Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Nurviyandari Kusuma Wati
"Remaja adalah satu tahap tumbuh kembang dalam hidup manusia dimana banyak terjadi perubahan berupa pertumbuhan fisik. Pertumbuhan organ reproduksi Salah satunya ditandai dengan terjadinya menstruasi pada remaja putri. Belum sempurnanya pertumbuhan organ reproduksi dan sistem endokrin yang terjadi menyebabkan ketidakteraturan siklus menstruasi. Besarnya keinginan remaja untuk mandiri dan mewujudkan eksistensi diri mereka maka dalam kehidupannya sehari-hari remaja banyak melakukan kegiatan. Berbagai kegiatan remaja diantaranya sekolah, olahraga, kegiatan ekstrakurikuIer, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, sosialisasi dengan peer group dan kerja paruh waktu. Penelitian in bertujuan untuk melihat pengaruh dari berbagai tingkat aktivitas remaja putri terhadap keteraturan siklus menstruasi mereka. Penelitian yang dilakukan di RW 02 kelurahan Halim ini memiliki jumlah responden 25 orang dan menggunakan desain deskriptif korelasi. Dari penelitian didapatkan basil bahwa siklus menstruasi remaja putri
cenderung untuk memanjang, dan tingkat aktivitas remaja putri rata-rata dalam tingkatan berat. Dengan menggunakan rumus pearson didapatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas remaja putri dengan keteraturan siklus menstruasi yang mereka alami."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5114
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Lusiyana
"Salah satu penyebab utama ketidakhadiran sebagian wanita di sekolah dan pekerjaan adalah nyeri saat menstruasi atau dismenore (Rosemary, 2001). Salah satu cara mengurangi dismenore adalah dengan olahraga rutin, teratur serta berkesinambungan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat dismenore pada remaja putri yang rutin berolahraga dengan remaja putri yang tidak rutin berolahraga, dan menggunakan desain deskriptif perbandingan. Penelitian dilakukan di SMU Muhammadiyah 18, Jakarta Selatan, dengan 50 responden. Alat pengumpul data berupa quesioner yang terdiri atas 18 item dengan teknik random sampling.
Hasil analisa dengan uji statistik chi square menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat dismenore pada remaja yang rutin berolaraga dengan remaja yang tidak rutin berolahraga ( X2=0,669 ). Peneliti merekomerldasikan penelitian Selanjutnya mengunakan desain quasi eksperimen untuk mengetahui dampak langsung olahraga terhadap penurunan nyeri menstruasi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5109
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arfina
"Pengetahuan yang baik tentang menstruasi dapat membuat remaja putri merasa percaya diri dan terkontrol sehingga mereka dapat bersikap tenang saat PMS dan dysmenorrhoea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri saat menstruasi pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 203 Jakarta Timur. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 62 orang. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner.
Hasil akhir penelitian ini adalah Ha ditolak (p Value = 0,377; α = 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku remaja putri saat menstruasi. Penelitian ini merekomendasikan agar menambah jumlah sampel pada penelitian berikutnya agar didapatkan data yang bervariasi dan Iebih representatif."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5631
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Chomsiah
"Dismenore merupakan salah satu keluhan wanita yang dapat mengakibatkan gangguan aktifitas sehari-hari wanita termasuk remaja usia 10-16 tahun. Penelitian ini bertujuan rnengetahui hubungan tingkat pengetahuan remaja putri siswa SMP tentang menstruasi dengan kemampuan mengurangi dismenore. Penelitian dilakukan pada hari Sabtu 26 April 2008. Sampel dikumpulkan secara acak stratifikasi dengan 106 responden yang pernah mengalami dismenore. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan korelatif dengan alat menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa remaja putri yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 68%, dan remaja putri yang memiliki kemampuan mengurangi dismenore kurang baik 63%. Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menstruasi dengart kemampuan mengurangi dismenore (p value = 0,595: α = 0,05). Penelitian akan lebih bermakna jika peneliti meneliti upaya reinaja untuk meningkatkan kemampuan mengurangi dismenore."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5599
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meinarisa
"ABSTRAK
Angka kematian dan kecacatan pada wanita karena gangguan sistem reproduksi semakin meningkat. Penyakit infeksi disistem reproduksi dapat disebabkan karena kebersihan yang kurang dari wanita saat menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh Pendidikan kesehatan Menstrual Hygiene PMH terhadap sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan selama menstruasi. Penelitian ini adalah penelitian quasi-experiment dengan pre-test and post-test with control group. Sejumlah 98 remaja putri di Sekolah Menengah Pertama SMP berpartisipasi dalam penelitian, 48 orang pada kelompok intervensi diberikan PMH melalui ceramah, demostrasi langsung menggunakan phantom dan pemberian booklet serta pengisian self-report selama menstruasi. Kuesioner yang digunakan adalah Adolescent Menstrual Attitude Questionnaire untuk mengukur sikap remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh PMH terhadap sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan diri selama menstruasi p=0,001 95 CI 223,38 ndash; 234,17 . PMH meningkatkan sikap remaja putri dan membantu remaja untuk memahami kebersihan diri selama menstruasi. Penelitian ini merekomendasikan PMH digunakan oleh perawat dalam penyuluhan kesehatan di Unit Kesehatan Sekolah UKS.

