Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2326 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jepang: Heibonsha,
079 NIP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Nurhayati Anwar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Iswary Lawanda
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratnaningsih
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Erra Rismorlita
"Usia Rata-rata Pertama Menikah wanita Jepang termasuk urutan tertinggi kedua didunia. Fenomena ini dimulai pada pertengahan tahun 1970-an seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jepang yang maju pesat, sehingga membuka peluang bagi wanita untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, serta meniti karir dibidang-bidang pekerjaan profesional. Kepuasan hidup yang diraih melalui kemandirian secara ekonomi dan spiritual ini mengubah pandangan mereka terhadap perkawinan. Menikah menjadi suatu pilihan individu, dan mereka babas untuk menentukan dan memilih kapan, dimana dan dengan siapa mereka akan menikah.
Penelitian ini mengkaji dan menganalisis terjadinya fenomena penundaan usia kawin pada wanita Jepang tahun 1970-2000. Adapun pembahasannya meliputi latar belakang, faktorfaktor penyebab, dampak , serta upaya-upaya yang dilakukan pemerintah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Sapto Raharjo
"ABSTRAK
Setelah Restorasi Meiji, perindustrian dan militer Jepang berkembang pesat, tetapi konsekuensinya adalah meningkatnya kebutuhan mereka atas bahan-bahan mentah. Salah satu kebutuhan yang paling krusial adalah minyak bumi. Jepang tidak dikaruniai sumber daya alam yang melimpah di dalam negeri, sehingga ekspansi menjadi salah satu cara yang mereka tempuh untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Daerah Selatan diprediksi dapat memenuhi kebutuhan minyak bumi mereka serta mampu menggantikan dominasi impor dari Amerika Serikat. Tujuan penulisan ini adalah menganalisis ekspansi ke Selatan yang dilakukan oleh Jepang dengan permasalahan minyak bumi yang mereka hadapi. Setelah melakukan tahap penelitian sejarah, penelitian ini menghasilkan fakta bahwa minyak bumi adalah salah satu agenda penting yang dibawa oleh Jepang dalam rangkaian ekspansinya ke Selatan sebelum pecahnya perang Pasifik.

ABSTRACT
Since Meiji Restoration, Japan’s need of raw resources, especially petroleum, has increased due to the rapid growth of industry and military. Japan is not blessed with abundant natural resources in the country so that the expansion is one of the ways that they have taken to fulfill the need. Southern Area is predicted to fulfill their needs of petroleum and can also replace the dominance of petroleum imports from United States. The purpose of this research is to analyze the relation between Japan expansion to the South policy and petroleum problems. After doing historical research, this study shows the fact that petroleum is one of the important agendas brought by Japan in their expansion to the South policy.
"
2015
S61492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ryan Saputra
"[Skripsi menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh organisasi nirlaba asal Jepang, e-Education di Waikabubak, Sumba Barat. Analisis terhadap kegiatan terfokus pada perubahan tingkat kesukaan peserta didik terhadap Jepang setelah menjalani rangkaian agenda e-Education. Teori yang digunakan adalah teori kekuasaan oleh Michel Foucault, untuk mengukur ada tidaknya perubahan, peneliti menggunakan Japanese Fondness Point (JFP) Index oleh Noboru Toyoshima. Hasil penelitian manunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh e-Education meningkatkan kesukaan peserta didik terhadap Jepang meskipun hanya 1 poin karena ternyata peserta didik sudah menyukai Jepang sebelumnya. Mereka memiliki pandangan yang baik tentang Jepang saat sebelum adanya kegiatan dari e-Education.

, This thesis analyzes the activity of Japanese Non Profit Organization, e-Education
at Waikabubak, West Sumba. The Analysis is focus on the shift of Students’
fondness level towards Japanese after experiencing e-Education Activity. The
shift of fondness level could be known by using Japanese Fondness Point Index
by Noboru Toyoshima. The datas, then, are analyzed by using theory of power
relation by Michel Foucault. The result shows that e-Education activity in Waikabubak make the student have the shift of fondness level by 1 point. It is
caused by the fondness point was previously big enough. they had good image about Japan and Japanese before they experiencing e-Education Activity.]
