Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Febriansyah
"Sistem keamanan dengan menambahkan fungsi pengamanan pada akses masuk ruangan jarang sekali diterapkan, disamping mahalnya biaya dalam pengaplikasiannya. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kita dapat membuat suatu sistem pengamanan dengan biaya yang relatif lebih terjangkau, yaitu dengan mempergunakan rangkain terpadu seperti mikrokontroler.
Mikrokontroler adalah sebuah mini komputer yang dibangun dalam dimensi sebuah chip atau IC. Mikrokontroler sendiri dalam pengaplikasiannya dapat membantu dalam pembuatan sistem kontrol untuk berbagai keperluan. Dengan adanya kemudahan dalam membuat suatu rancang bangun yang sederhana, maka kami mendesain suatu sistem pengamanan dengan akses masuk antar ruangan dengan mempergunakan IC Eeprom sebagai kartu akses masuk dan pemograman delphi 6.0 sebagai media visualisasi dari sistem yang didesain.

Security system enhanced is function of security of accessing to enter applied very rare column, costly beside its expense in application. Now, with growth of technology, we can make security system with reduced cost, where this system application by using microcontroller.
Microcontroller is a micro computer that developed in a single chip or IC. In this application, microcontroller can assist in development of control system application for any requirement. With amenity existence in development modestly, hence we are design of security system that access enter between room by using EEPROM as access card to enter and design of visualization with object oriented programming Delphi 6.0 for this system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isman Baskoro
"Sebuah mikrokontroler 8032 dapat memberikan keluaran sesuai dengan variabel masukan yang diberikan. Pada port keluarannya yang masing-masing terdiri dari 8 bit keluaran dibagi menjadi 4 bit pertama (Least Significant Bit) dan 4 bit kedua (Most Significant Bit). Dengan kondisi keluaran yang demikian make sebuah port keluaran pada mikrokontroler 8032 dapat digunakan untuk mengendalikan dua motor stepper secara bersamaan. Bila motor stepper mendapat masukan sinyal dari mikrokontroler 8032, maka motor stepper akan bergerak sesuai dengan urutan sinyal yang nu suk. Dengan sinyal masukan yang merupakan representasi koordinat pola cahaya, sebuah motor stepper akan mengarahkan cermin pemantul ke arah sumbu x, sedangkan motor stepper yang satunya mengarahkan vermin pemantul pada arah sumbu y. Untuk memperoleh pola cahaya, arah gerakan motor stepper dapat diatur sesuai dengan koordinat yang terdapat pads pola cahaya yang akan dibentuk. Koordinat yang akan dilalui cahaya ini diterjemahkan dalam bentuk program. Program selanjutnya dapat disimpan pads EPROM dan dapat dieksekusi untuk menghasilkan sinyal penggerak motor stepper melalui mikrokontroler 8032."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chriscope
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhezal Agung Ananto
"Dewasa ini kebutuhan energi tiap tahun semakin meningkat. Masalah keterbatasan energi, perubahan iklim dan lingkungan merupakan hambatan dalam memenuhi kebutuhan energi, sehingga diperlukan subtitusi energi terbarukan. Sesuai dengan peraturan pemerintah Indonesia, pengembangan energi terbarukan merupakan perioritas utama. Potensi energi surya di Indonesia sangat besar karena terletak di daerah katulistiwa.
Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran energi matahari secara langsung dengan logger microcontroller yang dibuat dengan atmega328p dan modul sensor arus INA219. Selain itu juga dimanfaatkan data radiasi matahari dari DEN. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Pengukuran dipengaruhi oleh temperatur, cuaca, dan Converter DC/DC.
Hasil Rasio Unjuk Kerja performance ratio = PR dari sistem tanpa Maximum Power Point Tracker MPPT sebesar 0,75 dan sistem dengan Maximum Power Point Tracker MPPT sebesar 0,63. Hasil penelitian secara efektif dapat menentukan kapasitas pembangkit tenaga surya. Hasil Penenetuan kapasitas pembangkit dengan kebutuhan pelangaan PLN sebesar 75 kWh perbulan adalah 820 Wp panel surya, 12V/210 Ah baterai lead acid dan maksimum rating arus MPPT sebesar 50A.

