Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hugeng
"Sintesis sistem audio spasial ditemukan dalam banyak aplikasi krusial, seperti dalam pesawat terbang militer maupun komersial, pengembangan virtual reality, termasuk di dalamnya aplikasi dalam permainan-permainan elektronik, maupun sebagai consumer electronics yang memberikan efek bunyi spasial dan kenyamanan bagi pengguna dalam mendengarkan musik. Hampir semua sistem yang mengaplikasikan sintesis audio spasial atau tiga dimensi, memerlukan Head- Related Impulse Response (HRIR). HRIR merupakan fungsi alih dalam kawasan waktu dari gendang telinga manusia yang melakukan penyaringan bunyi yang datang pada gendang telinga tersebut.
Pemodelan HRIR dengan parameter-parameter yang dapat diatur sesuai dengan antropometri pendengar merupakan salah satu solusi dari masalah yang timbul akibat menggunakan HRIR yang non-individual, seperti bunyi terdengar tidak seperti aslinya, serta bunyi terdengar di dalam kepala jika digunakan headphones. Hasil yang sangat bagus diperoleh jika digunakan HRIR individual milik subyek itu sendiri. Tetapi pengukuran HRIR individual ini memerlukan waktu, biaya dan energi yang tidak sedikit.
Di dalam penelitian ini, dimodelkan HRIR fasa minimum, di kawasan waktu, dan Head-related Transfer Function (HRTF) magnitude, di kawasan frekuensi, dengan menggunakan metode statistik Principal Components Analysis (PCA) dengan 10 vektor basis, untuk sumber-sumber bunyi di bidang horisontal dan di bidang median. Sedangkan individualisasi dari model HRIR dan model HRTF tersebut dilakukan berdasarkan Multiple Linear Regression (MLR) dari bobot-bobot vektor basis PCA yang dapat diatur, sesuai dengan 8 ukuran antropometris terseleksi. Seleksi 8 dari total 27 ukuran antropometris dilakukan berdasarkan analisis korelasi antara parameter-parameter psikoakustik penting dan bobot-bobot vektor basis PCA terhadap 27 ukuran antropometris.
Individualisasi model HRIR fasa minimum menghasilkan mean-square error (MSE) rata-rata yang cukup memuaskan sebesar 22,5% di bidang horisontal dan 20,42% di bidang median. Di kawasan frekuensi, dihasilkan MSE rata-rata lebih kecil untuk individualisasi model HRTF magnitude, yaitu 12,17% di bidang horisontal dan 11,21% di bidang median. Model-model HRIR dan HRTF individual dapat mengaproksimasi dengan baik pola-pola dan struktur-struktur detail respon-respon HRIR dan HRTF asli yang bersangkutan. Tes pendengaran dalam menentukan posisi-posisi sumber bunyi di bidang horisontal menghasilkan persentasi kebenaran yang lebih besar jika digunakan model-model HRIR individual daripada jika digunakan HRIR non-individual.

