Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164304 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Monica Esca Theresia
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara tingkat kecemasan wanita pra menopause terhadap perubahan fisik menopause dengan tingkat motivasi melakukan hubungan seksual di kelurahan Kemirimuka, Depok. Sampel penelitian berjumlah 93 orang dengan metode Purposive Sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Hasil penelitian berdasarkan analisis Chi Square menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kecemasan wanita pra menopause terhadap perubahan fisik menopause dengan tingkat motivasi melakukan hubungan seksual (p-value= 0,331; α= 0,1). Hasil penelitian merekomendasikan optimalisasi peran perawat dan institusi pendidikan dalam pemberian asuhan keperawatan bagi wanita pra menopause dalam mengatasi kecemasan menghadapi menopause dan menjalani kehidupan seksual pra menopause.

This research focused on the correlation between anxiety rates of pre menopausal women toward physical changes with motivation rates of sexual activity in Kemirimuka district, Depok. A sample of 93 women was selected by Purposive Sampling method. This research is a descriptive correlation interpretive and is using questionnaire as instrument.
The research result is that there is no correlation between anxiety rates of pre menopausal women toward physical changes with motivation rates of sexual activity (p-vaIue= 0,331; α= 0,1). The researcher recommends nurses and educational institutions to optimize nursing care for pre menopausal women whose anxious toward menopause and actualize sexual life while pre menopause period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5754
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syarah Debbi Faradilla
"Menopause adalah masa berhentinya ovulasi dan menstruasi yang mengakibatkan berhentinya masa untuk melahirkan anak dan terjadi pula perubahan fisik dan psikologis. Wanila yang berada pada masa perimenopause yaitu periode dimana wanita berada pacla rentang 2-8 tahun sebelum menopause dan 1 tahun mengalarni amenore, Ialu diikuti dengan post menopause, umumnya mengalami gejala kecemasan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah pengetahuan atau sumber informasi yang diterirna. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan yang dialarni wanita pada masa perimenopause di RW 017 Kelurahan Jatirahayu. Desain penelitian ini deskriptif korelasi. Metode pengambilan sampel dengan eara purposive sampling, yakni responden dipilih berdasarkan kriteria yang dinginkan oleh peneliti sejumlah 48 responden. Data dikurnpulkan menggunakan kuesioner berisi pertanyaan tentang pengetahuan menopause, dan tentang kecemasan yang dialami wanita pada masa perimenopause. Hasil penelitian dari data univariat menunjukan paling banyak 60,42 % atau sejumlah 29 responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi, dan sebanyak 69 % atau sejumlah 33 responden memiliki tingkat kecemasan sedang. Hasil penelitian dari analisis bivariat, dapat diketahui P value 0,581 cc =0,05 (p > cc), yang berarti Ho gagal ditolak menyatakan bahwa, tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan tingkat kecemasan wanita pada masa perimenopause."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5705
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fansuri
"Pada wanita, sejak masa pra menopause telah dirasakan adanya perubahan dalam tubuh, rneskipun tidak sejalan dengan penurunan kadar estrogen. Pada beberapa kasus, gejala sindroma klimakterik dapat dirasakan walaupun kadar estrogen di dalam darah masih tinggi. Banyak wanita yang menghadapinya dengan dengan rasa cemas, takut kehilanan kewanitaannya, kehilangan perhatian suami, dan ada pula yang takut dikatakan tua. Periode paska menopause biasanya disertai dengan insidensi kondisi keiainan yang erat hubungannya dengan usia lanjut dan dapat terjadi gangguan psikologik berupa peningkatan kegelisahan, ansietas, irritabilitas, dan depresi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain deskriptif perbandingan untuk mengidentitikasi perbedaan tingkat kecemasan wanita pra menopause (20 sampel) dan wanita paska menopause (20 sampel).Tingkat kecemasan diukur dengan mengglmakan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) yang telah dimodiiikasi. Rata-rata tingkat kecemasan wanita paska menopause = 24 dan pra menopause = 20 ( lebih tinggi tingkat kecemasan wanita paska menopause). Setelah dilakukan uji statistik (T test) didapatkan T hitung=5,6.Setelah dirujuk pada tabel distribusi T dengan on = 0,05, df = 38, t tabel (nilai kritis) = 2,021 ternyata t hitung > t tabel atau p < oc, sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan yang bermakna tingkat kecemasan wanita pra menopuse dan paska menopause di Kelurahan Kenari Kecamatan Senen Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5176
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Nur Hidayah
"Kecemasan pada remaja dapat membawa remaja pada perilaku menyimpang dan gangguan kesehatan. Aktivitas fisik dapat mengalihkan kecemasan dengan menjadikan suasana hati menjadi lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara aktivitas fisik remaja dan tingkat kecemasan yang mereka alami. Pengukuran aktivitas fisik dilakukan menggunakan instrumen International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS).
Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan tipe deskriptif korelatif dan pendekatan cross sectional terhadap100 remaja SMA kelas X dan XI yang dipilih dengan quota sampling. Data dianalisis dengan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dan tingkat kecemasan (p=0,222;α=0,1). Kecemasan sedang berat lebih banyak dialami oleh remaja perempuan (p=0,417; CI: 95%). Peran bimbingan dan konseling di sekolah perlu ditingkatkan untuk membangun koping remaja dalam menurunkan kecemasan.

