Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ani Fadmawaty
"Merokok pada wanita dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini berjudul “Gambaran Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita Dewasa Awal" yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa awal dengan menggunakan desain deskriptif sederhana. Jumlah responden dalam penelitian adalah 35 orang wanita dewasa awal. Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling di wilayah Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner dan kemudian diolah dengan analisa deskriptif atau univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa awal sebanyak 5,71% oleh faktor gambaran diri. Pengaruh teman sebanyak 8,57%, Dipengaruhi oleh stres sebanyak 57,14%, dan 2,85% karena pengaruh iklan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa awal adalah keadaan stres yaitu sebanyak 57,14%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5428
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lindia Astuti
"Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Walaupun telah banyak mendapat informasi tentang bahaya merokok, namun motivasi untuk menghentikan kebiasaan merokok masih rendah. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat suatu masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perokok aktif usia dewasa awal untuk berhenti merokok. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Responden yang mengikuti penelitian ini berjumlah 172 orang yang pengambilannya dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian mengenai data demografi responden rnenggambarkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebesar 89,5% dan responden dengan tingkat pengetahuan rendah sebesar 10,5%. Selain itu, hasil penelitian juga menggambarkan bahwa rata-rata faktor tingkat pengetahuan (17,43), lingkungan (15,99) dan kesehatan (10,23) merupakan faktor yang secara berurutan mempengaruhi motivasi responden untuk berhenti merokok.
Selain itu, gambaran rata-rata faktor yang rnenghambat motivasi responden untuk berhenti merokok secara berurutan adalah teman (1,52), penyakit yang belum dialami (1,49), harga rokok yang teljangkau (1,40), keluarga yang kurang mendukung (1,20) dan iklan rokok (1,10). Adapun gambaran mengenai alasan responden merokok antara lain karena iseng (19,I9 %), stres (11,05 %) dan coba-coba (10,447 %). Maka, untuk menindaklanjuti penelitian ini diharapkan akan ada untuk rnengetahui korelasi antara maing-masing faktor yang berkontribusi terhadap motivasi perokok aktif usia dewasa awal untuk berhenti merokok dengan menggunakan instrumen yang lebih lengkap."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5420
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sapariah
"Merokok merupakan masalah kesehatan yang dapat menirnbulkan berbagai penyakit bahkau kematian, penyakit yang berkaitan dengan merokok merupakan permasalahan kesehatan terbesar yang menyebabkan 8,4 juta kematian pertahun (Depkes RI, 2004). Penelitian dilakukau di RSPG Cisarua Bogor untuk mengideutifikasi faktor-falctor yang rnempengamhi perilaku merokok pada penunggu pasien.Metode penelitian deskriflif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dari 116 oramg, teridentiiikasi sebanyak 71,6% merokok. Hasil uji statistik chi square, dengan P value sebesar 0,003 dan 0,005 terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku petugas dengan perilaku merokok. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan, sikap dan peraruran dengan perilaku merokok. Untuk menindaklanjuti diharapkan adanya pengawasan secara Iangsung dari pimpinan rumah sakit berupa teguran atau pemberian sanksi kepada setiap perokok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5795
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Yunita
"Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada perawat adalah usia, pendidikan, iklan, sarana, teman, dan orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dimana dilakukan observasi satu kali saja. Sampel penelitian ini sebanyak 100 orang perawat di ruang rawat inap RSPAU dr. Esnawan Antariksa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara langsung ke responden. Data diolah menggunakan distribusi frekuensi dan uji kai kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dewasa muda lebih banyak (50%), dewasa (37%), dan dewasa tua (13%). Pendidikan teridentifikasi SPK (50%), D3 (43%), dan S1 (7%).Faktor pendukung berdasarkan iklan yang berperilaku positif lebih banyak (53%), dibanding perilaku negatif (42%). Sarana (warung) tmtuk mendapatkan rokok lebih mudah (61%), sedangkan yang sulit (39%). Faktor pendorong dari teman lebih mempengaruhi (51%), sedangkan yang tidak mempengaruhi (49%). Orang rua yang merokok lebih mempengaruhi (59%), sedangkan yang tidak mempengaruhi (41%). Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada yang bermakna secara statistik pada faktor iklan yang mempengaruhi perawat merokok (P=0.054).
Peneliti merekomendasikan agar perawat memberikan contoh yang baik dengan berperilaku tidak merokok dan jika masih merokok sebaiknya merokok di tempat khusus sehingga tidak mengganggu orang lain yang tidak merokok.