ABSTRACT
WHO reported that the women mortality and morbidity due to reproductive system disorders increased in last decade. One of the cause the reproductive tract infection is unhygiene during menstruation. The research rsquo s goal is to measure the effectiveness Menstrual Hygiene Education MHE toward the adolescent girls rsquo attitude during menstrual period. This research design is a quasi experiment with pre test and post test with control group. 98 adolescent girls from junior high school has participated in this research, 48 respondents in intervention group have been given the MHE packages including lectures, direct demonstration using phantom, booklet and self report during menstruation. The questionnaire that used is Adolescent Menstrual Attitude Questionnaire. The results showed that MHE there was influence of adolescent girls rsquo attitude in monitoring personal hygiene during menstruation p 0,001 95 CI 223,38 ndash 234,17 . MHE improved the attitude and helps the adolescents girls to understand personal hygiene during menstruation. This research recommend MHE can to be used by nurses for health education in schools."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T49093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dewasa muda adalah salah satu tahapan tumbuh kembang dalam kchidupan manusia
yang mengalami banyak tuntutan untuk memiliki banyak peran dalam kehidupan.
Memulai hidup lepas dari keluarga, memiliki karir, dan mengurus keluarga. Hal ini
menuntut wanita untuk memiliki kondisi tubuh yang prima sehingga dapat menjalankan
tugas perkembangannya dengan baik. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan melakukan
olahraga teratur. Wanita dewasa muda juga telah mengalami adaptasi terhadap perubahan hormon yang terjadi pada setiap wanita, ditunjukan dengan siklus haid yang teratur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh olahraga teratur yang dilakukan wanita dewasa muda terhadap siklus haid yang dialaminya. Penelitian dilakukan terhadap 26 responden dan menggunakan desain deskriptif korelasi. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa wanita dewasa muda cenderung memiliki siklus haid yang normal yang terjadi pada wanita secara umum. Dengan menggunakan rumus pearson moment product correlation coefisien didapatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan antara olahraga teratur yang dilakukan wanita dewasa muda dengan keteraturan siklus haid yang mereka alami."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5147
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irmatri Ariyani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aspek biologi, psikologi, dan sosial yang mempengaruhi hgiene menstruasi pada remaja di pesantren putri Asyafi?iyah Bekasi. Dengan menggunakan desain potong lintang dengan total sampel sebanyak 86 responden, hasilnya menunjukkan usia menarche rata-rata 12 tahun, dengan lama menstruasi rata-rata 7 hari dan siklusnya kadang tidak teratur. Sebanyak 47,7% responden pengetahuannya masih rendah sehingga tidak mengherankan jika hanya 37,2% berperilaku higiene menstruasi baik. Secara psikologis, hampir setengah responden bereaksi negatif saat menarche (53,3%) dan sikap terhadap higiene menstruasinya pun negatif (58,1%), walaupun sumber informasi utama adalah ibu. Kondisi lingkungan di pesantren menunjukkan masih minimnya fasilitas pendidikan, sarana kebersihan dan kesehatan, sehingga akses informasi kurang dapat dimanfaatkan dengan baik. Kepercayaan dan ketentuan Islam tidak berdampak negatif pada perilaku higiene menstruasi mereka. Disarankan agar pemberian informasi mengenai higiene menstruasi sebaiknya dilakukan sedini mungkin dan berkesinambungan, serta didukung oleh ketersediaan sarana kebersihan dan kesehatan yang memadai."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anies Dewi Wirati Indraswari
