Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Santospriadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor kebijakan pemda di bidang transportasi yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Angkutan umum. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada 2 kota yaitu Kota Cirebon dan Tegal dengan melakukan wawancara dan kuisioner. Analisa data diolah dengan statistik dibantu komputer program SPSS versi 15.0. Untuk menentukan faktor-faktor kebijakan dan kualitas pelayanan angkutan umum digunakan pendapat pakar dan ahli yaitu anggota DPRD dan Dinas perhubungan dikota studi. Untuk analisa pengaruh variabel kebijakan transportasi terhadap variabel kualitas pelayanan angkutan umum. Metode yang digunakan adalah teknik analisa statistik non parametrik korelasi Spearman.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh faktor-faktor kebijakan di bidang transportasi di kota Cirebon dan Tegal adalah nilai kepedulian, sikap, keadilan dan kepentingan umum, sedangkan faktor-faktor kualitas pelayanan angkutan umum adalah berwujud, keandalan, keresponsifan, jaminan, dan empati. Diperoleh hasil pula bahwa kebijakan transportasi secara umum cukup berpengaruh terhadap kualitas pelayanan angkutan umum di kedua kota tersebut. Untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari segi kebijakan diperlukan peraturan daerah yang khusus mengatur tentang standar kualitas pelayanan yang harus diberikan oleh pemerintah, ataupun pihak swasta.

This study purpose to explain the factors of local government policies at department of transportation which have effects on service quality of public transportation. The research method which used is a case study in 2 cities both Cirebon and Tegal by doing interviews and questionairs. Data analysis was processed by statistic and using computer program of SPSS version 15.0. This study used the opinions of experts such as DPRD members and department of transportation at district where study have been done to determine the factors, policies and public transportation quality. Analysis of effects between transportation policy variables and service quality of public transportation variables. This study used non parametric statistical analysis techniques by Spearman correlation.
Based on study result found that policy factors at department of transportation in district of Cirebon and Tegal were the values of awareness, attitudes, justice and public interest, while the factors of service quality of public transportation were tangible, reliability, responsive, assurance, and empathy. Study result also found that in general transportation policy was enough effect for service quality of public transportation the quality of public transport both of cities. It was suggested to improve the deficiency and weakness in policy terms was required district rules which managing a special regulation on standard service quality which should be given by government or private instituton.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T40735
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Santospriadi
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor kebijakan pemda di bidang transportasi yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Angkutan umum. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada 2 kota yaitu Kota Cirebon dan Tega! dengan melakukan wawancara dan kuisioner. Analisa data diolah dengan statistik dibantu komputer program SPSS versi 15.0. Untuk menentukan faktor-faktor kebijakan dan kualitas pelayanan angkutan umum digunakan pendapat pakar dan ahli yaitu anggota DPRD dan Dinas perhubungan dikota studi. Untuk analisa pengaruh variabel kebijakan transportasi terhadap variabel kualitas pelayanan angkutan umum. Metode yang digunakan adalah teknik analisa statistik non parametrik korelasi Spearman.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh faktor-faktor kebijakan di bidang transportasi di kota Cirebon dan Tegal adalah nilai kepedulian, sikap, keadilan dan kepentingan umum, sedangkan faktor-fektor kualitas pelayanan angkutan umum adalah berwujud, keandalan, keresponsifan, jaminan, dan empati. Diperoleh hasil pula bahwa kebijakan transportasi secara umum cukup berpengaruh terhadap kualitas pelayanan angkutan umum di kedua kota tersebut Untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan dari segi kebijakan diperlukan peraturan daerah yang khusus mengatur tentang standar kualitas pelayanan yang harus diberikan oleh pemerintah, ataupun pihak swasta.