Nowdays, energy demand increase every years. Some obstacles stand in the way of energy supply. Some obstacles are energy limitation, climate change and environmental regulation, so it needs renewable energy substitution. Maximizing the development of renewable energy is the main priority, based on Indonesian government regulations. The potential of solar energy in Indonesia is very large because it is located in the equator.
Solar energy measurements in this study using microcontroller logger from atmega328p and current sensor module ina219. DEN Dewan Energi Nasional data also used in this study.Measurements are affected by temperature, weather, and DC DC Converter.
The Performance Ratio PR result of the system without Maximum Power Point Tracker MPPT is 0.75 and the system with Maximum Power Point Tracker MPPT is 0.63. The results of the study can effectively determine the capacity of solar power generation. The result of PLN capacity generation with PLN requirement of 75 kWh per month is 820 Wp solar panel, 12V 210 Ah lead acid battery and maximum current rating of MPPT 50A.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Minggu Aji
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA635
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA459
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nofrizal
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA576
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pauji Julyanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
TA581
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Systabrani Cidakada
"ABSTRAK
Telah dibuat alat pengendali posisi berbasis mikrokontroller dengan penggerak
motor DC 24V, digunakan shaft encoder dan OID (opto interrupts device) sebagai
sensor posisi, rangkaian 16 bit Up/Down Counter digunakan sebagai rangkaian
pencacah pulsa dari putaran motor DC ke arah kiri atau kanan, sedangkan untuk
menggerakkan arah putaran motor DC tersebut digunakan rangkaian driver motor DC,
untuk kecepatan putaran motor DC digunakan metode PWM. Rancang bangun mekanik
digunakan dua buah besi as polos tanpa drat sebagai media rel dan besi alloy sebagai
media obyek yang dikendalikan. Dengan menghubungkan as motor DC pada katrol
yang langsung terhubung dengan besi padat alloy melalui ikatan kawat selling maka
besi padat alloy tersebut dapat ditarik bergerak kekiri dan kekanan sesuai input dari set
point. Data input posisi pengendalian di atur dari rangkaian keypad dan diprosese oleh
mikrokontroller, metode yang digunakan menggunakan metode PID, dengan mengatur
nilai parameter PB(%), Ti(ms), dan Td(ms) yang dimaksudkan untuk mendapatkan
hasil pengendalian posisi yang akurat dan stabil. Adapun range jarak pengendalian
mulai dari 0 cm hingga 100 cm"
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyudi
"Sistem pengamanan pada lapas terdiri dari subsitem-subsistem pengamanan, yaitu petugas, sarana/ prasarana, peraturan dan administrasi pengamanan. Hasil analisis sistem pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek diketahui bahwa rasio petugas pengamanan terhadap petugas non pengamanan dan penghuni masih dibawah standar, sarana/prasarana pengamanan dalam kondisi dan jumlah baik namun terjadi kelebihan daya tampung (overkapasitas) mencapai 200%, PPLP merupakan pedoman pengamanan lapas tahun 1974 sudah seharusnya diperbaharui dan administrasi keamanan berhubungan dengan penempatan personil regu dan sarana pengamanan.
Identifikasi faktor yang mempengaruhi sistem pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek dirumuskan dalam analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunity dan Threat). Hasil analisis dengan diagram SWOT menunjukkan pelaksanaan sistem pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek berada di kuadran I, strateginya mendukung kebijakan pertumbuhan (growth oriented strategy).
Hasil pemilihan strategi prioritas menggunakan matrik SWOT didapat prioritas strategi SO, WT, ST dan WO. Kebijakan yang ditempuh untuk meningkatkan kinerja pengamanan pada lapas di wilayah Jabotabek :
  1. mewujudkan kebijakan umum bidang kamtib pada lapas;
  2. menyelenggarakan diktat teknis bagi petugas pengamanan lapas;
  3. memberikan re-ward and punishment kepada petugas pengamanan lapas;
  4. memperkuat sistem informasi dan adminstrasi baik dari tingkat UPT maupun Kantor Pusat;
  5. meningkalkan kerjasama dengan instansi terkait untuk menurunkan tingkat gangguan kamtib dan over kapasitas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>