Syntheses of spatial audio systems are found in many crusial applications, such as both in military and commercial aeroplanes, development of virtual reality, electronics games, and consumer electronics that have given spatial effects on sound so that the listeners are pleasant in hearing their music. Most of the systems that synthesize spatial audio need head-related impulse responses (HRIRs) of human ears. HRIRs are impulse responses of human's eardrum, in time domain, that are responsible in filtering incident sound to that eardrum.
Modeling HRIRs with tunable parameters that are suitable to anthropometrie of a listener is a solution to emerging problems by using nonindividualized HRIRs, e.g. sound heard as if it were in head when using headphones and sound heard is not natural. The best results are obtained when the listener uses his/her own individual HRIRs. However, measurements of individual HRIRs require a huge amount of time, cost, and energy.
In this dissertation, minimum phase HRIRs were modeled in time domain and magnitude HRTFs were modeled in frequency domain, by using the statistical method named Principal Components Analysis (PCA) with 10 basis vectors, for sound sources on horizontal plane and on median plane. The individualization method used for the models of minimum phase HRIRs and the models of magnitude HRTFs, was based on Multiple Linear Regression (MLR) between weights of basis vectors obtained from PCA, that could be adjusted due to 8 selected anthropometric measurements. The selection process of 8 out of all 27 anthropometric measurements was performed based on correlations analysis between psychoacoustically crusial parameters; weights of basis vectors of PCA; and 27 anthropometric measurements.
Individualization of models of minimum phase HRIRs resulted in quite satisfying average mean-square error (MSE) of 22,5% for sources on horizontal plane and of 20,42% on median plane. In frequency domain, average MSE obtained from individualization of models of magnitude HRTFs was much better, that was 12,17% on horizontal plane and 11,21% on median plane. Individualized HRIRs models and individualzed HRTFs models were able to approximate very well the patterns and detail structures found in respective original HRIRs and HRTFs. Listening tests performed for sound sources on horizontal plane resulted in that larger correct rates were obtained, if models of individualized HRIRs were applied, than if models of non-individualized HRIRs were applied.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
D1185
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Ayu Pramesti
"Identifikasi image menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam bidang Kedokteran Nukir, karena melalui proses ini efektifitas radiofarmaka di dalam tubuh pasien dapat dimonitor dan dievaluasi. Salah satu parameter yang merepresentasikan kualitas suatu image adalah resolusi spasial. National Electrical Manufacturing Association (NEMA) telah menerbitkan protokol standar yang selama ini digunakan sebagai dasar penentuan resolusi spasial pada sistem pencitraan PET (NEMA, 2007). Namun metode ini masih memiliki banyak sekali kekurangan, diantaranya metode NEMA hanya memperhitungkan analisa profil dalam satu dimensi dan metode fitting parabola sederhana untuk menentukan titik puncak, kemudian metode NEMA tidak dapat memperhitungkan nilai standar deviasi, dan yang terakhir metode ini tidak memungkinkan dilakukan model selection (Hardiansyah, 2018) (Romano, 2015) (Attarwala, 2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode alternatif evaluasi resolusi spasial menggunakan fungsi Gaussian menjadi sebuah perangkat lunak open source yang dapat menganalisa resolusi spasial tidak hanya melalui perhitungan secara empat dimensi mengingat di Indonesia belum ada hal serupa. Perangkat lunak yang dikembangkan nantinya dapat diakses secara bebas, tanpa lisensi berbayar dan akan melengkapi keterbatasan metode NEMA agar dapat membantu para fisikawan medis untuk mengevaluasi resolusi spasial dengan waktu pengerjaan yang relatif singkat dan hasil yang lebih akurat sehingga treatment yang diberikan pada pasien akan lebih maksimal.

Image identification is one of the important things that must be done in the field of Nuclear Medicine, because through this process the effectiveness of radiopharmaceuticals in the patient's body can be monitored and evaluated. One of the parameters that represent the quality of an image is the spatial resolution. The National Electrical Manufacturing Association (NEMA) has published a standard protocol that has been used as the basis for determining spatial resolution in PET imaging systems (NEMA, 2007). However, this method still has many shortcomings, including the NEMA method can only takes into account profile analysis in one dimension and a simple parabolic fitting method to determine the peak point, then the NEMA method cannot take into account the standard deviation value, and finally this method does not allow model selection (Hardiansyah, 2018) (Romano, 2015) (Attarwala, 2017). This study aims to develop an alternative method of evaluating spatial resolution using the Gaussian function into an open source software that can analyze spatial resolution not only through four-dimensional calculations considering that in Indonesia there is no such thing. The software developed will be freely accessible, without a paid license and will complement the limitations of the NEMA method in order to help medical physicists evaluate spatial resolution with a relatively short processing time and more accurate results so that the treatment given to patients will bemaximized."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmat Rifai
"

 

ABSTRAK

Ambon merupakan kota dengan pertumbuhan ekonomi dan penduduk tertinggi di Provinsi Maluku, yang menjadikan kebutuhan lahan terbangun yang tinggi dan pesat. sehingga dapat menurunkan daya dukung lahan kota tersebut. Hal ini menyebabkan prediksi daya dukung lahan perlu dilakukan agar status daya dukung lahan dapat diketahui sebelum mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model dinamika spasial daya dukung lahan di Kota Ambon. Penelitian ini menggunakan data populasi 2008 - 2018 dan citra Landsat 5 TM (2008) tahun 2008-2018, dan citra Landsat 8 OLI (2013 dan 2018). Daya dukung lahan diprediksi dari tahun 2008-2100 dengan metode model system dinamis berdasarkan hubungan antara kebutuhan lahan dan pertumbuhan penduduk serta ketersediaan lahan untuk lahan terbangun, yang kemudian dikonversikan ke spasial untuk melihat sebaran spasial dengan metode model dinamika spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2033 daya dukung lahan di Kota Ambon telah mencapai 30% dan pada tahun 2051 daya dukung lahan telah habis.

