Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Henny Wiyanto
"Fluktuasi pemakaian sumber daya merupakan suatu masalah dalam penjadwalan dan pelaksanaan proyek. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan teknik-teknik perataan sumber daya untuk menurunkan/meminimumkan deviasi diantara kebutuhan sumber daya dan profil sumber daya yang dibutuhkan. Masalah perataan sumber daya tidak dapat diselesaikan dengan metode-metode optimasi eksak karena perataan sumber daya memiliki potensi pemecahan combinatorial yang tinggi, kecuali untuk jaririgan kerja berskala kecil. Oleh karena itu digunakan pendekatan heuristik untuk mendapatkan sebuah solusi yang sesuai dengan permasalahan tersebut.
Metode perataan dengan pendekatan heuristik merupakan pendekatan realistis yang menggunakan aturan prioritas (priority rules) dengan menerapkan konsep rantai aktivitas dalam proses pergeserannya. Pada PDM, penetapan rantai aktivitas rumit karena mempunyai jenis keterkaitan antar aktivitas yang kompleks.
Dikembangkan teknik perataan sumber daya dengan pendekatan heuristik yang menerapkan konsep rantai aktivitas dengan menggunakan analisis khusus yang dikembangkan untuk mengidentifikasi jalur non kritis guna menetapkan rantai aktivitas pada PDM. Analisis penetapan rantai aktivitas dilakukan terhadap semua kemungkinan kombinasi keterkaitan yang mungkin terjadi dari dua aktivitas yang berkaitan, tiga aktivitas yang berkaitan dan seterusnya. Sebuah contoh kasus diselesaikan untuk menunjukkan rincian penerapan dan uji coba metode. Konsep rantai aktivitas dapat diterapkan pada PDM dan berguna untuk mempercepat proses perataan sumber daya terutama untuk proyek besar dengan jumlah aktivitas yang banyak dan kompleks serta untuk mengurangi resiko kesalahan dalam perhitungan akibat faktor ketelitian. Penurunan fluktuasi yang dihasilkan cukup besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40590
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bharata Adhi Dharma
"Precedence Diagramming Method (Metode Diagram Preseden), dengan jaringan aktifitas simpul dan beberapa tambahan hubungan preseden, menjadi alternatif PERT/CPM yang telah ada dalam pejadwalan proyek. Representasi aktifitas simpul dan tambahan hubungan preseden pada PDM, ternyata mengubah konsep dasar jaringan proyek termasuk metodologi jalur kritis dan slack total, sejalan berubahnya penghitungan waktu mulai segera dan waktu mulai terlambat sebuah aktifitas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Chandra Furkan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Bintang Koesalamwardi
"Kereta api di kota-kota besar di Sumatera merupakan salah satu sarana transportasi darat yang mendukung kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Keberadaan sungai yang memutus jalur kereta api menyebabkan diperlukannya pembangunan jembatan jalan kereta api. Jembatan kereta api menjadi infrastruktur penunjang perekenomian penting bagi suatu kawasan, terutama kawasan yang merupakan kawasan penghasil migas seperti Pekanbaru. Pembuatan suatu infrastruktur harus terencana dengan baik agar infrastruktur dapat segera digunakan oleh masyarakat sehingga roda perekonomian dapat berjalan. Salah satu aspek perencanaan proyek adalah aspek penjadwalan. Dalam proses perencanaan penjadwalan, penting bagi perencana untuk menemukan kegiatankegiatan kritis yang termasuk di dalam jalur kritis penjadwalan. Terdapat bermacam metode penjadwalan, yang digunakan dalam studi ini adalan metode Precedence Diagram Method (PDM). Hasil penelitian ini adalah jalur kritis penjadwalan rencana proyek pembangunan jembatan kereta api ini.

