Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137013 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud 1993
D 899.232 209 D 33 n
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
1989
RB 000 D 33 n
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2000
899.222 3 SAP p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paul, Raymond
New York: WW Norton, 1987
813.54 P 41 b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1979
I 899.232 P 439 n
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Aridewi Soedjono
"Skripsi ini berjudul Kaitan Judul dengan lsi Cerita pada roman Pierre et Jean karya Guy de Maupassant. Roman ini merupakan salah satu roman karya Guy de Maupassant yang dipublikasikan pada tahun 1888. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menemukan kaitan judul dengan isi cerita. Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan struktural. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan teori tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dari Roland Barthes, teori tentang selcuen dari Schmitt et Viala, teori tentang denotasi dan konotasi dari Nida dan Taber, serta teori tentang tokoh dari IF Goldenstein. Pertama-tama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun sekuen cerita serta menyusun fungsi utamanya. Dari penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa kemunculan tokoh Pierre sangat menonjol dalam roman ini, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah kedua tokoh yang menjadi judul roman mempunyai peranan yang sama panting. Selain itu apakah hubungan judul dengan isi cerita. Dari analisis alur dan analisis tokoh dapat dilihat bahwa keterkaitan antara tokoh Pierre dan Jean sangat erat. Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian judul dengan nama dua tokoh tersebut dapat dimengerti karena keduanya mempunyai peranan yang sama panting. Selain itu, hubungan judul dengan isi cerita terletak pada permasalahan yang ada di antara kedua tokoh tersebut."
2000
S14530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Susanty Rachman
"Kesusastraan Aborigin tidak dapat lepas dari situasi sosial dan sejarah Aborigin yang terkait pula dengan kulit putih Australia. First Settlement kulit putih yang dimulai tahun 1788 mengubah seluruh kehidupan orang Aborigin. Tahun tersebut bagi Aborigin merupakan penandaan awal penjajahan orang kulit putih terhadap orang Aborigin. Sejak itu, orang Aborigin hidup dalam tekanan kulit putih. Tekanan tersebut berupa pembunuhan besar-besaran, penularan penyakit dari kulit putih, penggusuran, disposesi, diskriminasi dalam segala aspek kehidupan, pemenjaraan dan politik aslimilasi. Oleh sebab itu kesusastraan Aborigin muncul dari jeritan hati orang Aborigin yang berada dalam opresi kulit putih dan ditujukan pads orang kulit putih. Karya sastra Aborigin dipergunakan sebagai alat perjuangan. Salah satu gambaran kehidupan Aborigin yang diangkat ke dalam novel yang dianalisis dalam tesis ini adalah keterpenjaraan yang mengungkung kehidupan Aborigin. Mudrooroo mengangkat tema keterpenjaraan dalam trilogi novelnya. Novel Wildcat Falling (1965), Doin Wildcat (1988), dan Wildcat Screaming (1992) memakai latar yang sama yaitu penjara. Dalam novel pertama, Wildcat Falling, penjara muncul sebagai keterpenjaraan fisik, ekonomi, mental dan tekstual. Penjara muncul sebagai tempat, ekonomi, mental yang mengungkung seluruh aspek kehidupan tokoh utama sehingga ke mana pun tokoh utama pergi, is akan menemui tembok-tembok pembatas yang memenarakan dirinya yang diciptakan kulit putih. Begitu besarnya kekuasaan kulit putih membuat tokoh utama tidak berdaya menghadapi keterpenjaraan tersebut. Penjara tekstual yang merupakan keharusan tunduk pada aturan-aturan tekstual kesusastraan kulit putih ditunjukkan melalui adanya kata pengantar dalam novel pertama. Dalam novel kedua, Doin Wildcat, penjara muncul sebagai keterpenjaraan ekonomi. Tokoh utama tidak berdaya menghadapi kekuatan modal, keahlian dan penguasaan pasar oleh kulit putih. Dalam novel ketiga, Wildcat Screaming, penjara muncul sebagai keterpenjaraan fisik tetapi tidak secara mental. Selain keterpenjaraan, penulis juga melihat adanya strategi menghadapi keterpenjaraan tersebut dad sisi tokoh utama maupun dari sisi pengarang novel. Dalam novel pertama, Wildcat Falling, strategi menghadapi keterpenjaraan berupa penggunaan bahasa Inggris Standar, pemakaian tokoh utama yang berdarah seperempat Aborigin sebagai narator untuk memberikan kesempatan Aborigin untuk berbicara tentang penderitaan mereka, dan penokohan tokoh utama yang sulit didisiplinkan merupakan strategi penolakan kontrol kulit putih terhadap Aborigin. Dalam novel kedua, Doin Wildcat, strategi menghadapi keterpenjaraan berupa penggunaan bahasa Inggris Aborigin, pengguuran genre dan penulisan kembali sejarah dari sudut pandang Aborigin. Dalam novel terakhir, Wildcat Screaming, strategi menghadapi keterpenjaraan berupa penjara sebagai tempat inisiasi tokoh utama, politik pecah belah kulit putih terhadap Aborigin dibalikkan fungsinya menjadi alat pemersatu Aborigin, dan pikiran tokoh utama yang bebas. Pergeseran keterpenjaraan dalam trilogi Mudrooroo menunjukkan pergeseran dalam perjuangan orang Aborigin. Keterpenjaraan dalam novel pertama menunjukkan pesimisme pengarang terhadap perjuangan orang Aborigin karena besarnya kekuasaan kulit putih. Keterpenjaraan dalam novel kedua menunjukkan perlawanan orang Aborigin terhadap otoritas kulit putih. Keterpenjaraan dalam novel ketiga menunjukkan sikap kedewasaan dalam perjuangan Aborigin. Mudrooroo berpendapat bahwa perjuangan orang Aborigin dapat dilakukan dengan jalan mencerdaskan orang Aborigin."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T37338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Masitah
