Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148465 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irza Ahmad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T40624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Pinondang
"ABSTRAK
Untuk menghasilkan beton mutu tinggi adalah memerlukan komposisi campuran semen, agregat dan air yang tepat. Yang paling berpengaruh terhadap mutu beton adalah penggunaan faktor air semen serendah mungkin.
Faktor air semen yang rendah dapat dilaksanakan dengan tambahan aditif mineral seperti mikrosilika atau abu terbang dan dengan penambahan superplasticizer.
Aditif mineral terutama selain dapat meredusir air, tetapi juga dengan butirnya yang halus dapat menutup pori-pori beton sehingga mutu beton menjadi meningkat.
Superplaticizer membantu dalam meredusir pemakaian air untuk dapat konsistensi tetap dipertahankan.
Beton mutu tinggi yang dihasilkan dengan campuran bahan tersebut diatas maka akan memperoleh peningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap rembesan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemakaian aditif mineral yang paling baik terhadap kuat tekan dan perembesan air pada jumlah yang optimum.
Penelitian dilakukan dengan lebih dulu menguji kualitas agregat dan menentukan faktor air semen (Mc) yang tetap dengan menambahkan bahan superplasticizer.
Hasil pengujian menunjukkan, bahwa dengan tambahan 7.5% mikrosilika dan 10% abu terbang mencapai maksimum pada kuat tekan dan perembesannya minimum.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pelaksanaan pemakaian beton mutu tinggi pada bangunan gedung dan bangunan yang berhubungan terhadap tekanan zat cair.

ABSTRACT
In order to produce high strength concrete, the composition of the mixture of cement, aggregate, and water must be correct.
The most influential factor in concrete quality is the lowest possible water content. Obtaining a low water content can be achieved with the addition of a mineral additive such as silica fume or fly ash with a superpllasticizer. Biside being able to minimize water use , mineral additives are also able to fill concrete pores with its fine grains, with the result that concrete quality is increase.
Superplasticizer help in reducing water use in order to maintain a good consistency of the concrete mix.
High strength concrete, which is produced from a mix of materials such as these will have improved strength and resistance to water penetration.
The purpose of this research is to see the influence of the use of mineral additives on tensile strength and water penetration, looking to find the best mineral additive and the optimum quantity of the additive_ Research was conducted by first testing the quality of the aggregate and determining the fixed water when the superplasticizer is added.
The test result show that by adding 7.5 % silica fume or by adding 10 % fly ash , tensile strength reaches a maximum and water penetration is minimum.
The result of this research are hoped to be useful in the application of high strength concrete for building construction in general and for buildings which must resist water penetration in specific.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
"ABSTRAK
Untuk meningkatkan mutu beton, disamping komposisi semen, agregat kasar, agregat halus, dan faktor air semen, juga diperlukan bahan tambahan.
Bahan tambahan ini bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan segar atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, menambah encer adukan, menambah kuat tekan, menambah daktilitas, memperlambat terjadinya retak-retak.
Salah satu bahan tambahan beton adalah fiber. Pemikiran dasar pemakaian fiber ini adalah menulangi beton dengan orientasi random, sehingga dapat mencegah terjadinya retak-retak pada beton yang terlalu dini, akibat panas hidrasi maupun akibat beban.
Dengan dicegahnya retak-retak yang telalu dini, mengakibatkan kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan yang terjadi akan semakin lebih besar.
Bahan fiber ini ada beberapa jenis. Seperti baja, karbon, nilon, dan polypropylene. Sedangkan bentuknya, seperti oval, rektangular, bergantung pada proses pembuatan dan bahan mentahnya yang dipakai. Dalam penelitian ini dipakai dipakai polypropylene.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap kuat tekan, kuat tank talc langsung, kuat tank lentur, dan daya tahan abrasi pada beton.
Hasil pengujian menunjukkan, bahwa dengan tambahan 0,1%-0,3% fiber, kuat tekan, kuat tarik tak langsung, kuat tarik lenturnya meningkat dan abrasinya menurun.