Kata kunci: dinamika spasial, system dinamis, daya dukung lahan.


 

ABSTRACT.

Ambon is a city with the highest economic and population growth in Maluku Province which makes the built-up land have high and rapid growth so that it can reduce the land carrying capacity of the city. This causes the predictions on the land carrying capacity needs to be done so that the status of the land carrying capacity can be detected before declining. The aim of this study is to produce a spatial dynamics model of land carrying capacity in Ambon City. This study uses population data of 2008-2018, Landsat 5 TM (2008) images, and Landsat 8 OLI images (2013 and 2018). The land carrying capacity is predicted from 2008-2100 using the system dynamics model method based on the relationship between land requirements based on population growth and land availability based on built-up land, which then converted to spatial to see the spatial distribution with spatial dynamics model method. Research shows that in 2033 the land carrying capacity in Ambon City has reached 30% and in 2051 the land carrying capacity has been exhausted.

Keywords: spatial dynamics, system dynamics, land carrying capacity.

 

 

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hotspot atau kejadian luar biasa (KLB) adalah intensitas yang paling tinggi pada suatu lokasi tertentu. Pendeteksian adanya KLB sangat diperlukan, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat, karena dapat digunakan sebagai peringatan dini (early warning). Spatial Scan Statistics adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi pengelompokan daerah yang memiliki intensitas yang paling tinggi dari suatu kejadian yang diperhatikan. Kejadian diasumsikan mengikuti proses poisson spasial nonhomogen sehingga metode yang akan digunakan adalah spatial scan statistics dengan model poisson. Untuk mencari caloncalon kelompok daerah KLB, dilakukan dengan pembentukan scanning window. Dari tiap scanning window yang terbentuk, hitung nilai rasio likelihood. Potensial cluster adalah scanning window dengan nilai rasio likelihood tertinggi. Untuk mendapatkan p-value untuk potensial cluster, digunakan pendekatan Monte Carlo, yaitu p = Rsim / (R+1) dengan R adalah banyaknya replicate data yang dibangun dibawah kondisi H0, dan Rsim adalah banyaknya replicate data yang mempunyai nilai rasio likelihood yang lebih tinggi dari data asli. "
Universitas Indonesia, 2007
S27667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boby Bagja Pratama
"ABSTRAK
Bencana Lumpur Sidoarjo terjadi pada tahun 2006 hingga saat ini. Mitigasi yang dilakukan dengan membuang ke badan perairan. Informasi pencemaran lumpur belum tersedia dalam bentuk informasi spatio temporal. Informasi tersebut berupa pengolahan citra dengan algoritma, untuk langkah mitigasi selanjutnya. Informasi tersebut diperlukan untuk memetakan dan mengukur adaptasi sosial masyarakat yang terkena dampak. Riset ini mengkalkulasi algoritma yang digunakan untuk pemetaan spatio temporal sebaran lumpur. Peta tersebut digunakan untuk mengsintesis adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat. Citra Landsat 2005-2018 digunakan untuk mnghitung area dampak Lumpur Sidoarjo dengan menggunakan analisis citra Budhiman. Riset ini menganalisis dampak dan pola distribusi lumpur pada adaptasi sosial nelayan Kenjeran. Hasil riset dengan analisis algoritma menemukan konstanta pada kanal merah 20,772 dan sebaran Lumpur Sidoarjo terkonsentrasi di Selat Madura. Berdasarkan hasil wawancara mendalam, adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat adalah mencari daerah tangkapan baru dan mengurangi intensitas tangkapan. Sehingga terdapat keterkaitan antara sebaran lumpur dan adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat.