"Menarche merupakan kejadian penting bagi remaja putri saat memasuki masa puber yang menimbulkan berbagai reaksi. Penelitian deskriptif sederhana ini bertujuan mengetahui gambaran persepsi remaja terhadap menstruasi pertama yang dialaminya. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner, dengan 96 responden yang diperoleh secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja terhadap menstruasi tidak jauh berbeda (pengetahuan baik 56,25 % dan pengetahuan kurang 43,75 %), Sebagian besar remaja (51 %) menuujukkan respon ambivalen, dan mayoritas (60,4 %) persepsi remaja terhadap menarche adalah positif. Pengetahuan, respon dan persepsi remaja ditentukan oleh interaksi remaja dengan keluarga, teman, sekolah, dan masyarakat sekitar. Penelitian lebih lanjut sangat dianjurkan pada kelompok remaja yang lebih besar dan lebih spesifik."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5611
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Era Prajayati
"Remaja merupakan seseorang yang berusia 12-18 tahun. Penelitian deskriptif ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku perineal hygiene saat menstruasi meliputi aspek pengetahuan remaja, sikap remaja, media informasi, status bekerja orang tua pada remaja. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Sampel dipilih berdasarkan stratified random sampling sehingga diperoleh jumlah responden lll orang.
Kesimpulan faktor predisposisi, pendukung, dan pendorong mempengaruhi perilaku perineal hygiene dan terdapat hublmgan yang bermakna antara faktor yang mempengaruhi perilaku perineal hygiene pada remaja yaitu sikap saat remaja mengalami menstruasi.

Someone who is a teenager aged 12-18 years. Descriptive research is to learn the factors that influence the behavior of perineal hygiene at menstruation include aspects of youth, youth attitudes, media information, the status of working parents on teenagers. Design research is a simple descriptive. The sample is selected based on stratified random sampling so that the number of respondents 111 people.
Conclusion that predisposing, enabling, and reinforcing factors influencing behavior of perineal hygiene and there are meaningful relationships between factors that influence the behavior of adolescents perineal hygiene on the attitudes when adolescents gets experience in menstruation conditon.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5760
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Mulyanti
"Kesehatan reproduksi mencakup area yang luas, tcrmasuk diantaranya pemeliharaan kesehatan seseorang dimasa remaja. Keiompok remaja mcnjadii perhatian, karena kelompok ini merupakan kelompok yang bcsar jumlahnya dan rentan serta mempunyai resiko gangguan tcrhadap kesehatan rcproduksi. Pada pubertas, khususnya pada wanita terdapat perubahan yang ditandai dengan datangnya menstruasi. Perisliwa haid sclaiu berpengaruh terhadap psikologis, yang perlu diperhatikan adalah yang terkait dengan pemeliharaan kebersihan pada saat menstruasi, karena bila hal ini Iidak diperhatikan akan berakibat tumbuhnya mikroorganismc sehingga menyebabkan gangguan pada alat reproduksi, yang pada akhirnya akan mengurangi kualitas hidup seseorang.
Tujuan penelilian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara faktor perdisposisi (umur, pengetahuan, sikap dan kepercayaan) faklor pemungkin (keterpaparan terhadap media massa dan pendidikan ibu) dan faktor penguat (informasi dari lingkungan sosial dengan praktek pemeliharaan kebersihan pada saat menstruasi). Penelitian ini menggunakan rancangan non eksoerimental, dimana data diperoleh secata potong lintang (cross sectional) target populasi pada penelitian ini adalah siswi kelas 1 SLTP N l Kabupaten Purwakana yang telah mengalami menstruasi. Jumlah responden pada pdnelitian ini 64 orang, dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data kemudian diolah dengan bantuan komputer, dianalisa secara slatistik dengan teknik analisis bivariat Chi Square dam multivariat regresi logistik.
