Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157506 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunik Fitriani
"Pencarian identitas diri merupakan tugas utama perkembangan psikososial remaja. Peer group memiliki peranan yang dominan pada remaja. Tekanan peer biasanya berpengaruh sangat kuat pada usia 13-15 tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peer group pada status identitas diri remaja. Desain pcnelitian yang digunakan cross sectional dengan analisa data desdriptif korelasi menggunakan uji Chi square. Respondcn yang terlibal adalah siswa-siswi SMP Negeri 103 Cijantung Jakarta Timur.
Hasil penelitian menunjukl-can bahwa scbagian besar reponden merniliki peer group jenis crowd (63%), tipe akademis (77,3%), dan yang terpengaruh positif dari peer groupnya memiliki status identitas diri positif (90,6%), hanya 9,4% yang memiliki status identitas diri negatifi Namun, uji Chi square menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh peer group pada status identitas diriI rernaja di SMP Negeri 103 Cijantung Jakarta Timur (p value = 1, α = 0,05).

The search for identity is the major task of adolescence psychosocial development. Peer group have dominant role in adolescence. Peer pressure usually more influence adolescence in 13-15 years old. The aim of the research was to study the influence of peer group in adolescence identity status. The research use cross sectional methods with correlation descriptive anabze use Chi square test. The partichoants in the research were the students of 103 Junior High School in Chantung East Jakarta.
The result show that majority participants have crowd peer (68%), academic type (77,3%), and participants who get positive influence from their peer group have positive identity status, and only 9,4% have negative identity status. Actualy, Chi square test show that there is no influence of peer group in adolescence identity status in 103 Junior High School in Cijantung East Jakarta (p value = 1, α = 0,05).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5764
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Utami Putri
"Masa remaja merupakan masa ketidakseimbangan emosi dan fisik. Pada masa ini peer group menjadi bagian yang penting bagi remaja karena peer group memberikan dukungan, tempat berbagi dan belajar untuk remaja. Pada masa ini pula, remaja mencoba hal-hal baru termasuk dalam perilaku seksual. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana hubungan peer group dengan perilaku seksual remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi deskriptif dan menggunakan metode cluster sampling sebagai cara pengambilan sampelnya. Sampel pada penelitian ini berjumlah 108 siswa/i di SMAN 103 di Jakarta Timur.
Penelitian ini memperoleh hasil p-value penelitian ini 0, 118 yang berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara peer group dengan perilaku seksual remaja. Hal ini mungkin saja terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja selain peer group. Meskipun begitu, penyuluhan mengenai bahaya perilaku seksual tidak aman, penanaman pendidikan moral dan agama serta pengawasan dari orang tua perlu dilakukan agar remaja terhindar dari bahaya perilaku seksual tidak aman.

Adolescence is a period of emotional and physical imbalance. In this period, peer group is an important factor for adolescence because it gives support, share, and, learn to adolescence. In addition, adolescence tries new things including about sexual behavior. The aim of this research was to know about relationship between peer group and sexual behavior. This research was a quantitative research using a corelative descriptive design with cluster sampling method. The sample in this research were 108 students at SMAN 103 in East Jakarta.
The result showed that p-value 0,118, it was means that there was no significant relationship between peer group and sexual behavior in adolescence. It happened because beside peer group, there are many factors influence adolescence sexual behavior. However, a counseling related to the danger of unsafe sexual behavior, cultivation of moral and religious education and parental supervision need to be done to protect the teenagers from the dangers of unsafe sexual behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43698
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rosanti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, persen lemak tubuh, asupan zat gizi (asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak), genetic (usia menarche ibu), sosial ekonomi, aktvitas fisik, dan stimulan psikis (keterpaparan media cetak, elektronik dan lawan jenis).
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswi kelas IV - VI SDN Cijantung 03 dan kelas VII - VIII SMPN 103 Jakarta yang berumur 9-15 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratifikasi dan dilanjutkan dengan metode simple random sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebesar 130 responden.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden (69,2%) sudah menarche, dengan rata-rata usia menarche 139.26 ± 12,027 bulan atau 11,60 ± 1,00 tahun. Usia termuda yang mengalami menarche 108 bulan (9 tahun), dan usia tertua adalah 168 bulan (14 tahun). Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan status menarche pada penelitian ini adalah persen lemak tubuh (p= 0,001), aktivitas fisik (p=0,002), keterpaparan media elektronik (p=0,033) dan keterpaparan lawan jenis (p=0,011).
Berdasarkan hasil uji multivariat diketahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan status menarche yaitu persen lemak tubuh (p=0,001) dengan OR 16,631. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa persen lemak tubuh merupakan faktor yang paling mempengaruhi terjadinya menarche. Berdasarkan hal ini disarankan kepada pihak sekolah untuk melakukan pengukuran status gizi dan persen lemak tubuh secara berkala dengan bantuan dari instansi kesehatan terkait.

