Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Arman
"ABSTRAK
Telah dilakukan pengujian sifat-sifat viskoelastik dari Polyethylene Densitas Tinggi (High Density Polyethylene atau HDPE) dengan menggunakan uji creep dan uji relaksasi tegangan. Besarnya beban yang diberikan dalam uji creep adalah dari 100 N sampai 350 N dengan interval 50 N. Untuk mencapai beban konstan digunakan kecepatan regangan 50 mm/min dan 5 mm/min. Regangan konstan yang digunakan dalam uji relaksasi tegangan adalah 1,25%, 2,5%, 3,75%, 5%, 6,25% dan 7,5%. Regangan konstan ini dicapai dengan menggunakan kecepatan regangan 50 mm/min dan 5 mm/min. Pengujian dilakukan selama 30 menit untuk setiap uji creep dan uji relaksasi tegangan. Uji creep juga dilakukan dengan uji makroindentasi. Pengujian ini memakai bola baja dengan diameter 7,93, 11,08, 25,4 dan 44,43 mm, dan beban yang diberikan adalah 4,434, 6,434, 8,434, 10,434 dan 12,434 kg. Setiap pengujian dilakukan selama 2 jam.
Data setiap pengujian dianalisa menggunakan model yang merupakan kombinasi dari pegas (spring) dan peredam (dashpot). Uji creep menggunakan model empat elemen yang menghasilkan empat konstanta yaitu konstanta elastik El dan E2 dan konstanta viskos n1 dan n2 . Relaksasi tegangan memakai model tiga elemen yang menghasilkan tiga konstanta yaitu konstanta elastik El dan E2 dan konstanta viskos n1.
Pada uji creep, seluruh konstanta mempunyai nilai yang meningkat dengan kecepatan regangan yang meningkat, kecuali konstan viskos n2 . Pengaruh dari pemberian beban konstan adalah dengan pertambahan beban konstan maka semua konstanta mempunyai nilai yang meningkat. Sedang uji relaksasi tegangan memiliki nilai konstanta yang berbanding terbalik dengan uji creep. Pengujian dengan makroindentasi menghasilkan efek dari diameter bola yaitu dengan makin besar diameter diperoleh makin besar nilai konstanta elastik. Sedang efek dari pemberian beban yaitu dengan makin besar beban diperoleh makin besar nilai konstanta viskos.

The tests of the viscoelastic properties of High Density Polyethylene (HDPE) has been done which was using creep and stress relaxation tests. The constant loads that are applied for creep test are 100N to 350N steps 50N. In order to get the constant loads, it was used different of strain rate; 50mm/min and 5mm/min. The stress relaxation test was done in different constant strains and the constant strains are from 1.25% to 7.5% step 1.25%. Similar to creep test, the constants strain are reached using strain rate 50mm/min and 5mm/min. Every sample of creep and stress relaxation was tested and hold for 30 minutes. The other creep test is macroindentation test which used ball indenter with 7.93, 11.08, 25.4, and 44.43mm in diameters and 4.434, 6.434, 8.434, 10.434, and 12.434 kg in constant loads.
The data were analyzed using standard linear viscoelastic solid model. The creep test was using four elements model which have two elastic constants El, E2, and two viscous constants n1, n2. While stress relaxation test was using three elements model, which have two elastic constants and one viscous constant.
The result of the tests are, the strain rate affect both of elastics and viscous constants. All the constants in the creep test increase as the strain rate increase except the viscous constant n2. The effect of constant loads is as the load increase, the constant elastics and viscous decrease. On the other hand, in the stress relaxation test has contrary effect with the creep test. In the macroindentation test, as the diameter increase, the elastic constants increase. More over, as the load increase, the viscous constants increase.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Arman
1999
T40998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharto
"Bahan polimer, termasuk High Density Polyethylene- HDPE, telah digunakan secara intensif untuk berbagi penggunaan rekayasa seperti krat botol, tempat abu rokok dan dinding pipa. Sifat-sifat mekanik dari yang lunak sampai yang keras dan getas dapat dijumpai pada bahan-bahan plastik, Dibawah pengaruh beban konstan, bahan-bahan plastik akan memperlihatkan kinerja yang berbeda disebabkan oleh deformasi yang terjadi sesuai dengan waktu. Oleh sebab itu konsep bahwa bahan plasik mempunyai modulus konstan dan batas tegangan konstan tidak berlaku lagi.
