Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200639 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Eka Adichandra
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T41049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Eka Adichandra
"FMC Santana PEI primary service base and manufacturing center to support the Indonesian petroleum industry. In fulfill and desire requirement of customer and also continue to take care of the quality of from yielded product, P.T. FMC Santana PEI till now have owned standard certificate ISO 9001:2000 and ISO 14001:1996 from Det Norske Veritas registrar and also license from American Petroleum Institute (API) in the form of Production Specification Level 4 (PSL-4).
P.T. FMC Santana PEI has run practice in course of management as according to QMS and EMS. But in both of the management system still have constraint in attainment of Total Quality Management (TQM). In overcoming the constraints require to analyzed exhaustively to degradation or improvement result of audit and evaluate to principles in ISO 9001:2000 and ISO 14001:1996 with Total Quality Management (TQM) concept.
In compiling implementation process of ISO 9001:2000 and ISO 14001:1996 in attainment of Total Quality Management (TQM) used combination of two methodologies that is method 5 phase approach and 6 key steps in continuous improvement. Which is consist of 4 steps that are assessment, planning, implementation and also audit and evaluation.

P.T. FMC Santana PEI adalah pusat dari divisi pelayanan dan manufaktur, yang memberikan dukungan kepada dunia industri pengeboran minyak bumi di Indonesia. Dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan serta terus menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan, P.T. FMC Santana PEI hingga saat ini telah memiliki sertifikat standar ISO 9001:2000 dan ISO 14001:1996 dari pihak registrar Del Norske Veritas serta lisensi dari American Petroleum Institute (API) berupa Production Specification Level 4 (PSL-4).
P.T. FMC Santana PEI telah menjalankan praktek-paraktek dalam proses manajemen sesuai dengan SMK dan SML. Tetapi dalam pelaksanaan kedua sistem manajemen tersebut masih terdapat kendala dalam pencapaian Manajemen Kualitas Terpadu (TQM). Dalam mengatasi kendala-kendala tersebut perlu dilakukan analisa secara mendalam terhadap peningkatan atau penurunan hasil audit dan melakukan tinjauan terhadap prinsip-prinsip dalam ISO 9001:2000 dan ISO 14001:1996 dengan konsep Manajemen Kualitas Terpadu (TQM).
Dalam menyusun proses penerapan ISO 9001:2000 dan ISO 14001:1996 dalam pencapaian Manajemen Kualitas Terpadu (TQM) digunakan penggabungan dua buah metodologi yaitu metode 5 phase approach dan 6 langkah kunci dalam perbaikan berkelanjutan. Yang terdiri dari 4 langkah yaitu penilaian, perencanaan, implementasi serta audit dan evaluasi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Mardyanti
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27224
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaputra
"Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui dampak penerapan TQM dan standar kriteria ISO 9000 terhadap mum produk yang dihasilkan perusahaan. Persaingan bebas yang berlangsung sangat ketat telah memaksa perusahaan untuk memilih strategi yang tepat agar dapat memenangkan persaingan ini. Di dalam pasar yang dikendalikan oleh konsumen, produsen harus memilih strategi yang tepat, yaitu dengan cara membuat prduk yang berkualitas. Pendekatan TQM dan ISO 9000 menawarkan sesuatu yang barn dan bersifat komprehensif bagi peningkatan mutu produk. Penelitian menyimpulkan bahwa TQM telah berhasil meningkatkan mutu produk perusahaan. Oleh karena perusahaan tempat melakukan penelitian belum menerapkan ISO 9000 disarankan untuk segera menerapkannya karena hal ini merupakan sesuatu yang mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Pramujo
"Peningkatan kualitas produk dilakukan dengan upaya meminimalkan produk yang cacat, rusak atau gagal, meningkatkan ketepatan jadwal penyerahan dan meningkatkan pelayanan atas pembelian produk. Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 adalah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengalaman penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 dengan besarnya kegagalan produk, menggunakan data Primer dan Data Sekunder. Data Primer diperoleh dari questioner yang dikirim ke berbagai pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti sedangkan data sekunder diperoleh dari tujuh pabrik beton pracetak dari berbagai kota di Indonesia. Data dikelompokkan dan diolah dengan model statistik regresi dan analisa frekuensi, untuk mengetahui hubungan antara penerapan Sistim Manejemen Mutu ISO 9000 dengan peningkatan mutu produk beton pracetak, mutu penyerahan dan mutu pelayanannya. Hasil yang akan diperoleh, diharapkan dapat memberikan bukti bahwa penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 mempunyai pengaruh yang kuat dalam meningkatkan kualitas produk, kualitas waktu penyerahan produk dan kualitas pelayanannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poernomohadi Slamet
"Semakin banyak perusahaan di Indonesia yang telah menerapkan Quality Management System (Sistem Manajemen Mutu) ISO 9000 dan memperoleh sertilikat dari berbagai lembaga sertifikasi Internasional dalam 6 tahun terakhir ini, termasuk perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
Perolehan Sertifikat ini dilakukan baik karena kesadaran dari penggunanya atas manfaat yang diperoleh dari penerapan sistem manajemen ini maupun karena adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pihak lain dalam kaitan bisnisnya.
