Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dalijus, Beta Proton
"Dengan dicanangkannya percepatan pembangunan infrastruktur yang antara lain juga mencakup pembangunan 1600 km jalan tol dalam 5 (lima) tahun kedepan, pemerintah sudah melakukan perombakan pada regulasi yang mempermudah untuk berinvestasi bisnis jalan tol yang bankable dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol. Konsep yang mendasari jalan tol adalah suatu konsep pendanaan dimana dana pembangunan jalan tol sepenuhnya diperoleh dari pemakai jalan tol melalui pengenaan tarif tol. Sedangkan investor dibantu lembaga-lembaga pendanaan dalam hal ini berfungsi sebagai ""jembatan"" agar jalan tol yang bersangkutan dapat diwujudkan dan menghasilkan pendapatan. Industri jalan tol merupakan proyek yang sangat dipengaruhi risiko dan ketidakpastian dimana timbulnya risiko dan ketidakpastian akan mempengaruhi investor merencanakan investasi proyek jalan tol.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan identifikasi risiko yang mempengaruhi perencanaan pengelolaan risiko (risk response planning) investor jalan tol dalam berinvestasi jalan tol. Untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan studi kasus pada investor jalan tol antara lain ; PT. Jasa Marga (Persero), PT. Bangun Tjipta Sarana, PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga, dan konsultan jalan tol yaitu, PT. Perentjana Djaya. Dan untuk mendapatkan prioritas urutan identifikasi risiko menggunakan metode analisa data Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software Expert Choice dan SPSS versi 13.
Setelah melakukan pengujian data dan pasing grade derajat signifikan > 0.050 menurut output Expert Choice, maka didapat hasil bahwa faktor internal lebih dominan dari pada faktor eksternal, dimana prioritas berdasarkan kriteria yaitu identifikasi risiko dan risk attitude memberikan kontribusi hasil yang signifikan. Sedangkan urutan prioritas identifikasi risiko berdasarkan subkriteria adalah; variabel penentuan besaran tarif, perkiraan biaya konstruksi, operasi, dan pemeliharaan, perkiraan volume lalu lintas, tingkat pengembalian investasi, masa konsesi, kematangan dalam mengambil keputusan, profesionalitas sikap, dan keterlambatan penyelesaian proyek.

By proclaiming of acceleration of infrastructure reconstruction that includes development 1600 km toll road in the following five years, the government has made radical changes in regulation which is to get easier in bankable toll road business investment that settled by the Ordinance no.38/2004 that is about road and the Governmental Regulation No.15/2005 that is about toll road. The best concept of toll road is funding concept which all fund completely taken from the toll road consumers through the toll fare imposition. Whereas, the investor is helped by funding organizations, that has function as "the bridge", so that the toll road project can be appreciated and get income.
This project has been a project that's very affected by risk and uncertainty that will touch the investor to give an account of toll road investment. This research is conducted to get to know which risk identification that's influenced the risk response planning, for the investor in toll road investment. For that, a case study has been made to three local toll road investors : PT. Jasa Marga (Persero), PT. Bangun Tjipta Sarana, PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga, and one toll road consultant named PT. Perentjana Djaya. And to get the priority risk factor, all data are done by Analytic Hierarchy Process (AHP) method, Expert Choice software and SPSS version 13.
After analyzing all datas and passing grade significant degree > 0.050, and also according to the expert choice output, this research determines that internal factors are more dominant than the external ones, that the factor priority based on the criteria is risk identifying and risk attitude give a significant contribution result. Whereas, a sequence of factor based on sub-criteria is (in order rank) variable of fare determination, estimation of construction, operation, and maintenance cost, estimation of traffic volume, restitution level of investment, concession period, well done in decision making, professional behave, and project finishing delay.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Eldo Malba
"ABSTRAK
Selama 2003 hingga 2017 terjadi peningkatan jumlah ruas jalan tol yang diusahakan melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha KPBU . Kerjasama ini dimungkinkan melalui empat skema investasi yang dibagi berdasarkan partisipasi badan usaha dalam proses konstruksi maupun pengoperasian jalan. Menggunakan pendekatan model matematika dan empiris, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proyeksi lalu lintas dan produk domestik regional bruto PDRB berpotensi menaikkan peluang partisipasi investor dalam proses pembangunan jalan tol. Sementara itu, faktor biaya investasi termasuk biaya konstruksi dan kepadatan penduduk berpengaruh negatif terhadap peluang partisipasi. Adapun faktor tarif awal memiliki pengaruh non-liner terhadap peluang partisipasi investor dalam proses pembangunan jalan.