Factor that influence behaviour smokes in nurse is age, education, advertisement, tool, friend, and parents. this watchfulness is watchfulness cross sectional where done observation once. This watchfulness sample is as much as 100 nurses at ruang rawat inap RSPAU dr. Esnawan Antariksa. Data collecting is done to use quesioner with direct interview technique to respondent. Data is cultivated to use frequency distribution and test cai square.
Watchfulness result shows that young adult age more many (50%), adult (37%), and old adult (13%). Education identifikasi SPK (50%), D3 (43%), and S1 (7%). Supplementary factor based on advertisement positive of behaviour more many (53%), compared negative of behaviour (42%). Tool (cafe) to get easier cigarette (61%), while difficult (39%). Organizer factor from friend more influence (51%), while doesn't influence (49%). Parents that smoke more influence (59%), while doesn't influence (41%). This watchfulness also iind that bothing that have a meaning statistically in advertisement factor that influence nurse smokes (p=0.054).
Researcher recommends so that nurse gives good example with behaviour doesn't smoke and if still to smoke best smoke in place special so that doesn't disturb another person doesn't smoke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5798
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Sampekalo
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dari fenomena perilaku merokok pada pekerja konstruksi di kantor pusat Jakarta dan dermaga pelabuhan Tanjung Priok menggunakan teori Health Belief Model. Informan di pilih yang merokok, pernah mencoba berhenti merokok dan mantan perokok. Saturasi data dicapai pada pertemuan manajemen 2 kali dan buruh 4 kali melalui diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam pada 33 orang. Data direkam dan dianalisa secara induktif serta validitas menggunakan metode triangulasi. Enam tema sentral meliputi faktor modifikasi, persepsi kerentanan dan keparahan sakit akibat rokok, persepsi hambatan, persepsi manfaat dan self efficacy. Mantan perokok pada manajemen mampu menolak rokok disebabkan (1) kuatnya dukungan keluarga; (2) merasakan sendiri ancaman sakit akibat rokok; (3) tingginya self efficacy. Informan buruh yang merokok tidak pernah berpikir menolak rokok karena (1) rendahnya persepsi ancaman sakit akibat rokok karena baru saja merasakan nikmatnya rokok; (2) rendahnya pengawasan perusahaan. Perokok yang pernah mencoba berhenti merokok dan akhirnya gagal disebabkan tingginya persepsi hambatan. Role model akan berpengaruh pada suatu kelompok jika memiliki kesamaan kelas sosial. Penerapan reward lebih bermanfaat dibandingkan punishment. Institusi pendidikan dapat berperan pada faktor modifikasi melalui promosi kesehatan dan preventif.

ABSTRACT
This study was aimed to obtain information from phenomenon smoking behavior of construction workers in central office at Jakarta and Tanjung Priok harbor using Health Belief Model theory. Informants selected were current smokers, smokers who have tried quitting, and former smokers. Data saturation was obtained on two-times management meeting and four-times labor focus group discussions and in-depth interviews in 33 people. Data were recorded and analyzed inductively and validated using triangulation method. Six central themes including modification factors, perceptions of vulnerability and severity of illness because of smoking, perceived barriers, perceived benefits and self efficacy. Former smokers from the management group was able to refuse due to (1) good family support; (2) self perceiveness of illness due to tobacco menace; (3) high self-efficacy. Labor who smoke never thought of quitting because (1) low perception of illness due to tobacco because of ?feel good? sensation; (2) lack of company supervision. Smokers who had tried to quit smoking and ultimately were usually failed because of high perceived barriers. Role model will have an effect with similar social classes. Implementation of reward was more helpful than punishment. Educational institutions can play role in the modification factor through health promotions and preventives. ;This study was aimed to obtain information from phenomenon smoking behavior of construction workers in central office at Jakarta and Tanjung Priok harbor using Health Belief Model theory. Informants selected were current smokers, smokers who have tried quitting, and former smokers. Data saturation was obtained on two-times management meeting and four-times labor focus group discussions and in-depth interviews in 33 people. Data were recorded and analyzed inductively and validated using triangulation method. Six central themes including modification factors, perceptions of vulnerability and severity of illness because of smoking, perceived barriers, perceived benefits and self efficacy. Former smokers from the management group was able to refuse due to (1) good family support; (2) self perceiveness of illness due to tobacco menace; (3) high self-efficacy. Labor who smoke never thought of quitting because (1) low perception of illness due to tobacco because of ?feel good? sensation; (2) lack of company supervision. Smokers who had tried to quit smoking and ultimately were usually failed because of high perceived barriers. Role model will have an effect with similar social classes. Implementation of reward was more helpful than punishment. Educational institutions can play role in the modification factor through health promotions and preventives. , This study was aimed to obtain information from phenomenon smoking behavior of construction workers in central office at Jakarta and Tanjung Priok harbor using Health Belief Model theory. Informants selected were current smokers, smokers who have tried quitting, and former smokers. Data saturation was obtained on two-times management meeting and four-times labor focus group discussions and in-depth interviews in 33 people. Data were recorded and analyzed inductively and validated using triangulation method. Six central themes including modification factors, perceptions of vulnerability and severity of illness because of smoking, perceived barriers, perceived benefits and self efficacy. Former smokers from the management group was able to refuse due to (1) good family support; (2) self perceiveness of illness due to tobacco menace; (3) high self-efficacy. Labor who smoke never thought of quitting because (1) low perception of illness due to tobacco because of ”feel good” sensation; (2) lack of company supervision. Smokers who had tried to quit smoking and ultimately were usually failed because of high perceived barriers. Role model will have an effect with similar social classes. Implementation of reward was more helpful than punishment. Educational institutions can play role in the modification factor through health promotions and preventives. ]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Kurniawati
"Perilaku merokok adalah salah satu perilaku yang menyebabkan penurunan kesehatan tubuh pada lansia. Perilaku merokok dapat dipengamhi oleh faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat. Penelitian deskriptlif sederhana ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok lansia dan pralansia. Penelitan ini dilakukan secara cross sectional.
