Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128740 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudi Hermawan
"The purpose of this study is to design a model called ?Dashboard Management system? as an early warning system. The approach used a Balance Scorecard and frame work Analytical Hierarchy Process (AHP) to interpreted company vision, mission and value into strategy map and key performance indicator. The result from implemented of Dashboard Management from January until April is increasing of performance management about 7%.

Tesis ini membahas mengenai bagaimana melakukan perancangan model Dashboard Manajemen untuk mengukur kinerja manajemen pada industri farmasi dengan menggunakan pendekatan Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Perancangan dimulai dari penerjemahan visi, misi dan nilai ke dalam sasaran strategi perusahaan hingga indikator kinerja atau Key Performance Indicator (KPI), kemudian dilanjutkan dengan menetapkan kriteria keberhasilan kinerja. Hasil dari penelitian implementasi Dashboard menunjukan kenaikan kinerja sebesar 7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T41060
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Hermawan
"Tesis ini membahas mengenai bagaimana melakukan perancangan model Dashboard Manajemen untuk mengukur kinerja manajemen pada industri farmasi dengan menggunakan pendekatan Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Perancangan dimulai dari penerjemahan visi, misi dan nilai ke dalam sasaran strategi perusahan hingga indikator kinerja atau Key Performance Indicator )KPI), kemudian dilanjutkan dengan menetapkan kriteria keberhasilan kinerja. Hasil dari penelitian implementasi Dashboard menunjukkan kenaikan kinerja sebesar 7%.

The purpose of this study is to design a model called "Dashboard Management system" as an early warning system. The approach used a Balance Scorecard and Analytical Hierarchy Process (AHP) to interpreted company vision, mission and value into strategy map and key performance indicator. The result from implemented of Dashboard Management from January untul April is increasing of performance management about 7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27682
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Yuni Tania Susanto
"Manajemen pemeliharaan merupakan salah satu aspek pendukung yang penting bagi keberlangsungan sistem produksi pada industri otomotif. Industri otomotif sebagai asset intensive industry memerlukan pengelolaan kegiatan pemeliharaan yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi seperti mencapai target produksi, meminimalkan biaya, mengupayakan keselamatan, menjaga kualitas, dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja yang baik dan terstruktur. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membuat dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen aset.
Maintenance scorecard disusun berdasarkan hirarki perusahaan yang fundamental yaitu corporate level, strategic level, dan functional level. Terdapat 6 perspektif pada MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety,quality, environment, dan learning. Performance dashboard adalah suatu laporan yang efektif yang dirancang dengan mengembangkan sebuah laporan yang menampilkan KPI penting dalam format visual sehingga penggunaannya bersifat komplementer terhadap scorecard.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan maintenance scorecard dan performance dashboard pada PT. X yang merupakan industri otomotif. Hasil perancangan ini adalah usulan hirarki Key Performance Indicator (KPI) di tiap level perusahaan pada masing-masing perspektif MSC. Dihasilkan sebanyak 36 KPI yang relevan, meliputi : 10 KPI pada productivity, 7 KPI pada cost effectiveness, 7 KPI pada safety, 7 KPI pada quality, 2 KPI pada environmental, dan 4 KPI pada learning. Performance dashboard dirancang dengan memuat KPI penting berdasarkan hasil pembobotan dengan metode AHP sebagai visualisasi KPI sehingga dapat dikontrol dan dimonitor oleh semua pihak dalam perusahaan.