This study purpose to explain the factors of local government policies at department of transportation which have effects on Service quality of public transportation. The research method which used is a case study in 2 cities both Cirebon and Tegal by doing interviews and questionairs. Data analysis was processed by statistic and using Computer program of SPSS version 15.0. This study used the opinions of experts such as DPRD members and department of transportation at district where study have been done to determine the factors, policies and public transportation quality. Analysis of effects between transportation policy variables and Service quality of public transportation variables. This study used non parametric statistical analysis techniques by Spearman correlation.
Based on study result found that policy factors at department of transportation in district of Cirebon and Tegal were the values of awareness, attitudes, justice and public interest, while the factors of Service quality of public transportation were tangible, reliability, responsive, assurance, and empathy. Study result also found that in general transportation policy was enough effect for Service quality of public transportation the quality of public transport both of cities. It was suggested to improve the deficiency and weakness in policy tenns was required district rules which managing a special regulation on Standard Service quality which should be given by government or private instituton.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Mathew Jhonathan
"ulisan ini membahas mengenai kinerja pelayanan angkutan umum pada tiga jenis angkutan yang berbeda, yaitu bus Transjakarta BRT (Bus Rapid Transit)/Non BRT, halte Transjakarta, angkutan kota Non Jak Lingko, dan mikrotrans Jak Lingko yang beroperasi di Kecamatan Pasar Minggu. Tujuan penelitian ini adalah ingin menganalisis kepuasan penumpang terhadap kinerja dari angkutan umum dengan menggunakan dua metode, yaitu metode IPA (Importance Performance Analysis) serta metode CSI (Customer Satisfaction Index) dengan variabel penilaian yang mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 untuk Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek. Jenis penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan cara pengambilan data responden menggunakan kuesioner online (Google Form) melalui media sosial serta menyebarkan kartu survei di lapangan baik pada halte ataupun di dalam angkutan. Metode analisis data dilakukan menjadi dua jenis data berdasarkan sering tidaknya penumpang menggunakan angkutan umum, yaitu data keseluruhan (kategori sering dan jarang), dan data sebagian (kategori sering saja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan penumpang terhadap kinerja bus Transjakarta BRT (Bus Rapid Transit)/Non BRT, halte Transjakarta, angkot Non Jak Lingko, dan mikrotrans Jak Lingko berturut-turut adalah 85,716% (sangat baik), 80,606% (sangat baik), 71,837% (baik), dan 76,461% (sangat baik).

This paper discusses the performance of public transport services on three different types of transportation, namely Transjakarta BRT (Bus Rapid Transit)/Non BRT buses, Transjakarta bus stops, Non Jak Lingko city transportation, and Jak Lingko microtrans operating in Pasar Minggu District. The purpose of this study is to analyze passenger satisfaction on the performance of the public transport using two methods, namely IPA method (Importance Performance Analysis) and the CSI method (Customer Satisfaction Index) with assessment variables referring to the Regulation of the Minister of Transportation of the Republic of Indonesia Number 29 of 2015 for Transportation People With Public Motorized Vehicles On Routes. This type of research uses a quantitative approach by collecting respondent data using an online questionnaire (Google Form) through social media and distributing survey cards in the field either at bus stops or in transportation. The method of data analysis is carried out into two types of data based on whether or not passengers use public transportation, namely overall data (frequent and rare categories), and partial data (frequent categories only). The results showed that passenger satisfaction with the performance of Transjakarta BRT (Bus Rapid Transit)/Non BRT buses, Transjakarta bus stops, Non Jak Lingko city transportation, and Jak Lingko microtrans respectively were 85.716% (very good), 80.606% (very good) , 71.837% (good), and 76.461 (very good)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Salmahtunnisa
"Penelitian ini menganalisis pengaruh kebijakan pembatasan sepeda motor terhadap penggunaan transportasi umum transjakarta pada tahun 2014-2015. Menggunakan regression discontinuity design, kami menemukan terdapat pengaruh kebijakan pembatasan sepeda motor terhadap peningkatan jumlah penggunaan transjakarta. Melengkapi hasil estimasi dengan melihat pengaruh kebijakan terhadap masing-masing koridor direct impact dan indirect impact transjakarta.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengaruh kebijakan pembatasan sepeda motor meningkatkan penggunaan di masing-masing koridor transjakarta, meskipun pada koridor indirect impact tidak signifikan secara statistik. Hasil tersebut juga dipengaruhi berbagai variabel, seperti tingkat curah hujan, harga bensin, variabel hari dan mekanisme perubahan sistem pada transjakarta.