"Bagaimana ideologi Oksidentalisme sebagai pengimbang (counter knowledge) bagi ideologi dominan Orientalisme tampil dalam teks Silver Sister dan Love and Vertigo merupakan obyek dari penelitian ini. Konstruksi identitas yang diperoleh melalui teori representasi, ternyata menghasilkan representasi yang sangat problematik mengenai Barat dan Timur. Kedua teks dinarasikan oleh para subyek perempuan Timur yang mengalami opresi dalam wilayah patriarki. Opresi yang mereka alami dan perjalanan mereka ke Barat menghasilkan representasi yang bias mengenai kebudayaan Timur dan Barat. Timur melalui para tokoh, kota-kota dan institusi perkawinan, keluarga dan tradisi direpresentasikan sangat stereotipik sebagaimana yang telah dikonstruksi dalam wacana dominan Orientalisme. Sebaliknya Barat melalui wilayah tujuan imigrasi, yaitu Australia serta institusi pendidikan, agama dan teknologinya direpresentasikan lebih ideal daripada Timur. Namun, representasi Barat yang ideal tersebut juga problematik mengingat para subyek Timur di dalam teks merupakan masyarakat imigran Cina yang sangat tertutup di Australia. Minimnya bahkan hampir tidak ada kontak antara imigran Cina dengan masyarakat dominan Australia dalam teks secara tidak langsung kembali merepresentasikan Timur sebagai kelompok marjinal di dalam masyarakat dominan Australia. Dui venelusuran sejarah yang juga menjadi bagian penting dalam pnelitian ini, ternyata kedudukan masyarakat imigran Cina memang masih diperlakukan secara rasis oleh kelompok anti-multikultural Australia. Akhirnya, melalui representasi dan konstruksi identitas yang dihasilkannya, penulis sampai pada kesimpulan bahwa ideologi Oksidentalisme melalui kedua teks di atas, belum mampu menjadi pengimbang (counter knowledge) bagi ideologi dominan Orientalisme yang demikian hegemonik"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmayanti
"Novel Imra'ah 'inda Nuqtah al-Sifr karya Nawal al-Sa'adawi merupakan novel yang mendapatkan perhatian cukup luas dari masyarakat, selain itu juga memiliki arti penting bagi penarangnya. Aspek yang menonjol dari novel ini adalah aspek penokohan. Tokoh utama ditampilkan dengan karakter yang terperinci beserta perubahan dalam perwatakan sebagai akibat dari konflik yang temui"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi Djoko Damono, 1940-2020
"ABSTRAK
Sampai dengan tahun 1950-an, perhatian para peneliti terhadap sastra Jawa baru tampaknya belum menghasilkan kegiatan yang khusus dan berkesinambungan. Sejumlah karangan ringkas yang muncul di berbagai majalah, koran, dan sarasehan -- baik yang berbahasa Indonesia maupun Jawa -- memang menunjukkan adanya perhatian tersebut, setidaknya sejak tahun 1950-an, tetapi karangan-karangan semacam itu tidak bisa memberikan gambaran menyeluruh mengenai apa yang sebenarnya telah terjadi dalam sastra Jawa modern sejak pertumbuhannya di sekitar awal abad ini. Ada kesan yang kuat bahwa sejak pertumbuhannya, sastra Jawa baru berada di bawah bayang-bayang sastra Jawa klasik, yang terutama berakar di kraton dan kemudian menyebar ke kalangan yang lebih luas; di samping itu ia tampaknya juga berada di bawah bayangan sastra Indonesia modern yang tumbuh pada waktu yang bersamaan. Dalam perkembangannya, perhatian terhadap sastra Indonesia modern datang dari berbagai kalangan dan suku bangsa, ,termasuk suku Jawa, sedangkan perhatian terhadap sastra Jawa tentunya terbatas terutama di kalangan suku Jawa saja. Perlu dicatat juga bahwa perhatian pemerintah, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan, terhadap bahasa dan sastra Indonesia -- terutama berdasarkan alasan politis -- menjadi semakin besar; kenyataan ini mau tidak mau menyiratkan berkurangnya perhatian terhadap bahasa dan sastra Jawa. Bagi kebanyakan orang Jawa, sastra Jawa berarti karya para pujangga di kraton-kraton Surakarta dan Yogyakarta yang menulis terutama dalam abad ke-18 dan -19; pengertian itu tercermin dalam kebanyakan karangan mengenai sastra dan kebudayaan-Jawa yang ada dalam berbagai penerbitan, dan baru pada tahun 1970-an terbit karangan yang memberi gambaran menyeluruh mengenai perkembangan itu. Buku Telaah Kesusastraan Jawa Modern karangan Suripan Sadi Hutomo adalah buku yang boleh dikatakan mengawali serangkaian penelitian tentang sastra Jawa baru. Buku yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan perkembangan Bahasa pada tahun 1975 ini memberikan gambaran sepintas mengenai apa yang telah terjadi pada sastra Jawa baru sejak awal pertumbuhannya. Buku ini dibagi menjadi 6 bab, masing-masing diberi judul "Tinjauan Umum", "Puisi", "Cerita Pendek", "Novel", "Roman Panglipur Wuyung", dan "Sastra Keagamaan"; judul-judul itu menunjukan jenis-jenis yang menurut penulis ada dalam sastra Indonesia baru."
1989
D91
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>