ABSTRACT
To increase quality concrete, beside cement composition, coarse aggregate, fine aggregate, and water cement ratio, even if require admixtures.
These admixtures to aim at change one or more properties concrete at still fresh or hardened, increase soft paste, increase compressive strength, increase ductility, delaying the growth of ckracks.
One of admixtures for concrete are fibers. The basic idea use of fibers are the bones at concrete with ramdom orientate, until it can the restrain growth of very early ckracks at concrete, result both hydrated temperature and load. With the restrain growth of very ckracks, result in capability material to carry happened strength more bigger.
Fiber material have some type. As steel, carbon, nylon, polypropylene. At the time shape, as oval, rectangular, hang by activation process, and the use of crude material. In this research the polypropyline will be used.
The aim of this research is to find out the effect of the increase of Polypropylene fibers on concrete compressive strength, tensile strength, flexural strength, and abrasion.
The test result show that by adding 0,1% - 0,3% fibers, compressive strength, tensile strength, flexural strength are mounting and abrasion is reduce."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ersalina Soetijono
"Kebutuhan akan struktur yang mempunyai kekuatan terhadap gaya gempa seringkali ditambahkan pada struktur beton bertulang. salah satu yang dapat membuat struktur tersebut mempunyai daktilitas dan kekuatan (strength) yang bertambah adalah dengan penambahan sengkang spiral pada titik sendi plastis. Sengkang spiral ini memberikan pengekangan (confinement) terhadap struktur dalam mengalami pembebanannya. Perencanaan beton bertulang biasa dengan tulangan geser sengkang, membuktikan bahwa bentuk keruntuhan geser (retak diagonal) yang selama ini bersifat tidak daktail atau getas dapat dihindari menjadi bentuk keruntuhan lentur (bagian penampang beton tertekan hancur akibat tegangan tekan sedangkan pada bagian beton tertarik regangan yang terjadi di dalam tulangan telah melampaui batas lelehnya). Hal ini terjadi apabila pada bagian balok yang tertekan tersebut diberikan tulangan pengekangan. Hasil tersebut dapat mengidentifikasikan bahwa penggunaan tulangan sengkang dapat meninggikan mutu beton pada komposisi yang biasa digunakan pada rancangan komposisi campuran beton yang diisyaratkan pada peraturan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marendi Rahman
"Copper Slag in the fomi of waste coming from process purification of copper exploited as material for the construction. Material of Copper slag which has the character of cement was exploited with cement by substituting in concrete mixture and that expected it can improve the compressive strength, flexural strength, and shear strength at the concrete.
This research is done in laboratory by doing examination to test object which have been design with composition 10%, 15%, 20%, 25% and 30% Hom cement weight which required in concrete mixture. Examination of the test objects in the form of examination of compressive strength, flexural strength and shear strength. From composition which have been planned, is expected to get the optimum value which fiom rate of copper slag required as substitution cement.
Pursuant to the research by using slag copper which is have gradation near by sand gradation is got that optimum rate of slag copper as substitution cement is 15% fiom required cement weight. Concrete mixture with rate of copper slag 15% this got compressive strength with degradation 28,488% from compressive strength of normal concrete. While for flexural strength with sameness rate of copper slag is increased 6,25% from flexural strength of normal concrete. And for shear strength with sameness rate of copper slag is got degradation l0,909% from shear strength of normal concrete.

Copper Slug berupa limbah yang berasal dari proses pemurnian tembaga yang dimanfaatkan sebagai material untuk konsu-uksi. Material copper slag yang memiliki sifat cemenric ini dimanfaatkan dengan rnensubtitusi semen dalam campuran beton sehingga diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan, kuat lentur, dan kuat geser beton tersebut.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan cara melakukan pengujian terhadap benda uji yang telah didesain dengan komposisi 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% dari berat semen yang dibutuhkan dalam campuran beton. Pengujian benda uji tersebut berupa pengujian kuat tekan, kuat lentur dan kuat geser. Dari komposisi yang telah direnoanakan diharapkan didapat nilai optimum yang dari kadar copper slag yang dibutuhkan sebagai pensubtitusi semen berdasarlcan berat semen yang dibutuhkan.