This research analyzed the effect of motorcycle restriction policy on the use of Transjakarta public transportation in 2014 2015. Using regression discontinuity design, we find that there is an effect of motorcycle restriction policy on increasing the amount of usage of Transjakarta. Completing the estimation results by looking at the policy effect on each corridor of direct impact and indirect impact of Transjakarta.
The results show that the effect of motorcycle restriction policy increases the usage in each Transakarta corridor, although the indirect impact corridor is not statistically significant. The results are also influenced by variables such as precipitation rate, gasoline price, day variables and mechanism of system change in Transjakarta.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Rahmadina Gumati
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas desain kebijakan reformasi angkutan umum di Kota Bogor dalam kerangka Perda Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Teori utama yang digunakan yaitu elemen desain kebijakan yang dikemukakan oleh Thomas A. Birkland 2011 . Birkland menyebutkan bahwa terdapat lima elemen yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu desain kebijakan, yaitu tujuan kebijakan, model kausalitas kebijakan, alat kebijakan, sasaran kebijakan, serta implementasi kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara tujuan kebijakan dengan instrumen kebijakan yang digunakan. Hal ini disebabkan instrumen kebijakan, yaitu Perda Nomor 3 Tahun 2013 lebih berorientasi kepada penyesuaian terhadap UU Nomor 22 Tahun 2009, bukan sebagai jawaban atas permasalahan angkot yang menjadi tujuan kebijakan. Hal ini berdampak pada munculnya masalah-masalah di ketiga elemen kebijakan lainnya. Untuk itu, diperlukan instrumen kebijakan khusus di luar Perda Nomor 3 Tahun 2013 yang mengatur reformasi angkot secara komprehensif.

ABSTRACT
This research discusses about design analysis of public transportation reform policy in bogor with study on Local Government Regulation No. 3 on Conduct of Traffic and Transportation in 2013. This research uses Birkland rsquo s Elements of Policy Design 2011 . Birkland mentioned there are five elements that need to be considered in designing policy. They are goals of the policy, causal model of the policy, tools of the policy, targets of the policy, and implementation of the policy. This research uses Post Positivist approach and Descriptive design.The result shows that there is gap between goal of the policy and instrument of the policy used. This is due to Local Government Regulation No. 3 is oriented to adjustment of National Government Regulation No. 22 in 2009, not as an answer to public transportation problem which became the policy objective. This cause problem to all three other policy elements. Thus, specific policy instrument that organize public transport reform policy comprehensively is needed."
2017
S69709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulil Abshor Ramadhani
"Isu kemacetan merupakan permasalahan umum yang kerap terjadi pada setiap wilayah. Kemacetan tidak hanya dimaknai sebagai fenomena penumpukan kendaraan tetapi juga berdampak multidimensional kepada sektor ekonomi, sosial, dan lainnya sehingga perlu segera diatasi. Kota Tangerang merupakan salah satu daerah yang terdampak oleh kemacetan lalu lintas dengan 18 titik kemacetan dan jumlah kendaraan yang melintas setiap harinya mencapai 1 juta kendaraan. Salah satu solusi dari persoalan kemacetan adalah dengan menyediakan layanan transportasi publik yang berkualitas di mata pengguna untuk menjadi pilihan utama dibanding penggunaan kendaraan pribadi. Pemerintah Kota Tangerang dalam hal ini mengeluarkan inovasi transportasi publik di Kota Tangerang dengan merevitalisasi angkutan kota (angkot) konvensional menjadi angkot modern yang dikenal dengan Angkot Si Benteng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan angkot 'Si Benteng' sebagai inovasi transportasi publik di Kota Tangerang dari sisi pengguna. Dalam melakukan analisis kualitas layanan pada penelitian ini menggunakan Transit Capacity and Quality of Service Manual Third Edition (2013) yang terdiri dari 2 dimensi, yaitu Availability (keterediaan) & Comfort and Convenience (Keamanan dan Kenyamanan) yang terdiri dari 11 subdimensi yang mengusung kedua dimensi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis data campuran yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner terhadap 100 responden dengan kriteria yang telah ditentukan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas Layanan Angkot Si Benteng berada dalam kategori memadai.