ABSTRACT
This research focuses on disaster mitigation of Sidoarjo Mudflow. This research aims to analyze and mapping mud flow pattern since 2005. It use Geographical Information System or spatial information as tools to describe and analyze major environmental problems. It examines data Landsat 7 and 8 Imagery between 2005 and 2018 for calculating the area of impact from Sidoarjo Mud Flow. It takes further analysis from Budhiman research which using Landsat Imagery to calculating sedimentation in Mahakam Rivers. This research extends Budhiman rsquo s study with different location, Madura Gulf. Moreover, addressing the environmental risk at Madura Gulf from Sidoarjo Mudflow in the last few years, this research analyzes the impact of mud flow distribution pattern in and social adaptation in retrospective view. Furthermore, the unavailability is making more difficult to calculate the impact and composing mitigation plans. Moreover, explores spatial information regarding changes from Sidoarjo Mud Flow to social adaptation, such as difficulties of catching fish and lack of water quality. "
2018
T51368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharah Nataz Shilfa
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nilai resolusi spasial melalui pengukuran MTF dengan mengajukan model sampel terbarukan untuk metode LSF dan sumber titik pada PSF. Subjek yang digunakan untuk perolehan LSF terdiri atas empat jenis sampel yang direndam dalam larutan radioisotop 18F atau 99mTc 12 mCi dan PSF menggunakan sumber titik 2 mCi. Pencitraan sampel dilakukan menggunakan PET/CT dengan variasi filter terhadap algoritma rekonstruksi dan SPECT/CT dual head dengan variasi jenis kolimator. Hasil evaluasi penelitian ini menunjukkan nilai MTF 10 untuk masing-masing modalitas. Berdasarkan metode preparasi sampel dan konsistensi dari standar deviasi untuk pengukuran MTF pada masing-masing metode, rekomendasi program QC resolusi spasial untuk pesawat pada PET/CT dapat dilakukan berdasarkan metode LSF maupun PSF dan SPECT/CT dengan metode PSF.

This thesis was aim to obtained spatial resolution from MTF measurement by using novel phantom for LSF and point sources for PSF. LSF subject consists of four sample types which were incubated in 18F or 99mTc 12 mCi radioisotope solutions and PSF subject were 2 mCi point sources. PET CT with filters to algorithm reconstructions and dual head SPECT CT with collimator variation were used for scanning. The results given MTF 10 values for each modalities. Based on sample preparation and deviation consistency for MTF measurement per methods, QC recommendation of spatial resolution program in PET CT could be done by using LSF either PSF methods while in SPECT CT by using PSF method."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Mizanni
"ABSTRAK
Wanita pada kawasan hunian padat memegang peran penting dalam keberlangsungannya karena mereka menghabiskan waktu paling banyak pada Kawasan tersebut. Untuk melakukan berbagai kewajiban yang mereka miliki, wanita harus mengatasi kesesakan dalam menjalani kegiatannya pada ruang berkepadatan tinggi. Kajian ini akan fokus kepada adaptasi wanita ketika melakukan kegiatan ekonomi berbasis hunian di kawasan hunian berkepadatan tinggi untuk menghindari rasa sesak. Sehingga saya mencoba untuk melihat strategi ibu rumah tangga pada kampung, yang harus menggabungkan kegiatan ekonomi ke dalam rumah tangga mereka, untuk mengatasi kesesakan. Kajian ini dilakukan untuk menekankan kuatnya peran wanita pada kawasan hunian informal, dengan harapan bahwa kedepannya pengembangan kota dapat lebih memperhatikan kebutuhan wanita dan ruang hidupnya di kawasan hunian informal.