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edizal
Padang: Kayupasak, 2010
495.6 EDI t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bangoen Widodo
"Skripsi Kannon Shinko di Jepang membahas tentang kepercayaan terhadap Dewi Kannon, atau yang di Indonesia dikenal dengan nama Lokeswara (Sansk.: Avalokitesvara) dan Kuan im. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kehidupan beragama dari Kepercayaan yang paling banyak dianut orang Jepang sampai saat ini. Melalui pembahasan tentang Kepercayaan terhadap Dewi Kannon ini, penulis berusaha untuk menarik suatu Kesimpulan tentang gambaran Allah, agama, dan beragama orang Jepang.
Kannon adalah salah satu bodhisatva yang dikenal dalam agama Buddha Mahayana. Secara umum bodhisatva adalah seorang yang rela meninggalkan nirvana yang sudah didapatkan, untuk menolong orang lain mencapai nirvana tersebut. Secara literal Kannon mengandung arti Memandang dan Mendengar, tetapi jika berdasar pada sifat-sifat yang dimilikinya, Kannon adalah Tuhan Semesta Alam. Mitos-mitos tentangnya menceriterakan bahwa Kannon berasal dari seorang putri raja yang sejak Kecil bercita-cita untuk hidup sebagai paderi Buddha, yang untuk keinginannya ini ia rela meninggalkan hak-hak dan kehidupannya sebagai putri raja, hidup sebagai samana (pertapa) dan rela berkorban bagi orang lain.
Ikonografi Kannon muncul pada sekitar abad III SM di daerah Gandhara atau Peshawar, Pakistan yang merupakan salah satu pusat Buddha Mahayana dalam sejarah penyebarannya dari Mathura, India. Kannon Shinko sendiri muncul sebagai kepercayaan pada sekitar abad pertama Masehi, berbarengan dengan puncak perkembangan agama Buddha Mahayana. Dari Gandhara Kannon Shinko kembali Ke India, menyebar Ke Tibet, Cina, Korea, dan Jepang.
Ikon Kannon pada mulanya berbentuk seorang wanita yang memegang suihin (kendi air), namun ada juga bentuk utama yang lainnya, yaitu sebagai seorang pangeran yang berjubah penuh permata, bermahkota, memegang teratai atau/dan suibin, serta di puncak kepalanya terdapat kebutsu (bentuk Buddha).
Di Jepang ikon Kannon ditemukan pertama Kal i di Kuil Horyuji. Dari Kenyataan ini dapat dipastikan bahwa Kannon Shinko masuk Ke Jepang pada sekitar abad Vll.
Pada jaman Heian (737-806) dengan munculnya dua sekte besar, yaitu Shingon dan Tendai, Kannon Shinko berkembang menjadi Roku Kannon Shinko atau Kepercayaan terhadap Enam Kannon, yang menjadi salah satu Karakteristik Kannon Shinko di Jepang.
Di Jepang Kannon Shinko berfungsi sebagai pelindung keselamatan raga dan Jiwa, serta sebagai tempat memohon segala sesuatu. Kannon Shinko yang muncul dari agama dunia yang sakral-religius, yakni agama Buddha, berkembang menjadi suatu kepercayaan yang berstruktur shomin Shinko dan menjadi Kepercayaan yang profan-magis. Kenyataan ini muncul Karena Kannon Shinko mengisi dan memberi jawab atas adanya sifat jominsei yang ditinggalkan dan ditekan oleh agama Buddha.
Di Jepang, Kannon Shinko yang mempunyai karaKteristik dalam bentuk-bentuK Roku Kannon Shinko, Maria Kannon Shinko, Mizuko Kannon Shinko, dan Kyodai Kannon Shinko menjadi energi dan menghidupkan agama Buddha Jepang. Orang Jepang yang dalam beragama secara praktis terwujud dari hubungan-hubungannya dengan hotoke-hotoke semacam Kannon, JIZO, dan Fudomyoo, menciptakan suatu pola beragama yang berorientasi dari kehidupan sehari-hari dan untuk kehidupan sekarang yang tampak dalam istilah Tekigi-Shusha-Sentaku yang berarti, dalam polytheisme orang Jepang mengkoleksi hotoke-hotoke tersebut dan memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan Kecocokan dengan masalah yang dihadapinya.
Dalam Kannon Shinko Kannon yang pada mulanya merupakan bodhisatva atau makhluk suci dalam agama Buddha yang bersifat polymorphic, menimbulkan afeksi pada umat Buddha yang merubah fungsinya menjadi Tuhan yang Maha Kuasa dan Penuh Kasih."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S13502
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Herpinus
Jakarta: Kesaint Blanc, 2012
495.6 SIM b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>