Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zaenal Arifin
"Kerentanan merupakan derajat tingkat dimana manusia dengan sistem lingkungannya mengalami gangguan/tekanan akibat adanya bahaya (bahaya alam maupun bahaya buatan) yang terjadi dan dapat menimbulkan bencana atau tidak. Dalam beberapa disiplin ilmu terdapat perbedaan penggunaan pengertian konsep kerentanan, karena dalam pengukurannya mempunyai bermacam-macam metode. Secara umum kajian terbaru tentang kerentanan sekarang ini telah mengalami pergeseran dari penilaian kerentanan tradisional yang hanya berkonsentrasi pada satu tekanan faktor atau sumber daya, menjadi banyak faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini mengkaji pola spasial kerentanan bencana alam di Kabupaten Cianjur, yang diakibatkan oleh karakteristik fisik lingkungan dan bencana (biofisik) dan pengaruh sosial, ekonomi serta demografi (sosial). Metode pendekatan yang digunakan untuk menentukan pola spasial dan tingkat kerentanan adalah analisa cluster dan analisa spasial berbasis sistem informasi geografi. Pola spasial kerentanan tinggi terhadap faktor biofisik tersebar di seluruh wilayah dengan pola merata terutama disebelah selatan Cianjur dan hanya sebagian kecil dibagian utara yang tidak berada dalam kerentanan tinggi. Tidak seluruh wilayah yang berada dalam kerentanan tinggi terhadap faktor biofisik berada dalam kerentanan tinggi karena faktor sosial ekonomi atau ada 36,68% saja wilayah dengan kerentanan tinggi terhadap faktor biofisik yang memiliki kerentanan tinggi karena faktor sosial ekonomi.

Vulnerability can be defined as the degree to which human and environmental systems are likely to experience harm due to a perturbation or stress. However, different disciplines often use different meanings and concepts of vulnerability, which have led to diverse methods of measuring it. In general, recent studies on vulnerability often divert from traditional vulnerability assessment which centers on single stressor to single resource or receptor, moving to focusing on many aspects of the system being stressed.
This research to examine spatial patterns of natural disaster vulnerability in Cianjur District, which is caused by the physical characteristics of the environment and disasters (biophysical) and social influence, economic and demographic (social). Approach method used to determine the spatial pattern and degree of vulnerability is the cluster analysis and spatial analysis based on geographic information systems Spatial pattern of high vulnerability of biophysical factors in all regions with uneven patterns especially in the south of Cianjur and only a small portion in the north who are not in a high vulnerability. Not all areas are in the high vulnerability of biophysical factors in a high vulnerability due to socioeconomic factors or is 36.68% only region with a high vulnerability to biophysical factors that have a high vulnerability due to socio economic factors.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29015
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Handayani
Jakarta: Jurnal Jalan dan Jembatan, 2007
JJJ 29:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Latif Indra
"Perkembangan penduduk yang tinggi disertai penyimpangan implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) telah mengakibatkan berbagai perubahan lingkungan, salah satunya adalah alih fungsi lahan yang berakibat pada berubahnya kuantitas sumber daya air suatu wilayah, yang semuanya berakibat pula pada kerentanan wilayah khususnya kerentanan sumber daya air. Model kerentanan sumber daya air secara spasial telah dilakukan sebelumnya, namun terdapat kekurangan untuk menghadapi data dengan jumlah besar dan satuan beragam. Metode lain yakni Sistem Informasi Geografis (SIG) fuzzy dilakukan, dengan tujuan untuk mengembangkan model spasial kerentanan sumber daya air berbasis fuzzy SIG pada skala ordo-3 DAS, serta menerapkan model tersebut pada asesmen Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota.