Apapun alasannya, penerapan sistem manajemen mutu ini dengan baik dan benar akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan berupa diantaranya ketertiban dalam dokumentasinya, ketaatan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan yang pada akhirnya akan diperoleh peningkatan efisiensi, peningkatan efektivitas, peningkatan produktifitas serta terjaminnya mutu dari produk yang dihasilkan.
Terjaminnya mutu produk yang dihasilkan merupakan keinginan dari setiap perusahaan. Mutu yang terjamin merupakan alat yang ampuh bagi pemasaran produk yang dihasilkan perusahaan, karena mutu identik dengan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 ini ternyata tidak semudah perolehan sertifikatnya sendiri. Saratnya dokumentasi, banyaknya kegiatan tambahan yang harus dilakukan dalam penerapan sistem ini merupakan kendala bagi karyawan perusahaan yang bersangkutan, sehingga penerapan sistem ini belum terlaksana secara maksimal.
Peran Sumber Daya Manusia sangat dominan dalam penerapan sistem manajemen mutu ini. Hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kuesioner dan menganalisa serta mengevaluasi data dari perusahaan, yang pada saat dilakukan evaluasi ini telah menerapkan ISO 9002 pada lebih dari 500 proyeknya, diperoleh kesimpulan adanya korelasi antara keberhasilan penerapan Sistem Manejemen Mutu ISO 9000 dengan kwalitas dari cumber daya manusia dalam organisasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan suatu proyek konstruksi.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan yang diteliti berupa masukan tentang kompetensi Sumber daya Manusia yang diperlukan untuk keberhasilan penerapan. ISO 9000.

During the last six years, there is an increasing number of company that has achieved the Quality Management System ISO 9000 from various international certification agency, and has implemented the system.
This phenomenon is caused by the awareness of the benefits gained by implementing the System and also to fulfill the requirements of other parties.
Regardless of the motives, the effective implementation of the Quality Management System will rewards the company with orderly documentation process, increased efficiency, effectivity, and therefore increased productivity, and assured product quality.
Assured product quality is the goal of every company. It is the ultimate marketing tool, because quality means customer satisfaction.
The implementation of the Quality Management System ISO 9000 itself is not as easy as achieving the certificate. The added documentation and extra work needed is a hindrance to the workerslemployees of the company in question, hence the implementation of the system itself will not achieved maximum results.
The role of Human Resources is very dominant in the implementation of the Quality Management System. The research - done through giving out questioners, analyzing, and evaluating data from a company which at the time had implemented the ISO 9002 in more than 500 projects - shows that there is a correlation between the successful implementation of Quality Management System ISO 9000 and the quality of human resources in the organization in question, with the development in a construction project.