Anxiety among adolescent could lead to negative behavior and caused many health problems. Physical activity could distract the anxiety by enhancing the mood. The purpose of the study was to identify the correlation between physical activity and anxiety level of adolescent.
This study used cross sectional design and descriptive method with data accumulated by questionnaire given to 100 high school students grade X and XI were selected by quota sampling and analyzed by chi square test. International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) was used to measure activity level and Hamilton Anxiety Rating Scale for Anxiety (HARS) was used to measure anxiety level.
Based on correlation analysis, there were not significant correlation among anxiety level with physical activity (p= 0, 222, α= 0,1). Moderate to severe level of anxiety were more prevalent in girl adolescent (p=0,417; CI: 95%). Guidance and counseling in schools need to be improved to build positive coping to reduce anxiety.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47455
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur`aini
"ABSTRAK
Dorongan seksual yang menurun karena kemunduran organ-organ seksual pada masa menopause cenderung menyebabkan perempuan menopause menghindari atau menolak aktivitas seksual bersama pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sexual self-efficacy dengan fungsi seksual pada perempuan menopause. Penelitian berbentuk deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Kelurahan Curug Cimanggis, Jawa Barat, dari bulan April-Mei 2018 dengan metode consecutive sampling sebanyak 360 responden. Pengukuran menggunakan kuesioner Sexual Self-efficacy for Female SSE-F , Female Sexual Function Index FSFI , dan kuesioner data demografi. Hasil penelitian ini menjelaskan sebagian besar perempuan menopause mengalami disfungsi seksual 82,8 dan penurunan rerata skor efikasi diri 55,3 . Uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sexual self-efficacy dengan fungsi seksual pada perempuan menopause p value < 0,001 . Sexual self-efficacy perlu dipertimbangkan untuk menjadi salah satu referensi dalam melengkapi instrumen pengkajian seksualitas pada perempuan menopause.