Metode penelitian dilakukan melalui penerapan metode SIG fungsi fuzzy dengan pengolahan dan analisis indikator kerentanan menurut ICCSR (Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap). Indikator pertama yakni eksposur, dengan variabel kepadatan penduduk, luas sawah tadah hujan, luas tegalan serta indeks kekeringan, indikator kedua yakni sensitivitas, dengan variabel jumlah penduduk usia rentan, jumlah penduduk miskin, jumlah kejadian konflik air, akses masyarakat terhadap air bersih serta indeks kekritisan air serta indikator ketiga berupa kapasitas adaptif, dengan variabel debit andalan, luas hutan, produktivitas pertanian serta kelembagaan DAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 sub DAS Citarum Hulu berada dalam kondisi kerentanan sangat tinggi, 6 sub DAS dalam keadaan kerentanan tinggi, 6 Sub-DAS pada kelas sedang, serta 53 sub-DAS dengan kondisi baik. Model kerentanan divalidasi dengan pengecekan lapang melalui pendekatan lingkungan fisik, sosial, dan binaan. Hasil permodelan dapat diterapkan dalam pengelolaan lingkungan, serta digunakan untuk melakukan asesmen terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kota.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pengkajian kerentanan sumber daya air dapat dilakukan melalui perhitungan indikator eksposur, sensitifitas serta kemampuan adaptif melalui basis SIG Fuzzy, yang mempunyai kemampuan cakupan wilayah yang detail (ordo sungai - catchment), menerima jumlah data besar, mampu mengolah beragam jenis data, dapat dilakukan validasi serta implementasi demi terciptanya sistem pengelolaan lingkungan DAS yang handal.

High population growth accompanied by irregularities implementation Spatial Plan has resulted in a variety of environmental changes, one of which is conversion resulting in a change in the quantity of the water resources of an area, all of which resulted in the particular area of vulnerability vulnerability of water resources. Vulnerability model of water resources spatially been done before, but there is a lack of data to deal with a large number and variety of units. Another method used fuzzy in Geographic Information Systems (GIS), with the aim to develop a model of spatial vulnerability of water resources based on fuzzy SIG 3rd order watershed scale, and apply the model to assess the Spatial Plan of the District/City.
Research methods were used the application of fuzzy GIS methods with processing and analysis of indicators of vulnerability according ICCSR (Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap). The first indicator that exposure, with variable population density, extensive rainfed lowland, upland and widespread drought index, an indicator of the sensitivity of the two, with a variable number of vulnerable population ages, the number of poor, the incidence of water conflicts, community access to clean water and criticality index water as well as a third indicator of adaptive capacity, with variable discharge mainstay, forest, agricultural productivity and institutional watershed.
The results showed that 11 sub Citarum Hulu is in a state of vulnerability is very high , 6 sub- watershed in a state of high vulnerability, 6 Sub- basin in the medium class, and 53 sub-watersheds in good condition. Vulnerability models validated with field checking approach the physical environment, social, and built. Modeling results can be applied in environmental management, and is used to assess the Spatial Plan of the District and the City.
This study concluded that water resource vulnerability assessment can be done through the calculation of indicators of exposure, sensitivity and adaptive capacity through Fuzzy GIS base, which has the ability to detail the extent of the (order of the river - the catchment), received a large amount of data, capable of processing various types of data, can do the validation and implementation of the environmental management system for the creation of a reliable watershed.
"
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
D1478
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Utami Khairana
"Banjir bandang merupakan pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi yang banyak menimbulkan kerugian material bahkan jiwa. Berdasarkan variabel stabilitas tanah, frekuensi hari hujan ekstrim, dan karakteristik banjir bandang ditinjau dari lama landaan, tinggi landaan, dan material yang terbawa, penelitian ini mengungkapkan wilayah bahaya banjir bandang di pesisir barat Kabupaten Sukabumi; yang dilanjutkan dengan analisis kerentanan wilayah terhadap banjir bandang dengan menerapkan metode scoring yang mengaplikasikan AHP dan SIG.
Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa wilayah bahaya banjir bandang terjadi pada bagian hilir daerah aliran dengan jarak dari sungai sejauh 500 meter. Kemudian kerentanan wilayahnya, DA Cisolok dan Cimaja merupakan wilayah dengan kelas kerentanan rendah dan sedang memiliki tingkat keterpaparan dan tingkat kapasitas adaptif yang cenderung berimbang. Sedangkan untuk DA Ci Sukawayana yang merupakan wilayah dengan tingkat kerentanan tinggi memiliki tingkat sensitivitas dan tingkat kapasitas adaptif yang sama.

Flash floods are a trigger hydrometeorological disasters that cause material losses and even many victims. Based on stability index variables, the frequency of extreme rainfall and flash floods characteristic of overwhelming in terms of the duration, height, and floated material, the study revealed flood hazard areas on the west coast Sukabumi; followed by analysis of the vulnerability of the flash floods areas by implementing a scoring method that applies AHP and GIS.
Spatial analysis results indicate that the region of the danger of flash floods occur in the downstream areas of the river flow with a distance of 500 meters from river. Cisolok and Cimaja is a region with low and moderate vulnerability levels has exposure and adaptive capacity levels tend to be balanced. As for Ci Sukawayana which is a region with a high degree of vulnerability has a level of sensitivity and adaptive capacity in the same level.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S61125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"ABSTRAK<>br>
Dari hasil penetration testing yang dilakukan oleh PT PQR, disimpulkan bahwa tata kelola keamanan informasi di PT XYZ belum baik dan masih berada di level 3,5 Indeks KAMI. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana rancangan prosedur operasional standar vulnerability management yang dapat diterapkan di PT XYZ, dengan hasil akhir berupa rancangan prosedur vulnerability management yang sesuai dengan indikator indeks KAMI dan dapat diterapkan di PT XYZ. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja ISO 27002:2013 sebagai kerangka kerja utama untuk perancangan proses vulnerability management dan menggunakan pendekatan PDCA untuk detil dari masing-masing aktivitasnya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus penelitian kualitatif menggunakan hermeneutics. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah rancangan prosedur operasional standar vulnerability management yang sesuai dengan indikator indeks KAMI. Rancangan yang telah dibuat telah divalidasi oleh kepala Divisi Infrastruktur, Operasional, dan Kepatuhan dan telah mengikuti format penyusunan Prosedur Operasional Standar Divisi Infrastruktur, Operasional, dan Kepatuhan PT XYZ

ABSTRACT<>br>
From the results of PT PQR penetration testing, it is concluded that governance of information security in PT XYZ still at the level 3.5 of index KAMI. This research focuses on how vulnerability management Standard Operating Procedure SOP will be designed in PT XYZ, with the results vulnerability management SOP in accordance with index KAMI indicator and can be applied in PT XYZ. This research using ISO 27002 2013 as a main framework for designing vulnerability management process and using PDCA approach for details of each activity. Qualitative analysis with hermeneutics is used for the research method. In the conclusion, had beed developed vulnerability management SOP draft that fit with index KAMI indicator and the organization. Vulnerability management SOP draft had been validated by the division head of Infrastructure, Operational, and Assurance Division PT XYZ and already followed the SOP format in PT XYZ Infrastructure, Operational, and Assurance Division."
Lengkap +
2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Wikantyasning
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kerentanan lokasi situs-situs purbakala di Kawasan Batujaya, Kabupaten Karawang, yang karena keberadaannya di tengah permukiman dan padat aktivitas manusia menjadikan situs-situs tersebut rentan. Menggunakan metode kualitatif dengan survei lapangan dan wawancara, serta analisa deskriptif didapatkan hasil bahwa ada 3 lokasi rentan di Kawasan Batujaya dari 5 kategori yang ada, yaitu lokasi 1, lokasi 2 dan lokasi 5. Lokasi 1 dan lokasi 2 adalah lokasi-lokasi rentan dengan dampak kerusakan yang besar, sehingga mampu mengubah kenampakan fisik dan batas situs, serta terdapat gangguan visual yang besar. Yang membedakan antara lokasi 1 dan 2 adalah adanya mitigasi pada lokasi 2 untuk mencegah kerusakan makin parah. Sedangkan lokasi 5 atau disebut juga sebagai lokasi tidak rentan adalah lokasi rentan yang tidak memiliki dampak kerusakan, serta tidak terdapat gangguan visual pada situsnya.