Tesis ini melaporkan karakteristik bahan polimer padat HDPE yang diperoleh dari uji tank dan uji indentasi. Uji indentasi berupa uji makroindentasi menggunakan indenter bola baja dan uji mikroindentasi menggunakan perlatan UMIS®. Uji tank dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM dan RS sedangkan uji makroindentasi menggunakan bola baja dilakukan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan prosedur pelaksanaan peralatan UMIS®. Temperatur dipertahankan konstan selama pengujian berlangsung.
Karakteristik spesimen HDPE dapat dikenali dengan mengamati respon mulur sampel tersebut selama pengujian berlangsung. Persamaan-persamaan konstitutif yang diperoleh dan model-model mekanik, berupa kombinasi pegas Hooke dan peredam Newton dalam berbagai konfigurasi, digunakan untuk memplotkan kurva model pada kurva mulur. Penerapan curve fitting menunjukkan bahwa model mekanik dengan empat elemen liner memberikan basil yang lebih baik dibandingkan model dengan tiga elemen linier. Pengamatan lebih lanjut memperlihatkan model-model mekanik tidak memberikan solusi eksak melainkan solusi pendekatan.
Selama pengujian berlangsung sampel-sampel HDPE memperlihatkan sifat viskoelastik disebabkan oleh gerakan atom disekitar keadaan kesetimbangannya atau pergeseran rantai-rantai molekul diantara mereka, tergantung pada beban yang dibenkan. Pengujian mekanik juga menunjukkan respon mulur bahan polimer HDPE cenderung berkelakuan sebagai benda cair. Pengamatan pada sampel-sampel bekas segera setelah beban dihilangkan menunjukkan bahwa mereka mengalami proses pemulihan tetapi energi pemulihan yang dimilikinya tidak cukup untuk mengembalikan atom-atom HDPE ke kondisi awal. Bukti-bukti dapat dengan jelas dijumpai pada sampel-sampel bekas uji tank dan uji makroindentasi menggunakan bola baja dimana sempel-sampel tersebut meninggalkan deformasi permanen.

Polymeric materials, including High Density Polyethylene-HDPE, have been intensively implemented for many engineering purposes such as bottle crates, dustbin and wall pipes. Properties from soft to hard and brittle materials can be found in plastics materials. Under constant load, plastics materials will exhibit varying performance due to deformation with increasing time, therefore concepts constant modulus and constant limiting stress are not longer valid for plastics.
This paper concerned with creep characterization of solid polymeric material of HDPE under tensile and indentation tests. The indentation tests were macroindentation use ball bearing and microindentation implement the UMIS® testing apparatus. Tensile testing has been conducted in accordance with the ASTM and 7IS standards whilst ball bearing indentation testing has been implemented in such manner similar with the UMIS® testing procedure. Temperature during these tests were keeping constant.
Characteristic of the specimens of HOPE were recognized by observing their creep responses during the testing. Constitutive equations obtained from mechanical models, combination of Hookean spring and Newtonian dashpot in any configuration, have been implemented to fit the model curves on the creep ones. Implementing of curve fitting shows that the mechanical model with four linear elements gives better in fitting than that of the three elements linear. Further observation show that these mechanical models do not give exact solution rather they were as approximation.
During creep testing the samples of HOPE show viscoelastic properties due to either atomic motion around their equilibrium state or molecular chains slippage amongst them, depend on the load applied. Higher load higher motion. The tests also show that creep responses prefer to be a liquid flow in character rather than elastic solid at all. Observation on the used samples indicated that they have been recovering just after the load removed but their restoring energy were not enough to return the molecular motion into their original state. The evidence of these can be clearly found on the tensile and ball bearing indentation tests used samples which show permanent deformation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T8462
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunian Budhiasto
"Beton adalah bahan yang sangat luas penggunaannya di dalam dunia konstruksi,
mulai dari konstruksi rumah tinggal, bangunan-bangunan tinggi sampai konstruksi-
konstruksi khusus. Dengan penggunaannya yang luas, terdapat bermacam-macam
klasifikasi jenis beton, misalnya beton ringan, beton normal dan beton densitas tinggi.
