Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Iskandar
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Herdiman Kambali
"ABSTRAK
Tanah-tanah partieklir lahir atau terbentuk sudah sejak awal masa kekuasaan VOC dan dihapuskan keberadaannya oleh Pemerintah RI pada tahun 1958. Dalam sejarah keberadaaannya, tanah-tanah partikelir tidak pernah dapat didefinisikan secara jelas, karena tidak ada satu peraturan apapun, termasuk undang-undang, yang menyebutkannya. Oleh karena ketidak jelasannya, maka kehadiran tanah-tanah partikelir sering kali membuat kesulitan antara pemerintah, tuan tanah dan penduduk di atas tanah-tanah partikelir.
Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian arsip dan studi kepustakaan berupa buku, artikel dan sebagainya.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya tanah-tanah partikelir pada mulanya karena faktor keamanan. Kemudian dalam perkembangannya menjadi bersifat komersial, sebab dianggap menguntungkan pemerintah kolonial. Namun akhirnya keberadaan tanah-tanah partikelir juga melahirkan berbagai kesulitan, sehingga pemerintah kolonial, sejak awal abad ke-19 mulai mengadakan pembelian kembali tanah-tanah partikelir.

"
1990
S12535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Telah diakui bahwa masalah pemberontakan sebagai sua_tu gejala politis, ekonomis, sosiologis, psikologis, seja_rah dan lain-lain belum banyak mendapat perhatian peneli_tian ilmiah. Di dalam kepustakaan ilmiah kita, khususnya studi sejarah mengenai masalah pemberontakan petani masih sedikit sekali. Dari beberapa tulisan yang ada, antara lain studi mengenai pemberontakan pajak di desa Patik, Madi_un_ pada tahun 1885, dan pemberontakan petani di Banten pa_da tahun 1888. Sehubungan dengan itu penulis merasa terdorong untuk memilih satu judul skripsi yang sedikit banyak ada kaitan_nya dengan persasalahan itu. Untuk maksud tersebutmaka penulis memilih obyek penelitian mengenai pemberontakan pe_tani di tanah partikelir Ciomas pada tahun 1886.Sebenarnya masalah pemberontakan di tempat ini sudah pernah diungkap _"
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S12485
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iskandar
2007
D1848
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Anwar
"Gerakan protes petani selalu mewarnai gerak sejarah Indonesia. Dari sekian banyak gerakan protes, pada awal abad ke-20 di Bekasi terjadi gerakan protes petani yang mencapai puncaknya pada tahun 1913. Pada mulanya penulis mengalami kesulitan dalam mengungkap kasus gerakan protes petani ini, karena sebagian besar data arsip tidak ada di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta. Namun berkat bantuan berbagai pihak, arsip tersebut dapat diperoleh dari Algemeene Rijksarscheif, Den Haag, Negeri Belanda. Setelah terhimpun, seluruh data yang telah menjadi fakta tersebut dirangkaikan dan diinterpretasikan, sehingga disusun dalam bentuk tulisan yang deskiptif-analitis.
Penulis menyimpulkan bahwa gerakan protes petani Bekasi 1913 disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat petani umumnya sebagai akibat dari penguasaan tanah secara partikelir dan ketidaksesuaian antara aturan legal dengan pelaksanaannya. Suasana menghimpit ini menimbulkan kemelaratan ekonomi petani. Ketika tuntutan petani ter_sumbat oleh tuan tanah dan aparatnya serta pejabat pemer_intah, tiba-tiba hadir organisasi Sarekat Islam (SI) dengan ideologi penggeraknya. Sehingga menimbulkan proses penyadaran dan gerakan protes petani.
Sebagaimana umumnya gerakan protes petani lain, gerakan protes petani di Bekasi 1913 bersifat arkais (archaic=sementara), setelah ditangani langsung oleh asisen residen Meester Cornelis, Cohen. Namun, karena asisten residen lebih berpihak pada tuan tanah, sehingga pada masa berikutnya nasib petani tetap tidak mengalami perubahan berarti. Petani tetap menjadi objek yang dieksploitasi tuan tanah."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S12105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Azmirawati
"Skripsi ini menyimpulkan bahwa sistim pemilikan tanah yang tidak merata di Cina menimbulkan berbagai macam akibat, seperti pemberontakan melawan tuan tanah, pemerintah maupun kekuatan-ke_kuatan lainnya. Pemimpin PKC menjalankan pembaruan sistim pemilikan tanah tidak saja untuk merubah kehidupan para petani tetapi juga untuk menarik massa petani agar mendukung Partai. Kekuatan massa peta_ni ini digunakan sebagai kekuatan utama dalam menjalankan perjuangan revolusioner. Tahap ini dianggap sebagai langkah awal dari program komunis dalam menjalankan pembaruannya di segala bidang. Akhirnya dapat disimpulkan dari penulisan skripsi ini, bahwa gerakan perubahan sistim pemilikan tanah (1950-1953) ternyata hanya mampu untuk merubah sebagian kecil saja dari kehidupan petani-petani Cina. Hal ini disebabkan karena Partai terlalu tergesa-gesa untuk melanjutkannya dengan sistim Kolektivisasi yang menasionalisasikan seluruh tanah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suharto
"ABSTRAK
Paguyuban Pasundan yang didirikan tahun 1913 dengan tujuan memperbaiki kebutuhan rakyat, pada mulanya hanya bergerak di lapangan sosial-budaya dan ekonomi. Akan tetapi, mulai tahun 1918, sehubungan dengan dibentuknya Volksraad kegiatannya meliputi juga bidang politik.
