Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T39450
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Sholeh Hidayat
"ABSTRAK
Dalam penelitian ini, penggunaan dan pengembangan metode pengujian untuk memonitor pertumbuhan hasil degradasi dari EPDM yang digunakan sebagai weather shed pada insulator komposit telah dilakukan dengan menggunakan spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR).
Proses degradasi polimer dikaji dengan pengambilan sejumlah kecil pada permukaan polimer tersebut dengan cara swabbing yang menggunakan pelarut xylena dan menganalisis material ini dengan menggunakan spektroskopi FTIR emisi. Pengukuran jumlah quantitatif permukaan chalking dilakukan dengan dua cara. Perlama, pengerikan (scraping) sejumlah kecil dari permukaan material yang terdegradasi dengan menggunakan sebuah razor blade dan menganalisis material tersebut dengan menggunakan spektroskopi FTIR absorpsi. Kedua, Pengumpulan sejumlah kecil material pada permukaan yang terdegradasi dengan menggunakan diamond impregnated pad dan menganalisis material tersebut dengan menggunakan spektroskopi Diffuse Reflectance Infrared Fourier Transform (DRIFT). Scanning Electron Microscope (SEM) juga telah digunakan unluk menyelidiki perubahan fisik dari permukaan material tersebut.
lndek numerik yang dikenal sebagai Oxidation Index (01) dan Chalking Index (CI) telah digunakan untuk menentukan jumlah basil degradasi dan permukaan chalking secara kuantitatlf Nilai tersebut didapal dengan cara menghitung perbandingan tinggi puncakpada spektra inframerah emisi, absorpsi dan difuse reflectance.
Hasil pengukuran Oxidation Index menunjukkan bahwa insulator EPDM dari sediver mengalami kenaikan dari 0,153 - 0,364 ketika diageing selama 336 jam dan nilai 01 tersebut relatif tidak berubah setelah diageing selama 2400 jam. Untuk insulator EPDM dari Salisbury, terdapat perubahan nilai 01 dari 0,170 - 0,391 selama 672 jam ageing dan relatif tidak mengalami perubahan 01 sampai 2400 jam ageing. Sedangkan insulator blend EPDMIsilikon dari Chance mengalami kenaikan 01 yang tajam dari 0,026 - 0,072 ketika diageing selama 672 jam dan mengalami sedikit kenaikan 01 menjadi 0,10 sampai 2400 jam ageing. Hasil yang menarik ditunjukkan oleh insulator blend EPDMIsilikon dari Ohio Brass yang memiliki nilai 01 relatif tetap (0.349 - 0,364) selama diageing sampai 2400 jam. Perbedaan nyata dari nilai 01 yang dihasilkan oleh keempat sampel insulator disebabkan oleh formulasi yang berbeda dari masing-masing sampel tersebut.
DRIFT adalah metode pengujian non-destruktif yang dikembangkan untuk mengkaji permukaan chalking dari insulator komposit field aged. Chalking Index yang ditentukan denganmetode ini menunjukkan hasil yang reproducible dan -memperlihatkan kesesuaian (good agreement) dengan hasil pengukuran yang diperoleh dari Electron Spectroscopy for Chemical Analysis (ESCA). Hubungan antara Chalking Index dan jarak terhadap tegangan tinggi juga telah dipresentasikan. Untuk sampel 210BUL, nilai CI = Z38 (shed no.l) dan CI - 2,34 (shed no.6), sedangkan sample 210FUL nilai C11,22 (shed no.l) dan CI = 1,61 (shed no.6). Untuk sampel 227BU, CI = 3,10 (shed no.1) dan CI = 4,30 (shed no.3), sedangkan untuk sampel 227FU, CI = 3,31 (shed no. I) dan CI = 2,36 (shed no.3).

ABSTRACT
In this work, the development and use of assessment methods to monitor the progress of degradation products of EPDM used as weather sheds of composite insulators has been investigated using Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy.
Polymer degradation is assessed by removing small amounts of surface polymer by swabbing with xylene and analyzing this material by FTIR emission spectroscopy. A measure of amounts of surface chalking is obtained by two techniques. Firstly, scraping a small amount of degraded surface material using a razor blade and analyzing by FTIR absorption spectroscopy. Secondly, collecting a small amount of degraded surface material using diamond impregnated pad and analyzing by D0-use Reflectance Infrared Fourier Transform (DRIFT) spectroscopy. the Scanning Electron Microscope (SEM) has also been used.
