Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221047 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Riset ini bertujuan untuk mencari adanya hubungan tingkat pengetahuan tentang gejala dan resiko klimakterik dan gaya hidup sehat terhadap tingkat keluhan klimakterik. Penelitian ini rnenggunakan deskriptif kovelatif dengan analisis Chi- Square dan SPSSv.15 sebagai software analisis. Responden berjumlah 54 orang, berusia 40-55 tahun, masih menstruasi, dan tinggal di RW 001 Kelurahan Jaka Mulya Bekasi.
Hasil penelitian menyebutkan hahwa p vaIue=0,479 yang berarti bahwa tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang gejala dan risiko klimakterik terhadap keluhan klimakterium yang dialami wanita pramenopause. Dan p vaIue=05 yang berarti bahwa ada hubungan bermakna antara gaya hidup terhadap keluhan klimakterium pada wanita pramenopause.

The study aims to investigate the relationship between the level of knowledge about climacteric symptoms and the risk and a healthy lifestyle with women elimacteris symptoms. This study uses descriptive correlative with the Chi-square analysis and SPSSv.15 as software analysis. Respondents numbered 54 people, 40-55 years old, still menstruating, and lived in RW01 Kelurahan Jaka Mulya Bekasi.
The results mentioned that the p value=0,479 therefore, concluded that the level of knowledge does not affect climacteric symptoms. And the p value=0,05 therefore, concluded that the healthy lifestyle has affect for women climacteric symptoms.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5845
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Ayu Nirmalasari H P
"ABSTRAK
Latar Belakang: Konsumsi isoflavon adalah salah satu cara mengatasi keluhan klimakterik. Daidzein merupakan isoflavon dari kedelai yang menghasilkan metabolit aktif equol dengan sifat mirip estrogen. Metode: Uji klinis tersamar tunggal dilakukan terhadap 42 perempuan menopause terbagi menjadi kontrol, mendapatkan Calcium glisero-fosfat 500mg, vitamin D3 35 iu dan perlakuan, mendapatkan Daidzein 120mg, Calciumglisero-fosfat 500mg, vitamin D3 140 iu selama 8 minggu. Hasil: 47.5% mendapatkan suplementasi mengandung Daidzein. Penurunan keluhan klimakterik untuk kelompok tersebut signifikan secara statistik, namun besar penurunan tidak bermakna bila dibandingkan kontrol. Kesimpulan: Suplementasi Daidzein 120mg selama 8 minggu tidak berbeda bermakna bila dibandingkan kontrol dalam menurunkan keluhan klimakterik.

ABSTRACT
Background: soy consumption is one of many ways to deal with climacteric symptoms. Daidzein, a form of isoflavone, found in soy-germ producing equol metabolite similar to estrogen. Methods: A single-blind randomized clinical trial that involve 42 menopausal women, is divided into 2 groups, first given Calcium glisero-fosfat 500mg, vitamin D3 35 iu and others given Daidzein 120mg, Calciumglisero-fosfat 500mg and vitamin D3 140iu for 8 weeks. Result: 47.5% respondent receive daidzein supplementation. Menopausal symptoms decrease but not statistically significant compare to control group. Conclusion: daidzein 120mg supplementation for 8 weeks not statistically significant in reducing menopausal symptom compare to control."
2016
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Christy Abigail Wulandari
"Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah (soil-transmitted helminthes/STH) merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Trichuris trichiura merupakan kelompok utama STH yang menginfeksi anak usia SD. Data tahun 2010 menunjukkan 48,1% murid SD di Jakarta pernah mengalami trikuriasis. Pemberantasan cacing berbasis sekolah merupakan cara yang efektif untuk mengurangi prevalensi cacingan, termasuk trikuriasis. Guru memegang peran besar dalam hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai gejala dan pencegahan trikuriasis dengan karakteristik demografi guru SD di Jakarta, sehingga dapat ditemukan metode edukasi yang paling tepat.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada para guru SD di Jakarta pada tahun 2011. Jawaban yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik mengenai gejala dan pencegahan trikuriasis dimiliki oleh 10,5% responden, 14,0% responden berpengetahuan sedang, dan 75,6% kurang. Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan responden dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, sumber informasi dan pengalaman cacingan.