Hasil penelitian ini menunjukkan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku merokok pada pralansia dan Iansia adlah faktor emosi (stres) sebanyak 77%. Penelitian ini merekomendasikan pralansia dan lansia agar mengenali faktor-faktor yang dapat mengurangi kebiasaan merokok sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatannya di hari tua.

Smoking in elderly people is one of cause of health condition decreasing. It is affected by several factors like predisposition factor, enabling factor; and reinforcing factor. The goal ofthe simple descriptive research is identify description of factors which afffect smoking in elderly people.
The result of this research show that emotion (stress) is the biggest one of predisposition factor (7 7%). In addition the biggest of enabling factor is available facilitation for smoking. The biggest of reinforcing factor is behavior of health worker. This research recommended identify factors which affect smoking in elder in the research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5657
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Hilmar
"Di SLTP Swasta Kecamatan Tapos, proporsi tindakan merokok siswa laki-laki (30,4%) dibandingkan pada siswa perempuan (1,5%) pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran prilaku merokok pada siswa SLTP Swasta Kecamatan Tapos dan juga faktor-faktor yang berhubungan. Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan pemilihan sample menggunakan cluster random.
Hasil dari penelitian adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan prilaku merokok siswa SLTP Swasta di Kecamatan Tapos adalah Fakor pengetahuan terhadap bahaya rokok (p value=0,00) faktor sikap responden terhadap prilaku merokok sebesar (p value=0,02), faktor keluarga terhadap prilaku merokok (p value=0,01), dan faktor pertemanan berkelompok (peer group) dengan prilaku merokok siswa (p value=0,01).

Private Junior High School District in Tapos, measures the proportion of male students smoked (30.4%) than among female students (1.5%) in 2012. The purpose of this study to know the description of smoking behavior in junior high school students as well as Private Sub Tapos related factors. Design used in this study was cross sectional with a selection of sample using a random cluster.
The results of the study are the factors associated with smoking behavior of junior high school students in District Private Tapos is Fakor knowledge of the dangers of smoking (p value = 0.00) respondents' attitudes factor for smoking behavior (p value = 0.02), family factors on smoking behavior (p value = 0.01), and the friendship factor group (peer group) with student smoking behavior (p value = 0.01).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianthi Nidaul Hasanah
"[ABSTRAK
Hasil Survei YLKI pada tahun 2013 juga menunjukkan bahwa, pelanggaran merokok di wilayah KTR paling banyak adalah supir dan kernet angkutan umum di Jakarta. Terdapat 57% supir dan kernet yang tetap merokok di dalam angkutan umum meskipun sudah ada Pergub No. 88 Tahun 2010 mengenai Kawasan Dilarang Merokok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku merokok di angkutan umum pada supir angkot di kawasan Terminal Kampung Rambutan tahun 2014. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional dan pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling yang dilakukan pada 90 orang responden, yaitu supir angkot perokok aktif di kawasan Terminal Kampung Rambutan. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 61,1% supir angkot yang merokok di dalam angkutan umumnya dalam kondisi sedang ngetem maupun menyetir. Faktor sikap dan kriteria tipe perokok adalah faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok di angkutan umum pada supir angkot. Oleh sebab itu, untuk kedepannya perlu dilakukan promosi kesehatan terkait rokok dan KDM yang lebih gencar dari pengelola terminal dan penegasan peraturan KDM yang perlu ditingkatkan lagi.