Numerical indices, termed Oxidation Index (01) and Chalking Index (CI), are used to quant1 the amount of degradation products and surface chalking. These are obtained by calculating the ratio of emission, absorption, and diffuse reflectance peak heights in the infrared spectra.
The results of Oxidation Index show that 01 of EPDM insulator from Sediver increased from 0.153 to 0.364 for 336 hours of exposure to UVB and it remains constant until 2400 hours of ageing. There was also an increase of 01 of EPDM insulator from Salisbury from 0.170 to 0.391 for 672 hours of ageing and it remains constant until 2400 hours of ageing. Meanwhile, 01 of EPDM/silicon blend insulator from Chance experienced an increase from 0.026 to 0.072 during 672 hours of ageing and it is followed by slightly increase of 01 until 2400 hours of ageing. The interesting result was indicated by EPDM/silicone blend insulator from Ohio Brass that its 01 remains constant (0.349 - 0.361) for the while 2400 hours exposure to artificial UVl3.
The DRIFT is non-destructive developed method to assess surface chalking of field aged composite insulators. The results indicate that Chalking Index determined by this method is quite reproducible and shows good agreement with that of by electron spectroscopy for chemical analysis (ESCA). The relationship between Chalking Index and distance to high voltage are also presented.
For sample 210BUL, CI = 2.38 (shed no. I) and CI = 2.34 (shed no.6), while sample 210FUL had CI 1,22 (shed no. I) and CI = 1,61 (shed no.6). For sample 227B U, CI 3,10 (shed nod) and Cl = 4,30 (shed no.3), while sample 227FU had CI = 3,31 (shed no. l) and CI = 2,36 (shed no.3).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Isolasi berperan penting untuk memisahkan bagian bagian yang mempunyai beda tegangan agar tidak terjadi lompatan listrik. Minyak trafo yang digunakan pada transformator merupakan salah satu jenis isolasi cair. Agar suatu jenis minyak dapat digunakan sebagai isolasi cair pada transformator harus memenuhi beberapa kriteria yang berhubungan dengan ketahanan dielektrik dari minyak tersebut. Ketahanan dielektrik dari minyak trafo berhubungan dengan tegangan tembus minyak trafo. Air dan temperatur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tegangan tembus minyak trafo. Semakin besar kadar air belum tentu menurunkan tegangan tembus minyak trafo dikarenakan sifat air yang sebenarnya merupakan isolator serta posisi air yang tidak selalu berada di antara elektroda. Sedangkan jika temperatur dinaikkan sampai derajat tertentu tegangan tembus akan semakin meningkat. Pengujian dilakukan dengan mengamati dan menganalisis bentuk gelombang tegangan yang terlihat pada osiloskop dengan memvariasikan kadar air dan temperatur. Bentuk gelombang tersebut dipengaruhi oleh harmonik yang menyebabkan gelombang tegangan tidak sinusoidal murni melainkan terdapat kerutan pada gelombang. Nilai Total Harmonic Distortion (THD) menyatakan seberapa besar pengaruh harmonik pada gelombang tegangan, yang pada pengujian berkisar 80% -90%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Martiningsih
"Minyak transformator digunakan sebagai bahan isolasi dan pendingin pada transformator, oleh karena itu sifat-sifat dielektrik minyak isolasi yang baik merupakan prasyarat penting bagi minyak isolasi.
Beberapa pengotor yang dapat mempengaruhi sifat-sifat minyak transformator adalah uap air, gas, partikel padat lainnya. Ketidak murnian dapat muncul didalam minyak transformator yang baru akibat proses pembuatan atau selama penyimpanan maupun selama transportasi dan akibat pengaruh lingkungan.
Pemanasan minyak transformator yang berlangsung terus-menerus akan menimbulkan dekomposisi minyak dan akhirnya akan menyebabkan perubahan kekuatan dielektrik minyak.
Dalam tesis ini dilakukan pengujian tegangan gagal akibat adanya kontaminasi air dan adanya pengaruh perubahan temperatur pada minyak transformator.

Transformer oil is used for the insulation and cooling of power transformer, therefore good dielectric properties are main factor for transformer insulation.
Some impurities can impact in to the properties of transformer oil such as moisture, gas and solid particles. The impurities can exist in new transformer oil either processing or storage, transportation and that caused of environment.
The continuously heating of transformer oil can make decomposition and therefore can change dielectric strength of oil.