Berdasarkan penelitian dengan menggunakan copper slag yang bergradasi mendekati gradasi pasir ini didapatkan bahwa kadar optimum copper slag sebagai subtitusi semen adalah sebesar 15% dari berat semen yang dibutuhkan. Campuran beton dengan kadar copper slag sebesar 15% ini didapatkan kuat tekan dengan penurunan sebesar 28,488% dari kuat tekan beton normal. Sedangl-can untuk kuat lentumya dengan kadar copper slag yang sama teljadi kenaikan sebesar 6,25% dari kuat lentur beton normal. Dan untuk kuat gesemya dengan kadar copper slag yang sama pula terjadi penurunan sebesar lO,909% dari kuat geser beton normal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35179
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bangunan-bangunan fisik yaitu bangunan sarana dan prasarana yang diperlukan sehari-hari oleh masyarakat pemakainya, karena itu perlu adanya kemudahan bagi para pemakainya antara lain berupa kedekatan. Agar sarana dan prasarana yang dibangun dapat efisien dan efektif, maka pembangunannya harus dapat dialokasikan di mana saja. Namun tidak mudah untuk merealisasikan hal tersebut, karena ada factor-faktor yang perlu diperhatikan, salah satu diantaranya adalah factor lingkungan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
"Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahan penyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air. Untukmengetahui danmempelajari perilaku elemen gabungan (bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masing-masing komponen. Karakteristik kualitas agregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, sebab agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Salah satunya diamati pada penelitian ini yaitu pasir laut dari Provinsi Lampung yang memiliki karakteristik butiran yang kasar dan gradasi (susunan besar butiran) yang bervariasi serta memiliki kandungan garam-garaman klorida (Cl) dan sulfat (SO4) yang tidak melebihi batas yang ditetapkan.Penelitian ini juga mengamati pasir sungai dari Palembang, dimana pasir Sungai yang memiliki sumber (Quarry) yang cukup dan Pasir Sungai sering di gunakan untuk campuran pembuatan beton,akan tetapi pasir sungai yang sering di gunakan dalam campuran pembuatan perlu di teliti lebih lanjut untuk mengetahui kadar lumpur dari pasir sungai tersebut apakah pasir sungai yang akan di gunakan memiliki kadar lumpur yang layak dalam peraturan acuan campuran pembuatan beton.
Di dalam penelitian ini, menggunakan beton mutu K 225 yang merupakan campuran air, semen, agregat kasar,dan agregat halus dengan treatment yaitu mencuci dengan air tawar dan yang tidak dicuci. Dan dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat lentur, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan beton lentur terhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunan masyarakat umum.
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa dari hasil uji kuat tekan beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan 45,85 kg/cm2 atau sebesar 22,35 % dari beton yang menggunakan pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS). Sedangkan pada kuat tekan beton menggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,25 kg/cm2 atau sebesar 2,23 % dari beton yang menggunakan pasir laut dalam kondisi sebenarnya (BPL). Kuat lentur beton yang menggunakan pasir sungai dengan perlakuan (BPST) mengalami peningkatan sebesar 6,8 kg/cm2atau sebesar 16,67 % dari pasir sungai dalam kondisi sebenarnya (BPS), kuat lentur yangmenggunakan pasir laut dengan perlakuan (BPLT) mengalami peningkatan sebesar 6,79 kg/cm2 atau sebesar 14,27 % dari pasir laut dalam keadaan yang sebenarnya (BPL)."