ABSTRACT
Between 2003 to 2017, there has been an increase in the number of toll roads being built by means of partnership between public and private sector PPP public private partnership . These partnerships are made possible by the four investment schemes that divide the responsibility on land acquirement and construction costs between partners. Findings from this study suggest that traffic projection and regional GDP have positive effects on the probability of private participation in toll road projects. On the other hand, investment costs including construction costs and population density have negative effects on the private participation. Meanwhile, the initial toll tariff seems to have non linear relationship with the probability of private participation in the road construction."
[, ]: 2017
S69184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Barata
"Salah satu solusi menangani kemacetan di Jakarta adalah dengan pembangunan jaringan jalan baru. Keterbatasan dana Pemerintah mengakibatkan pembangunan jalan baru berjalan lambat. Diperlukan suatu pola pembiayaan melalui Kerjasama Pemerintah-Swasta dalam bentuk investasi swasta di bidang jalan tol.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu permodelan manajemen risiko proyek 6 Ruas Jalan tol DKI Jakarta setelah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja investasi dengan mengaplikasikan teknik analisa resiko. Teknik estimasinya dengan mengindikasi elemen-elemen biaya investasi, dengan ditunjang oleh model analisa resiko. Faktor risiko yang teridentifikasi akan menjadi konstrain pada kinerja investasi proyek. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengoptimasi kinerja investasi pada proyek jalan tol sejenis.

One solution to handle traffic congestion in Jakarta is by building a new road network. Government funding limitations make the developing of new roads resisted. It takes a pattern of financing through Public- Private Partnership in the form of private investment in toll roads.
This research aims at formulating a model of risk management for 6 Segments Toll Road Project after identifying the factors that affect investment performance by applying risk analysis techniques. Estimates technique used is by indicating elements of investment costs, with the model supported by risk analysis. The identified risk factors will be constraints on the perform of project investment. This research is expected to be used to optimize investments performance in similar toll road projects.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T44105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Winarto
"Keadaan masa depan tidak dapat diketahui dengan pasti. Investasi yang kita lakukan sekarang belum tentu menguntungkan pada masa yang akan datang, begitu pula dengan investasi jalan tol. Dengan adanya ketidakpastian ini, maka pemasukan analisa risiko dalam kaitannya dengan penganggaran modal dan investasi menjadi sangat penting.
Dalam identifikasi risiko keterlibatan para pakar investasi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dibuatlah kuesioner. Dari penelitian ini teridentifikasi risiko-risiko yang terjadi dalam investasi jalan tol dan probabilitas masing-masing, dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Risiko ini dikelompokkan dalam risiko kebijakan pemerintah, risiko dalam pelaksanaan konstruksi, risiko keuangan dan ekonomi, serta risiko lingkungan. Risiko yang paling, besar adalah risiko tarif.
Salah satu teknik analisa risiko adalah Simulasi Mama Carlo. Simulasi untuk risiko tarif dan biaya pernbebasan tanah, dengan mempertimbangkan faktor inflasi dan tingkat suku bunga menghasilkan berbagai tingkat kelayakan untuk distribusi NPV dan IRR, antara lain probabilitas kelayakan NPV hampir 100%, dan probabilitas kelayakan IRR senilai 92.69% ketika tarif tol sesuai harapan investor dan tidak ada kenaikan biaya pembebasan tanah.

Future is uncertainty. Money we invest now is uncertainly to give benefit in the future, i.e. in toll road investment. Therefore, incorporating risk analysis in capital budgeting and investment is really important.
In order to identify the risks, expert judgment is actually needed. This research has identified the risks and their likelihood, by Analytical Hierarchy Process (AHP) method, in group of government risks, construction risks, financial and economics risks, and environmental risks. The big risk is toll fee risk with the likelihood of 0.221.