In this thesis, writer to perform breakdown voltage test which to caused water contaminant and temperature variable of transformer oil.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T4654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Artono Arismunandar
Jakarta: Pradnya Paramita, 1984
621 ART t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Artono Arismunandar
Jakarta: Pradnya Paramita, 1978
621 ART t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Yulistya Negara
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013
621.3 IMA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Sutan Gerry
"Skripsi ini dibuat dengan pengkajian dari dua prosedur pengukuran untuk diagnosis sistem isolasi pada generator tegangan tinggi. Pengukuran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengukuran secara online dan offline. pengukuran secara offline terdiri atas resistansi isolator, faktor disipasi, dan peluahan parsial, sedangkan pengukuran secara online hanya terdiri atas peluahan parsial.
IEEE and IEC telah membuat standar yang disebut praktik yang direkomendasikan atau spesifikasi teknis untuk mengukur resistansi isolator, faktor disipasi, dan peluahan parsial dengan menggunakan peralatan diagnostik elektris. Pengukuran secara offline akan dibandingkan dengan pengujian sebelumnya untuk melihat sejauh mana degradasi isolator yang terjadi.
Pengukuran secara online didasarkan pada perubahan beban dan waktu kerja dari mesin tersebut. Parameter ketika mesin bekerja seperti beban, tekanan gas pendingin akan dianalisis untuk melihat bagaimana parameter tersebut mempengaruhi degradasi dari sistem isolasi.
Pengujian secara offline menunjukkan bahwa fasa R memiliki kondisi isolator terburuk, fasa S memiliki penurunan kualitas isolator yang paling signifikan dan, fasa T memiliki kualitas dan stabilitas nilai isolator bila dibandingkan dengan fasa lainnya.
Selain itu, pengujian peluahan parsial menunjukkan telah terjadi delaminasi tape layer pada ketiga fasa yang diakibatkan adanya perubahan nilai vibrasi yang signifikan selama pengoperasian mesin. Pengujian secara online menunjukkan bahwa fasa S memiliki perubahan arus dan daya disipasi yang paling besar dibandingkan fasa lainnya seiring bertambahnya waktu pengoperasian dan meningkatnya pembebanan.

This work is based on the study of two different measurements procedures for the diagnosis of insulation systems of high voltage generators. The measurement can be conducted into two ways, offline or online measurement. The offline measurements consist of Insulation Resistance, Partial Discharge, and Dissipation Factor measurement, meanwhile online measurements consist only partial discharge measurement. The measurements were done in stator windings not only to check the quality but also for the investigation of changes in operating processes.
IEEE and IEC have created standards called recommended practices or technical specifications to address polarization index, dissipation factor, and offline online PD measurement using electrical diagnostic equipment. The offline measurement will be comparated with previous measurement to see how degradation takes place.
The online measurement will be based on on load variable and machine rsquo s working hour. Also, the online parameter such as load, vibration, coolers pressure, and temperature will be analysed to see how it can affect the degradation of the insulation system.
The result of offline measurements show that phase R has the worst condition, phase S has the most significant deterioration, and phase T has the best condition and stability in deterioration.
In addition, partial discharge measurement indicates that the insulation has been undergoing delamination of the tape layer due to significant changes in vibration values during the operation of the machine. The result of online measurements show phase S has the most significant changes in current and power dissipation compared to other phases due to increment of operation time and load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harri Gunawan
"ABSTRAK
Pencemaran lingkungan oleh Polychlorinated Biphenyls(PCBs) telah menjadi keprihatinan publik karena sifat racunnya terhadap makhluk hidup, dan karakteristik PCBs di lingkungan yang persisten, bio-akumulatif, dan bergerak secara spasial. Di Indonesia kekhawatiran pencemaran PCBs yang terbesar berasal dari banyaknya transformator yang menggunakan minyak ber-PCBs yang sampai saat ini masih masif dan tersebar di seluruh penjuru negeri. Sesuai dengan rencana phase out PCBs di Indonesia, bahwa semua PCBs dan peralatan yang mengandung PCBs harus sudah dimusnahkan pada tahun 2028 (Rencana Penerapan Nasional untuk Konvensi Stockholm, 2014), maka diperlukan penentuan batas konsentrasi PCBs untuk status minyak transformator bebas PCBs di Indonesia. Kajian penelitian dilakukan terhadap aspek ketersediaan teknologi ramah lingkungan untuk destruksi PCBs melalui analisis deskriptif, aspek ekonomi yaitu kesanggupan biaya destruksi PCBs melalui analisis Willingness to Pay dari pemilik PCBs, dan aspek sosial yaitu hubungan persepsi pemilik PCBs terhadap penentuan batas konsentrasi PCBs melalui analisis korelasi Spearman. Metode Analytical Hierarchy Process(AHP) digunakan untuk penentuan hasil batas konsentrasi PCBs dari aspek teknologi, ekonomi dan sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi 2 ppm dapat diterapkan sehubungan ketersedian fasilitas destruksi PCBs di Indonesia, berdasarkan harga destruksi PCBs maka dipilih konsentrasi 2 ppm dengan biaya sebesar Rp. 35.000,00/kg yang masih dalam kesanggupan pembiayaan pemilik minyak PCBs, berdasarkan hasil analisis uji korelasi, terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi pemilik minyak PCBs terhadap penentuan batas konsentrasi PCBs yang ketat. Berdasarkan hasil AHP, disimpulkan bahwa batas 2 ppm adalah pilihan terbaik untuk diterapkan di Indonesia.