Maintenance management is an important supporting aspect for automotive industry. As an asset intensive industry, it needs an effective maintenance management to optimalize productivity while minimizing cost, focus on quality, safety, and environment . Therefore, it needs a comphrehensive and structural performance measurement. Maintenance Scorecard is a comphrehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management.
Maintenance scorecard developed based on fundamental hierarchy in the company that are corporate level, strategic level, and functional level. MSC consist of 6 perspectives :productivity, cost effectiveness, safety, quality, environment, and learning. Performance dashboard is an effective report that designed and developed to visualized KPI in a table, chart, and diagram, so the use of performance dashboard is complement the scorecard.
This research is aimed to design a maintenance scorecard and performance dashboard in PT. X as an automotive industry.The result is propose hierarchy Key Performance Indicator (KPI) in each organization level and MSC perspective. There are 36 relevan KPI: 10 KPI on productivity, 7 KPI on cost effectiveness, 7 KPI on safety, 7 KPI on quality, 2 KPI onenvironmental, and 4 KPI on learning. Performance dashboard is designed to visualized important KPI that weighted with AHP method. This maintenance scorecard and performance dashboard can used by the company to measure, monitor, and control their performance in order to make a continous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kustiati
"Tesis ini membahas efektivitas sistem sertifikasi kompetensi nsional yang dikembangkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dengan tujuan untuk mengetahui prioritas kebijakan yang efektif dalam menerapkan sistem sertifikasi kompetensi nasional. Penelitian ini menggunakan metodologi Analytic Hierarchy Process yang dilakukan dengan cara membuat hirarki dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap para ekspert yaitu orang yang mengetahui tentang permasalahan sistem sertifikasi kompetensi nasional dan mereka yang merasakan dampak dari sistem sertifikasi kompetensi nasional. Dari penyusunan hirarki maka diperoleh empat sasaran yang akan dicapai dalam rangka mencapai tujuan efektivitas kebijakan sistem sertitikasi kompetensi nasional. Empat sasaran tersebut adalah meningkatnya jumlah standar kompetensi yang diverilikasi, tersusunnya skema sertifikasi kompetensi, meningkatnya jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi yang diberi lisensi dan yang terakhir adalah terwujudnya Mutual Recognition Arrangement (MRA) dengan negara lain. Penelitian dilakukan terhadap 19 responden yang mewakili kelompok Badan Nasional Sertifikasi Profesi, kelompok responden Lembaga Sertifikasi Profesi, kelompok Pemerintah dalam hal ini Depnakertrans, kelompok Lembaga Pelatihan dan kelompok Dunia lndustri. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dari masing-masing kelompok terhadap sasaran dan kebijakan yang harus diprioritaskan berbeda-beda tergantung dari kepentingan dan tugas pokok serta fungsi dari masing- masing kelompok responden. Sedangkan untuk persepsi global dapat dikatakan bahwa untuk mengefektifkan sistem sertifikasi kompetensi nasional maka sasaran yang harus diprioritaskan adalah meningkatnya jumlah standar kompetensi yang diverifikasi dengan dan kendala yang harus segera diatasi adalah rendahnya kemampuan industri dan sektor dalam menyusun dan mengidentifikasi standar kompetensi dan kebijakan yang harus diambil adalah melakukan sosialisasi kepada industri dan sektor. Dengan demikian dapat dianalisa bahwa dengan pemilihan sasaran tersebut maka sangat mendukung tugas pokok dari BNSP karena tanpa adanya standar kompetensi maka BNSP dan LSP tidak dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi.

The objective is to analyze the effectiveness of national competency certification system policy and to give recommendation to the Indonesian Professional Certification Authority (BNSP) to produce effective policy for the system. The methodology of this thesis is based on Analytic Hierarchy Process using interview and observation to expert personnel as instrument in gathering 4 types of evidences: increased number of verified competency standards, availability of certification scheme, increased number of licensed professional certification bodies (LSP), and a number of mutual recognition arrangements with other countries. The research involved 19 respondent consisting of representatives from BNSP, from LSP, Ministry of Manpower and Transmigration, training providers and industry. Result of the research showed different perspectives from these representatives based on their respective functions, but on the whole the results showed prioritized areas should be number of verified competency standards and challenges that has to be resolved is lack of capability of the industry and sector in developing and identifying competency standards, therefore policy to be taken is socialization and standards promotion to the industry and sectors. This figures emphasize that competency standards is very vital and important for BNSP and LSP to implement certification. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T33941
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Natapura
"The study is to find out the major type of institutional investors who own the biggest fund in the capital market and to study their behaviors which can affect the market. There are three types of investors: intuitive investors, emotional investors, and rational investors. To analyze the main factor of decision making, the researcher used Analytical Hierarchy Process (AHP) and spread questionnaires to several Indonesian fund managers. The result shows that most institutional investors are rational (55%), 45% are emotional and none of them are intuitive. The main factor influencing them to make an investment decision is the country’s economic conditions (25.12%),
along with accounting information (liquidity, rentability, solvability, and quality of financial reports).
"
[s.l]: [s.n], 2009
AJ-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Budi Suprayoga
[s.l]: [s.n], 2013
JJJ 30:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Owen Joseph Al Makmur
"This paper discusses the indicators of international container terminal selection. This topic is important since the competition between container terminals is rising. Due to this, the survival of ports is directly impacted. The method utilized are Analytical Hierarchy Process and Technique for Order of Preferences by Similarity to Ideal Solution. A questionnaire is conducted to the respondents, which are experts within the shipping line industry. The results shows that the 3 main criteria that influence the selection of international container terminal trade activities and sources of goods, total operation cost and the sufficient draft. With a score of 0.590797, 0.447593, and 0.386169 respectively. The TOPSIS is carried to show which of the international container terminal is ranked the highest according to the criteria. The results show NPCT 1 to be the highest with a value of more than 60%.