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2015
691 JDT 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Syahrul Fuad
"Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum digunakan. Bahanpenyusun beton terdiri dari bahan semen, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambah(admixture atau additive). Untuk mengetahui dan mempelajari perilaku elemen gabungan(bahan-bahan penyusun beton), kita memerlukan pengetahuan mengenai karakteristik masingmasingkomponen. Penambahan material lain akan membedakan jenis beton, misalnyayang ditambahkan adalah tulangan baja akan terbentuk beton bertulang. Di dalam penelitianini, menggunakan beton yang merupakan campuran air, semen, agregat halus, agregat kasardan serat kulit durian. Pemanfaatan limbah kulit Durian yang kembali digunakan merupakanpenanggulangan yang tepat terhadap limbah, oleh karena itu dilakukan penelitian yangbertujuan untuk mengetahui berapa besar pengurangan atau penambahan kuat tekan betonterhadap faktor keamanan suatu bangunan, untuk dapat diaplikasikan pada bangunanbangunanmasyarakat umum.Variasi persentase penambahan serat kulit durian adalah 0,5%, 1%, 1,5% terhadap beratsemen. Mutu beton K.175 dan dilakukan pengujian kuat tekan dan tarik belah.Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwadari hasil uji kuat tekan beton, beton dengan penambahan kulit durian 0,5 %, 1,0 %, dan 1,5% mengalami peningkatan sebesar 2,71 %, 3,29 %, dan 4,97 % dibandingkan beton normal,untuk hasil pengujian kuat tarik belah beton dengan penambahan kulit durian sebanyak 0,5%, 1,0 %, dan 1,5 % mengalami peningkatan sebesar 6,06 %, 4,55 %, dan 3,03 % dibandingkanbeton normal."
Palembang: Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang, 2014
600 JDTEK 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Semen merupakan suatu bahan pengikat (bonding material) yang dipakai
bersama-sama dengan bahan agregat. Salah satu jenis semen adalah semen portland
yaitu semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang
terutama terdiri dari silikat-silikat kalsiun yang bersifat hidraulis bersama bahan
tambahan yang biasanya dipakai adalah gipsum.
Sifat-sifat semen dipengaruhi oleh senyawa-senyawa utama yang terdapat di
dalamnya seperti C3S, C2S, C3A maupun C4AF dan dipengaruhi pula oleh senyawa-
senyawa minor seperti gipsum, MgO, CaO bebas, oksida Alkali dan lain-lain.
Senyawa-senyawa utama dalam semen memberikan pengaruh terhadap panas hidrasi,
kuat tekan, shrinkage (pengerutan), soundness, warna semen maupun durability.
Penelitian dilakukan secara skala laboratorium. Dengan menambahkan zeolit
sebagai aditif pada penggilingan klinker (1-3% per 1,5 Kg klinker) maka diharapkan
dapat menaikan nilai kuat tekan. Dengan meningkatnya nilai kuat tekan akan
menaikan kualitas dari semen itu sendiri dan akan menambah persaingan diantara
para prosdusen dalam kualitas. Dan akibatnya semen yang ada dipasaran domestik
merupakan semen yang berkualitas baik.
Penambahan zeolit 1-2% Ze-Lampung pada penggilingan akhir semen maka
kuat tekan semen untuk 28 hari akan meningkat 1% sampai dengan 4,4% dibanding
dengan semen standard.
Untuk penambahan Ze-Lampung 3% kuat tekan semen 28 hari akan sama
dengan kuat tekan semen standar. Dapat dikatakan bahwa penambahan Ze-Lampung
1%-2% akan menaikan kuat tekan akhir suatu beton."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49351
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Sjah
"Beton merupakan material getas dan lemah terhadap tarik dibandingkan baja. Salah satu solusi untuk mengatasi kelemahan beton adalah penambahan serat plastic jenis polypropylene dalam bentuk kemasan air minum pada material beton. Berangkat dari keberhasilan fiber reinforced concrete, maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan cacahan limbah gelas plastik PP dalam meningkatkan kinerja beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektifitas penggunaan cacahan limbah plastik PP terhadap peningkatan kuat tekan dan kuat geser beton dengan fc? = 25 MPa, di samping itu untuk mengurangi penumpukan limbah gelas plastik minuman yang terus meningkat setiap tahun.