The traffic issue has been a common problem which occurs everywhere. Traffic isn?t only intepreted as the phenomenon of crammed transportation, but also its multidimensional impacts on economics which urgently needs to be solved. Tangerang is one of these city that affected with traffic congsestion with reflected by its 18 congestion spots and approximately one million vehicle passing though Tangerang daily. One of the solution of this traffic issue is to provide a good quality public transportation service which can be the prioritized option other than individual transportation. The Government of The City of Tangerang, in this case, has made an innovation for public transportation in Tangerang by revitalizing the conventional Angkutan Kota (Angkot) to the modernized Angkot as known as Angkot 'Si Benteng'. This research aims to analyze the Service Quality of Si Benteng as a public transportation innovation in Tangerang. In order to analyze the service quality, this research uses Transit Capacity and Quality of Service Manual Thirds Edition (2013) which consists of 2 dimensions, Availability and Comfort and Convenience. The 2 dimensions has other 11 sub-dimensions which support the 2 main dimensions. The approach of this research uses the quantitative approach with mixed-data analyzing methods which is done by spreading relevant questioners to 100 respondents with specific criteria that has been determined with in-depth interview. The result of this research shows that the service quality of Angkot si Benteng is categorized as adequate the whole dimensional from the standardization of a good public transportation service."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yeihan
"

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dampak dari kebijakan tarif parkir dan layanan angkutan umum kampus terhadap preferensi mahasiswa/i pengguna kendaraan pribadi roda 2 dan roda 4 di wilayah kampus Universitas Indonesia Depok. Metode analisis pada penelitian ini berbasis pada model pemilihan diskrit logit binomial dengan membangun fungsi utilitas  yang menggunakan pendekatan regresi logistik. Model regresi dan fungsi utilitas dibangun dari data hasil survei stated preference dan revealed preference. Proses pembangunan model diawali dengan uji korelasi spearman, lalu uji kelayakan model yang meliputi 5 parameter kelayakan yaitu hosmer-lemeshow, omnibus test, nagelkerke R square, -2 log likelihood, dan overall percentage, dan uji validasi menggunakan root mean square error. Setelah itu, dilakukan analisis pemilihan model yang berbasis uji kelayakan dan validasi serta uji komparasi mann whitney untuk mengetahui perbedaan dari model-model yang dipilih. Setelah model terpilih, dilakukan analisis potensi perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum kampus. Hasil analisis dari penelitian ini adalah terbentuk 2 model dengan fungsi utilitas yang berbeda untuk roda 4 dan roda 2 dan variabel tarif parkir berpengaruh terhadap preferensi responden untuk pindah moda, sedangkan headway angkutan umum kampus tidak. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan berupa tarif parkir per jam yang merupakan preferensi dari responden untuk jenis kendaraan pribadi roda 2 dan roda 4 adalah Rp2.000 dan Rp3.000, dan jika pihak Universitas Indonesia menerapkan tarif tersebut maka persentase perpindahan ke angkutan umum kampus sebesar 53.3% dan 70.8%.


This research has an objective to analyze the impact of parking fee enhancement and public transportation service enhancement policy in Universitas Indonesia Depok on private transportation users preference. The analytical method in this study is based on a discrete binomial logit selection model by building a utility function that uses a logistic regression approach. Regression models and utility functions are built from the stated preference and revealed preference survey results. The process of building the model begins with the Spearman correlation test, then the feasibility test of the model which includes 5 feasibility parameters namely hosmer-lemeshow, omnibus test, Nagelkerke R square, -2 log likelihood, and overall percentage, and validation test using root mean square error. After that, an analysis of model selection based on the feasibility and validation tests and a mann whitney comparison test to determine the differences of the selected models. After the model is selected, an analysis of potential modal shifts from private vehicles to campus public transportation is carried out. The results of the analysis of this study are formed 2 models with different utility functions for 4 wheels and 2 wheels and parking fee variables affect the preferences of respondents to switch modes, while the campus public transportation headway does not. This study produces a conclusion in the form of hourly parking fee which are the preferences of respondents for the type of personal vehicle 2-wheeled and 4-wheeled is Rp2,000 and Rp3,000, and if the University of Indonesia applies the fee, the percentage of shiftings to campus public transportation is 53.3% and 70.8%.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Banyu Sunarya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji pengaruh dari pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan yang dilihat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta faktor kontrol lainnya seperti PDRB, tingkat pendidikan yang diukur dengan rata-rata lama sekolah, fasilitas persentase fasilitas sanitasi, fasilitas akses air minum, dokter, dan perbedaan antara Pulau Jawa dengan selain Pulau Jawa terhadap kualitas kesehatan masyarakat di 508 kabupaten atau kota di Indonesia pada tahun 2018 dengan perluasan time frame pada variabel independen sehingga data yang digunakan untuk variabel independent merupakan rata-rata tahun 2014 – 2018. Penelitian ini menggunakan metode Beta Regression Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah daerah di bidang kesehatan dapat memperbaiki tingkat kualitas kesehatan di daerah. Hal ini berarti anggaran pemerintah pada bidang kesehatan efektif dalam memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat di daerah.