Studi ini membahas tentang indikator pemilihan terminal peti kemas internasional. Topik ini penting karena persaingan antar terminal peti kemas semakin meningkat. Karena itu, kelangsungan hidup pelabuhan terkena dampak langsung. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process dan Technique for Order of Preferences by Similarity to Ideal Solution. Kuesioner dilakukan kepada responden, yang ahli dalam industri pelayaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 kriteria utama yang mempengaruhi pemilihan kegiatan perdagangan terminal peti kemas internasional dan sumber barang, total biaya operasi dan kecukupan draft. Dengan skor masing-masing 0,590797, 0,447593, dan 0,386169. TOPSIS dilakukan untuk menunjukkan terminal peti kemas internasional mana yang mendapat peringkat tertinggi menurut kriteria. Hasilnya menunjukkan NPCT 1 menjadi yang tertinggi dengan nilai lebih dari 60%.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Irvan
"ABSTRAK
E-procurement merupakan bentuk inovasi teknologi dalam dunia bisnis yang memungkinkan operasional bisnis yang efisien dan transparan melalui keterbukaan informasi. PT Serasi Autoraya (SERA) berupaya mengimplementasikan e-procurement dalam proses bisnisnya untuk menggantikan sistem konvensional yang tidak efisien dan rentan dari sisi keamanan dan pengawasan. Guna memastikan kesiapan organisasi dan kontrol terhadap proses, manajemen SERA menginginkan evaluasi kesiapan implementasi e-procurement yang akan mereka lakukan.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode campuran yang menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif. Wawancara, studi dokumen, dan validasi pakar digunakan untuk mengumpulkan data dari empat narasumber yang merupakan pemangku kepentingan proyek implementasi e-procurement SERA. Perancangan model pengukuran dan analisis data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan alat bantu Expert Choice 11.
Dari hasil analisis data diketahui dari perspektif indikator, indikator keamanan dan autentikasi menjadi indikator dengan pengaruh paling signifikan terhadap kesuksesan implementasi e-procurement. Dari perspektif kategori, organisasi menjadi yang paling dominan memengaruhi keberhasilan implementasi e-procurement. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat kesiapan perusahaan untuk mengimplementasikan e-procurement masih rendah. Sebagian besar aspek penilaian saat ini statusnya masih berupa gambaran umum yang belum dibakukan dan dilaksanakan.

