastian hukum bagi
pelaksanaan pengelolaan utang luar negeri. Selanjutnya. dalam mendukung
pengelolaan ULN swasta yang prudent, arah kebijakan ULN swasta ke depan
harus lebih difokuskan pada beberapa aspek yaitu (1) penguatan sistem
monitoring ULN swasta melalui peningkatan cakupan informasi laporan yang
disampaikan oleh perusahaan swasta yaitu informasi lokasi bank pembayar
kewajiban luar negeri. Dengan demikian akan dapat diketahui dari mana sumber
valuta asing diperoleh dan dapat diprediksi dampaknya terhadap nilai tukar, (2)
peningkatan komunikasi dengan sektor swasta melalui program kemitraan
strategis, (3) peningkatan good corporate governance dalam pengelolaan utang
luar negeri swasta untuk meningkatkan concern terhadap risiko.

Abstract
Indonesia's foreign debt position continued to increase from USD2.0
billion in 1966 to USD62.0 billion in 1997 and USD68.0 billion in 2004,
decreased to USD62.0 billion in 2006 and the end of 2010 increased to USD200,
4 billion. The magnitude of Indonesia's foreign debt stock has become its own
problems facing Indonesia in particular related to the role of Indonesia's
economic growth. Much research has been conducted to determine the role of
foreign debt on economic growth in both supporting and not a few who conssider
that foreign debt is impacting negatively on economic growth.
For the case of Indonesia in the study period 2001 to 2010 is known that
Indonesia's foreign debt has no effect on economic growth. From the survey
results revealed no influential one of the causes of the debt in question is the
existence of negative transfer policy since 2004 in which the withdrawal of
foreign loans is smaller compared to payments of principal and interest
installments, with one of his goals for refinancing. In addition, the government in
financing the development (closing the budget deficit) prefer the source of funds
from the Government Securities (SBN), particularly domestic sharenya reach 75%
of government securities issued in the period 2006 to 2010. This is confirmed also
by the still low considering the Debt Management Office (DMO) to manage the
debt effectively formed in 2006 as well as prudential regulation for the
management of government foreign debt and Private each new start in 2006 and
2007.
In order to manage the Government's foreign debt to more prudent,
transparent and accountable, it would require setting the level of foreign debt
management laws so as to provide legal certainty for the implementation of the
management of foreign debt. Futhermore, in supporting the prudent management
of private debt, private debt policy direction in the future should be more focused
on several aspects: (1) strengthening the monitoring system of private debt
through increased coverage of the report submitted by a private company that is
the location information overseas paying bank liabilities. Thus will be known from
which source of foreign exchange earned and predictable impact on the exchange
rate, (2) increased communication with the private sector through a strategic"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29327
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Suandi Hamid
Yogyakarta: Ekonisia, 2001
330.959 8 EDY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pardamean, Redhoan Oscar
"Posisi utang luar negeri di Indonesia mengalami trend peningkatan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Salah satu fakto penyumbang peningkatan trend utang luar negeri pemerintah akibat adanya kebijakan peningkatan porsi sumber pembiayaan melalui utang di tahun 2008. Kebijakan ini diambil karena terjadi peningkatan defisit anggaran serta kebutuhan investasi yang terus meningkat dalam rangka percepatan pembangunan, namun kebijakan tersebut mengakibatkan terjadi kelebihan sumber pembiayaan idle fund resources capacity. Namun pada kenyataannya yang terjadi adalah peningkatan kebutuhan pembiayaan yang terjadi pada beberapa tahun terakhir digunakan untuk membiayai defisit neraca berjalan sebesar 35 serta membiayai amortisasi utang luar negeri sektor swasta dan public masing-masing sebesar 50 dan 15, hal ini tentu saja berbeda dari tujuan awal kebijakan utang luar negeri. Apalagi pengeluaran untuk pembangunan pada belanja pemerintah terakhir dianggarkan di tahun 2004, sehingga praktis pembangunan di Indonesia terpaku pada sumber pembiayaan melalui utang yang berbentuk pinjaman proyek. Model ekonometrika yang digunakan adalah ordinal least square OLS dengan menggunakan data triwulanan pada periode 2001-2013. Hasilnya menunjukkan bahwa utang luar negeri pemerintah dan pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel ekonomi lainnya seperti konsumsi, investasi dan neraca perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