The results of the research is hoped to give benefits to the company researched, in the form of input about the human resource competency needed in successful implementation of ISO 9000.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwati Margono
"Unit Pengolahan VI - Balongan adalah salah satu kegiatan PERTAMINA yang mengoperasikan satu dari tujuh kilang minyak PERTAMINA . Dalam upayanya agar menjadi kilang yang world class dan dalam mengantisipasi globalisasi serta AFTA ( Asean Free Trade Aggreement) mendatang, maka UP VI telah melakukan penerapan manajemen lingkungan standar ISO 14001. Dengan demikian UP VI Balongan diharapkan dapat survive dalam persaingan dan dapat memberikan nilai yang lebih besar. Perlu diketahui sejauh mana UP VI telah melakukan praktek - praktek manajemen yang sesuai dengan manajemen mutu terpadu dengan lingkungan, sehingga dapat ditentukan kondisi serta dari mana proses implementasi mutu dan lingkungan dimulai.
Dalam mengimpiementasikan manajemen mutu dan lingkungan ditemui kendala - kendala yang cukup berarti yang memerlukan kerja keras dari seluruh pegawai UP VI Balongan. Untuk mengatasi kendala - kendala tersebut dilakukan dengan pendekatan manajemen mutu terpadu atau Total Quality Management ( TQM ). Untuk ini terlebih dahulu perlu dipahami apakah TQM itu, konsep - konsepnya, standar praktek yang ada dan proses atau metodologi implementasinya. Konsep dasar yang harus diperhatikan dalam implementasi TQM adalah customer focus, continuous improvement dan total participation.
Untuk menyusun proses implementasi TQM dalam memecahkan masalah tersebut, digunakan penggabungan dua metodologi yaitu metode Five Phase Approach dan 6 ( enam) Langkah Kunci untuk perbaikan berkelanjutan yang didasarkan pada kondisi UP VI. Metode yang dihasilkan adalah proses implementasi yang terdiri dari 4 (empat) langkah yaitu Assessment, Perencanaan, implementasi, dan Audit serta Evaluasi. Agar pelaksanaan implementasi ini bisa berjalan lancar dan berhasil, maka perlu diperhatikan adalah komitmen seluruh pegawai dan pemberian semangat dan dorongan dari eksekutif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Jurianto
"ABSTRAK
Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 adalah standar internasional sstem mutu yang bertujuan untuk memberikan jaminan mutu melalui pemenuhan persyaratan pelanggan (customer requirement), guna tercapainya kepuasan pelanggan. Sejak disepakati menjadi standar internasional pada tahun 1987, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 telah mengalami berbagai revisi. Final Draft International Standard ISO 9001 versi tahun 2000 sebagai upaya untuk menyempurnakan ISO 9000 versi tahun 1994 (yang berlaku hingga kini) telah dipublikasikan, dan direncanakan akan diberlakukan mulai Januari 2001.
Kapasitas terpasang pabrik semen nasional ssat ini mencapai 47,5 juts metrik ton, sedangkan permintsan dalam negeri pada tahun 1999 hanya sebesar 18,8 juta metrik ton. Kondisi ini mengharuskan produsen semen domestik untuk meningkatkan ekspor guna mengoptimalkan kapasitas terpasang yang ada. Hal ini mengindikasikan bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 harus diterapkan untuk memenuhi persyaratan perdagangan internasional dan sekaligus sebagai strategi bersaing perusahaan.
Kajian penelitian ini adalah meneliti jaminan mutu yang diberikan oleh PT. Semen Tonasa kepada pelanggan melalui peragaan standar ISO 9002, dengan menggunakan metoda evaluasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui konsistensi peragaan standar ISO 9002 melalui evaluasi terhadap dokumen-dokumen; laporan hasil audit sistem mutu. hasil penilaian lembaga sertitikasi dan hasil uji laboratoium. Selanjutnya diteliti korelasi antara jaminan mutu dengan kepuasan pelanggan berdasarkan penilaian dan persepsi pelanggan dengan menggunakan metode eksplenati.
Teknik sampling yang digunakan adalah acak sederhana dan populasi terpilih adalah pelanggan industri domestik. Untuk mendukung penelitian digunakan berbagai teori, terutama teori mengenai manajemen strategik, pemasaran, dan sistem manajemen mutu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Semen Tonasa konsisten memperagakan standar ISO 9002, yang berarti bahwa terdapat jaminan mutu dalam sistem manajemen mutunya. Pada tingkat ketelitian ac = 0,01, besar hubungan antara variabel kepuasan pelanggan dengan variabel jaminan mutu adalah 0,722. ini berarti bahwa terdapat hubungan langsung yang erat dan positif antara jaminan mutu dengan kepuasan pelanggan.