One of risk analysis tools is Monte Carlo simulation. The simulation of toll fee risk and land acquisition cost risk, regarding inflation rate and discount rate, results several certainty level for NPV and IRR, for example almost 100% certainty level for NVP, and 92.69% certainty level for IRR when the toll fee is suitable for investor and no added cost for the land acquisition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kartika Rachmawati
"Pembangunan infrastruktur memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berdasarkan rencana APBN tahun 2020-2024 total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur adalah Rp. 2.058tn, dimana anggaran pemerintah adalah 30% dari porsi kebutuhan dana yang dianggarkan. Atas kebutuhan pembangunan infrastruktur tersebut, pemerintah melakukan inisiasi Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk diantaranya adalah sektor infrastruktur jalan tol. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi risiko yang teridentifikasi beserta analisa pemetaan risiko untuk mengetahui apakah terdapat kesenjangan alokasi risiko antara pemerintah dengan investor swatsa dalam pelaksanan KPBU jalan tol di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode pengambilan data melalui wawancara dan kuesioner. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 7 (Tujuh) kategori risiko dengan 17 (Tujuh belas) peristiwa risiko yang dianggap penting oleh investor swasta. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 11 alokasi risiko yang telah sesuai dan 6 alokasi yang tidak sesuai dengan persepsi risiko investor swasta dalam sektor jalan tol dengan skema KPBU di Indonesia yaitu risiko selisih bunga pinjaman dana talangan tanah, kenaikan biaya konstruksi, risiko tingkat inflasi dan suku bunga, risiko tingkat penyesuaian tarif yang lebih rendah dari proyeksi, risiko perubahan regulasi (dan pajak) yang umum dan risiko force majeure politis.

Infrastructure development has an important role in a country's economic growth. Based on the 2020-2024 APBN plan, the total budget requirement for providing infrastructure is IDR. 2,058tn, where the government budget is 30% of the portion of budgeted funding needs. Due to the need for infrastructure development, the government initiated Government Cooperation with Business Entities (KPBU) in various infrastructure sector to accelerate infrastructure development in Indonesia, including toll road. This research was conducted to investigate identified risks along with risk mapping analysis to find out whether there is a gap in risk allocation between the government and private investors in implementing toll road PPPs in Indonesia. The method of this research is a qualitative study with data collection methods through interviews and questionnaires. From the research conducted, it is known that there are 7 (Seven) risk categories with 17 (Seventeen) risk events that are considered important by private investors. From the research conducted, it is known that there are 11 risk allocations that are appropriate and 6 allocations that are not in accordance with the risk perception of private investors in the toll road sector with the PPP scheme in Indonesia, namely the risk of differences in interest on land bailout loans, increases in construction costs, the risk of inflation rates and interest rates, the risk of rate adjustments being lower than projected, the risk of general regulatory (and tax) changes and the risk of political force majeure."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Erar Joesoef
"Mengacu pada amanat Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Pasal 34 ayat (3) dan (4) dan juga Garis-Garis Besar Haluan Negara, Pemerintah berkewajiban atas pembangunan infrastruktur di Indonesia. Pada saat kewajiban tersebut dilimpahkan kepada pihak swasta (investor), berdasarkan teori-teori hukum, Pemerintah masih memiliki peranan atas pengelolaan proyek infrastruktur tersebut. Hal ini disebabkan adanya kepentingan publik dan juga adanya pembatasan oleh Pemerintah kepada investor atas faktor¬faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian investasi, khususnya masalah tarif dan pengadaan tanah. Oleh sebab itu, berdasarkan penelitian khususnya penelitian dokumen proyek infrastruktur jalan tol sebagai studi kasus dan bahan-bahan literatur hukum baik peraturan perundang¬undangan maupun buku-buku ilmiah ilmu hukum, juga bahan¬bahan literatur sekunder ataupun tersier lainnya, peneliti menyimpulkan Pemerintah dapat dan harus memberikan jaminan kepada investor khususnya dalam tanggung jawabnya terhadap kewajiban hutang."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T18893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Erar Joesoef
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
346.02 IWA j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Erar Joesoef
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
346.02 IWA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Unggul Cariawan
"Pembangunan jalan tol di Indonesia dimaksudkan untuk efisiensi transportasi sekaligus sebagai efisiensi dana APBN dalam rangka menunjang peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dalam Repelita Pemerintah selalu mencantumkan rencana program pembangunan jalan tol yang ingin dicapai sepanjang lima tahun mendatang. Berdasarkan evaluasi panjang jalan tol dibuka pada Pelita Keempat, Kelima dan Keenam masing masing hanya mencapai 86,8 %, 43,3 % dan 33,2 % dari target.