Beton densitas tinggi digunakan untuk struktur bangunan khusus yang berfungsi
sebagai penahan/pelindung terhadap radiasi. Tetapi data/pengetahuan mengenai sifat-
sifat mekanik dari beton densitas tinggi ini belum banyak kita ketahui. Di samping itu
terdapat bermacam-macam bahan untuk membuat baton densitas tinggi, yang tentunya
setiap bahan tersebut akan mempunyai sifat mekanik yang berbeda pula.
Atas pertimbangan itulah maka Tugas Akhir ini dilakukan untuk meneliti sifat-
sifat mekanik dari beton densitas tinggi, dengan menggunakan Barit ( BaSO4 ) sebagai
agregat. Sifat mekanik yang akan diteliti adalah : kekuatan tekan, kekuatan tarik,
Modulus Elastisitas ( E ) dan Poisson?s Ratio, serta sifat rangkak ( creep ) dari
beton tersebut, serta kemungkinan perubahan sifat mekanik tersebut akibat suatu
pemanasan sampai dengan suhu tertentu, yaitu 200 °C. Penelitian ini dilakukan sebagai
kelanjutan dari penelitian yang telah dilakukan oleh rekan Fritzko M. yang meneliti
mengenai kemampuan beton barit sebagai penahan radiasi (Rancang Campur Beton
dengan Barit sebagai Penahan Radiasi dan Struktur Bangunan).
Metode penelitian akan dilakukan berdasarkan standar ASTM, dengan
memperhatikan peraturan serta standar lain yang ada. Di samping itu akan dilakukan
perbandingan antara antara 3 jenis kombinasi material pembentuk beton, yaitu : barit dan
pasir barit, barit dan pasir Merapi, serta barit dan campuran pasir Merapi
dengan pasir besi. Semen yang digunakan adalah semen tipe I dengan tambahan bahan
aditif berupa senyawa kimia yang dapat meningkatkan densitas beton dan mempunyai
daya tahan terhadap pengaruh sulfat. Sebagai bahan pembanding akan dibuat pula
sampel berupa beton normal/beton biasa.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diketahui sifat-sifat mekanik dari beton
densitas tinggi dan perbandingan sifat-sifat mekanik tersebut berdasarkan material
pembentuknya. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan ukuran kekuatan
yang diharapkan dari beton yang didisain pada struktur nyata."
1996
S34509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatif yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°C kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar.
Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat-sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balal Besar Industri Keramik Departermen Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan Umum.
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c =0,45
2. Beton type-2, dengan w/c =0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Kurniadji
"Perkembangan teknologi beton yang demikian pesat dan penyempurnaan terus menerus hingga sekarang ini memberikan pemilihan banyak bagi konsumen untu memilih yang terbaik. Selain itu dari aspek struktur yang menjadi pertimbangan bagi konsumen, aspek ekonomi juga sangat berperan dalam pemilihan ini.
Nilai ekonomis tersebut bisa didapatkan dengan mengurangi berat sendiri dari beton tersebut. Untuk itu digunakan agregat yang memiliki berat yang relatif ringan. Salah satunya dengan menggantikan agregat kasarnya dengan batu apung pumice, dimana memiliki berat yang relatif ringan dibandingankan dengan batu kali yang biasa digunakan. Selain itu untuk meningkatkan mutu digunakan bahan tambahan, salah satunya adalah lateks alam pekat yang banyak terdapat dipasaran.