ABSTRACT
Women in high density informal settlements hold an indispensible role to the livelihood of the community because they spend the most time around the area. Bearing multiple roles and responsibilities in the settlement, they have to cope with crowding as a result of high density in most of their living spaces. This study focuses primarily on how women adapt to high density living while doing home based work. I tried to examine the strategies done by housewives, having to incorporate income generating activities to their household, while minimizing the effects of crowding. The study is done to emphasis the relationship between women and her settlement, in hope that future development will be more inclusive to their needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Rudiarto
"Universitas Indonesia memiliki keberagaman fasilitas untuk menunjang aktifitas perkuliahan yang memiliki variasi tutupan lahan. Universitas Indonesia sebagai tempat beraktifitas dapat mewakili sebuah kota dalam lingkup yang lebih kecil. Variasi tutupan lahan mempengaruhi adanya variasi suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial variasi suhu permukaan daratan. Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan (spasial) untuk menganalisis variasi suhu permukaan daratan dan pendekatan ekologi untuk menganalisis keterkaitan antara suhu permukaan daratan dengan kehijauan kanopi vegetasi (NDVI) dan kerapatan atap bangunan (NDBI). Data suhu permukaan dihasilkan dari citra penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan citra Landsat 8 untuk memperoleh data suhu, kehijauan kanopi vegetasi, dan kerapatan atap bangunan. Hasilnya menunjukkan suhu maksimum permukaan daratan di kampus UI depok pada tahun 2013 dan tahun 2014 mencapai 35oC dan mempunyai suhu minimum 21oC. Variasi suhu permukaan sejalan dengan variasi tutupan lahannya. Semakin rendah kehijauan tutupan kanopi vegetasinya maka semakin tinggi pula suhu permukaan daratannya, begitu juga sebaliknya semakin tinggi kerapatan atap bangunannya maka semakin tinggi pula suhu permukaan daratannya.

University of Indonesia has a diversity of facilities to support the activities of the lectures that have variations in land cover. University of Indonesia as a place of activity can represent a city within a smaller scope. Variations in land cover affect surface temperature variations. This study aims to determine the spatial patterns of land surface temperature variations. This study uses a spatial approach (spatial) to analyze the variations in the temperature of the land surface and ecological approach to analyze the relationship between the land surface temperature vegetation canopy greenness (NDVI) and the density of the roof of the building (NDBI). Surface temperature data generated from remote sensing imagery. This research use Landsat 8 to obtain temperature data, greenish vegetation canopy, and the density of the roof of the building. The results show the maximum surface temperature of land in UI Depok campus in 2013 and 2014 reached 35°C and have a minimum temperature of 21°C. Land surface temperature variations changes in line with variations in land cover. The lower greenish vegetation canopy cover, the higher the temperature of the land surface, on the contrary the higher density of the roof of the building, the higher the temperature of the land surface.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Azhari
"Penelitian ini membahas perubahan fungsi lahan yang terjadi di daerah Kemang dan Cipete Raya. Kemang dan Cipete Raya seharusnya diperuntukan sebagai kawasan perumahan, namun saat ini berubah peruntukkannya menjadi kawasan bisnis. Penelitian ini menggunakan beberapa teori yaitu teori ruang dan tata ruang, manajemen tata ruang, penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan dan dampak perubahan penggunaan lahan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma kualitatif, melalui wawancara mendalam dan studi dokumen. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil bahwa perubahan fungsi lahan di Kemang dan Cipete Raya sudah terjadi sejak lama dan disebabkan karena faktor sejarah, faktor ekonomi dan letak yang strategis, faktor aglomerasi atau lingkungan, lemahnya tata ruang dan pengawasan pemerintah yang rendah. Lalu proses perizinan juga bermasalah karena meskipun tidak memiliki izin tempat-tempat usaha di Kemang dan Cipete Raya tetap berdiri dan tidak adanya tindakan dari pemerintah. Kemudian dengan terjadinya perubahan fungsi lahan maka menimbulkan dampak positif dan negatif.

This research discusses change of land function which occurred in Kemang and Cipete Raya areas. Kemang and Cipete Raya should be designated as a residential area, but currently changed its designation into a business area. Researcher uses space and spatial theory, spatial management theory, land use theory, land use change theory, and impact of land use change theory. By using qualitative paradigm and in depth interview as well as literature study, researcher find that land function changing in Kemang dand Cipete Raya has been going on for a long time and caused by historical factor, economic factors and strategic location, agglomeration and neighbourhood factors, spatial weakness and low government oversight. The licensing process is also problematic because many business premises are standing even if they do not have permission and the government did not take any action. And then, The occurrence of changes in land function has an positive impact and negative impact.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>