This study aims to analyze and examine the effect of Public Expenditure in the Health Sector as seen from the Regional Government Budget (APBD), as well as other control factors such as GRDP, education level as measured by mean years of schooling, the percentage of sanitation facilities, access to drinking water facilities, doctors, and the difference between Java and non-Java on the Public Health Development Index in 508 districts or cities in Indonesia in 2018 using the Beta Regression Model. The results of this study indicate that local government spending in the health sector can improve the level of health quality in the regions. This means that the government budget in the health sector is effective in improving the quality of public health in the regions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayurisya Dominata
"Penelitian berbandingan kebijakan bidang transportasi khususnya angkutan kota ini dilakukan dengan menggunakan lima aspek yaitu kebijakan yang unggul, yaitu nilai kecerdasan, nilai kearifan, harapan masa, keberhasilan, dan disposisi serta struktur birokrasi, kemudian aspek sistem transportasi, dan aspek kebijakan itu senditi, khususnya angkutan kota yang ada di Manila dan Jakarta, ditambah satu aspek pembanding utama yaitu dari kebijakan sistem angkutan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sementara teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada 15 responden yang tersebar di kedua ibu kota negara. Tidak hanya itu, pengumpulan data juga dilengkapi dengan memanfaatkan sarana audio dan visual, dokumentasi, rekaman dll.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi kebijakan angkutan kota di Manila dikelola oleh Metropolitan Manila Development Authority (MMDA) berdiri sejak 1 Maret 199 dibawah Undang-Undang Republik No. 7924, sementara untuk DKI Jakarta dikelola oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan diatur berdasarkan Perda DKI Jakarta Nomor 54 Tahun 2014 Tentang Transportasi. Dari sistem angkutan kota, baik Jakarta maupun Manila mempunyai sistem angkutan kota masing-masing yang tujuannya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya. Untuk nilai keunggulan, dari sub aspek inovasi, pelestarian alam dan lingkungan, kesesuaian struktur birokrasi, serta sub aspek pemberdayaan potensi dan budaya lokal di sektor transportasi, Metropolitan Manila lebih unggul dari pada DKI Jakarta. Namun dari sub aspek keterampilan SDM dalam mengendara, visi dan misi, kondisi ekonomi, dan keinginan untuk berubah, ibu kota DKI Jakarta lebih unggul dibandingkan Metropolitan Manila. Temuan utama mengapa kondisi pengelolaan angkutan kota di Manila ada yang lebih baik karena mereka telah mempunyai lembaga pengelola kawasan Ibu Kota Metropolitan Manila yang bernama MMDA (Metropolitan Manila Development Authority).