ABSTRACT
Sexual drive decreased due to the decline of sexual organs during menopause, is the reason to reject sexual activity of menopausal women. This study aims to analyze the relationship of sexual self efficacy with sexual function in menopausal women. This research is an analytical descriptive research with cross sectional approach, conducted in Curug Cimanggis Village, using consecutive sampling method of 360 respondents. Measurements were made using the Sexual Self efficacy for Female SSE F questionnaire, the Female Sexual Function Index FSFI , and the demographic data questionnaire. The results of this study explain most of menopausal women experience sexual dysfunction 82,8 and decreased self efficacy score 55,3 . Chi Square test showed a significant relationship between sexual self efficacy and sexual function in menopausal women p value "
2018
T50332
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Pratiwi
"Latar belakang: Gangguan saluran berkemih bawah gangguan berkemih meningkat seiring dengan bertambahnya usia oleh karena berbagai faktor. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, populasi kelompok wanita menopause juga meningkat dan kualitas hidup terkait aktivitas fisik mereka sehari-hari dapat terganggu oleh karena gangguan berkemih. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi gangguan berkemih pada wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM dan untuk melihat hubungan antara gangguan berkemih dengan kualitas hidup wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM dengan menggunakan kuesioner Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms BF LUTS Questionnaire dan International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms ICIQ-LUTSQol . Metode: Studi potong lintang dilakukan pada wanita menopause pasien yang berkunjung ke Poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada bulan November-Desember 2017. Pasien yang setuju untuk berpartisipasi dalam studi ini ditanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan kuesioner Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms BF LUTS Quesionnaire dan kuesioner International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms ICIQ-LUTSQol . Hasil: Terdapat 259 pasien yang berpartisipasi pada studi ini, usia median 59 45-70 tahun. Dari 259 pasien didapatkan 36 pasien 13.6 tidak memiliki gangguan berkemih, 199 pasien 76.8 memiliki gangguan berkemih ringan dan 24 pasien 9.3 memiliki gangguan berkemih sedang. Prevalensi gangguan berkemih pada wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM adalah 86.1 . Semakin berat gangguan berkemih skor BF LUTS yang semakin tinggi maka semakin buruk pula kualitas hidup wanita menopause semakin tinggi skor ICIQ LUTS Qol . Kesimpulan: Prevalensi gangguan berkemih pada wanita menopause yang berkunjung ke poliklinik Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSCM adalah 86.1 . Semakin berat gangguan berkemih skor BF LUTS yang semakin tinggi maka semakin buruk pula kualitas hidup wanita menopause semakin tinggi skor ICIQ LUTS Qol .
Background: Lower urinary tract symptoms increase with age due to several factors. With the increase of life expectancy, the number of menopausal women also increase and their quality of life may be affected by lower urinary tract symptoms.Objective: To know the prevalence of lower urinary tract symptoms among menopausal women who visited Cipto Mangunkusumo Nationa Hospital rsquo;s Clinis Facility. To see the relationship between lower urinary tract symptoms and menopausal women whom visit Ciptomangunkusumo Hospital Policlinic using Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms BF LUTS Quesionnaire and International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms ICIQ-LUTSQol . Method: Cross-sectional study was conducted among menopausal women who visited Policlinic of the Ophtalmology Department of Cipto Mangunkusumo National Hospital from November ndash; December 2017. Patients who agreed to participate were asked several questions from both questionnaire Bristol Female Lower Urinary Tract Symptoms BF LUTS Questionnaire and International Consultation on Incontinence Modular Questionnaire Female Lower Urinary Tract Symptoms ICIQ-LUTSQol . Results: A total 259 patients were included in this study, median age was 59 45-70 years. Of the 259 patients, 36 patients 13.6 patient had no lower urinary tract symptoms, 199 patients 76.8 had mild lower urinary tract symptoms and 24 patients 9.3 had moderate lower urinary tract symptoms. Prevalence of lower urinary tract symptoms of menopausal women who visited is 86.1 . The more the lower urinary tract symptoms higher score of BF LUTS , the worse the quality of life ICIQ LUTS qol score . Conclusion: The prevalence of lower urinary tract symptoms in menopaussl women who visited Cipto Mangunkusumo National Hospital rsquo;s Clinic Facility was 86,1 . There is associations between quality of life and lower urinary tract symptoms on the three group p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T57775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Anita Puri
"Gejala atau perubahan fisik menopause yang terjadi tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya aspek psikologis. Menopause memiliki dampak pada beberapa aspek seperti fisik, mental, sosial dan ekonomi dan kualitas hidup. Dampak yang terjadi pada perempuan menopause dapat diminimalisir dengan adanya dukungan sosial yang diberikan kepada perempuan menopause. Faktor yang mempengaruhi dukungan sosial ini salah satunya adalah hubungan intimasi dengan pasangan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran dukungan sosial dan intimasi dengan pasangan serta hubungan antara dukungan sosial dengan intimasi dengan pasangan pada perempuan menopause. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 110 responden yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Pengambilan data menggunakan Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner data demografi, terjemahan The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan Experience in Close Relationship (ECR). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 60,9% perempuan menopause mendapatkan dukungan sosial tinggi dan 61,8% memiliki intimasi dengan pasangan yang aman atau baik (secure). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara dukungan sosial dengan intimasi dengan pasangan pada perempuan menopause (p value <0,001). Hasil temuan penelitian ini merekomendasikan perlunya mempertahankan dalam memberikan dukungan sosial yang adekuat kepada perempuan menopause. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar dapat mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berhubungan terhadap intimasi dengan pasangan selain dukungan sosial.

The symptoms or physical changes that occur during menopause undoubtedly impact various aspects of life, one of which is the psychological aspect. Menopause affects several facets such as physical, mental, social, economic, and overall quality of life. The impact on menopausal women can be mitigated through the social support provided to them. One of the factors that influence this social support is the close relationship with a partner. The purpose of this study was to identify the description of social support and close relationship with a partner and the correlation between social support and close relationshop with a partner in menopausal women. This cross-sectional study involved 110 respondents selected using convenience sampling techniques. Data collection included demographic questionnaires, translations of The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS), and the Experience in Close Relationship (ECR) scale. The results of this study showed that 60.9% of menopausal women had high social support and 61.8% had secure intimacy with their partners. The main result show that there is a significant relationship between social support and close relationship with partners among menopausal women (p value <0.001). The findings of this study recommend the need to maintain in providing adequate social support to menopausal women. Recommendations for future research are to identify other factors related to intimacy with partners besides social support."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ditya Prawasti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara gejala-gejala menopause dan kepuasan perkawinan pada wanita. Terdapat 60 wanita menopause yang berpartisipasi sebagai subyek di dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan terjemahan dan adaptasi dari Dyadic Adjustment Scale untuk mengukur kepuasan perkawinan, dan terjemahan dari Menopause Rating Scale untuk mengukur gejala-gejala menopause. Data diolah dengan menggunakan analisis Pearson's Correlation.
Hasil analisa mengungkapkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara gejala-gejala menopause dan kepuasan perkawinan pada wanita. Selain itu, terdapat pula hubungan negatif yang signifikan antara gejala-gejala menopause dan ketiga aspek yang terdapat dalam kepuasan perkawinan, yaitu persetujuan bersama, kepuasan hati, dan persamaan serta kebersamaan. Hasil penelitian menyarankan bahwa sebaiknya para wanita dapat lebih memahami tentang gejala-gejala menopause agar dapat mengantisipasi segala keluhannya dan wanita juga diharapkan dapat lebih terbuka dengan suami akan proses menopause yang dialami.