The position of foreign debt in Indonesia experienced an increasing trend in the past 10 years. One contributory factor is an increasing trend of government foreign debt was due to the policy of increasing the portion of the source of financing through debt in 2008. This policy was taken because of an increase in the budget deficit and increasing investment needs in order to accelerate development, but the policy result in an excess of resources financing fund resources idle capacity. But in fact what happens is an increased need for financing that occurred in the last few years are used to finance the current account deficit amounted to 35 and to fund the amortization of foreign debt private and public sector respectively by 50 and 15, it is of course is different from the original purpose of the foreign debt policy. Moreover, spending on construction in the last government expenditure budgeted in 2004, so the development in Indonesia fixated on sources of financing through debt in the form of project loans. Econometric model used is the ordinal least squares OLS using quarterly data for the period 2001 2013. The result showed that the government 39 s foreign debt and government spending negatively affect economic growth, while other economic variables such as consumption, investment and trade balance positive and significant impact on economic growth."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T47483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dati Fatimah
Yogyakarta: Yayasan Litera Indonesia, 2001
336.3 NES
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadia Sri Damajanti
"Akumulasi utang Iuar negeri Indonesia saat ini telah menjadi persoalan serius bagi perekonomian karena beban pembayaran utang luar negeri sangat besar, dominasi utang luar negeri swasta, struktur utang luar negeri semakin jauh dari format konsesional, dan kinerja perekonomian makro yang memburuk. Ketika pemerintah dihadapkan pada keinginan untuk menurunkan besarnya utang luar negeri karena dianggap sudah terlampau tinggi, bagaimana dampak penurunan tersebut terhadap kinerja perekonomian secara makro?
Tujuan studi ini adalah menganalisis permasalahan utang luar negeri Indonesia dan implikasinya bagi pertumbuhan ekonomi (sustainable economic growth). Secara khusus studi ini dilakukan untuk menganalisis secara deskriptif masalah utang luar negeri Indonesia dan yang utama adalah menganalisis implikasi kebijakan penurunan stok utang luar negeri terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi swasta.
Berdasarkan hasil pendukaan dengan pendekatan 2SLS pada model makroekonometri sederhana periode 1971-1999, pada variabel debt overhang (DEBTY) dan variabel crowding out (USX) menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel-variabel tersebut akan menurunkan tingkat investasi. Simulasi dilakukan pada periode 1995-1999 dari rentang periode observasi tahun 1971 - 1999 untuk melihat dampak kebijakan penurunan stok utang luar negeri Indonesia terhadap kinerja investasi dan pertumbuhan ekonomi. Studi ini menemukan bahwa penurunan stok utang luar negeri Indonesia secara signifikan akan meningkatkan investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa implikasi kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara serentak, bahwa perbaikan kinerja perekonomian melalui reformasi struktural dan kebijakan yang berorientasi pada penurunan utang luar negeri mutlak dilakukan, seraya berupaya mendorong tercapainya kesepakatan dengan kreditor dalam strategi-strategi penyelesaian utang dan mengurangi secara bertahap."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Amrozy
"Perkembangan utang luar negeri (ULN) Indonesia yang meningkat pesat perlu diwaspadai karena dapat menghambat kesinambungan perkembangan ekonomi domestik. Tesis ini meneliti sustainabilitas ULN Indonesia terutama menggunakan ?pendekatan absorpsi makro? (macro-absorption approach) model Liviatan (1984) dengan memperhitungkan variabel-variabel ekonomi makro secara komprehensif, seperti: konsumsi, investasi, impor, dan cadangan devisa. Sustainabilitas dalam hal ini diartikan sebagai perkembangan kemampuan Indonesia dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang luar negerinya dengan tetap menjaga kesinambungan perkembangan ekonomi domestik dalam batasbatas minimum yang dianggap sehat.
Dari hasil perhtungan dapat disimpulkan bahwa sustainabilitas ULN Indonesia pasca krisis ekonomi 1997/98 memang relatif lebih baik dibandingkan sebelum krisis. Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, hasil regresi atau uji ekonometri menunjukkan bahwa angka-angka indikator sustainabilitas ULN memiliki pengaruh signifikan dan berlawanan arah terhadap pertumbuhan ekonomi.

The rapidly growing external debt of Indonesia needs to be observed vigilantly as it could potentially hamper domestic economic development. This thesis examines the sustainability of Indonesia?s external debt mainly using macro-absorption approach (Liviatan model, 1984). This approach takes into account macroeconomic variables such as: consumption, investment, imports, and foreign exchange reserves in a more comprehensive manner. In this case, sustainability is defined as Indonesia's ability to meet its external debt repayment while maintaining the sustainability of domestic economy.
From the calculated indicators of external debt sustainability, we can conclude that the sustainability of Indonesia?s external debt after the 1997/98 economic crisis was relatively better than before the crisis. With regard to economic growth, econometric tests (regression output) show that the indicators of external debt sustainability have significant and opposite effects on economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T29479
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tawang Alun
Jakarta: LP3ES , 1996
336.34 TAW a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1991
330.992 IND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>