Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168621 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kwe Kosasih
"Rumah filter otomotif terbuat dari lembaran baja berlapis melalui proses penarikan dalam (deep drawing), bahan yang digunakan adalah SPTE ( baja dilapis Timah Putih secara elektrolitik).
Untuk menurunkan biaya produksi, material SPTE diganti dengan SECD ( baja dilapis Seng secara elektrolitik ), namun terjadi endapan kotoran pada produk jadi akibat terjadinya erosi pada logam pelapis.
Beberapa hipotesa telah dijabarkan sebagai penyebabnya, yaitu pelumasan, bahan baku, temperatur terlalu tinggi, kecepatan proses, kualitas alat perkakas proses (dies dan tools).
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisa penyebab terjadinya erosi tersebut, dengan menguji karakter material ( logam dasar dan logam pelapisnya) dan pengaruh jenis pelumas. Material yang diuji adalah SECD, SGCC dan SPTE, sedangkan variabel jenis pelumas adalah minyak sayur Bimoli, minyak formula Neoform ( produksi PT YYY), minyak formula Iloform ( produksi PT ZZZ ), tanpa pelumas ( kering) dan kertas.
Pada skala laboratorium diperoleh hasil bahwa SECD memiliki mampu bentuk tertinggi dibanding kedua material lainnya. LDR pada pengujian tanpa pelumas dan kertas minyak lebih tinggi dibandingkan dengan ketiga jenis pelumas, namun permukaan sampel mengalami erosi yang berat.
Pada skala pabrik, penggunaan minyak pelumas Neoform masih menunjukkan adanya endapan akibat erosi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan Bimoli, disamping untuk proses pembersihannya juga lebih mudah. Sedangkan minyak Iloform terasa lebih lekat dan sulit dibersihkan dari produk jadi.

Automotive filter body is produced from coated Steel sheet by deep drawing process, which used material SPTE (Electrolytic Tin Coated Steel)
To reduce production cost, it should change material from SPTE to SECD (electrolytic zinc coated Steel). With change material, the new problem raise, it happen erosion on coated Steel.
Some hypotesys have been done to know the causes, such as lubricant, raw material, too high temperature, speed process, quality of tools process as well
The purpose of this research is to analyze causes of erosion by testing material characteristic (based Steel and coated Steel) as well as the influence of lubricant type. Materials to be tested are SECD, SGCC and SPTE meanwhile the variable lubricant types are palm oil Bimoli, formulated oil Neoform (produced by PT YYY), formulated oil Iloform (exZZZ), without lubricant (dry) and paper.
The result on laboratory scale is that SECD has highest drawability comparing other both materials. LDR test without lubricant and with paper is higher comparing the other three lubricants, but high erosion stiil happen on surface.
Eventhough, use of oil lubricant Neoform on factory scale is still exist residu which is relatively in small quantity but cleaning process is easier than using Bimoli. Meanwhile using formulated oil Iloform is more sticky/glutinous and difficult to remove.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Kartaman Ajiriyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi pelumasan terhadap mampu bentuk lembaran kuningan perforasi heksagonal dan membandingkan kekuatan mekanis dan sifat mampu bentuk kuningan perforasi dengan tanpa perforasi. Dimana sifat mampu bentuk dipengaruhi oleh nilai LDR proses deep drawing dan nilai kedalaman stretching dan distribusi regangan proses stretching."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronan
"Berkembangnya dunia industri otomotif saat ini menuntut industri manufaktur untuk dapat membuat produk secara efektif dan efisien tanpa mengalami kegagalan dalam proses manufaktur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan koefisien pengerasan regangan (n) dan pengaruhnya serta pengaruh kecepatan pons dan aplikasi lubrikasi terhadap kurva batas bentuk dari lembaran baja canai dingin SPCC dengan tebal 0.8mm. Perhitungan nilai koefisien pengerasan regang ditentukan melalui uji tarik dengan standar ASTM E 646, sementara konstruksi kurva batas bentuk ditentukan dengan menghitung regangan mayor dan minor pada lingkaran yang telah terdistorsi melalui pengujian peregangan berdasarkan ISO 12004-2. Dari pengujian ini didapatkan bahwa semakin besar koefisien pengerasan regang suatu material, maka kemampuan bentuknya pun semakin meningkat. Selain itu, didapatkan juga bahwa kecepatan pons yang semakin tinggi akan menurunkan kemampuan bentuk suatu material, serta aplikasi lubrikasi yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kurva batas bentuk yang didapat.

