Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224946 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suryanto
"UKM merupakan sektor usaha yang sangat penting bagi ekonomi suatu negara. Di Indonesia sektor ini menyediakan lapangan kerja terutama pada saat krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 sektor ini tetap berjalan sementara perusahaan dan industri yang lebih besar terpuruk. Di banyak negara lebih dari 90% bisnis masuk kategori UKM bahkan di Inggris jumlah sektor usaha yang masuk kategori UKM mencapai lebih dari 99%. Selama ini isu lingkungan terfokus pada industri besar saja, jumlah UKM yang besar berdampak menghasilkan limbah dalam kuantitas yang besar pula yang tidak dapat diabaikan.
Kota Bandung tempat studi ini dilakukan, industri tekstil mendominasi melebihi jenis usaha yang lain yaitu 1.270 perusahaan atau 38,01% dari seluruh jenis usaha di Bandung. UKM tekstil di Kota Bandung mencapai 1.191 perusahaan kecil dan menengah atau 93,78% dari seluruh jenis usaha tekstil. Beberapa jenis usaha tekstil menghasilkan limbah berbahaya terutama dari jenis usaha pewarnaan. Bahan dasar dari zat pewarna yang digunakan menggunakan senyawa logam yang berbahaya bila terkonsumsi oleh manusia dan bahan organik lainnya yang beracun bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Sektor UKM selama ini dikenal sebagai sektor yang serba kekurangan sumber daya di semua bidang seperti keuangan, organisassi, sumber daya manusia, dan lain-lain.
Berdasarkan kondisi ini berbagai program yang ditujukan untuk pengembangan UKM termasuk tekstil harus melibatkan bantuan dari luar UKM yang dapat berasal dari pemerintah ataupun non-pemerintah. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas program untuk meningkatkan kinerja lingkungan sektor UKM tekstil menggunakan Analythical Hierarchy Process (AHP) dan Gap Analysis untuk mengidentifikasi program-program yang dibutuhkan dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Small and medium-sized enterprises (SMEs) are the most important sector of a nation's economy. In Indonesia they provide and create jobs, especially during times of recession in 1997-1998 SMEs sector still running while bigger corporate and indutries collaps. In many countries over 90% businesses are in SMEs sector even in UK alone over 99% business are SMEs. After all these years the environmental issue focus only on large businesses, the huge numbers of SMEs that also produce waste in the activities results the environmental impact cannot be neglected.
In Bandung City which this study take place, industries of textiles are dominant over others kind of business with 1.270 business unit or 38,01% from all business. SMEs textile in Bandung have portion about 1.191 business unit or 93,78 % from a whole textile business. Some field of textile industries producing hazardous waste espescially dying sectors. The basic substances of colors some from metal origins that give teribble effect to human health and others organic substances also toxic for human and others living. The SMEs sectors also known for lack of resources in almost every kind of field like financial, organization, human resources, etc.
According to this condition any kind of programs to improve the SMEs sectors textiles included, should brings external effort which could be from government or non-government. This study was conducted to identify and determined of program priority to improve SMEs textile environmental performance using tools like Analythical Hierarchy Process (AHP) for rating criteria and Gap Analysis to identify programs needed to achieve the goal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik
"Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berbasis kompetensi merupakan hal yang harus dilakukan untuk menghadapi era globalisasi sekarang ini. Agar karyawan mempunyai kemampuan secara penuh dalam melaksanakan pekerjaan mereka, maka suatu instansi atau perusahaan wajib menerapkan suatu sistem pelatihan yang berbasis kompetensi.
Penerapan program pelatihan yang berbasis kompetensi berfungsi sebagai proses transformasi. Untuk menilai keberhasilan program-program tersebut, manajemen harus mengevaluasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengembangan secara sistematis.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi Cepu adalah pelaksana tugas Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral di Bidang Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi. Pusdiklat Migas selalu berusaha untuk mengevaluasi setiap program pelatihannya. Penulis mengusulkan penggunaan metode evaluasi dengan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk menentukan prioritas kriteria dalam evaluasi program pelatihan. PHA merupakan teknik pengambilan keputusan yang mampu mempertimbangkan aspek atau kriteria-kriteria kualitatif dan kuantitatif suatu permasalahan.

Human resource development based on competency must be done to anticipate, now a days globalization. In order that employees have skills to do their jobs, an institution or company is obliged to apply is on competence based training system.
Applying competence based training program function as process of transformation. To get successful/programs, management have to evaluate training activities and development systematically.