Infection of soil-transmitted helminthes (STH) is one of major health problems in Indonesia. Trichuris trichiura is a major group that infected elementary school age children. In the year 2010, 48,1% pupils in Jakarta have ever had infected by T. trichiura. School based deworming is an effective way to decrease the prevalency of trichuriasis. Teachers play a big role in this program. The objective of this research is to find if there is a relationship between the level of knowledge about trichuriasis symptoms and preventions and demographical characteristic of elementary school teacher in Jakarta, that we can find the most effective way to educate the teachers.
This research is using survey method with cross sectional approach. The samples of this research are elementary school teachers in Jakarta on 2011. The datas were analyzed by SPSS using Kolmogorov-Smirnov test.
The outcome shows that the knowledge about symptoms and preventions of trichuriasis is good in 10,5% of samples, adequate in 14,0% of samples, and low in 74,5% of samples. There is no correlation between the level of knowledge about symptoms and preventions and respondent's age, gender, education level, sources of information and their experience in helmints infection.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksual remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain korelatifl Pemilihan responden dilakukan menggunakan teknik stratified random sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang yang merupakan orangtua yang sedang memiliki anak remaja. Analisis hasil penelitian dilakukan menggunakan rumus Chi Square (a=0,05) dengan p value untuk setiap hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seksual remaja yang dijelaskan dalam karakteristik usia (p value=0,56), budaya (p vaIue=0,262), pekerjaan (p vaIue=0,353), dan tingkat pendidikan (p va1ue=0,186). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signitikan antara kedua variabel. Dapat disimpulkan bahwa karakteristik orangtua meliputi usia, budaya, pekerjaan, dan tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan orangtua tentang pendidikan seksual remaja.

This research is aimed for knowing the correlation between characteristic and level of knowledge of parents about sexual education in adolescence. This research is a quantitative research using correlation design. Selection of sample was done by stratified random sampling technique. Respondents in this research are 97 people whom are parents having adolescence. Analysis of this research uses Chi square (a=0,05) formula with p values for each relationship between characteristic and level of knowledge of parents about sexual education that are explained by characteristic of age (p value=0,56), culture (p value=0,262), job (p value=0,353) and level of education (p value=0,186). The results show that there are no significant correlations between variables. In conclusion, characteristic of parents including age, culture, job and level of education do not influence level of knowledge of parents about sexual education in adolescence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5951
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Luthfia. author
"Prevalensi trikuriasis pada anak usia sekolah di Indonesia mencapai 56 3 Bantargebang yang merupakan Tempat Pembuangan Sampah Akhir merupakan tempat dengan tingkat sanitasi yang kurang baik sehingga menjadi tempat transmisi T trichiura yang baik Sebagai salah satu metode pencegahan penyuluhan perlu diberikan kepada siswa sekolah yang berisiko tinggi Penyuluhan akan diterima lebih baik apabila sesuai dengan tingkat pengetahuan dan karakteristik siswa Penelitian ini memiliki tujuan untuk menilai apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang gejala trikuriasis dengan karakteristik siswa SD X Bantargebang Bekasi Data diambil pada tanggal 17 Desember 2011 dengan desain penelitian cross sectional Sampel penelitian ini berjumlah 58 orang yang diminta untuk mengisi kuesioner dengan 5 lima butir pertanyaan mengenai gejala trikuriasis Hasil yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20 dan analisis data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov p 1 000 Dari 58 responden 57 orang 98 3 menunjukkan tingkat pengetahuan yang kurang dengan 1 orang 1 7 memiliki pengetahuan yang cukup dan tidak ada satupun 0 berpengetahuan baik Pada hasil penelitian didapat bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada hubungan tingkat pengetahuan mengenai gejala trikuriasis dengan seluruh karakteristik uji Kolmogorov Smirnov p 1 000 Disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai gejala trikuriasis tidak berhubungan dengan karakteristik yang dimiliki siswa SD X Bantargebang Bekasi Kata kunci Bantargebang karakteristik tingkat pengetahuan siswa trikuriasis.

