Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131488 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renny Widjayajaati Seodjono Azwar
"Dalam disertasi ini dilaporkan hasil penelitian mengenai parodi mitos tradisional dalam drama modem Indonesia Konglomerat Burisrawa, karva N.Riantiarno yang bersumberkan pada cerita wayang, Sunibadra Laming. Berdasarkan teori semiotik, penelitian ini menjaw ab bahwa drama modern tersebut bersifat parodial yang merupakan satire atas jaman. Hasil analisis sintaksis, semantik dan pragmatik memperlihatkan bahwa terdapat penyimpangan konvensi wayang dalam drama ini. Dari analis sintaksis duumpai penyimpangan alur dan pengaluran. Sementara itu analisis semantik dan pragmatik memperlihatkan adanya penyimpangan tokoh, termasuk nilai-nilai wayang, dan latar (latar ruang dan latar tempat). Sedangkan dari hasil analisis pertunjukan dijumpai penyimpangan kostum, dekor, tata rias (balk tata rias rambut mau pun tata rias wajah) dan tata suara / ilustrasi musik. Penyimpangan-penyimpangan yang terdapat pada hampir seluruh unsur dalam drama ini merupakan parodi.terhadap kemapanan wayang. Dalam hal ini terjadi desakralisasi wayang. Unsur-unsur parodi ini digunakan pula sebagai satire masyarakat jamannya. Di balik kemapanan wayang terdapat kemapanan Orde Baru yang menjadi obyek satire. Satrie alas jaman dalam drama ini ditujukan untuk menyampaikan kritik sosial atas maraknya konglomerasi yang semakin menunjukkan kesenjangan sosial dalam masayrakat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D1642
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Nadia Ratna Nariswari
"Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memperlihatkan kritik sosial tentang tingkah laku berlebihan kelompok bourgeois kaya yang ingin menjadi bangsawan dalam drama Le Bourgeois Gentilhomme melalui tokoh-tokohnya. Pembahasan penulisan skripsi ini meliputi alur cerita, dengan menggunakan skema aktan sebagai dasar pembentukan alur, pengaluran, tokoh sebagai himpunan ciri-ciri pembeda dan latar serta teks sejarah. Pembahasan alur cerita digunakan untuk mengetahui tokoh utama, yaitu Tuan Jourdain yang mewakili kritik Moliere. Sedangkan pembahasan tokoh digunakan untuk memperlihatkan kritik sosial melalui tokoh-tokoh dalam Le Bourgeois Gentilhomme, terutama melalui tokoh utamanya, Tuan Jourdain. Begitu pula dengan pembahasan latar, memperkuat analisis sebelumnya mengenai kritik terhadap kaum bourgeois. Teks sejarah digunakan untuk membuktikan adanya kelompok bourgeois kaya yang ingin menjadi bangsawan pada akhir abad XVII. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa tokoh yang mewakili kritik sosial Moliere pada kaum bourgeois kaya terutama adalah tokoh utama Tuan Jourdain."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S14529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timmerman, Benny Yohanes
""Penelitian ini telah berupaya merumuskan dan mendeskripsikan sejumlah pandangan konseptual, untuk bisa diterapkan sebagai metode tafsir bagi karya-karya teks drama. Pandangan konseptual itu disebut Pendekatan Praksis. Pendekatan Praksis menawarkan konsep penafsiran produktif. Dalam kerangka penafsiran produktif, maka teks drama tidaklah semata-mata terletak pada sesuatu yang secara nyata dan langsung diutarakan secara literal. Makna teks justru terletak dalam cara-caranya yang khusus bagaimana suatu maksud diutarakan. Cara¬cara yang khusus itu seringkali berupa unsur yang bukan ucapan, namun yang menentukan daya pengubah dari apa yang diucapkan. Cara-cara yang khusus itu, dalam tubuh teks drama, muncul berupa berbagai siti'asi wacana. Berbagai situasi wacana itu bersifat lebih kaya dan majemuk kandungan makna-maknanya, dibandingkan dengan makna yang melekat di dalam struktur ceritanya. Jadi, analisa teks drama berdasarkan Pendekatan Praksis melibatkan upaya¬upaya pemahaman mengenai ""bagaimana"" makna-makna itu tercipta dalam konstruksi tekstualnya, dan bukan semata-mata menganalisa ""apa"" yang secara t 'surat dinyatakan dalam teks. Makna muncul dalam wacana, bukan yang melekat dalam cerita. Selain itu, Pendekatan Praksis juga meyakini bahwa bangunan makna dalam tubuh teks drama tidak hanya disusun oleh satu jenis wacana. Teks drama dibangun oleh berbagai cara pengucapan dan model penandaan yang majemuk, yang kemudian menciptakan berbagai wilayah wacana. Adanya berbagai wilayah wacana inilah yang memungkinkan dibukanya berbagai jalan-tafsir terhadap unit-unit teks, sehingga proses tafsir yang interaktif dengan bagian-bagian teks akan menjadi suatu pertemuan yang produktif. Pendekatan Praksis adalah prosedur tafsir yang kritis¬dialogis untuk menemukan makna-makna interaksional teks; yaitu suatu kandungan makna yang lebih dinamis, bersifat menggali dan menguji; tumbuh berkelanjutan, sebagai cerminan dari kedinamisan teks dan kedinamisan penafsir teks itu sendiri. Dalam penelitian ini, teks drama yang menjadi fokus tafsir adalah teks drama ""Perjuangan Suku Naga"" (1975) karya Rendra. Hasil penerapan Pendekatan Praksis terhadap teks drama ""Perjuangan Suku Naga"" menunjukkan bahwa prosedur tafsir melalui bagian-bagian teks yang bersifat signifikan, yakni bagian teks yang berfungsi sebagai representasi dari cara-cara teks tersebut membuka wilayah-wilayah wacananya sendiri, telah ditemukan dan...""
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T38834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yi, Tu-Hyon
Seoul: Jimoondang, 1997
KOR 306.519 Yit k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Universitas Padjadjaran, 1966
899.2 SAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tirto Suwondo
Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud 1997,
899.221 Suw k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Prapanca
050 IR 1 (1951)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1984
899.209 SAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah
"Dalam skripsi yang berjudul Tema Absurditas dalam Le Malentendu karya Albert Catus ini, dibahas mengenai sub tema absurditas yang ditemukan dalam penyajian karya tersebut. Subtema tersebut adalah sub tema kesadaran, kebisuan, pertanyaan yang ti_dak terjawab, keterasingan, kesia-siaan, ketiadaan makna hidup, kesalahpahaman, kebebasan, rairah, pemberontakan dan rasa bersa_lah. Jumlah keseluruhan sub tema tersebut adalah sebelas. Kesebelas sub tema tersebut ditemukan dalam semua unsur struktur karya, yaitu alur, pengaluran, tokoh, latar ruang dan latar waktu, dengan menggunakan teori aktan, penokohan, waktu dan tempat yang diungkapkan oleh Anne Ubersfeld dalam bukunya yang berju_dul Lire Le Theatre. Le Malentendu ini adalah salah satu karya terbesar Albert Camus yang membicarakan mengenai absurditas. Dalam karya tiga babaknya ini, Caaus menampilkan pemikirannya mengenai absurditas yang juga merupakan gambaran dari karyanya, yang lain, sebuah esai yang berjudul Le Mythe de Sisyphe."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S13841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional dan koperasi jurnalis independen, 2003
499.222 JAG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>