This study is a comparison of the policy in the transport sector, especially public transportation, this study used five aspects, merits of public policy, such as the value of intelligence, moral values, expectations of future, success, and disposition and bureaucratic structures, and aspects of the transportation system, and policy aspects, the city transportation in Manila and Jakarta, and one aspect of the main comparison, namely policy transport system. This research was conducted using qualitative research methods. Data collection techniques consist of in-depth interviews with 15 respondents in both the capital city. Not only that, data collection also consists of audio and visual facilities, documentation, recordings etc.
The results showed that, in terms of transport policy in the city of Manila is managed by the Metropolitan Manila Development Authority (MMDA) was established March 1 199 under Republic Act No. 7924, while Jakarta is managed by the Jakarta Transportation Agency, and governed by the Regulation of DKI Jakarta No. 54 Year 2014 About Transportation. Urban transportation system in Jakarta and Manila have city transport system respectively, its purpose is to provide the best service to the community. For values of excellence, innovation, conservation of nature and the environment, disposition and bureaucratic structure, local empowerment and cultural potential in the transport sector, Metropolitan Manila better than Jakarta. But for the human resources skills, vision and mission, economic conditions, and a desire for change, Jakarta is better than the Metropolitan Manila. The reason why the conditions of transport management in the city of Manila is better, because Manila has a management agency Capital region, called MMDA (Metropolitan Manila Development Authority).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Gisela Tandiono
"Istora-Senayan merupakan kawasan yang didaulat dengan basis transit-oriented development oleh Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Istora dan Senayan. Tidak lupa, kawasan Istora-Senayan berhasil mendapatkan TOD Index sebesar 0,68 yang berada di atas rata-rata overall TOD Index kategori MRT Jakarta. Namun, di balik pencapaian tersebut, masih diperlukan peningkatan dalam ranah kualitas, seperti dari segi aksesibilitas, keandalan, tarif, dan lain sebagainya. Penilaian kualitas layanan transit transportasi antarmoda perlu dilakukan sebagai landasan evaluasi sehingga tercipta kawasan TOD yang mengedepankan kenyamanan pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian univariat dengan menggunakan teori transit service quality oleh Eboli dan Mazzula (2011) yang dielaborasi oleh teori Nathanail (2008). Terdapat delapan dimensi pada teori transit service quality, yakni route and service characteristics, reliability, comfort and cleanliness, fare, information, safety and security, customer service, dan environmental protection. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mixed method, yaitu dengan memperoleh data kuantitatif dan kualitatif melalui survei, observasi langsung, dan wawancara. Survei dilakukan secara daring menggunakan Google Form dengan menjaring sebanyak 130 responden. Selain itu, dilakukan pula wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan transit transportasi antarmoda di kawasan Istora-Senayan, seperti Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, operator layanan transit transportasi antarmoda, ahli atau pengamat transportasi publik, praktisi, dan responden pengguna jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengguna jasa transit transportasi antarmoda terhadap kualitas layanan transit transportasi antarmoda di Istora-Senayan berada dalam kategori “tinggi”. Namun, terdapat beberapa temuan mengenai kualitas transit transportasi antarmoda di kawasan Istora-Senayan yang patut mendapat perhatian, seperti aksesibilitas (dimensi rute dan karakteristik wilayah), peningkatan manajemen waktu tempuh (dimensi reliabilitas), manajemen kepadatan penumpang (dimensi kenyamanan dan kebersihan), dan keberadaan petugas yang sigap melayani pengguna di jam sibuk (dimensi pelayanan pelanggan).

Istora-Senayan is an area designated as a transit-oriented development based on Governor Regulation Number 99 of 2020 on the Guidelines for the Design of the Istora and Senayan Transit-Oriented Development Area. It is worth noting that the Istora-Senayan area has achieved a TOD Index of 0.68, which is above the average overall TOD Index for the MRT Jakarta category. However, behind this achievement, there is still a need for improvement in terms of quality, such as accessibility, reliability, fares, and others. The assessment of intermodal transit service quality needs to be conducted as a basis for evaluation to create a TOD area that prioritizes user comfort. This research is a univariate study that utilizes the transit service quality theory by Eboli and Mazzula (2011), elaborated by Nathanail's theory (2008). There are eight dimensions in the transit service quality theory, namely route and service characteristics, reliability, comfort and cleanliness, fare, information, safety and security, customer service, and environmental protection. This study uses a mixed-method data collection technique, obtaining quantitative and qualitative data through surveys, direct observations, and interviews. The survey was conducted online using Google Forms, capturing 130 respondents. In addition, in-depth interviews were conducted with relevant parties involved in the provision of intermodal transit transportation services in the Istora-Senayan area, such as the Ministry of Transportation, local government, intermodal transit transportation service operators, public transportation experts or observers, practitioners, and service users. The research findings indicate that the perception of intermodal transit transportation service quality by users in the Istora-Senayan area falls into the "high" category. However, there are several findings regarding the quality of intermodal transit transportation in the Istora-Senayan area that deserve attention, such as accessibility (route and service characteristics), improving travel time management (reliability), passenger density management (comfort and cleanliness), and the presence of responsive staff during peak hours (customer service). "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>