The Center of Training and Education of Oil and Natural Gas, Cepu is the executor of The Agency of Training and Education of Energy and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources of The Republic of Indonesia for the education and training in oil and natural gas. The Center of Training and Education of Oil and Natural Gas is always evaluating its training programs. The author of this thesis proposes use of Analytic Hierarchy Process (AHP) to determine training program evaluation criteria priorities. AHP is a decision making technique capable to consider qualitative and quantitative criteria of problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10813
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"NKRI merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia mempunyai hak eksklusif untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan berbagai kepentingan terkait perairan ZEE (sampai dengan 200 mil dari garis pangkal). Untuk mengoptimalkan nilai manfaat sumberdaya kelautan bagi pengembangan wilayah secara berkelanjutan dan menjamin kepentingan umum secara luas, diperlukan intervensi kebijakan dan penanganan khusus oleh Pemerintah untuk pengelolaan wilayah maritim. Namun demikian, masalah-masalah kelautan termasuk pembangunan ekonomi kelautan mempunyai hubungan yang erat dengan ketentuan-ketentuan hukum internasional. Oleh karena itu dalam pembangunan terkait masalah kelautan di Indonesia, ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam konvensi-konvensi internasional haruslah menjadi acuan. Dari beberapa kemungkinan jenis jasa pelayanan khusus, maka yang mungkin dapat kita berikan dan dapat ditagihkan kepada kapal-kapal asing yang melakukan lintas damai di perairan Indonesia antara lain adalah Pilotage atau jasa pemanduan…. "
IKI 4:24 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Purwo Santosa
"Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Meneliti keberhasilan dan kegagalan implementasi pelaksanaan kebijakan kemitraan usaha, 2) mengindentifikasi persepsi pimpinan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) maupun perusahaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pelaksanaan kemitraan usaha, 3) mengidentifikasi faktor penyebab hambatan-hambatan dan faktor pendorong dalam melakukan kemitraan usaha, 4) mengidentifikasi peran pemerintah dalam pengembangan UKM melalui program kemitraan usaha.
Penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif ini dilaksanakan dengan mengambil sampel dari daftar perusahaan PMA yang telah mendapatkan surat persetujuan penanaman modal dari BKPM yang dipersyaratkan bermitra sesuai dengan bidang usahanya. Dari populasi perusahaan PMA yang melakukan kemitraan usaha dengan UKM di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Batam, sebanyak 10 perusahaan status Penanaman Modal Asing (PMA) dan 5 perusahaan skala Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai mitra lokal sebagai objek penelitian.
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu persepsi perusahaan dengan status PMA dan UKM, masing-masing dengan berbagai aspek pembinaan yang telah diberikan maupun yang diterima diantara keduanya. Untuk mengukur persepsi digunakan kuesioner dengan skala model Likert dengan rentang pengukuran satu sampai dengan lima.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa bagi usaha PMA maupun UKM masing-masing pada umumnya menyatakan kemitraan usaha bermanfaat di dalam meningkatkan efisiensi. Disamping itu peran pemerintah masih sangat diperlukan khususnya dalam kebijakan-kebijakan untuk mendorong perkembangan UKM melalui kemitraan usaha, pembinaan intensif, rangsangan kreatif dan inovatif, pemberian insentif, penyediaan fasilitas, sumber dana, pengolahan sumber daya alam, sarana komunikasi dan informasi bisnis."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T7410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hasudungan, Eric Mamby
"Penambangan yang dilakukan oleh para penambang emas tradisional dalam skala keel/ dengan metode amalgamisasi telah terbukti berperan serta dalam mencemari lingkungan. Hal ini Ielah lama terjadi, dan kesadaran untuk menanggulanginya telah diterapkan.. Salah satu usaha di dalam penanggulangan tersebut adalah dalam hal pengolahan amalgam dan tailing yang dihasilkannya. Oleh karena Uu, dibuatlah suatu a/at yang bernama Mercury Scrubber, yang dibuat untuk memisahkan merkuri dari amalgam dan tailingnya dengan cora yang oman dan ridak merusak lingkungan. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan sifat merkuri yang memiliki titik uap yang rendah, yallu sekitar 375°C, sehingga mudah untuk didestilasikan. Proses kerja dari alat ini dimulai dengan persiapan alat dan feed yang akan diolah, dUanjutkan dengan pen.guapan merk:uri karena dipanaskan oleh burner, dan kemudian diembunkan oleh kondensor. Adapun data-data proses pengujian yang didapatkan kemudian dianalisa. Pengujian alat memperlihatkan suhu maksimum di atap retort chamber dengan menggunakan pemanas kampor minyak tanah 250°C, dengan tungku batubara ked! sebesar 300°C dan dengan dapur krusibel besar mencapai 600°C. Recovery merkuri sebanyak 0,0203gr dari 417,67 gr tailing dihasilkan dengan pengujian menggunakan tungku hatubara kecil dan 0,1796gt dari 503,46 gr tailing dengan krusibel besar. Berdasarkan hasil pengujian, pemanas yang terbaik adalah dapur krusibel hesar dengan metode aliran panas yang menyelimuti seluruh permukaan tabung retort."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41335
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian keperawatan di Indonesia sedang menalami perkembangan signifikan
pada lima tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara Iain
adanya tuntutan dari pelayanan untuk memberikan pelayanan berdasarkan fakta,
dan juga tuntutan perkembangan profesi keperawatan. Selain itu, situasi yang
kondusif untuk melakukan kegiatan penelitian keperawatan telah terjadi secara
perlahan tapi pasti dimana berbagai pihak telah mulai mernberikan perhatian
terhadap kemampuan meneliti tenaga keperawatan khususnya yang berada pada
institusi pendidikan. Dengan dernikian maka setiap perawat khususnya yang
bekerja di institusi pendldikan tinggi seyogyanya memiliki kemampuan meneliti
yang memadai umuk melaksanakan bagian dari kegiatan tridarma pendidikan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Nurachmah
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Heliani Dwiana Tjokroadiredjo
"ABSTRAK
Untuk mengetahui harga pokok jual berdasarkan biaya yang seharusnya dari keluaran Instalasi Gizi 1992, telah dilakukan telaah biaya produksi 1992 dari seluruh komponen biaya produksi yang terlibat. Atas dasar telaah biaya produksi tersebut dilakukan analisis perbandingan harga jual berdasarkan unit cost dengan harga jual yang berlaku, sehingga dapat ditentukan harga jual yang seharusnya dari keluaran Instalasi Gizi di tiap kelas perawatan Instalasi Rawat Inap untuk mencapai keadaan pulang pokok.
Penelitian dilakukan dengan latar belakang bahwa rumah sakit mampu memperoleh manfaat yang setinggi-tingginya dari proses penyelenggaraan makanan dalam arti mampu mengikut sertakan proses penyelenggaraan makanan dalam penerimaan laba dari total sales rumah sakit, tetapi dilain pihak belum mampu menyajikan informasi biaya produksi Instalasi Gizi yang mengakibatkan belum dapat ditentukannya harga jual keluaran Instalasi Gizi yang layak karena belum dimanfaatkannya dengan optimal informasi biaya yang ada, sehingga belum dirasakan nilai tambahnya untuk dapat mengatasi biaya operasionalnya yang semakin meningkat.
Hasil penelitian yang merupakan analisis komponen biaya produksi kaitannya dengan penentuan harga jual di Instalasi Gizi Rumah Sakit Setia Mitra diharapkan dapat menjadi landasan bagi rumah sakit dalam hal menentukan harga produk lainnya berdasarkan biaya produksi."
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajib Haryanto
"Skripsi ini membahas tentang penentuan prioritas yang harus dilakukan dan sangat mempengaruhi kepuasan nasabah di Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini dilatar belakangi oleh jumlah pesaing yang semakin bertambah dalam perbankan syariah dan kepuasan nasabah menjadi penting untuk mendapatkan dan mempertahankan nasabah . Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Analisis Faktor dan Importance Performance Analysis untuk mendapatkan faktor yang dominan.
Hasil penelitian ini menunjukkan faktor dominan yang membutuhkan prioritas perbaikan (terletak pada kuadran 1) adalah faktor kecepatan pelayanan dan kemudahan transaksi dengan nilai importance 4,41 dan nilai performance 2,92 serta faktor kehandalan teknologi dengan nilai importance 4,39 dan nilai performance 3,32.

This paper discusses the determination of priorities that must be done and greatly affects customer satisfaction in Bank Syariah Mandiri. The background of this research due to the growing number of competitors in Islamic Banking and customer satisfaction becomes important to gain and retain customers. In this study the method used is the Factor Analysis and Importance-Performance Analysis to gain a dominant factor.
The results of this study indicate factor that needs improvement priorities (placed in first quadrant) is speed service, ease of transaction with importance value 4,41 and performance value 2,92 and reliability of technology with importance value 4,39 and performance value 3,32.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1408
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>