ABSTRACT
, YLKI survey results in 2013 showed that smoking violations in the KTR most is precisely by th drivers and conductors of public transport in Jakarta. There are 57% of drivers and conductors who continue to smoke in public transport although there was Pergub No. 88 Tahun 2010 regarding Smoking Area Prohibitation. The purpose of this study was to determine what factors are associated with smoking behavior in public transport on public transportation drivers in Kampung Rambutan Terminal in 2014. This quantitative study with cross-sectional design using purposive sampling conducted on 90 respondents, which is active smoking minivan drivers in Kampung Rambutan Terminal. The instrument used in this study was a questionnaire. The results of this study indicate that there are 61.1% minivan drivers who smoke in public transport in the condition of waiting their passengers and driving. Attitude and type of smoking are the associated factors with smoking behavior in public transport on public transportation drivers. Therefore, for the future needs to be done related to health promotion and smoking area prohibitation more intensively by terminal’s superintendents. And Smoking Area Prohibitation regulation needs to be improved again.]
"
2015
S57841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Adhi Pradana
"Penelitian ini mencoba menggambarkan dinamika motivasi dalam usaha mengakhiri perilaku merokok. Konteks motivasi ditinjau mulai dari pembentukan niat berhenti merokok, usaha awal berhenti merokok, kembali merokok secara teratur, dan usaha berhenti merokok hingga menjadi mantan perokok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran motivasi secara deskriptif dan subyektif pada mantan perokok dalam usaha berhenti merokok setelah mengalami fase relapse. Jumlah partisipan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah dua orang mantan perokok.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa usaha awal berhenti merokok terorientasi secara terkontrol, atau termotivasi secara ekstrinsik. Penelitian ini pun menemukan bahwa terdapat sebuah proses internalisasi motivasi ekstrinsik yang mengubah motivasi yang awalnya terkontrol menjadi berkedaulatan tekad seperti pada motivasi intrinsik.
Sebagai kesimpulan, untuk mengakhiri perilaku merokok dibutuhkan motivasi yang berkedaulatan tekad dan berintegrasi penuh pada diri individu. Selain itu proses internalisasi motivasi ekstrinsik dapat muncul secara alami dalam diri individu dan memiliki peranan penting dalam mengakhiri perilaku merokok. Terlebih lagi, fase relapse pun menjadi salah satu faktor yang mendorong internalisasi dari motivasi ekstrinsik.
Recent study tried to reveal young adulthood's motivation on their smoking cessation attempts after having relapsed and ended as having ex-smokers statuses. The concept of motivation analyzed within the context of making the commitment, first attempt of smoking cessation, having relapsed, and next attempts of quit smoking that make young adult successfully ended their smoking behavior. The study used qualitative approach to understand the process of motivation on young adulthood participants with descriptive and subjectively manner. The analysis focused on two young adult ex-smokers who have different characteristics on their smoking cessation attempts.
Hence, the results of study found that the first attempts of young adult?s smoking cessations were motivated by extrinsic factors, which involved control from others. Recent study was also able to establish the process of internalization of extrinsic motivation, and associated with specific regulation within the smoking cessation attempts.
As conclusion, smoking cessation needs sense of determined and integrated on individual perception as agency of the action. Nevertheless, the internalization on extrinsic motivation occurs naturally within the participants and being an important factor for smoking cessation. Furthermore, having relapse on the first attempt to quit smoking indicated as one important aspect to internalized the extrinsic motivation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku merokok
la remaja, dan faktor apa saja yang paling mempengaruhi perilaku merokok pada remaja
sebut. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif sederhana.
nemara sampel yang diambil sebagai responden yang masih duduk dibangku SMP, bemsia
-15 lahun dan merokok. Tempat peneilitian dilakukan di SMP Islam As-Syafiiyah 06 Bekasi.
ta dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-
tor yang mcmpengaruhi perilaku merokok pada remaja, yaitu: orang tua, teman, iklan,
pribadian remaja itu sendiri, mitos, meniru dan kemudahan dituangkan dalam kucsioner. Data
lg diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji statistik univariat untuk menghasilkan
tribusi frekuensi yang menggambarkan persentase tiap variabe! yang terkait. Hasil penelitian
ng diperoleh adalah faktor orang tua merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku
rokok pada remaja khususnya yang duduk dibangku SMP. Diikuti oleh faktor teman, iklan,
ribadian, kemudahan, meniru dan faktor mitos.
"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5316
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>