Kegiatan Paguyuban Pasundan di bidang sosial dan ekonomi meningkat menjelang tahun 1930. Berbagai badan yang bergerak di lapangan sosial dan ekonomi, didirikan. Untuk membantu orang-orang, baik yang sedang dalam proses pengadilan, menjalani maupun dibebaskan dari penjara, pada tahun 1929 didirikan Pasundan bagian Reclasseering (PBR). Badan ini diakui dan bahkan diberi bantuan dana oleh pemerintah. Dua tahun kemudian, untuk membantu rakyat kecil, didirikan Adviesbureau Pasundan, yang tugasnya memberikan saran di bidang hukum secara cuma-cuma. Pada tahun yang sama, 1931, Paguyuban Pasundan membentuk Studiefonds Pasundan untuk membantu murid-murid sekolah yang tidak mampu dan juga membentuk Socialefonds Pasundan untuk membantu penduduk yang`terkena bahaya kebakaran, banjir atau kelaparan. Akhirnya, untuk membantu kaum ibu yang terlantar di kota besar, pada tahun 1933 didirikan badan Penolong Pengangguran Kaum Ibu (KI).
Di lapangan ekonomi, Paguyuban Pasundan mendirikan beberapa usaha/lembaga seperti koperasi, bank dan lumbung padi. Usaha untuk menangani bidang ekonomi ini pada awalnya dikerjakan oleh oabang-cabang perkumpulan. Hampir setiap cabang Paguyuban Pasundan mempunyai koperasi, sebaliknya bank dan lumbung padi hanya ada di beberapa cabang. Untuk mengkoordinasikan kegiatan di bidang ekonomi ini, pada tahun 1938 didirikan badan pusat yang diberi nama Bale Ekonomi Pasundan (BEP).
Rakyat, khususnya rakyat Jawa Barat, sangat tertolong oleh hadirnya badan-badan tersebut di atas. Badan-badan itu telah memperbaiki kehidupan rakyat, walaupun secara kwalitas dan kwantitas belum memuaskan karena terbatasnya daya dan dana.
Pamerintah kolonial menyambut baik lahirnya badan-badan itu, karena perbaikan di lapangan ini mempunyai akibat positif yaitu menambah ketenteraman dan ketertiban keadaan.
"
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini mengambil tema pembangunan infrastruktur dan perkembangan Kota Semarang pada periode awal abad ke-20 sampai pascakemerdemakaan....."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hilman
"ABSTRAK
Gerakan Jumadilkubra tahun 1871 yang dibahas di dalan studi ini terjadi di daerah-daerah bagian selatan Pekalongan dan bagian utara Banyumas, Jawa Tengah. Gerakan ini dipelopori oleh seorang guru agama yang bernama Achmad Ngisa, yang menyatakan bahwa Syeh Jumadilkubra dari Wanabadra telah memberikan pesan suci kepadanya. Ia meramalkan akan datangnya Pangeran Erucakra, yang diiringi oleh tentaranya. Mereka ini akan bangkit melawan para penguasa asing dan mengusir ke luar, tetapi mereka diperbolehkan kembali dengan syarat bahwa mereka berpindah ke agama Islam dan terbatas hanya berdagang. Gerakan Jumadilkubra ini pada hakekatnya tidak memiliki gagasan-gagasan, baik mesianisme maupun milenarisme, namun semata-mata sebagai refleksi ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial keagamaan di daerah mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan suatu peristiwa gerakan sosial-keagamaan yang terjadi di daerah Jawa Tengah. Tujuan apa yang ingin dicapai oleh Jumadilkubra beserta kawan-kawannya? Bagaimana corak kondisi masyarakat yang mendorong munculnya gerakan tersebut? Apa pandangan pemerintah kolonial terhadap gerakan itu? Apa tindakan pemerintah untuk mengatasinya? Bagaimana pandangan masyarakat di daerah "itu" terhadap meletusnya gerakan tersebut? Hasil penelitian ini tentu diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Guna memperoleh eksplanasi yang memadai atas peristiwa sejarah yang menyangkut suatu gerakan sosial, tentunya agak sulit jika hanya menggunakan satu bidang ilmu saja. Karenanya, selain menggunakan Ilmu Sejarah, penelitian ini juga menggunakan pendekatan disiplin ilmu lainnya, dalam hal ini khususnya Sosiologi. Sebagai upaya untuk merangkai serta menganalisis fakta-faktanya, maka sumber-sumber yang menjadi landasan upaya itu didapatkan melalui Studi Kepustakaan, baik dalam bentuk tercetak maupun dokumenter.
Memang benar, bahwa gerakan Jumadilkubra yang terjadi di Jawa Tengah ini tidak sampai menimbulkan akibat-akibat yang dapat menggoyahkan, baik sendi-sendi kehidupan kemasyarakatan maupun eksistensi pemerintah kolonial. Hal ini dikarenakan, di dalam keadaan yang tidak seimbang, pihak penguasa jelas lebih beruntung dalam faktor kekuatan. Namun, kita tidak dapat mengatakan gerakan itu sebagai sesuatu yang tidak ada artinya, sebab bagaimanapun juga, adanya sebuah pemberontakan yang betapapun kecilnya di tengah-tengah kehidupan kolonial, menunjukkan suatu hentakan hati nurani manusia serta manifestaai insani yang mendambakan kebebasan atas diri pribadi ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>