ABSTRACT
E-procurement is an innovation in the business that enables efficient and transparent business operations through information disclosure. PT Serasi Autoraya (SERA) requested the implementation of e-procurement in its business processes for the implementation of conventional systems that are inefficient and vulnerable to security and supervision. To ensure organizational readiness and control of the process, SERA management requests an evaluation of the readiness for the implementation of e-procurement that they will undertake.
Research conducted using mixed method that collects quantitative and qualitative data. Interviews, document studies, and expert validation are used to collect data from four stakeholders of the SERA e-procurement implementation project. Designing models for measurement and analysis of data using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with the Expert Choice 11.
The results show that from indicator perspective, the security and authentication indicators are the most significant influence on the success of e-procurement implementation. Whereas from a category perspective, organization is the most dominant influencing the success of implementation. Evaluation of readiness shows the level of readiness of the company to implement e-procurement is low. The company has not a clear and specific plan for most of indicators.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Lazuardhi
"ABSTRAK
Perkembangan industri otomotif Indonesia terus berkembang, diperlukan
teknologi yang mumpuni untuk dapat menghasilkan produk secara masal. Namun
hal ini yang menjadi hambatan bagi perusahaan pemilik modal dalam negeri
Indonesia untuk dapat bersaing. Dimana perusahaan-perusahaan ini memiliki
keterbatasan keuangan dalam memenuhi teknologi yang canggih. Untuk
menghasilkan produk secara masal dibutuhkan tool pendukung. Umumnya proses
pembuatan tools ini dilakukan secara inhouse atau outsource
Kunci dalam mengatasi permasalah pada perusahaan-perusahaan ini adalah
memanfaatkan supply chain yang tepat dalam pengadaan atau pembuatan tools.
Supply chain yang diambil adalah proses gabungan antara inhouse dan outsource.
Gabungan teknik inhouse dan outsource ini menjadi andalan, dimana kekurangan
dan kelebihan perusahaan dapat teratasi. Pada pembuatan tools terdapat 3 proses,
yaitu proses design, machining dan uji coba. Penelitian ini menggunakan metode
analytical hierarchy process dalam pembobotan kriteria, sub kriteria dan alternatif
proses pada pemilihan proses pembuatan tools. Hasil menujukan bahwa prioritas
pertama adalah hanya proses design yang dilakukan secara outsource dan proses
yang lainnya dilakukan secara inhouse.

ABSTRACT
Automotive industrial in Indonesia develops day by day. It needs good technology
to get good and massive production. However, it would be an obstacle for
domestic investor with their financial limitation to compete with tthe foreigner
with their technology. They need supported tools to produce massive products.
Generally, the produce tools by inhouse or outsource
The key to solve this issue for those companies is utilizing a proper supply chains
for procurement or tool making. Selected supply chain is a combination process
between inhouse and outsource. This tecnique would be a pledge the companies.
In toool making, there are three process, designing, machining, and trial. This
reserach uses analyticial hierarchy process method in criteria measurement, sub
criteria and alternative process in selection of tool making. The result shows that
the first priority is oly designing process by outsourcig and in house"
2016
T45639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny
"Semakin berkembangnya bisnis suatu perusahaan, semakin pentingnya peran pemasok dalam mendukung kinerja operasional suatu perusahaan. Untuk dapat meningkatkan kualitas kinerja, maka perusahaan perlu melakukan seleksi pemasok yang sudah atau yang akan terlibat. Hal ini menjadi alasan diperlukan adanya seleksi pemasok dalam manajemen rantai pasok perusahaan. Penelitian dalam Tesis ini mensimulasikan metode Analytical Hierarchy Process AHP sebagai model pemgambilan keputusan seleksi pemasok untuk pengadaan langsung di Universitas. Metode AHP dalam Tesis ini mempunyai beberapa kriteria, sub-kriteria, dan alternatif, dimana menggunakan wawancara dan kuesioner sebagai sumber data utama. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria Kualitas/Teknis merupakan kriteria paling penting. Untuk kriteria Harga dan Profil Pemasok menjadi kriteria pendukung dalam memilih pemasok terbaik. Dan sebagai contoh untuk model pengambilan keputusan di penelitian ini, PT Bhinneka menjadi pemasok dengan kinerja terbaik untuk pengadaan komputer di Universitas.

As the company grows, role of suppliers in supporting the operational performance of a company becomes more important. In order to improve the quality of the performance, the company needs to filter the suppliers which have been or will be involved in the process. This has become the reason to filter the suppliers in company rsquo s supply chain management.The research in this thesis simulates the Analytical Hierarchy Process AHP as a model for decision making in suppliers selection for direct procurement at the University. AHP method in this thesis has several criteria, sub criteria, and alternative, which uses interviews and questionnaires as the main data source. The results of this study indicate that the criteria of Quality Technical is the most important criterion. Price and Suppliers rsquo Profile become supporting criteria in selecting the best suppliers. And as an example of decision making model in this study, PT Bhinneka becomes the supplier with the best performance for the procurement of computers at the University."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>