Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159905 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Liberti Hariyani
"Kemampuan berbahasa merupakan salah satu indikator dari perkembangan anak. Umumnya anak diperkenalkan bahasa sejak awal perkembangan mereka, salah satunya disebut motherse, yaitu cara ibu atau orang dewasa agar anak belajar bahasa melalui proses imitasi dan perulangan dari orang-orang di sekitamya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan persepsi ibu tentang komunikasi fungsional dengan perkembangan bahasa anak usia tiga tahun. Penelitian dilakukan di kelurahan Pondok Cina, Depok.
Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif. Jumlah sampel sebanyak 69 orang ibu yang memiliki anak usia tiga tahun serta dapat membaca dan menulis. Analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat. Setelah dilakukan pengambilan data, didapatkan usia responden antara 20-46 tahun dengan pendidikan rata-rata SMA. Hasil penelitian didapatkan persepsi ibu tentang komunikasi fungsional positif (60,09%) dan negatif (39,1%) dengan perkembangan bahasa sesuai (56,5%) dan tidak sesuai (43,5%).
Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi ibu tentang komunilcasi fungsional dengan perkembangan bahasa anak usia tiga tahun (p=0,905). Rekomendasi penelitian, perlunya meningkatkan kemampuan perawat untuk memberikan edukasi pada ibu, dan penelitian lanjut ditambah lembar observasi untuk perkembangan bahasa serta menggali faktor-faktor lainnya sehingga pengeksplorasian data lebih optimal.

Language ability is one of the indicators of child development. Generally, children are introduced since the beginning language of them, one of them called motherse, that is how the mother or adults teach so that children learn language through imitation and reiteration of the people in surrounding areas. This study aims to find out there is or not the relationship of maternal perception of functional communication with the development of the language children aged three years. Research conducted in Kelurahan Pondok China, Depok.
Research method using descriptive korelatif. The number of samples of 69 mothers who have a children aged three years. Data analysis conducted with univariat and bivariat. Once the data is done, it was found among respondents age 20-46 years with average education high school. Statistical test results between maternal perceptions of communication: positive (60,09%) and negative (39,1%) with the development of functional language: appropriate (56,5%) and not appropriate (43,5%).
The statistic result, there is no meaningful relationship between maternal perception of functional communication with the language development children aged three years (p=0,905). Recommendation, it need to increase the nurse capabilities for give an education to mothers and next research, using a tool to measure the observation for the language development and also explore another factors so that the exploration data can be more optimally.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5674
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Detia Rini
"Usia dini merupakan masa emas tumbuh kembang anak yang sangat perlu diperhatikan, terutama oleh ibu sebagai orang tua. Salah satu aspek perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan bicara dan bahasa anak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pengetahuan ibu tentang perkembangan bicara dan bahasa anak usia dini. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Responden penelitian ini berjumlah 106 orang dari wilayah RW 09 Kelurahan Tugu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Insrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 43 pertanyaan seputar perkembangan bicara dan bahasa anak. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 67% responden (71 orang) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang perkembangan bicara dan bahasa anak usia dini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penyusunan materi dalam pendidikan kesehatan tentang perkembangan bicara dan bahasa anak sehingga diharapkan kejadian gangguan bicara pada anak dapat diminimalkan dan dideteksi lebih dini.

Early childhood is golden period for child development which need full attention, especially from mother as parents. One aspect of child development mentioned here is speak and language development. Because of that, this research is doing exploration mother?s knowledge about speak and language development of early childhood. There were 106 respondents participate this research from RW 09 Kelurahan Tugu. Sampling technique used was purposive sampling. Questionare with 43 questions about speak and language development of early childhood was used as instrument of this research. Result of univariat analys showed that 67% respondent has gained high level of knowledge about speak and language development of early childhood. The result of this research can be used as reference to arrange curriculum for health education programm about speak and language development of early childhood, so parents especially mother can detect the problem earlier and decrease amount of speak and language disorder."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1653
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fierdania Yusvita
"Perkembangan kognitif seorang anak dipenaruhi oleh beberapa faktor, salah satimya adalah penempan bilingualisme. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh penerapan bilingualisme terhadap perkembangan kognitif seorang anak, khususnya anak usia prasekolah. Rancangan penelitian menggunakan rancangan deskriptif korelatif. Metode pemilihan sampel menggunakan systematic random sampling dan melibatkan 44 orang anak usia 4-5 tahun yang bersekolah di TK Miftahul Ulum dan TK Miftahul Jannah Kota Depok. Sebanyak 77,3% responden memiliki perkembangan kognitif yang tinggi dengan adanya penerapan bilingualisme. Hasil penelitian secara statistik menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna antara bilingualisme dan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (4-5 tahun) (p = 0,003).