In Indonesia the prevalence of trichuriasis in school aged children is reaching 56 3 Bantargebang is a landfill with poor sanitation making it a proper place for the transmission of T trichiura As one of the methods of prevention health promotion is essential for those students who are in high risk To make it more effective it is necessary to know students rsquo level of knowledge and their characteritics This study aims to determine the association between the level of knowledge on symptoms of trichuriasis with characteristics of students in SD X Bantargebang Bekasi Data was taken on December 17th 2011 with cross sectional design The subjects for this study are 58 students They are asked to fill in questionnaire consist in 5 five questions focusing on symptoms of trichuriasis The data then was processed using SPSS version 20 program and analyzed using Kolmogorov Smirnov test p 1 000 Out of 58 students 57 students 98 3 are categorized into having poor knowledge 1 student 1 7 is fair and none 0 has good knowledge about the symptoms of trichuriasis There is no significant difference between the level of knowledge with all characteristics that the students have age prior knowledge level of education and the number of sources Kolmogorov Smirnov test p 1 000 It is being concluded that the level of knowledge on symptoms of trichuriasis with characteristics of students in SD X Bantargebang Bekasi was not associated Keywords Bantargebang characteristics students rsquo level of knowledge trichuriasis."
Depok: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krista Putri Asih
"ABSTRAK
Infeksi soil-transmitted helminth (STH) sering ditemukan di area perkebunan Indonesia dan oleh karena itu, komunitas di daerah tersebut sebaiknya diberikan penyuluhan kesehatan di mana materi penyuluhan bergantung kepada tingkat pengetahuan di komunitas tersebut. Tujuan dari riset ini adalah mempelajari asosiasi antara tingkat pengetahuan tentang gejala infeksi STH dan tingkat pendidikan murid madrasah di Desa Pacet, Cianjur. Riset ini dilaksanakan di Desa Pacet dengan menggunakan cross sectional study. Data primer diambil melalui kuesioner mengenai gejala infeksi STH pada tanggal 10-11 September 2011.Sampel diperoleh dengan menggunakan total sampling method. Setelah data tersebut dianalisa dengan menggunakan SPSS 11.5 dan diuji dengan tes chi square, hasil analisis menunjukkan bahwa murid tsanawiyah yang memiliki tingkat pendidikan buruk, sedang, dan baik secara berturut-turut adalah 67,8%, 22,6%, dan 9,6%, sedangkan pada murid aliyah secara berturut-turut adalah 62%, 16%, dan 22%. Tes chi square menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (p=0,065) antara tingkat pengetahuan dan pendidikan. Kesimpulannya, tingkat pengetahuan dari murid madrasah mengenai gejala infeksi STH adalah rendah dan tidak memiliki asosiasi dengan tingkat pendidikan. Pengetahuan mereka harus ditingkatkan dengan memberikan penyuluhan kepada seluruh murid.

ABSTRACT
Soil-transmitted helminth infection is commonly found in Indonesia?s plantation area because of its tropical climate, and therefore, the community should be given health education which depends on level of knowledge in the community. The purpose of this research is to study the level of knowledge on STH infection symptoms and education level in madrasah. The research was conducted in Pacet Village by using the cross sectional study. The primary data was taken through questionnaires about STH infection symptoms on September 10th-11th, 2011. The samples were taken by using total sampling method. After the data was analyzed using SPSS 11.5 and tested with chi-square, the results showed that tsanawiyah having poor, fair and good level of knowledge were 67,8%, 22,6% and 9,6%, respectively, while aliyah, were 62%, 16% and 22%. Chi square test showed no significant difference (p=0,065) between the level of knowledge and education. In conclusion, the knowledge level of madrasah students about STH symptoms was poor and had no association with education level. The knowledge should be increased by giving health education to all the students."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faradita Haryuningtyas
"ABSTRAK
Gaya hidup sehat merupakan salah satu upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup. Gaya hidup sehat dapat meningkat apabila kemampuan memperoleh, dan mengolah informasi baik. Kemampuan tersebut dapat diketahui melalui tingkat literasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dan gaya hidup sehat. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel 235 mahasiswa keperawatan, dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Gaya hidup sehat diukur menggunakan modifikasi instrumen Health Promoting Lifestyle Profile HPLP-II dan buku panduan GERMAS tahun 2015. Literasi kesehatan diukur menggunakan instrumen Health Literacy Questioner HLQ . Hasil penelitian menunjukkan 48,1 mahasiswa memiliki gaya hidup sehat sedangkan 51,9 memiliki gaya hidup tidak sehat. Rata-rata skor tingkat literasi kesehatan mahasiswa keperawatan 150,07 dari 197. Peneletian ini juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara literasi kesehatan dengan gaya hidup sehat X2=35,696.