The aim of this study is to observe whether there is a relationship between menopausal symptoms and marital satisfaction. There were 60 menopause women who participated in this study. The current study used the translation and the adaptation from the Dyadic Adjustment Scale to measure marital satisfaction and the translation from Menopause Rating Scale to assess menopausal symptoms. The Data was analysed by using Pearson's correlation analysis.
The results revealed that there was a significant negative relationship between menopausal symptoms and marital satisfaction. Moreover, there were also significant negative relationships between menopausal symptoms and three aspects in marital satisfaction, which are consensus, satisfaction, and cohesion. Furthermore, the study suggested that women should be completely aware of menopausal symptoms to deal with the problems. Besides that, women should be more approachable to their husbands about the menopausal symptoms and problems."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Gede Maheswari Suryatmaja
"Depresi pada lanjut usia atau late life depression sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi dan salah satunya adalah ketergantungan melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kemandirian melakukan aktivitas dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Depok.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan bersifat deskriptif korelatif. Jumlah sampel penelitian adalah 101 lansia di Kelurahan Depok dengan teknik pemilihan proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dan KATZ index.
Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hubungan antara kemandirian dengan tingkat depresi pada lansia yaitu p= 0,000 (<α= 0,05) dan OR= 6,628. Penelitan menunjukkan lansia mandiri tidak mengalami depresi sehingga hal ini perlu dipertahankan dan dijaga oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.

Depression in the elderly or late life depression affects the quality of life of a person. Many factors influence the onset of depression and one of them is the dependence to perform daily activities. The aim of the study was to analyze the relationships between independence in undertaking activity of daily living with the level of depression in the elderly, Depok.
The research used descriptive-correlative approach with cross sectional method. A total samples of 101 elderly was involved, using proportional random sampling. Instruments for this research were Geriatric Depression Scale and KATZ index.
The results showed thats there is relationship between independence in activity of daily living and level of depression in the elderly p = 0.000 (<α = 0.05) and OR= 6,628. This research showed that independence elderly did not had depression, so it will need to be maintained and kept by the health workers particularly nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Pawitaningtyas
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan aktivitas fisik pada wanita pasca menopause dengan obesitas sentral. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilaksanakan selama bulan Februari sampai Juni 2017. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner di Kelurahan Limo dengan jumlah responden 130 orang. Dukungan sosial OR = 5,121; 95 CI 2,133 - 12,295 merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan aktivitas fisik pada wanita pasca menopause dengan obesitas sentral, setelah dikontrol oleh pendidikan dan pekerjaan. Kelompok arisan atau pengajian yang telah ada di wilayah Kelurahan Limo dapat menjadi sarana untuk meningkatkan dukungan sosial masyarakat terhadap aktivitas fisik. Promosi kesehatan terkait pencegahan penyakit tidak menular dan aktivitas fisik dapat disisipkan dalam acara tersebut, melalui ceramah dan tanya jawab oleh kader kesehatan. Selanjutnya mereka dapat mulai menginisiasi pembentukan kelompok senam lokal yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

ABSTRACT
This thesis aimed to determine the most related factor to physical activity in postmenopausal women with central obesity. This research was a quantitative research with cross sectional design conducted during February to June 2017. Data collection was done by using questionnaire at Limo Urban Village on 130 respondents. Social support OR 5,121 95 CI 2,133 12,295 is the most dominant factor associated with physical activity in postmenopausal women with central obesity, after controlled by education and employment. The existing social gathering or recitation groups at Limo Urban Village area could be a platform to improve community social support toward physical activity. Health promotion of non communicable disease and physical activity can be inserted through those events, through lecture and discussion by health cadre. Then they can start to initiate the formation of more affordable local sports group for the community."
2017
T48087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>