Miflahulum and TK Mylahul Jannah Kota Depok Children 's cognitive development is influenced by several factors, such as the implementation of bilingualism. It could be gained through bilingual’s application in formal education. One of the most suitable ages is in kindergarten. This research studied about the influence of bilingual implementation to student’s cognitive development, especially preschool students. The study used descriptive- correlative design and systematic random sampling. The study involved of 44 students between 4-5 years old studying at TK MM‘ahulum and TK Mytahul Jannah Kota Depok. The result showed that 77,3 % students applying bilingualism had high cognitive development. Statistically it showed that there was a significant effect between bilingualism and cognitive development in preschool children (p=0,003)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5756
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pada usia toddler anak mengalami perkembangan kognitif yang sangat pesat, yang ditandai
dengan peningkatan kemampuan berbahasa. Perkembangan bahasa ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah pemberian stimulasi, seperti memperkenalkan program
televisi pada toddler. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
nonton TV terhadap perkembangan bahasa anak. Penelitian ini menggunakan metode
deskripsi korelasi yang dilakukan secara cross sectional, dengan mengambil sampel keluarga
yang memiliki anak usia 1 - 3 tahun sebanyak 80 responden yang dipilih dengan tehnik
simple random sampling. Data yang diperoleh kemudian ditampilkan dalam bentuk jumlah
dan persen dengan menggunakan grafik batang, sedangkan tingkat kemaknaannya diukur
dengan menggunakan rumus Chi-Square dengan bentuk tabel 2x3. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada pengaruh yang bermakna antara nonton TV dengan perkembangan
bahasa toddler."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5118
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriana
"Anak usia toddler adalah anak yang berusia antara rentang 12 bulan sampai 36 bulan dan periode ini adalah masa transisi dari bayi ke balita. Anak- anak usia toddler cenderung terpapar dengan perangkat elektronik atau screen time di zaman teknologi ini dan hal ini menjadi tantangan bagi orang tua terhadap perkembangan bahasa anak.. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa anak usia toddler yang terpapar screen time di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dan diteliti pada 200 responden. Penelitian ini dilakukan pada anak usia 1-3 tahun yang terpapar screen time setiap hari. Instrumen pada penelitian ini menggunakan CLAMS untuk menilai perkembangan bahasa anak. Uji statistik yang digunakan adalah regresi logistik ordinal. Hasil yang didapatkan adalah terdapat hubungan yang signifikan antar riwayat kelahiran, durasi paparan screen time, pendidikan orang tua dan stimulasi. Variabel yang dominan adalah stimulasi. Kesimpulan: stimulasi memengaruhi perkembangan bahasa anak usia toddler sebesar 14 kali dibandingan anak tanpa diberi stimulasi. Dari hasil penelitian ini, pemeriksaan perkembangan bahasa disarankan untuk dilakukan bersamaan dengan pelayanan posyandu agar dapat mendeteksi dan mengintervensi dini keterlambatan perkembangan bahasa

Toddler are children between the ages of 12 months and 36 months and this period is the transition period from baby to toddler. Toddler tend to be exposed to electronic devices or screen time in this technological era and this is a challenge for parents regarding children's language development. The aim of this research is analyze the factors that influence the language development of toddler who are exposed to screens time in East Jakarta. This research uses a cross sectional design. Sample selection was using cluster random sampling and studied on 200 respondents. This research was conducted on children aged 1-3 years who were exposed to screen time every day. The instrument in this study uses CLAMS to assess language development. The statistical test used is ordinal logistic regression. The results obtained were there was a significant relationship between birth history, duration of screen time exposure, parental education and stimulation. The dominant variable is stimulation. Conclusion: stimulation affects the language development of toddler-aged children 14 times compared to children without stimulation. From the results of this research, it is recommended that language development examinations be carried out simultaneously with posyandu services in order to detect and intervene early in language development delays."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silva Audya Perdana
"Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh banyak faktor. Sekitar 5-8 anak usia prasekolah di Indonesia mengalami keterlambatan bicara. Anak pada usia yang sangat muda butuh stimulasi yang cukup agar dapat berkembang dengan optimal. Oleh sebab itu, jika anak dibiarkan lama menonton TV, kesempatan untuk mendapatkan stimulasi yang baik menjadi terhambat. Kurangnya stimulasi yang disebabkan oleh anak yang terlalu lama menonton TV, dapat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan lama menonton TV dan perkembangan bahasa anak pada anak usia 18 bulan sampai 3 tahun.
Metode: Studi potong lintang digunakan pada studi ini dengan menggunakan data primer yang didapat melalui kuesoner. Adanya gangguan perkembangan bahasa anak ditentukan dengan menggunakan KPSP dan ELM Scale 2 Test.
Hasil: Durasi lama menonton TV pada anak dengan perkembangan bahasa normal dan keterlambatan perkembangan bahasa dibandingkan dan didapat p value senilai 0,002 dan OR = 4,4 95 CI . Bahasa yang digunakan pada tayangan TV Indonesia atau Indonesia dan Inggris berpengaruh secara signifikan p = 0,004 . Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada umur pertama anak menonton TV, pemakaian gadget, dan kepemilikan TV di dalam kamar.
Kesimpulan: Studi ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menonton TV dan perkembangan bahasa. Anak yang menonton TV lebih dari 4 jam sehari memiliki risiko 4 kali lebih tinggi mengalami keterlambatan bicara.

