Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vincentia Irmawati
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sujarno
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
392.598 SUJ b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Setya Maharani
"Banyak tradisi di Indonesia yang keberadaannya terancam oleh kapitalisme global dan paparan media, salah satunya tradisi Seren Taun di Kampung Urug. Seren Taun adalah ritual adat di Jawa Barat yang dilaksanakan setiap akhir panen. Ritual merupakan perwujudan rasa syukur kepada penguasa alam, terutama Dewi Sri yang diyakini sebagai Dewi Panen. Tesis ini akan menyoroti praktik komodifikasi Seren Taun di Kampung Urug yang digunakan untuk mengembangkan bisnis pariwisata di daerah tersebut. Studi ini juga akan membahas kompleksitas proses budaya, termasuk bagaimana aktor kebudayaan terlibat dalam pembangunan dan komersialisasi Kampung Urug. Penelitian ini juga menelisik keterlibatan tokoh-tokoh lokal maupun non-lokal dalam proses komodifikasi Kampung Urug. Wawancara mendalam dan observasi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi melalui etnografi. Selain itu, perspektif budaya juga dilibatkan untuk menggali secara kritis penggunaan budaya untuk kepentingan ekonomi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa isu pembangunan negara dan peran publikasi media massa telah mengubah Kampung Urug dalam banyak aspek. Selain itu, strategi warga Kampung Urug dalam menghadapi industri pariwisata juga dipaparkan. Melalui penelitian ini, penulis menyarankan strategi alternatif yang dapat digunakan pemerintah untuk memajukan desa adat dengan mempertimbangkan perspektif budaya di wilayah yang bersangkutan.

Many villages in Indonesia are threatened by global capitalism and media exposure. The Seren Taun ritual in Kampung Urug is one of the most affected. Seren Taun is a traditional ritual in West Java that is carried out at the end of every harvest. The ritual is an expression of gratitude to the natural authorities, especially Dewi Sri who is believed to be the Harvest Goddess. This thesis will highlight the commodification of Seren Taun in Kampung Urug, which is used to develop tourism businesses in the area. The study will also discuss the complexity of cultural processes, including how cultural actors are involved in the development and commercialization of Kampung Urug. This research also investigates the involvement of local and non-local figures in the commodification process of Kampung Urug. Ethnography with in-depth interviews and field observations were conducted to collect data and information. A cultural perspective is also involved to explore critically how to use Urug's culture for economic purposes. The results of this study state that the issue of national development and the role of mass media publications have changed Kampung Urug in many aspects. Moreover, there is an explanation for Kampung Urugs resident strategy in dealing with the tourism industry. Through this research, the authors propose alternative strategies that can be used by the government to advance traditional villages by considering cultural perspectives in the area concerned."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Mandalawangi
"Artikel ini mengkaji eksistensi program televisi berbasis keagamaan di dalam masyarakat modern. Studi-studi sebelumnya memandang bahwa program televisi berbasis keagamaan eksis karena agama mampu mengintegrasikan diri ke dalam pasar melalui proses komodifikasi, juga karena program televisi dapat digunakan sebagai media kampanye ideologi agama. Namun, studi-studi tersebut belum menjelaskan soal mengapa minat konsumen terhadap program televisi berbasis keagamaan dapat tumbuh. Penulis berpendapat bahwa perkembangan minat terhadap program televisi berbasis keagamaan merupakan konsekuensi logis dari kontestasi fundamentalisme dan modernitas. Untuk menjelaskan hal tersebut, penulis mengangkat kasus program televisi Hafiz Indonesia. Pengamatan dilakukan pada saluran media sosial YouTube Hafiz Indonesia yang bersisi 1286 video. Semua postingan video diperiksa untuk mendapat informasi mengenai konten, informasi jumlah penonton, jumlah reaksi suka, jumlah reaksi tidak suka, dan jumlah komentar. Sementara itu, komentar dari 174 postingan video pada tahun 2019 diolah menggunakan teknik analisis konten untuk mengidentifikasi ekspresi relijiusitas penonton. Penulis menemukan bahwa satu program televisi dapat memuat multi-komodifikasi agama. Selain itu, kegiatan konsumsi juga melibatkan proses multi-refleksi relijiusitas individu. Artikel ini berkesimpulan bahwa komoditas berbasis keagamaan dapat berkembang karena mampu berfungsi sebagai alat kontrol individu terhadap risiko-risiko yang disebabkan oleh modernitas. 