The purpose of this research was to determine the correlation among nutrient status, the percentage of body fat, nutrient intake (the intake of energy, carbohydrate, protein and fat), genetic (mother’s menarche age), social economic, physical activity, and physics stimulant (electronic media, printed media, and the relation with the opposite sex) againts the students of SDN Cijantung 03, and SMPN 103 Jakarta.
The design of this research was cross sectional study. The population was female students 4th - 6th grade on SDN Cijantung 03 and 7th - 8th grade on SMPN 103 Jakarta around nine to fifteen years old. Samples were taken by stratified method and simple random, so the number of samples obtained was 130 respondents.
The result showed that 69,2% from 130 respondents had menarche by the average of menarche age 139.26 ± 12,027 month or similar with 11,60 ± 1,00 year. The youngest age of menarche age was 108 months (9 years old) and the oldest age was 168 months (14 years old). The variable which has correlation with the menarche status in this reserach are the percentage of body fat (p=0,001), physical activity (p=0,002), the influence of electronics media (p=0,033) and relation with opposite sex (p=0,011).
Based on the results of the multivariate test percentage of body fat was dominant factors that related to menarche status (p=0,001) with OR 16,631. The conclusion of this research, percentage of body fat was dominant factors that related to menarche status. Considering from this conclusion, the school suggested to measures students nutritional status and percentage of body fat regularly.
"
Depok: [Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, ], 2013
S52459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rai Ayuning Putri Pertiwi
"Pembentukan identitas diri merupakan proses berkesinambungan yang secara kontinu timbul dan dipengaruhi oleh situasi sepanjang hidup. Peer group sebagai salah satu faktor yang turut mempengaruhi pembentukan identitas diri pada remaja, cukup memberikan peran dalam pembentukan perilaku dan sikap pada remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penerimaan teman sebaya (peer group) dengan pencapaian identitas diri pada remaja. Penelitian dilakukan pada remaja siswa-siswi SMAN 63 Jakarta Selatan, dengan jumlah responden 70 orang.
Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan desain cross sectional, dengan menggtmakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Proses analisa data menggunakan persentase pada analisa univariat dan uji Chi-Square pada analisa bivariat.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penerimaan peer group dengan pencapaian identitas diri pada remaja di SMAN 63 Jakarta Selatan, dengan nilai p value 0.054 yang berarti p value > α. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan konseling yang berfokus pada remaja serta keluarga di sekolah dan institusi kesehatan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5579
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Lena
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5861
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadani Febriana
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan koleksi, yang meliputi analisis kebutuhan informasi, kebijakan seleksi, pengadaan, penyiangan, dan evaluasi di perpustakaan SMPN 103 Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.
Hasilnya, dalam penelitian ini penulis menemukan bahwa analisis pengguna belum dimanfaatkan dalam pengembangan koleksi di perpustakaan, seleksi di perpustakaan belum menggunakan alat bantu, kebijakan seleksi belum dibuat dokumen tertulis, proses pengadaan koleksi hanya didapatkan dari pembelian, penyiangan dilakukan mengacu pada kondisi fisik, dan evaluasi belum sepenuhnya terpenuhi.
Penelitian ini menyarankan agar perpustakaan memberikan survei terhadap pengguna atas kebutuhan koleksi, perpustakaan mendapatkan alat bantu seleksi, membuat dokumen tertulis tersendiri, ada kordinasi terhadap proses pengadaan buku, penyiangan harus diperhatikan kualitas isi, dan evaluasi sebaiknya diadakan sekali dalam setahun.

This mini-thesis has a purpose to learn about collection development which its aspects is Analyze of information needs, selection policy, selection, acquisition, weeding and evaluation. This mini thesis uses qualitative and study case's method.
The result is a writer know that user analist has not been used in collection development of 103 Junior High School, Its library has not used selection tools, selection policy has not converted in dokumented., Process of acaquisition determine with buying, weeding determine with physics condition and evaluation has not been done.
This mini-thesis suggest that library used user survey of collection needs, gets selection tools, make a written rules, have a coordination for averyone in school with a book acquisition, weeding uses quality of content, and evaluation of collection in once a year.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61728
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidia Oktri Vani
"Pengaruh significant other penting pada masa remaja, karena pada masa ini remaja mulai membentuk konsep dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh significant other dengan pembentukan konsep diri pada remaja. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 103 Jakarta dengan mengambil responden remaja berusia 12-13 tahun sebanyak 81 orang dengan metode simple random sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji Chi square untuk menganalisa hubungan antar variabel.
Hasil penelitian ini tidak ada pengaruh significant other dengan pembentukan konsep diri pada remaja (p value = 0.527 ; a = 0.05). Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi peran perawat dan keluarga untuk memberikan bimbingan serta konseling sehingga remaja dapat membentuk konsep dirinya menjadi positif.

The influence of significant other is important in adolescence, because in this period adolescence begin to formatlon their self concept. The aim ofresearch is to know how big the influence of significant other with the formation of adolescence self concept. The research take place in 103 Junior High School in Jakarta with 81 participant (12-13 years old), use simple random sampling method. The research use correlation descriptive analyze with Chi square test. The instrument in this research is questioner.
The result show that there is no influence of significant other with the formation of adolescence self concept (p value = 0.527 ; a = 0.05). This research recommend the optimalisation of nurse and family role to give guide and counseling so adolenscence can formation their positive self consept.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5749
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Windarti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trivita Damayanti
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>