Dalam penggunaan beton ringan pumice dengan tambahan lateks alam pekat perlu diantisipasi terhadap bahaya kebakaran, maka perlu diteliti perilaku beton ringan tersebut terhadap temperatur tinggi.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah diperolehnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan pumice dengan tambahan lateks alam pekat pada persentase berat lateks tertentu terhadap berat semen, yang mempunyai kekuatan optimum, sehingga nantinya didapatkan suatu gambaran mengenai kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, dan hubungan tegangan-regangan dari beton tersebut setelah dipengaruhi temperatur 200ºC, 300ºC, dan 500ºC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madsuri
"ABSTRAK
Beton adalah merupakan material struktur bangunan yang paling tahan terhadap temperatur tinggi akibat kebakaran, oleh karena itu dalam hal pertimbangan ketahanan terhadap api beton merupakan material alternatip yang paling banyak dipakai.
Beton normal apabila dipanaskan/dibakar pada temperatur antara 150-200°C kekuatannya cenderung naik, dan apabila temperatur pembakarannya naik sampai 300°c kekuatannya akan turun dan seterusnya semakin tinggi temperatur pembakarannya akan semakin besar penurunan kekuatannya. Akan tetapi beton ini mempunyai bobot yang sangat berat dibandingkan dengan material lainnya, oleh karena itu sekarang banyak dikembangkan beton ringan, dan di Indonesia khususnya sedang dikembangkan beton ringan yang nmnggunakan ALWA sebagai agregat kasar. ALWA (Artificial Light Weigh Aggregate) adalah agregat ringan buatan yang terbuat dari tanah liat, dimana pada proses pembuatannya di bakar sampai temperatur 1000°C.
Penelitian ini meneliti bagaimana pengaruh temperatur tinggi akibat kebakaran terhadap sifat-sifat fisik dan mekanik beton yang menggunakan ALWA sebagai agregat kasar. Dari hasil pengamatan ini dapat sifat-sifat fisik dapat diperkirakan bagaimana kecepatan merambatnya panas pada suatu komponen struktur apabila terbakar, dan dari hasil pengamatan sifat~sifat mekanik dapat diperkirakan bagaimana perilaku struktur apabila terjadi kebakaran.
Semua pekerjaan penelitian dilakukan di Laboratorium dengan melibatkan tiga Laboratorium yaitu :
1. Laboratorium Beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
2. Laboratorium Seksi Pengawasan dan Normalisasi Keramik Berat
dan Mortar, Balai Besar Industri Keramik Departemen
Perindustrian.
3. Laboratorium Api, Puslitbang Pemukiman Departemen Pekerjaan
Umum .
Penelitian ini mengamati dua type beton yang dibedakan
atas kualitasnya atau dalam hal ini yang dibedakan adalah faktor
air semennya (w/c), yaitu :
1. Beton type-1, dengan w/c = 0,45
2. Beton type-2, dengan w/c = 0,55
Metode penelitian adalah eksperimental dan analisa numerik, dimana semua data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Sugiarto
"Beton merupakan komponen penting dalam dunia konstruksi, yang teknologinya terus berkembang dan menghasilkan bermacam-macam jenis beton. Salah satunya adalah beton ringan yang berserat. Pemakaian beton ringan ini bertujuan untuk memperkecil berat sendiri beton, yang berupa beban man, sehingga diharapkan dapat memperkecil biaya bangunan secara keseluruhan. Untuk penelitian ini, dibentuk beton ringan dcngan agregat kasar batu apung pumice, dan untuk meningkatkan mutu digunakan serat kawat binddraad yang mudah diperoleh. Karena dalam penggunaan beton ringan lersebut perlu juga diantisipasi terhadap bahaya kebakaran, maka periu diteliti dan dipahami mengenai perilaku beton tersebut terhadap pengaruh temperatur tinggi.
Sasaran utama yang ingin dicapai dari penelitian tersebut adalah diperolehnya pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat-sifat mekanis beton ringan pumice dengan tambahan kawat binddraad pada persentase berat kawat tertentu yang mempunyai kekuatan optimum, sehingga nantinya didapatkan suatu gambaran mengenai kuat tekan, kuat tank belah, modulus elastisitas, dan Poisson's ratio, serta kuat lentur dari beton ringan tersebut setelah dipengaruhi temperatur 200°C, 300°C, dan 500°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>