Adapun pola sebaran situs-situs dengan lokasi 1 dan 2 memiliki pola mengelompok di tengah kawasan dan ada sebuah situs yang terletak agak jauh di sebelah utara, yaitu mendekati muara Sungai Kurung Barang. Sedangkan pola sebaran lokasi 5 (atau lokasi tidak rentan) memiliki pola mengelompok di tengah kawasan dan dua buah situs terletak jauh di sebelah utara yaitu di sepanjang sungai Kurung Barang. Jika dilihat keterkaitannya dengan lingkungan dan pola keruangannya, maka sebenarnya tidak terlalu terlihat perbedaan signifikan pada pola lokasi rentan (lokasi 1 dan 2), serta juga lokasi tidak rentan (lokasi 5). Karena lokasi-lokasi rentan tersebut terletak di bentuk lahan yang sama, jenis tanah yang hampir sama, dan penggunaan tanah yang sama. Yang membedakan antara lokasi rentan 1 dan 2 dengan lokasi rentan 5 adalah kenampakan fisik situs, jaraknya dengan akses jalan menuju situs, kondisi jalan menuju situs, serta jarak dengan bangunan rumah terdekat.

ABSTRACT
Focus of this study is the vulnerability location of ancient sites in Batujaya Region, Karawang Regency. These ancient sites are vulnerable because its location is inside the human settlement and human activities. By using qualitative method with ground survey and interviews, also descriptive analysis, result of this research is 3 vulnerable locations were found in this area. They are location 1, location 2, and location 5. Location 1 and location 2 are the vulnerable areas which has bigger deterioration impact to sites physical appearance and sites boundaries, also has bigger visual disturbance. The difference between location 1 and 2 is there are several mitigation actions to location 2 to prevent further damages. Location 5 (or Unvulnerable location areas) is vulnerable location which has no sign of damage or deterioration impact inside the sites, and also has no visual disturbance to the sites. The locations 1 and 2 has clustered pattern in the center of the region and only one vulnerable location site located in the northern area, near Kurung Barang river estuary.
Meanwhile the location 5 also has clustered pattern in the center of the region and two vulnerable location sites located in the northern area, alongside Kurung Barang river. There is no significant difference linkage between each vulnerable locations and environment. Because its locations is in the same landform, mostly same soil type, same landuses. But, the difference between each vulnerable locations is their spatial pattern (distance to the nearest local houses, distance to the nearest access road), and the physical site appearance, also road conditions to the sites.