ABSTRACT
Healthy lifestyle is one attempted to improve and enhance the quality of life. Healthy lifestyles can increased if the ability to obtain, and processed the information was good. This ability can be known through the health literacy level. This study aimed to identify the relationship between health literacy and healthy lifestyle. This study used cross sectional design with 235 samples of nursing students, with stratified random sampling as a sampling technique. Healthy lifestyle was measured by using modification Health Promoting Lifestyle Profile HPLP II instrument and GERMAS guided book 2015. Health literacy was measured by using the Health Literacy Questioner HLQ instrument. The results shows that 48.1 of students had a healthy lifestyle, while 51.9 had an unhealthy lifestyle. The average health literacy score of nursing students was 150.07 from 197. This study also shows that there is a significant relationship between health literacy and healthy lifestyle X2 35,696."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Agustianti
"Anak usia dini memiliki masa emas 0-5 tahun pada pertumbuhan dan perkembangannya yang harus diperhatikan ibu sebagai orang tua. Perkembangan anak terdiri dari aspek motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dan perkembangan anak balita. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian deskriptif-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini berjumlah 109 orang yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan terdiri dari 32 pertanyaan tentang perkembangan anak balita. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Chi Square dan memperlihatkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dan perkembangan anak balita p=0,008 . Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk perawat dalam menyusun materi perkembangan anak balita dalam pemberian pendidikan kesehatan, sehingga diharapkan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dapat diterapkan dalam memenuhi kebutuhan perkembangan anak sesuai usia.

Early childhood have a golden period 0 5 years old of growth and developments that have to observed by the mother as a parent. Development on consisted of motor aspect of coarse, fine motor, speech and language, as well as socialization and independence. This research aims to know the relationship between the level of knowledge of mother and early childhood development. This research was conducted using a descriptive analytic study design with cross sectional approach. There were 109 have been selected with a consecutive sampling technique. The instruments used on this research consists of 32 questions about early childhood development. Research results are analyzed using Chi Square test and meaningful relationship between showed the level of knowledge of the mother and early childhood development p 0.008 . The results of this research can be used as a reference for nurses in compiling the material development of the early childhood in the granting of health education, so expect the mother 39 s knowledge about child development can be applied in fulfilling the needs of child development according to age.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Fatimah Kendarti
"Usia sekolah merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit. Hal ini berkaitan dengan pola hidup tidak sehat. Maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubahnya, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penelitian deskriptif kolerasi ini bertujuan untuk mempelajari hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia sekolah. Sampel pada penelitian ini adalah 77 siswa SDN 01 Pagi Johar Baru. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56% siswa berpengetahuan tinggi dan 51% siswa berperilaku sehat. Ada hubungan antara kedua variabel tersebut, dengan nilai p 0,032 (α= 0.05).

School age is susceptible period to suffer from diseases. This problem is related to the unhealthy life-style. It requires various efforts to change the lift-style, such as the Clean and Healthy Lifestyle (CHL). This research aimed to study the relationship between knowledge of with clean and healthy living in school age children using descriptive correlative design. Sample on this research was 77 students SDN 01 Pagi Johar Baru. The research used random sampling technique. Result of this research showed that 56% students had high knowledge level and 51% students performed healthy behavior. There were relationships between two variables, with p value 0.032 (α= 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5768
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>