Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Mohamad Ambri
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1983
899.223 2 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional RI, 2002
899.223 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hamidi
"ABSTRAK
Salah satu tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menyelamatkan naskah dari ancaman kepunahan. Mengingat jumlah naskah cukup banyak, skripsi ini juga dimaksudkan sebagai sarana latihan perbandingan naskah. Naskah-naskah yang akan saya perbandingkan hanyalah naskah-naskah yang terdapat di Museum Nasional, Jakarta. Sedangkan naskah_naskah lainnya yang ada di Perpustakaan Universitas di Leiden serta yang ada di Perpustakaan School of Oriental and African Studies, London, karena keterbatasan waktu dan kesempatan tidak saya sertakan dalam perbandingan. Selain itu, skripsi ini juga bertujuan untuk mengungkap_kan amanat-amanat yang terkandung di dalamnya. Mengingat kondisi naskah yang sudah sangat menghawatirkan, maka harus segera diadakan usaha penyelamatan. Jikalau usaha penyelamatan tidak segera dilakukan maka naskah-naskah itu dalam waktu yang tidak lama lagi akan hancur. Kehancuran naskah tidak hanya menyebabkan lenyapnya salah sau peninggalan budaya bangsa, tetapi akan turut lenyap Pula nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Padahal ni_lai-nilai itu kemungkinan besar masih mempunyai relevan_si dengan kehidupan sekarang. Melalui naskah-naskah ini kita setidaknya dapat.mengetahui nilai-nilai yang terdapat atau yang berlaku pada masa itu.Naskah E merupakan satu-satunya naskah yang saya trans_literasi. Naskah ini dipilih melalui perbandingan naskah. Jika ditinjau dari sudut kisaran, naskah ini termasuk nas_kah yang memiliki episode yang utuh, tidak menunjukkan gejala penyimpangan ataupun penambahan. Ditinjau dari su_dut kebahasaan, naskah ini paling banyak memiliki unsure-_unsur kebahasaan yang sudah klasik. Sebagai contoh, naskah ini merupakan satu-satunya naskah yang masih mempergunakan kata murca (HAS:30), sedangkan naskah-naskah lain memakai kata pingsan, sebagai padanannya. Demikian juga jika ditin_jau dari umur naskah, maka naskah ini termasuk naskah yang paling tua. Nila-nilai yang terdapat dalam hikayat ini berupa pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang terha_dap pembaca. Salah satu pesan yang terpenting dalam hikayat ini adalah menegakkan hukum Allah. Hukum Allah harus dilaksanakan terhadap siapa saja tanpa pandang bulu. Dengan ber_lakunya hukum Allah maka akan tegaklah keadilan dan sejah_teralah kehidupan manusia, baik di dunia ataupun di akhirat.

"
1986
S11293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perempuan Sunda digambarkan memalui beberapa media yaitu media karya sastra dan film. di dalam karya sastra perempuan Sunda digambarkan memiliki kecantikan dan kecerdasan. Hal itu digambarkan melalui tokoh Dayang Sumbing dalam cerita rakyat Sangkuriang.."
JSIO 11:26 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Retty Kriswardhani
"Dalam kamus dwibahasa Indonesia-Prancis Dictionnaire General Indonesien-Francais disingkat DIF) di mana BSU-nya adalah bahasa Indonesia dan BSa -nya bahasa Prancis terdapat banyak masalah karena bahasa Indonesia memiliki sifat yang khas. Bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur daerah dan unsur unsur asing. Karena adanya unsur bahasa daerah dalam bahasa Indonesia maka penulis ingin melihat padanannya dalam DIF. Unsur bahasa daerah yang penulis pilih adalah bahasa Jawa. Adapun hal yang diteliti dalam skripsi ini, yang berjudul Kosakata nomina konkret bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Jawa dalam Dictionnaire General Indonesien-Francais karya Pierre Labrousse. Sejauh mana ketepatan padanan kosakata nomina konkret bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa yang diberikan dalam DIF. Untuk menganalisis ketepatan padanan kosakata nomina konkret bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Jawa digunakan analisis komponen makna dari Wida dan Taber. Juga digunakan syarat ketepatan padanan dari Zgusta bahwa makna leksikal kedua satuan leksikal identik dalam semua komponen, seperti penyebutan (designation), konotasi (connotation) dan ruang lingkup penggunaan (range of application). Selain itu ketepatan padanan juga dapat dilihat dari tipe padanan yang diberikan. Misalnya tipe terjemahan, tipe terjemahan (+penjelasan) dan tipe penjelasan (dari Zgusta dan Al Kasimi) . Setelah mengadakan analisis data terlihat bahwa dilihat dari komponen makna,padanan yang tepat menurut tipe padanan yaitu : padanan yang tepat menurut tipe padanan terjemahan berjumlah 68 entri dari 250 entri. (27,20%); menurut tipe padanan terjemahan (+penjelasan) berjumlah 22 entri (8,80%) dan menurut tipe padanan penjelasan berjumlah 37 entri (14,80%). padanan yang kurang tepat menurut tipe padanan terjemahan berjumlah 77 entri (30,00%); menurut tipe padanan terjemahan (penje1asan) berjumlah 20 entri (11,20%) dan menurut tipe padanan penjelasan berjumlah 10 entri (7,20%). dilihat dari gambar sebagai penunjang informasi, ternyata ada 9 entri (3,60%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyusun kamus DIF telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelaraskan satuan-satuan 1esika1 BSu ke dalam BSa. Adanya gambar tersebut menunjukkan bahwa kamus ini lebih ditujukan pada masyarakat BSa."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhardi Ekadjati
Jakarta: Pustaka Jaya, 1982
398.209 82 EDI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Suhardi Ekadjati
Jakarta: Pustaka Jaya, 1982
398.209 EDI c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Wanita sering kali memiliki tugas rangkap, tidak hanya
menjadi ibu bagi anak-anaknya tetapi juga menjadi pelindung
dan pencari nafkah bagi keluarganya. Tidak heran jika banyak
perhatian ditujukan kepada wanita, baik dari kalang
pengarang/penyair atau peneliti/ilmuwan atau pilitisi maupun
kaum agama.
Berbagai macam penelitian dilakukan untuk memecahkan
keunikan ini. Mungkin saJa penelitian terhadap keunikan ini
dilandaai oleh aikap masyarakat yang tadinya memang sudah
menghargai kedudukan kaum wanita tetapi Juga dapat saja
sebaliknya.
Pada maayarakat Jawa wanita memang memiliki kedudukan
yang eangat kuat, dalam arti segala-galanya. Penelitian ini
berusaha mengungkapkan sudut pandang seorang penyair
perampuan dalam memandang kehidupan perempuan deaa.
Melalui pendekatan intrinsik terhadap aebuah ragam
sastra puiai Jawa baru, akan terlihat bahwa struktur puiei
separti yang dikemukakan oleh Jan Van Luxemburg dan kawan-
kawan terlihat mamiliki suatu Jaringan kuat yang mendukung
keinginan penyair untuk mengungkapkan apa yang menjadi
pemikirannya.
Perempuan di dalam kehidupan masyarakat khususnya Jawa,
dimana pun aama. Perempuan Jawa yang hidup di desa memiliki
keistimewaan teraendiri. Hal ini diungkapkan melalui bait-bait
yang terdapat dalam puisi tersebut. Setiap bait mengungkapkan
bagian-bagian kehidupan yang dijalani oleh seorang perempuan
duaun. Perempuan itu tidak mengeluh, tidak protes, perempuan
itu hanya menjalankan apa yang menjadi tugasnya.
Struktur puisi ini sangat ketat larik demi larik aaling
berkait satu aama lain. Bahkan bait dengan larik aaling
berkait, apalagi bait demi bait. Pilihan kata membentuk éatu
irama yang enak untuk dinikmati ketika membaca puisi ini. Tema
puiai merupakan euatu Jalinan arti yang diangkat keterkaitan
ciri tipografik, irama, bunyi, pilihan kata, alur, si aku
lirik, dan latar. Sedangkan makna merupakan keutuhan inti yang
mencuat melalui Jaringan keterkaitan unsur~unsur .tadi yang
membentuk satu garis pemikiran seseorang terhadap eeeuatu yang
diperhatikannya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Suprihatin
"This article attempts to give a brief picture about the genre and themes in the
Dutch-Indies Literature from the VOC period. During the VOC-period, more
than six months was needed to embark on a journey by sea from the Netherlands
to Batavia. Undertaking this journey meant encountering many obstacles which
occurred through the work of man as well as nature. In addition, a successful
landing on the shores of the East did not always ensure a friendly reception. Due
to these obstacles which they encountered, only a small number of those who
had set sail from Europe were able to return home safely. Most of those who
managed to survive this long and dangerous journey to the land of spices, finally
chose to stay and start a new life in the East. Some of these men, in an effort to
establish their new life, were able to make contact and build relationships with
the local women. This paved the way for the emergence of the Mestis culture,
in which we find the elements of East and West."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>