"
Lengkap +
2016
T45368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Ika Nur Fitriyani
"Peningkatan kebutuhan lahan permukiman mendorong aktivitas manusia yang semakin kompleks, sehingga menimbulkan bencana, salah satunya kebakaran permukiman. Pada tahun 2018-2021, kebakaran permukiman mengalami ekspansi sebesar 14% di Kota Jakarta Timur. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan infastrukur dan kerugian ekonomi yang cukup besar serta menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Studi kerentanan bencana menjadi salah satu opsi yang dapat dilakukan dalam upaya mitigasi. Faktor fisik, sosial, dan ekonomi dinilai sebagai faktor penilaian kerentanan bencana yang mengarahkan pada peningkatan dampak bahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh dan menganalisis karakteristik wilayah rentan bencana kebakaran permukiman di Kota Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) melalui analisis Geographic Information System- based Multicriteria Decision Analysis (GIS-MCDA). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor kerentanan fisik memiliki pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan faktor sosial dan ekonomi. Berdasarkan analisis tersebut, wilayah rentan kebakaran permukiman tingkat rendah terdistribusi secara mengelompok pada wilayah yang memiliki lebar jalan 6 m, penggunaan tanah berupa industri, kepadatan penduduk rendah, dan dominasi usia produktif serta dominasi penduduk berjenis kelamin laki-laki. Kemudian pada tingkat sedang memiliki pola menyebar pada karakteristik wilayah dengan kepadatan penduduk sedang dengan material bangunan permukiman semi permanen serta dapat menjangkau hidran kota kurang dari 400 m. Sedangkan, pada tingkat tinggi terdistribusi secara mengelompok pada wilayah dengan karakteristik dekat dengan sumber penyalaan api besar, kepadatan bangunan dan penduduk yang tinggi, serta penggunaan lahan permukiman. Analisis ini memiliki kesesuaian dengan nilai 67% dan termasuk model prediksi cukup baik dari hasil perbandingan kondisi aktual riwayat kejadian kebakaran permukiman tahun 2018-2021. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan kajian lebih lanjut yang berguna dalam menentukan wilayah prioritas untuk penyusunan rencana penanggulangan bencana kebakaran permukiman seperti meningkatkan kapasitas masyarakat.

Complex human activities are encouraged by the growing demand for residential that causing disaster, such as residential fires. Residential fires increased by 14% in East Jakarta City in 2018-2021. This incident resulted in infastructural damage, significant economic loss, and person’s life. One of the choices for mitigation actions is to conduct disaster vulnerability evaluations. Disaster vulnerability assessment elements that increase hazard consequences are evaluated as being physical, social, and economic factors. This study aims to identify the most important factors and analyze the characteristics of vulnerability of residential fires in East Jakarta City. The Analytical Hierarchy Process (AHP) through GIS-MCDA analysis was the method employed in this study. The results showed that physical vulnerability factors had a greater impact than social and economic. Based on this analysis, low-level residential vulnerability areas are clustered with a road width of 6 m, industrial land use, low population density, and dominance of productive age and male population. Then, medium level has dispersed pattern in the characteristics of areas with medium population density also semi-permanent residential building materials and a 400 m or less distance to fire hydrant. Meanwhile, high level are distributed in areas with characteristics close to major fire source, high density of buldings and residents. According to the findings of the comparison on historical intensity of residential fires in 2018-2021, the analysis is valid with a value of 67% and included a fairly to good model prediction. As a result, this research can be considered for additional studies to help identify priority areas for residential fires disaster management plan, such as increasing community capacity."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Trihamanti
"Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi gerakan tanah dan longsoran yang terjadi di Kecamatan Nyalindung, bahkan gerakan tanah yang terjadi di Desa Kertaangsana masih secara masif terjadi. Maka dari itu penelitian ini ada untuk mengkaji dan menganalisis mengenai sebaran wilayah sebaran potensi gerakan tanah dan wilayah tingkat kerentanan gerakan tanah di Kecamatan Nyalindung. Penelitian ini menggunakan metode Indeks Storie dalam menentukan wilayah sebaran gerakan tanah dengan menggunakan analisis spasial berupa teknik overlay antara curah hujan, penggunaan tanah, kemiringan lereng, dan jenis tanah. Sedangkan untuk tingkat kerentanan dilakukan kompilasi data antara indeks penduduk terpapar yang didapatkan dari indikator kepadatan penduduk dan kelompok usia rentan yang kemudian dilakukan proses overlay dengan potensi gerakan tanah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran wilayah potensi sedang memiliki luas 6927,57 Ha atau 66,42% dari total luas daerah penelitian, sedangkan untuk wilayah potensi rendah memiliki luas 2885,20 Ha atau 27,66% dari total luas daerah penelitian serta wilayah dengan potensi gerakan tanah yang tinggi memiliki luas 616,16 Ha atau 5,91% dari total seluruh daerah penelitian. Sedangkan untuk tingkat kerentanan gerakan tanah berdasarkan permukiman didominasi oleh tingkat kerentanan sedang dengan luasan 2323,82 Ha atau sebesar 52,67% dari total seluruh luas daerah penelitian. Sedangkan untuk tingkat kerentanan tinggi gerakan tanah memiliki luasan 1358 Ha atau 30,79% dari seluruh total luas daerah penelitian dan tingkat kerentanan rendah memiliki luasan 729,97 Ha atau 16,54%.