Sejak tahun 1987 Pemerintah menetapkan kebijakan untuk melibatkan swasta dalam investasi jalan tol dengan sasaran semaksimal mungkin memanfaatkan dana swasta (masyarakat) serta sehemat mungkin menggunakan APBN. Kondisi ekonomi dan politik yang memang kondusif terhadap investasi telah mendorong Pemerintah untuk meningkatkan target pertumbuhan panjang jalan tol dengan meningkatkan jumlah program jalan tol. Status program pada tahun 1997 adalah konstruksi: 184,6 km, prakonstruksi: 1.365 km, proses penawaran: 485 km. Namun demikian pada kenyataannya pertumbuhan panjang jalan tol rata-rata dari tahun 1987 sampai 1998 hanya 28,2 km per tahun. Hasil proses investasi tersebut hanya 7,27 %. Suatu proses yang tidak efisien.
Berkaitan dengan investasi jalan tol pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan sektoral seperti: studi kelayakan yang dapat dilaksanakan investor setelah ditunjuk oleh pemerintah, tidak memberikan kepastian kenaikan tarif tol, dan penyediaan lahan dengan menggunakan dana investo. Pada tahun 1997 mulai terjadi krisis moneter yang menyebabkan Pemerintah menunda sebagian besar proyek infrastruktur termasuk proyek jalan tol. Untuk mengetahui kombinasi kebijakan yang dapat menghasilkan pertumbuhan panjang jalan tol yang optimal maka pada penelitian ini dilakukan simulasi kebijakan investasi jalan tol. Mengingat perilaku parameter sistem yang dinamis serta kompleksitas permasalahan maka pemodelan dilakukan dengan pendekatan dinamik sistem. Simulasi model dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer. Untuk itu digunakan perangkat lunak Powersim.
Simulasi Model Kebijakan Investasi Jalan Tol dengan menggunakan Dinamika Sistem Pemodelan dibangun atas dasar data historis investasi jalan tol sejak tahun 1987 sampai tahun 1998. Diagram simpal kausal dibangun berdasarkan kerangka konsep siklus proses investasi jalan tol. Setelah melalui proses validasi dan model anggap sahih maka model digunakan untuk simulasi uji kombinasi kebijakan.
Berdasarkan hasil simulasi terhadap tiga skenario kebijakan maka diketahui bahwa kombinasi antara program jalan tol yang selektif yaitu prioritas pada proyek yang sudah layak, penyediaan lahan dengan kombinasi dana investor dan APBN, kepastian kenaikan tarif tol setiap 3 tahun telah memperlihatkan hasil pertumbuhan panjang jalan yang paling optimal sekaligus meningkatkan efisiensi proses investasi jalan tol.

Toll road development in Indonesia is intended for efficiency in transportation and National Budgeting in order to support economic growth. Repelita includes toll mad development program that wants to achieve in the next five years. Based on evaluation of toll road opened on Fourth, Fifth and Sixth Repelita, it is just reached 86,8%, 43,3% and 33,2% from target.
Since 1987 the Government has introduced policy in the toll road investment in order to use private fund for saving in Government Budgeting. Due the national economic growth, the Government has improved the toll mad development by increasing the number of toll road program. By 1997, program status is as follow: construction: 184.6 km, pre-construction: 1.365 km, bid process: 485 km. However, from 1987 to 1998 the actual growth of length of toll road is 28.2 km per year in average. It is' only 7.27% from investment process.
Related with toll road investment, the Government has policies such as feasibility study done by investor who appointed by the Government, uncertainty in toll rate adjustment and use investor's fund for land settlement. In the middle of 7997, monetary crisis was 'started to occur and cause the Government delayed a lot of infrastructure projects including toll road projects.
To recognize the combination of policies that can affect on optimum toll road growth, the simulation of the combination of policies on toll road investment is done. Considering the dynamic behavior, non linter real system parameter and complexibility of the problem, the model was developed by system dynamic approach. In order to ease the simulation model, computer devices is used with Powersim software.
The model is built based on historical data in toll road investment since 1987 to 1998. Causal loop diagram is made based on the frame of investment process cycle. After being validated, the model is used for the policy's test simulation with simulation time 2000-2070.
Based on the model simulation on three scenarios of policy, it is known that the most optimum toll road growth came from the combination among selective toll road program, (the priority on feasible projects), use investor's fund and Government Budgeting for land settlement and periodic toll rate adjustment every three years."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gandira Gutawa S.
"ABSTRAK
Kebutuhan akan jalan tol di Indonesia terutama di Jawa sangat tinggi, hal
ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat disusul dengan
pertumbuhan sektor industri mendorong tersedianya sarana transportasi yang
first class untuk menghindari ineffisiensi. Selain itu pula disebabkan oieh tingkat
urbanisasi yang memberikan pertumbuhan jumiah kendaraan yang tinggi serta
meningkatnya jumlah pemakai jalan tol dari tahun ke tahun.