Trains in major cities in Sumatra is one means of land transportation that support economic activity in the region. The existence of the river cut a railway line causes the need for the construction of a railway bridge. Railway bridge to be important for supporting infrastructure economies of the region, especially the region is oil and gas producing areas such as Pekanbaru. Creation of an infrastructure should be planned so that the infrastructure can be immediately used by the public so that the economy can run. One aspect is the aspect of project planning scheduling. In the planning process scheduling, it is important for planners to find the critical activities which fall within the critical path scheduling. There are various methods of scheduling, which is used in this study adalan method Precedence Diagram Method (PDM). Results of this study is the critical path scheduling plan construction projects this railway bridge."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Subekti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Warlina
"Management of Conservation Region in Bandung Basin using Bioregional Planning ApproachThe title of the research thesis is "Management of Conservation Region in Bandung Basin using Bioregional Planning Approach". The research objective is to understand the change of bio-geophysical aspects according to time and spatial dimensions. In general, regional planning is attempted by partial approach, i.e. sectors. Therefore, the benefit is not for longer term of development. Having such a limitation, one could consider more comprehensive approach. Bioregional planning concerns with bio-geophysical and social aspects in managing the region. This might be more appropriate for longer term regional development plan. In this research, the element of land use taken account was the forest region. So that, in managing conservation area in Bandung Basin, bioregional planning approach was applied. In this research, the conservation considered was the forest region.
The method of research was using geographical information system application and regression analysis. Variables measured were land-uses in 1986, 1993 and 1997; and changes for the periods. Other variables were slope and altitude. Variables of social aspects used were population density and population proportion for agriculture.
To measure land use change, overlaying technique was applied. The result showed that forest area in 1986 - 1993 reduced rapidly and changed for settlement, encroaching about 1 331.49 hectares covered 25 kecamatan. The largest part of this area was in Kecamatan Cimenyan. The change in period of 1993 to 1997 was 13.79 hectares; this occurred only in Kecamatan Cimenyan. Overlaying method of slope and land use, gave result in that there were settlements in region with slope of more than 50% and covering about 135.64 hectares in 1993 and 58.87 hectares in 1997.
The result of regression analysis was the forest area in 1986 related closely to population density. This was concluded from R-square of more than 0.5 in the first and second segment of the selected study areas. The co-relation of forest area variables and population percentage in agricultural sector gave a good result in the third segment in 1997. This concluded that the major driving force of reduction in forest area was due mainly to the population percentage in agricultural sector, not to the population density upon forested area.
In conclusion, the information can be used as an input for regional planning because it concerns with biological components caring for sustainable managing conservation in Bandung Basin. Further research might be expanded to involve some aspects, especially on the community participation for agricultural sector and vegetation analysis for biodiversity study."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T10053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olga Nauli Komala
"Tesis desain ini berusaha untuk melihat dan menata kembali Kemang sebagai salah satu bagian kota Jakarta yang terlihat mendapatkan pengaruh budaya non lokal yang mempengaruhi unsur fisik dan non fisik kawasan tersebut mulai dari wajah bangunan, pembentukkan ruang kota dan pola kegiatan baru yang belum ada sebelumnya. Dalam hal ini budaya non lokal hadir secara bersama ? sama dengan budaya lokal dan melahirkan berbagai perbedaan (difference) dan keberagaman (diversity) di Kemang. Suatu kondisi penerimaan dan pemberian wadah bagi adanya perbedaan dan keberagaman merupakan bagian dari pendekatan konsep cosmopolitan.
Penataan kembali kawasan Kemang dengan pendekatan cosmopolitan dimulai dengan terlebih dahulu melihat pola kegiatan dan pelaku serta terutama bagaimana hubungan saling mempengaruhi antara budaya lokal dan non lokal yang telah ada termasuk kontradiksi dan kesetaraan yang timbul kemudian. Pendekatan cosmopolitan yang berakar pada budaya lokal Betawi (teras Betawi) kemudian akan diterjemahkan dalam bentuk teras sebagai ?ruang bermain? yang tidak hanya memberi wadah bagi perbedaan dan keberagaman namun juga mampu mendorong terjadinya interaksi dengan orang asing/strangers dalam ruang kota.