In the last few years, there have been many land movements that have occurred in Nyalindung District, even land movements that have occurred in Kertaangsana Village are still massive. Therefore this research is to study and analyze the potential distribution of land movements and the level of vulnerability of land movements in Nyalindung sub-district. This study used the Storie Index method in determining the distribution area of ​​land movement using spatial analysis in the form of overlay technique between rainfall, land use, slope, rocks type and fault buffer. Meanwhile, for the level of vulnerability, data compilation is carried out between the exposed population index which is obtained from the population density indicator and the vulnerable age group which is then carried out overlay process with the potential for land movement.
The results of this study indicate that the distribution of moderate potential areas has an area of ​​6927.57 hectares or 66.42, while for low potential areas it has an area of ​​2885.20 hectares or 27.66% and the potential for high land movement has an area of ​​616.16 hectares or 5.91% of the total research area. Meanwhile, the level of vulnerability to land movement based on settlement was dominated by a moderate level of vulnerability with an area of ​​2323.82 hectares or 52.67%. Meanwhile, the high level of vulnerability to land movement has an area of ​​1,358 hectares or 30.79% and the low level of vulnerability has an area of ​​729.97 hectares or 16.54%.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwadjedi
"Summary:
Spatial data of disaster areas in Indonesia"
Cibinong, Bogor: Pusat Survei Sumberdaya Alam Darat, Bakosurtanal, 2008
363.343 NUR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adristi Freedlina Ardine
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan yang dialami oleh mahasiswa yang mengikuti kegiatan Magang Bersertifikat Kampus Merdeka. Studi terdahulu menjelaskan bahwa mahasiswa sering dihadapkan dengan kondisi kerja yang rentan dalam kegiatan magang yang diikutinya. Studi terdahulu juga turut menjelaskan bahwa universitas, perusahaan, dan pemerintah memiliki peran dalam melanggengkan prekaritas yang terjadi pada mahasiswa melalui kegiatan magang. Meskipun demikian, studi-studi terdahulu melihat bahwa kerentanan (precariousness) hanya dilihat sebagai konsekuensi dari praktik produksi yang liberal di dalam  institusi-institusi ekonomi. Dalam penelitian ini, peneliti berargumen bahwa sistem konversi SKS dan magang akademis yang diinstusionalisasikan melalui program Magang Merdeka telah memunculkan kerentanan terselubung (hidden precariousness) sebagai akibat reduksionisme manfaat sosial pendidikan di dalam hubungan kerja (employment relations). Dengan kata lain, sistem pemagangan pendidikan telah menciptakan kerentanan (kondisi kerja yang rawan) baru baik di dalam dunia kerja sekaligus pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendalami kerentanan yang dialami oleh peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka.

This study aims at analyzing the precariousness experienced by students who take part in the Magang Merdeka program. Previous studies explained that students are often faced with precarious working conditions in the internships they participate in. Previous studies also explained that universities, companies, and the government have a role in perpetuating the precariousness that occur in students’ internships. Nonetheless, previous studies have seen that precariousness is only seen as a consequence of liberal production practices within economic institutions. In this study, researchers argue that the semester credit conversion system and institutionalized academic internship through the Magang Merdeka program have created hidden precariousness as a result of reductionism in the social benefits of education in employment relations. In other words, the educational apprenticeship system has created new precariousness (unsafe working conditions) both in the world of employment and in education. Therefore, this study uses a qualitative research method to explore the precariousness experienced by the Magang Merdeka program participants."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>