Perkembangan jalan toi di indonesia dimulal sejak tahun 1978 ketika
Jalan tol Jagorawi dibangun. Pengelola jalan toi dipercayakan Pemerintah saat
itu ialah PT. Jasa Marga (BUMN). Dengan sumber dana terbatas yang dimiiiki
Pemerintah, maka dalam kurun waktu 1976-1986 panjang jalan tol yang teiah
dibangun hanya 396 km. Namun sejak 1987 dimana pihak swasta muiai dapat
berpartisipasi dalam pengembangan jalan toi dengan skema BOT pembangunan
jalan tol telah meningkat menjadi +/- 11000 km. Basis hukum keterlibatan swasta
dalam pengembangan jalan tol adaiah Undang-Undang No. 13 tahun 1980
tentang jalan dan peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1990 tentang jalan tol yang
memperjeias pengaturan dan penguasaan jalan tol. Khusus mengenai
penetapan tarif toI, demi menjaga kepentingan masyarakat, Pemerintah telah
menetapkan bahwa tarif tol hanya ditetapkan oieh Keputusan Presiden.
DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara indonesia telah berkembang
merambah ke daerah sekitarnya terutama wiiayah Jabotabek, sehingga wilayah
Jabotabek tersebut telah menimbulkan pula kurang memadainya prasarana
transportasi darat (jalan raya). Pemerintah telah melaksanakan berbagai
program dan pembangunan Jalan tol. Seperti Jagorawi, Cikampek dan jalan tol
lingkar luar (JORR). Namun demikian, usaha-usaha ini tampaknya masih belum
cukup untuk mengimbangi cepatnya pertumbuhan lalu lintas di wilayah tersebut.
Maka saiah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan prasarana transportasi darat
pada sekitar daerah tersebut direncanakan akan dibangun Jalan toi Cibubur
Cileungsi-Bekasi sebagal bagian dari sistem jaringan jalan tol di wilayah
Jabotabek dan sekìtarnya.
Konsorsium yang terdiri dari PT. WIKA dan PT. DKB merencanakan untuk
melakukan investasi jalan tol tersebut, mengingat Investasi ini merupakan
investasi padat modal dan berjangka waktu lama. sehingga konsorsium sebagai
suatu institusi swasta sangat berkepentingan agar reaiisasi pendapatan yang
diperoleh seiama masa konsesi dapat mengembalikan modal yang ditanamkan
serta menghasilkan laba.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara kuantitatif kelayakan
investasi proyek Jalan toi Cibubur-Cileungsi-Bekasi yang menekankan pada
pengujian arus kas selama umur investasi dengan melalui beberapa metoda
Capital budgeting.
Dari hasil analisa keuangan diperoleh bahwa arus kas (Free Cash Flows
to Firm) proyek jalan tol Cibubur-Cileungsi-Bekasi dapat memberikan arus
pengembalian internal (IRR) sebesar 16.90%. Bila investasi menggunakan
struktur pendanaan terdiri dan 35%Equity : 65%Debt serta kondisi biaya hutang
(Kd) = 12% dan biaya modal (Keu) = 14% ke dalam analisa arus kas memeberi
indikasi bahwa investasi proyek jalan tol iayak untuk diIaksanakan karena
memenuhi kriteria aspek finansial dimana WACC lebih kecil dari IRR dan
memiliki NPV positif. Namun dengan menggunakan rumusan angsuran
pengembalian pinjaman (bunga dan pokok pinjaman) secara tetap selama
jangka waktu 15 tahun, diperoleh arus kas proyek belum mampu membayar
angsuran pokok pinjaman selama 3 tahun sejak mulai dioperasikan. Sedangkan
arus kas (Free Cash Flows to Equity) dapat memberikan arus pengembalian
internal (IRR) kepada investor sebesar 16.82%. Struktur peanaan terdiri dari
35%E : 65%D merupakan struktur pendanaan yang paling kritis terhadap
keputusan investor untuk menanamkan modalnya karena arus kas investor
Sangat peka/sensitive terhadap perubahan akibat peningkatan suku bunga Iebih
besar 0.15%, peningkatan biaya investasi lebih besar 2% dan penurunan
Pendapatan tol lebih besar 2%. Sehingga dapat dikatakan bahwa investasi jalan
tol pada kondisi saat ini sangat beresiko.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>