ABSTRACT
Environmental pollution by Polychlorinated Biphenyls (PCBs) has become a public concern because of the nature of its toxicity to living things (Ahlborg et al., 1992), and the characteristics of PCBs in environments that are persistent, bio-accumulative, and move spatially (Borja et al., 2004; Miller, 2000). In Indonesia the biggest concern of PCBs pollution comes from the large number of transformers that use PCBs oil which is still massive and spread all over the country. In accordance with the PCBs phase out plan in Indonesia, that all PCBs and equipment containing PCBs must have been destroyed by 2028 (National Implementation Plan for the Stockholm Convention, 2014), it is necessary to determine the concentration limit for PCBs free status on transformer oil in Indonesia. The study was conducted on aspects of the availability of environmentally friendly technologies for PCBs destruction through descriptive analysis, the economic aspects is the ability of PCBs destruction costs through the Willingness to Pay analysis from PCBs owners, and the social aspects is the relationship between the perceptions of PCBs owners with the determination of PCBs concentration limits through Spearman correlation analysis. Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used to determine the results of PCBs concentration limits from technological, economic and social aspects. The results showed that a concentration of 2 ppm can be applied in connection with the availability of PCBs destruction facilities in Indonesia, based on the price of PCBs destruction, a concentration of 2 ppm was chosen at a cost of Rp. 35,000.00/kg which is still in the capability of financing from the PCBs oil owner, based on the results of the correlation test analysis, there is a significant relationship between the perceptions of PCBs oil owners to determine the strict limits for PCBs concentration. Based on AHP results, it was concluded that the 2 ppm limit was the best choice the best choice to apply in Indonesia."
2020
T55054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Luminar
"Permasalahan bahan isolasi telah terjadi seperti retak, rapuh luntur dan sebagainya sejak digunakan beberapa produk porselen yang beraneka ragam seperti pin isolator 20 kV yang digunakan sebagai pemegang atau pemikul konduktor yang diisolasi pada sistem saluran lintas udara tenaga listrik berskala besar. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh perbandingan sifat phisik produk-produk tersebut. Dari hasil analisa kualitatif unsur material dengan menggunaan spektrometer sinar-x XRF dan diffraktometer sinar-x XRD, yang diinterpretasikan dari hasil uji-jenis sifat-sifat teknik listrik dan mekanik, telah memberikan hasil dari identifikasi unsur material yang meliputi formula khemikal, data kristalografi, dan identifikasi unsur-unsur material yang relatif dapat mempengaruhi sifat-sifat listrik dan mekanik pada produk porselen pin isolator 20 kV. Hasil analisa menunjukkan bahwa produk menggunakan aluminum silicate hydrat dan silicon dioxide sebagai komponen utama material, tetapi berbeda didalam pemakaian komponen pencampur seperti alkali aluminum silicate dan alkalin mineral. Ternyata produk yang menggunakan aluminum silicate hydrate dengan kandungan Al yang relatif besar menunjukkan bahwa oxida impuritas terjadi dari unsur Mn, disamping adanya unsur Ti dan Fe. Produk manufaktur diproses melalui pembakaran pada suhu 1200°-14500C. Unsur Si dengan intensitas yang relatif besar telah menunjukkan bahwa tingkat ketahanan isolasi listrik lebih baik pada produk porselen pin isolator. Oxida impuritas dari unsur Ti yang berlebihan mengakibatkan berkurangnya tingkat ketahanan isolasi listrik. Kuat mekanik yang relatif besar belum tentu memberikan sifat isolasi listrik yang baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>