Background: There are many factors that contribute to child language development. About 5 8 children in Indonesia experience delayed language. Children at young age are still learning to develop and need stimulation so that they can process it and learn from it. When children watch TV for a long time they get less stimulation. Less stimulation in this case may contribute to child language development.
Aim: To know if there is an association of intensity of watching TV and child language development.
Methods: This was a cross sectional study using primary data collected from questionnaires. The child language development was tested using KPSP and ELM Scale 2 Test.
Results: Duration of watching TV from both children with normal and delayed language development was measured. Result showed in p value of 0.002 and OR 4.4 95 CI . The language used in TV program Indonesian or both Indonesian and English also showed a significant data p 0.004 . Other variables such as gender, first age exposed to TV, the use of gadget and TV in bedroom had no significant association with child language development.
Conclusion: This study demonstrates that there is an association between intensity of watching TV and child language development. Children who watch TV exceeding 4 hours a day had four times higher risk to develop language delay.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Rokhman
Jakarta: Bumi Aksara , 2020
410 FAT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Ambartanti
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara pemberian reinforcement oleh ibu dengan perkembangan kognitif anak prasekolah. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif korelasi. Pengumpulan data diperoleh melalui pengisian kuesioner untuk ibu dan lembar tes perkembangan kognitif untuk anak pada anak prasekolah beserta ibunya di Taman Kanak-Kanak Kelurahan Beji Depok sebanyak 56 responden.
Hasil penelitian menunjukkan dominasi responden yakni 25 orang (96,2%) memiliki tingkat pemberian reinforcement tinggi dan memiliki perkembangan kognitif baik. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan antara pemberian reinforcement dengan perkembangan kognitif anak prasekolah dengan nilai Pvalue 7.069 dengan α 0.008.

The purpose of this research is to prove the correlation between giving reinforcement from the mother with cognitive development preschool. This research is quantitative with design descriptive correlative. Participant in this research were preschool with his/her mother in Kindergarten Beji District Depok, amounted 56 participants. The data were collected by questioner for the mother and test cognitive development for preschool.
The result of this research show that most participants (96,2% ) have high giving reinforcement and good cognitive development. Chi square test show that there are significant correlation between giving reinforcement from the mother and cognitive development preschool with P value 7,069 (α 0.008).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5816
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dheatami
"Perkembangan kognitif anak prasekolah yang terhambat akan berdampak pada prestasi anak di sekolah. Kehadiran ibu pada masa ini sangat penting bagi anak karena 85% karakter anak dibentuk pada masa prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu bekerja dan tidak bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah di TK Kelurahan Harjamukti Depok.
Desain penelitian adalah cross sectional pada150 responden ibu dan anaknya yang berusia 3-6 tahun. Pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Pola asuh yang diberikan ibu bekerja yaitu demokratis (94,4%) dan permisif (5,6%), sedangkan pada ibu tidak bekerja demokratis (91,0%), permisif (6,4%), dan otoriter (2,6%). Analisis data menggunakan chi-square (α = 0,05) didapatkan hubungan pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah (P=0,437), sedangkan pada ibu tidak bekerja (P=0,286).
Hubungan pola asuh ibu bekerja dan tidak bekerja dengan perkembangan kognitif adalah tidak signifikan. Akan tetapi, setiap ibu harus mengetahui pola asuh yang tepat yang dapat menunjang perkembangan kognitif anak. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat mengedukasi orang tua terkait pola asuh yang tepat bagi perkembangan kognitif anak usia prasekolah.

Hampered cognitive development of preschool children will have an impact on children's achievement in school. Mother's presence is very important for children because 85% of the children's character is formed in the preschool years. This study aims to determine the relationship of parenting of working mother and unemployed mother with the cognitive development of preschool children in Village Harjamukti Kindergarten Depok.
The study design was cross-sectional in 150 respondents of mothers and their children aged 3-6 years. Sampling used was cluster sampling. Parenting given by the working mothers are authoritative (94.4%) and permissive (5.6%), while parenting given by the unemployed mothers are authoritative (91.0%), permissive (6.4%), and authoritarian (2.6 %). Data analysis used chi-square (α = 0.05) showed obtained relationship of working mother parenting with cognitive development of preschool children (P = 0.437), of while the unemployed mother (P = 0.286).
Relationship of working mother and unemployed mother parenting with cognitive development is not significant. However, every mother should know the appropriate parenting which can support the child's cognitive development. In addition, health care providers can also educate parents about appropriate parenting for the cognitive development of preschoolers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S63751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>