The development of the automotive industry today requires the manufacturing industry to make products effectively and efficiently without experiencing failure in the manufacturing process. This study aims to determine the coefficient of strain hardening (n) and its effect as well as the effect of punching speed and lubrication application on the forming limit curve of SPCC cold rolled steel sheet with a thickness of 0.8mm. The calculation of the value of the strain hardening coefficient was determined by means of a tensile test with the ASTM E 646 standard, while the construction of the forming limit curve was determined by calculating the major and minor strains on the distorted circle through a stretch test based on ISO 12004-2. From this test, it was found that the greater the coefficient of strain hardening of a material, the greater its formability. In addition, it was also found that the higher the punch speed will reduce the formability of a material, as well as the application of lubrication which shows an insignificant effect on the forming limit curve obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Pratomo
"Minyak pelumas Mesran Super SAE 20W/50 yang telah dipakai akan mengalami berbagai proses dan kontak dengan material yang lain. Dengan demikian setelah mencapai periode pemakaian tertentu minyak pelumas akan mengalami pembahan nilai-nilai spesifikasinya. Dalam hal ini pengamatan dilakukan terhadap penurunan kekentalan (viskositas) minyak pelumas Mesran Super SAE 20W/50, yang telah dipakai selama 0 km, 1000 km, 2000 km dan 3000 km. Akibat penurunan viskositas ini terjadi tendensi/kecenderungan perubahan daerah pelumasan dari pelumasan hidrodinamika (hydrocivnamic Iubricalion) ke pelumasan batas (boundary lubrication) pada celah antara poros dan bantalan. Terjadi keausan pada permukaan poros pada putaran rendah Pengamatan keausan ini dilakukan dengan mengamati perubahan kekasaran permukaan pada permukaan poros, foto permukaan poros, dan rnelakukan uji laju keausan yang terlumasi pada kecepatan rendah. Hasil pengamatan menunjukkan bertambahnya laju keausan sesuai dengan berlambahnya umur pakai pelumas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna R. Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Villany Golwa
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T39870
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lansdown, A.R.
"Buku yang berjudul "Lubrication : a practical guide to lubricant selection" ini ditulis oleh A. R. Lansdown. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pelatihan lubricant."
Oxford: Pergamon Press, 1982
R 621.89 LAN l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lansdown, A.R.
Oxford: Pergamon Press, 1982
R 621.8 LAN l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Adi Anggoro
"Kualitas kerja bantalan sangat dipengaruhi oleh sistem pelumasannya. Pengembangan sistem pelumasan dilakukan dengan pembentukan sistem interlocking ? adsorbsi yang digabungkan dalam pelumas padat, dibentuk melalui pelapisan komposit Zn3(PO4)2 / MoS2 / MWCNT / nanografit / Na2SiO3 secara pencelupan kimiawi. Teknik one mixing layer menunjukkan kemampuan pembentukan lapisan tipis yang homogen. Kombinasi kristal phospat, phosphophyllite dan hopeite, terbentuk di matriks komposit. Permukaan kasar terbentuk pada bola komposit, tingkat kekasaran bola komposit I: 1,350 m, komposit II: 1,000 m dan komposit III: 0,475 m. Ketebalan komposit berada pada daerah 5 ? 6 m. Pelumas dapat teradsorb dalam lapisan komposit, terjadi interaksi ikatan hidrogen antara pelumas dan kristal phosphat. Multi walled carbon nanotube mempunyai kemampuan interlocking dan pelumas padat yang lebih baik dibandingkan grafit ketjenblack. Bola komposit memiliki ketahanan friksi yang lebih baik dibanding bola tanpa pelapisan ataupun bola berlapis MoS2; bola komposit II memiliki rasio umur pakai tertinggi (17,92) untuk uji friksi satu kali pelumasan, sedangkan umur pakai tertinggi uji friksi simulasi pelumasan berkala dimiliki oleh kedua bola komposit II dan III (rasio > 28,3).

Work quality of bearing is strongly influenced by its lubrication system. Development of lubrication system can be done by create an interlocking and adsorbtion system which is combined by solid lubricants. It was formed through a coating of Zn3(PO4)2 / MoS2 / MWCNT / nanografit / Na2SiO3 composite by chemical immersing. One mixing layer technique show good ability to produce homogeneous thin layer. Combinations of phosphate crystals, phosphophyllite and hopeite, was formed in the composite matrix. Rough surface was formed on composite ball, roughness of composite I ball: 1.350 m, composites II ball: 1.000 m and composites III ball: 0.475 m. Thickness of composite is in the region of 5 - 6 m. Lubricants can be adsorbed in composite layer, lubricants and phosphate crystals have hydrogen bonding interaction. Multi walled carbon nanotube has better interlocking and solid lubricants capabilities than its graphite ketjenblack. Composite ball has a better friction resistance than no coating ball and MoS2 coated balls; composite II ball has the highest lifetime ratio (17.92) for a one-time lubrication friction test, while the highest lifetime friction test simulating periodic lubrication is owned by both of composites II and III ball (ratio> 28.3)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>