Kadar cacahan polypropylene yang ditambahkan pada beton normal adalah 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %); 18,0 kg/m3 (2,00 %); 27,0 kg/m3 (3,00 %) untuk pengujian kuat tekan dengan umur benda uji 7 hari dan 28 hari, serta 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %) untuk pengujian kuat geser dengan umur benda uji 28 hari.
Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan untuk uji tekan beton, uji geser beton dan uji modulus elastisitas beton. Benda uji percobaan uji tekan dan uji modulus elastisitas beton adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Benda uji percobaan uji geser beton adalah balok double ? L dengan ukuran ( 5 , 7 30 20 × × ) cm⊃³;.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Struktur dan Material Departemen Sipil Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Hasil pengujian akan dibahas dengan analisa kuantitatif, analisa kualitatif dan analisa biaya. Metode pengujian untuk material dasar dan beton mengacu pada ASTM Standard, sedangkan untuk metode rancang campur beton berdasarkan U.S. Bureau of Reclamation.
Dari hasil penelitian beton, dapat disimpulkan dengan bertambahnya kadar cacahan, cenderung adanya penurunan slump pada penambahan kadar cacahan lebih besar dari 0,30%. Dari hasil pengujian, pada penambahan kadar cacahan polypropylene 1,00% terjadi peningkatan kuat tekan 7 hari sebesar 5,000%. Sedangkan tidak ada peningkatan kuat tekan yang signifikan pada kuat tekan 28 hari. Pada penambahan kadar 0,50% peningkatan kuat geser 28 hari sebesar 42,647%.

Concrete as construction material is known brittle material and has weak tensile strength, compared to steel material. Therefore, need an alternative solution to improve characteristics of the concrete. One of the alternative solution is by adding fiber polypropylene plastic waste on normal concrete.
Based on the successful of fiber reinforced concrete, this research is done by adding crushed polypropylene plastic waste to improve characteristics of the concrete material. The object of this research is to learn the effect of usage polypropylene plastic waste in compressive and shear strength with fc? = 25 MPa, besides to decrease urban waste problem.
The proportion of crushed polypropylene added to normal concrete are 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %); 18,0 kg/m3 (2,00 %); 27,0 kg/m3 (3,00 %) for compressive strength test on 7 days and 28 days, also 0,00 kg/m3 (0,00 %); 0,90 kg/m3 (0,10 %); 1,80 kg/m3 (0,20 %); 2,70 kg/m3 (0,30 %); 4,50 kg/m3 (0,50 %); 6,30 kg/m3 (0,70 %); 9,0 kg/m3 (1,00 %) for shear strength test on 28 days.
The tests consist of compressive test, shear test and modulus of elasticity test. The specimen for compressive and modulus of elasticity test is cylinder with 15 cm diameter and 30 cm height. The specimen for shear test is double ? L beam with sizing ( 5 , 7 30 20 × × ) cm³.
The research is done at Structure and Material Laboratory Civil Engineering Department, University of Indonesia. This research used experimental method. The result of experiment will analyze by quantitative analysis, qualitative analysis and cost analysis. Standard test method for raw material and concrete is based on ASTM Standard. Mix design method is based on U.S. Bureau of Reclamation. The result for slump test remain stable by adding crushed polypropylene plastic waste until 0,30%. After proportion of crushed polypropylene is higher than 0,30% added on normal concrete, slump value will decrease.
From the compressive test on 7 days, there is 5,00% of compressive strength improvement by adding 1,00% of crushed polypropylene plastic waste on normal concrete. From the compressive test on 28 days, there is no significant result of compressive strength improvement. From the shear test on 28 days, there is 42,65% of shear strength improvement by adding 0,50% of crushed polypropylene plastic waste on normal concrete"
2008
S35280
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>