Dari hasil analisis diketahui bahwa praklek pemeliharaan kebersihan yang baik pada responden SLTP N I sangat rendah (25%) Dengan menggunakan anaiisis bivariat, variabel yang terbukli mempunyai hubungan bermakna secara statistik terhadap praktek pemeliharaan kebersihan menstruasi yaitu variabel pengelahuan, sikap, dan umur, sedangkan variabel lain diketahui secara statistik tidak ada hubungan yang bermakna dengan praktek pemeliharaan kebersihan menstruasi adalah keterpaparan terhadap media masa pendidikan ibu dan keecrcayaan. Dari model regresi logislik diketahui tenyaia variabel yang paling berhubungan adalah sikap yang dinyatakan dengan nilai Odds Rasio lerbesar yailu 4,9342 dengan 95% CI.
Sebagai saran untuk tindak lanjut, maka upaya yang sebaiknya dilakukan adalah pengembangan program penyuluhan kesehatan, terutama program pembinaan kesehatan keluarga yang terkait dengan kesehatan reproduksi, khususnya dalam praktek pemeliharaan kebersihan pada saat menstruasi baik meialui media massa maupun lingkungan sosial seperli orang ma, guru sena pemgas kesehatan dan untuk menghasilkan penelilian yang Iebih representatif periu pcnelitian lebih lanjut dengan sampel yang mewakili popuiasi, desain yang berbeda dan variabel lain seperli status ekonomi dan kelompok usia yang berbeda dan lain-lain.

Reproductive health covers such large an area, where one of the components is the adolescent reproductive health. The adolescence had became a main issue because of its magnitude and risk towards reproductive health problems. During the puberty, especially to the adolescent girl, menstruation is a remarkable change, and it needs attention. The practice of the menstrual hygiene is important, because if it may cause problem in the reproductive organnand may end the decrease ofthe quality of life.
The purpose of this research is to find out whether there is relationship between some variables named as predisposing factors (age, knowledge and attitude), enabling factors (exposure with mass media and education of motherand exposure to social environment) with practice of menstrual hygiene among the junior high school students. The research was carried out in one junior high school of Purwakarta, a district in west Java, 2001. This research was non-experimental, using cross sectional method in collecting data. Population target were first year female student in a public junior high school of Purwakarta a distric in west Java. The numbers of respondents in this study were 64 people, and data were by using questionnaires collected. The data was then processed by the help of computer and statically analyzed using the Chi square technique (bivariat : 95 % Cl), and finally double logistic regression multivariat).
The result showed that most of the respondent did not have a good's practice of menstrual hygiene (25%), Using hivnriut analysis mentioning 2 variables, were related the menstrual hygiene practice were l-cnovvlctlge and attitude. Other variables such as age, exposure with mass medians. mother's education. exposure to social environment did not provide significant relation with the practice of menstrual hygiene. Further analysis using double logistic regression simultaneously showed that attitude (P=0.0l78) and exposure to social environment (l?=-'0.036l) were statically significance. Also statically approved that from those two variables, attitude was the most dominant variable related with the practice of menstrual hygiene, because it had the biggest odds ratio (OR 4,9342 ; 95 % C.l). compared with other variables. Interaction test canied out for there three variables did not eoniimt the existence of interaction resulting the model as the last accepted definitive model.
Recognizing the factors related with the practice of menstrual hygiene, this research suggested that the authority who is responsible for improving reproductive health of women to develop health education programmed, especially that related with practice of menstrual hygiene of adolescent girls. For parents and teachers to be able and to provide information as early as possible to the adolescent girl's when they were in their puberty about menstruation, and especially about the practice of menstrual hygiene. To attain more representative conclusion it is recommended to carry out further studies using samples that represent the whole population, different designs and involving many other relevant variables, such as socio economic, cultural and varies age group.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>