In this thesis, I try to analyze and redesign Kemang as a part of Jakarta, which has been influenced by many non ? local cultures. These cultures give effects in the shaping of urban elements of Kemang, both physically and non - physically, from building elevation, the shaping of urban space and the pattern of new activities. In this case, non - local cultures exist together with the local cultures and all of these result in the appearance of many differences and diversities at Kemang. The condition of acceptance and giving space for many differences and diversities are the part of cosmopolitan concept, which is used as the approaching concept in this design thesis.
By using the cosmopolitan concept, I try to redesign Kemang, first by analyzing the pattern of activities and the ?actors?, especially how local cultures and local cultures gives influences to each other, including the contradiction and equality which emerge after that. The cosmopolitan concept, based on the local culture, Betawi (teras Betawi), is translated into ?the playing space?, which not only gives spaces for many differences and diversities, but also can stimulate the interaction with many people from different backgrounds in urban space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27822
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Harumsari
"This research is about improvement on several operational processes at Human Resource Department PT X using business process reengineering approach. The operational processes have many non-value-adding activities. The objectives of this research are to mapping current process and proposed a new design business process that is more efficient, so that can increase intemal customer satisfaction. The Business Process Mapping method is used by gathering information hom observation and in-depth interview with process oumers. Qualitative _analysis (service tasks, people, technology) and quantitative analysis (number of activity and time) were also conducted to gain a better understanding about the process.
There are two main approaches to redesigning process, systematic redesign approach (with Eliminate, Simplify, Integrate, Automate method) and clean sheet redesign approach (with idealizing method). The choice between these two approaches will depend on what the organization is most comfortable with. Results of the comparison between proposed process and current process show that proposed process can improve the process etiiciencies and fulfill the customer satisfaction signiiicantly. The improvement made by proposed processes reaches 50%-60% on the activity etiiciencies and 73%-94% on the time efficiencies.

Studi ini membahas perbaikan beberapa proses operasiona! pada Departemen Sumber Daya Manusia PT X dengan menggunakan pendekatan rekayasa ulang proses bisnis. Proses operasional memiliki banyak kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah. Tujuan studi ini adalah memetakan proses sekarang dan mengusulkan rancangan proses bisnis bam yang lebih etisien, sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen intemal. Metode Pemetaan Proses Bisnis 'digunakan dengan mengumpulkan infonnasi utama dari observasi dan wawancam dengan para pemilik proses. Untuk memperoleh pemahaman yang benar mengenai proses. dilakukan pula analisis kualitatif (pelayanan, sumber daya manusia, teknologi) dan analisis kuantitatif (jumlah aktivitas dan waktu).
Ada dua pendekatan utama untuk mendisain ulang proses, yaitu pendekatan disain ulang sistematis (dengan metode mengeliminasi, menyederhanakan, menggabungkan, dan mengotomatisasi proses) dan pendekatan disain ulang clean sheer (dengan metode pengidealan). Penggunaan antara kedua pendekatan ini akan tergantung pada keinginan organisasi. Hasil perbandingan antara proses usulan dengan proses sekarang menunjukkan bahwa proses usulan mampu meningkatkan efisiensi proses dan memenuhi kepuasan konsurnen intemal perusahaan secara signifikan. Peningkatan oleh proses usulan mencapai 50%-60% pada efisiensi aktivitas dan mencapai 73%-94% pada efisiensi waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hanura Suari
"ABSTRAK
Walaupun lima tahun terakhir ini kinetja keuangan dan kinerja medik menunjukkan hasil yang relatif baik, namun untuk menghadapi semakin kompetitif persaingan pada industri rumah sakit di Cirebon, Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon (RSPC) harus mengevaluasi strategi bersaingnya. Evaluasi strategi bersaing dilakukan dengan pendekatan sumber daya (resources based) melalui inventarisasi sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki RSPC.