Hasil penelitian tersebut tidak dapat digeneralisir karena memiliki berbagai keterbatasan, seperti : lingkup kajian, populasi dan sampel. serta bersifat studi kasus pada satu perusahaan. Untuk itu diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif, mencakup pengaruh standar ISO 9000 terhadap daya saing perusahaan, dan hasil penelitiannya dapat digunakan untuk kepentingan dan manfaat yang lebih.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwid Ari Hendarto
"PT. ABC yang merupakan Badan Usaha Milik Negara menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mendukung kegiatan penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 di Perusahaan Sektor Listrik di Indonesia termasuk hambatan yang dialami pada saat penerapannya. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan tingkat implementasi ISO 9001 berdasarkan tujuh prinsip manajemen mutu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari survei, 84 unit bisnis PT ABC yang bergerak di bidang pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik dan unit pendukung di Indonesia berpartisipasi dalam survei. Kuesioner dalam survei dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan dan standar sistem manajemen mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip Pendekatan Proses, Fokus Pelanggan, Pengambilan Keputusan berdasarkan Bukti, Manajemen Hubungan, Kepemimpinan dan Peningkatan memiliki tingkat konsistensi penerapan mendekati baik, sedangkan prinsip Keterlibatan Orang memiliki tingkat implementasi cukup baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat lima hambatan utama yang dialami dalam penerapan ISO 9001 yaitu dua hambatan perilaku dan budaya, dua hambatan teknis dan satu hambatan organisasi.

ABC Company implements quality management system ISO 9001 to support electricity supply activity to Indonesian society. The purpose of this study is to analyze the implementation level of quality management system ISO 9001 in Electricity Sector Company in Indonesia, including the barriers during the implementation. Quantitative analysis is performed to determine the implementation level of ISO 9001 based on the seven quality management principles. The data in this study were obtained through a survey of 84 ABC Company business units that are engaged in electricity generation, transmission, distribution, or supporting units in Indonesia participated in the survey. The questionnaire in the survey is developed based on previous studies and the quality management system standard. The results show that process approach, customer focus, evidence-based decision making, relationship management, leadership, and improvement principle have near to good implementation level, while engagement of people have a slightly good implementation level. The results also indicate that there are five main barriers in which were experienced during the implementation of ISO 9001, consisting of two behavioral and cultural barriers, two technical barriers, and one organizational barrier."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Ajeng Widati H.
"Keterlambatan proses pembayaran dalam pekerjaan konstruksi yang dikarenakan keterlambatan proses konstruksi akan berpengaruh pada collection periode perusahaan. Dalam hal ini penerapan management quality berbasis ISO diharapkan dapat mempercepat proses collection periode. Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap 21 responden dengan metode wawancara dan kuesioner menggunakan uji validitas reabilitas, karakteristik responden, deskripsi, AHP dan korelasi.
Dari hasil analisa didapatkan bahwa variabel quality management berbasis ISO yang paling berpengaruh terhadap kinerja waktu collection periode adalah proses pendaftaran dokumentasi dalam induk dokumentasi dan pelaksanaan inspeksi dan atau pengujian terhadap hasil pekerjaan akhir sebelum dilakukan serah terima kepada pemilik proyek.

The delays of payment process in construction work that caused by the delays of construction process will influence company?s collection period. In this case, quality management based of ISO have been expected to advancing the collection period. There will be 21 of respondence in this research that will will analized by interview method, and the quisionaire will tested by reliability and validity test, respondence charactiristic, descriptive, Analytic Hierarchy Process (AHP), and correlation.
From the analysis will be resulted variable of quality based of ISO which the most potential to influence time performance of collection period are the process of documentation?s registration in master documentation and implementation of inspection and/or the test of the last task before hand over to the project owner being done."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25243
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>