This article examines the existence of religious-based television programs in modern society. Previous studies view that religious-based television programs exist because religion is able to integrate itself into the market through the process of commodification, also because television programs can be used as a media for promoting religious ideology. However, these studies have not explained why consumers' interest in faith-based television programs can grow. The author believes that the development of interest in religiously based television programs is a logical consequence of the contestation of fundamentalism and modernity. To explain this, the author raised the case of the Indonesian television program Hafiz. Observations were made on the social media channel YouTube Hafiz Indonesia which contained 1286 videos. All video posts are examined to get information about the content, information on the number of viewers, the number of likes, the number of dislikes and the number of comments. Meanwhile, comments from 174 video posts in 2019 were processed using content analysis techniques to identify the audience's religious expression. The author finds that a television program can contain multi-commodification of religion. In addition, consumption activities also involve a multi-reflection process of individual religiousity. This article concludes that religious-based commodities can develop because they are able to function as an individual control tool against the risks caused by modernity."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sanusi M. Syarif
Bogor: Pustoko Latin, 2005
306.959 8 SAN g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ratna Nurhajarini
"In September 1945, a few days after The Republic of Indonesia proclaimed its independence, the Allied army who were assigned to disarm the Japanese army and control the internees in several areas of Indonesia was in conflict with the Republic of Indonesia. Even in Surabaya (East Java) the conflict led to an open war. Using historical method with primary and secondary sources, this research looks at the solidarity among members of Nahdatul Ulama in their struggle to defend Surabaya city at the beginning of the Indonesian independence."
D.I. Yogyakarta: Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pristiwanto
"Perubahan londe ke pumpboat (perahu sampan tradisional ke perahu modern bermesin) berproses begitu cepat di Perbatasan Indonesia Filipina. Pertimbangan utama bagi nelayan karena londe berat dibanding pumpboat, kurang cocok dipasang mesin motor perahu, hanya mengandalkan ornamen bernilai arstistik dengan kesakralan tetapi berat melawan arus, ombak dan angin. Sementara pumpboat saat ini tepat berdasarkan fungsi dan pemanfaatan, rancang bangun sesuai dengan kondisi laut dan lincah bergerak diantara ombak laju dalam membelah arus laut. Pengetahuan pasang layar dan mendayang beralih ke memahami komponen utama pada pumpboat seperti as, crosjoin, propeler harus mampu diutak atik tanpa bekal pelatihan khusus. Disatu sisi pengetahuan tradisi bahari tentang seni sastra khususnya messambo (kebiasaan melantunkan lagu lagu daerah dan lagu rohani ketika berperahu, sebagai pengiring dan penyemangat para pendayung) makin ditinggalkan di tengah hiruk pikuk dan derum mesin perahu pumpboat. Studi ini menunjukkan pengetahuan lokal dan ketrampilan berlayar nelayan menjadi bertambah setelah kehadiran perahu bermesin motor dari negara Filipina dengan menggunakan metode deskriptif analisis."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2019
959 PATRA 20:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochtar Buchori
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, Departemen Agama RI, 1979
291.1 MOC d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratnaesih Maulana
"ABSTRAK
Di Jawa Barat peninggalan-peninggalan keagamaan
yang bersifat monumental, seperti Candi misalnya relatif sedikit, namun oukup banyak sumber tertulis yang menguraikan perihal keagamaan, misalnya kitab Sewaka Darma, Sanghyang Sihsakanda ng karesian, Amanat
Galunggung, dan Serat Dewabuda. Banyak sarjana telah
menulis keagamaan di Jawa Barat, namun yang menulis
secara khusus dapat dihitung dengan jari, di antaranya
J.L. Moens, Hariani Santiko dan Agua Aris Mnnandar.
Moens dan Hariani Santiko menulis tentang agama yang
mungkin dianut raja Poernawarman dari kerajaan Taruma,
dan Agus Arismunandar mengenai keagamaan masa kerajaan
Sunda.
Peneliti yang menulis khusus keagamaan di Jawa
Barat, umumnya di Jawa secara menyeluruh dapat dikatakan belum ada. Atas dasar itulah penelitian ini dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode fenomenolo-
gi dengan data-data berupa sumber-sumber tartulis, yaitu prasasti dan karya susastra Serta berita~berita Cina.
Untuk dapat mengungkapkan suatu pengertian tentang
pemujaan atau keperoayaan yang tersirah dari isi
prasasti, penulis berusaha memperbandingkannya dengan
kitab-kitab keagamaan dan kitab-kitah susastra, serta
berita-berita Cina.
Atas dasar sumber-sumber tertulis tersebut diduga
bahwa kehidupan keagamaan masyarakat Jawa Barat masa
Hindu Buddha, yaitu masa kerajaan Taruma, lebih kurang
abad V sampai dengan abad VII Masehi adalah agama Veda
(Hindu Kuna) yang mengutamakan pamujaan terhadap Visnu
Triwikrama. Adapun keadaan keagamaan sesudah kerajaan
Taruma, masa kerajaan Sunda dan sesudahnya, sejak awal
abad kedelapan Masehi hingga akhir abad keenambelas
Masehi kehidupan keagamaan di Jawa Barat adalah agama
Hindu Buddha yang telah berbaur dengan unsur-unsur agama leluhur, yaitu ajaran patikrama sebagai "agama pribumi"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Agama RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, 1994/1995
200 IND r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>