Dari evaluasi terhadap sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki, telah ditemukan sumber daya reputasi pelanggan, sebagai sumber daya dan kapabilitas yang mempunyai karakteristi berharga, jarang, sukar ditiru, dan tidak ada penggantinya, sehingga merupakan kompetensi inti RSPC.
Berdasarkan kompetensi inti yang diperoleh dan mempertahankan keunggulan bersaing, harus dilaksanakan strategi-strategi untuk menciptakan superior efisiensi, superior kualitas, superior inovasi, dan superior kepuasan konsumen melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,Opportunities, Threats) yang dirangkum dengan matrik TOWS.
Dari hasil analisis SWOT tersebut disarankan agar RSPC meningkatkan kepemimpinan manajemen, menambah fasilitas dan kualitas klinik spesialis, dan membentuk divisi riset/manajemen strategi untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang berkelanjutan."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Irawan
"Metode penjadwalan proyek diciptakan untuk mempermudah, mempercepat dan mengoptimasi proses penjadwalan menjadi lebih efektif sehingga sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai. Pada saat ini banyak hadir berbagai jenis metode pendajwalan, salah satu metodenya ialah metode jaringan kerja yang secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua metode yaitu metode jaringan kerja activity on arrow dan metode jaringan kerja activity on node. Ada perbedaan yang mendasar pada kedua metode tsb dalam sistematika penjadwalannya, metode jaringan kerja activity on node meletakkan aktivitas pada nodal dalam suatu jaringan kerja dan tanda panah menunjukkan hubungan antar pekerjaan sedangkan metode activity on arrow adalah sebaliknya, nodal menunjukkan batas awal atau akhir durasi aktifitas sedangkan tanda panah menunjukkan akfitifitas dalam proyek.
Metode yang dapat digolongkan pada metode jaringan kerja activity on node ialah Precedence Diagramming Method (PDM), sedangkan metode jaringan kerja activity on arrow contohnya ialah metode I-J. Masing-masing metode tersebut memiliki keunggulan masing-masing, setiap metode memiliki aplikasi yang sesuai pada proyek-proyek tertentu. Disamping keunggulan yang dimilikinya, metode jaringan kerja memiliki kelemahan yang membuatnya tidak efektif, efisien dan optimal sebagai alat penjadwalan untuk mendefinisikan proses perencanaan. Perkembangan proyek konstruksi yang semakin kompleks menuntut hadirnya suatu metode penjadwalan yang lebih ideal dan realistis. Kelemahan-kelamahan metode jaringan kerja tsb menjadi latar belakang dikembangkannya metode penjadwalan berdasarkan progress yang dapat meningkatkan kualitas metode jaringan kerja menjadi suatu penjadwalan yang ideal.

Project scheduling method is invented to make the scheduling process easier, faster, and more optimum, thus it can be more effective, so the aim that has been targeted can be achieved. In the present time, there is several method of scheduling, one of them is the network scheduling method, which mainly can be classified in two methods, which is the 'activity on arrow' network scheduling method and the 'activity on node' network scheduling method. There is a principle difference between the two methods in terms of scheduling systematic. The 'activity on node' method places the activity on the node of a network, and the arrow states the relation between activities. On the other hand, in the 'activity on arrow' method, the node states the start point and the finish point of project duration, and the arrow remarks the project activity.
A method, which can be classified as the 'activity on node' method, is the Precedence Diagramming Method (PDM), and one example of the 'activity on arrow' method is the I-J method. Each of those methods has its own advantages, every method has the specific application in certain projects. Beside the advantages, the network scheduling method has its disadvantages, which can cause it becoming ineffective, inefficient, and not optimum to be used as a scheduling tool for defining the planning process. The increasing complexity of construction project development triggered the need of a more ideal and more realistic scheduling method. The disadvantages of network scheduling method has become the background of the development of the progress based scheduling method that can improve the network scheduling method to become an ideal scheduling method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>