Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
"Tekstil" termasuk benda yanq tidak hahah melawan gigi waktu. artinva benda ini mudah sekali lapuk dan hancur termakan oleh zaman, sehinqqa secara fisik dalam
peninggalan arkeologis boleh dikatakan jarang atau belum pernah ditemukan sisa-sisa pemakaian benda ini. Akibatnya gambaran mengenai panggunaan pakaian dan tekstil pada mesa lampau menjadi samar-samar pula.
Dari penelitian ini diketahui ada beberapa indikalor penqqunaan tekstil dan pakaian pada masa prasejarah di Indonesia, yaitu motif-motif anyaman, berdiri dari motif anyam kepang, hiker, haqur, dan kain yang tercetak sebagai motif hias tembikar dari situs Gununq Wingko, dan situs Anyer; alat pemukul kulit kayu
yang ditemukan di beberapa situs di Kalilimantan dan Sulawesi.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
"ABSTRAK
Penelitian arkeologis yang pamah dilakukan di DKI Jakarta menunjukan bahwa
daerah ini penuh' dengan situs-situs yang sarat dengan sisa-sisa budaya rnanusia masa
lampau sejak dari masa prasejarah. Situs-situs itu umumnya berada di sepanjang aliran
sungai yang berasal di pedalaman Jawa Barat dan berrmuara di pantai utara Jawa Barat.
Salah satu sungai yang melewati wilayah DKI Jakarta adalah sungai Ciliwung. Penelitian ini
hanya akan mengaji 3 (tiga) buah situs yang berada pada daerah aiiran sungai Ciliwung
yang berada dalam wilayah administratif.fDKI Jakarta, yaitu situs Condet,! Balckambang dan
situa Kampung Kramat, kedua-duanya berada dalam wilayah administraiif Kecamatan
Kramat Jati (Jakarta Timur), dan situs Pejaten yang terletak di wilayah administratif
Kecamatan~Pasar Minggu (Jakarta Sclatan). Dari ketiga situs ini ditemukan sekitar 2500
pecahan tembikar. Banyaknya pecahan tembikar ditambah dengan kenyataan bahwa ketiga
situs itu terradapat di daerah aliran sungai yang berlokasi pada dataran wilayah yang kaya
akan tanah lempung, mendorong dilakukan penelitian ini yang berupaya menjawab apakah
manuai apmsejmahpemhuattembikarmaaalampauimmenggmnakantanahymg ada di
sekitar mereka untuk dijadikan bahan pokok tembikar, ataukah mereka mengunakan tanah
dari nm daerah befmulamnya.
Untuk memperolah jawaban atas pertanyaan tsfscbut, pcnclitian ini menggunakan
beberapa mctode kczja. Hal pertama yang dilakukan adalah mengenali kembali benmk-
bentuk asli pecahan tsmbikar. Untuk itu digunakan analisis khusus (specific anabvsis), yang
memusatkan pcngamatan pada unit-unit analisis terkeoil yang disebut atribut bentuk dermal
attribute). Hasil analisis bentuk juga dipcrbandingkan dengan bcntuk-bcntuk serupa yang
masih dibuat dan dipergunakan oleh beberapa kelompok masyarakat yang maaih sederhana.
Pembandingan ini diperlukan mengingat rekonstruksi bcntuk yang mengunakan peoahan-
pccahan tembikar tentunya mempunyai keterbatasan, arlinya belum tcntu kita bisa
mcmperoleh garnbaran tiga dimcnsional benda karma peoahan yang sampai kepada kita
sebagai data arkeologi itu terbatas sifatnya baik dalam scgi kuantitas maupun kualitas.
Langkah berikumya adalah menganalisia bahan tembikar, yang dalam hal ini dilakukan
dcngan bantuan laboraiorium, agar dapat disehxsuri unsur-unsur tanah Iiat yang
dipetgunakan sebagai bahan pokok tembikar. Haail analiais bahan ini kemudian
diperbandingkan dangan analisis tanah claerah alimn sungai Ciliwung. I-Iasil psmbandingan
ini menunjukkan bahwa tanah Iiat yang dipezgxmakan scbagai bahan pokok tembikar dari
situs-sims Condct Balekambang, Kampung Kramat, dan Pcjatsn mcnunjukkan kesamaan
dvngan chi geologic tanah di mana situs barada. Ini memmjukkan bahwa sumber tanah
yang dipakai olch pembuat tembikar pemukim ketiga situs tzrsebut bcrasal dari sckitar
mereka atau dengan kata lain: tembikar terscbut adalah produksi lokal. Kalaupun ketiga
sims itu bukan tempat pembuatan tcmbikar, maka tcmbikar dari kctiga sims penciitian ini
didalangkan dari tempat lain (mungkin sekali iempat-tempat yang juga bcrada pada dacrah
aliran sxmgai Ciliw1mg)dengan menggunakan sungai Ciliwung sebagai sarana transportasi.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ninny Soesanti Tedjowasono
"Sektor pertanian merupakan tulang punggung kehidupan ekonomi kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia pada kurun waktu abad 4 sampai dengan abad 15 Masehi. Tampilnya sektor partanian di tempat teratas ini tentu saja tidak hanya disebabkan oleh keunggulan teknologi berladang atau bersawah masyarakat masa lalu saja semata-mata. Namun keterkaitan dari banyak komponen kehidupan sangat menunjang keunggulan pertanian pada masa tersebut.
Komnonen-komponen tersebut antara lain adalah faktor cuaca /iklim, faktor ekologi, faktor religi (dalam hal ini adalah pemujaan pada tokoh dewi ibu) kemudian faktor pengaruh asing, misalnya adalah dikenalnya teknologi bersawah atau berladang dan kemudian faktor sosial masyarakat petani di pedesaan, yang terakhir adalah faktor distribusi dan distribusi hasil pertanian.
Ketergantungan yang erat antar komponen secara fungsional menyebabkan proses bertani untuk mata pencaharian pokok berlangsung sebagaimana mestinya. Namun perubahan kecil pada suatu unsur di dalam komponen itu dapat menyebabkan terganggunya komponen yang lain. Misalnya, bencana alam yang terjadi di suatu daerah yaitu letusan gunung yang terjadi pada tahun 827 Saka atau 906 Masehi disebutkan telah menghancurkan desa Rukam (terletak ,di kaki gunung Merapi) dan lahar menutupi daerah tersebut sehingga untuk beberapa lama daerah tersebut tidak bisa ditanami. Kemudian muncul prasasti-prasasti sejaman yang berisi tentang permohonan pengurangan pajak dari daerah-daerah di sekitarnya, yaitu desa Rumwiga. Adapula prasasti-prasasti yang berisikan protés warga desa terhadap kecurangan para pemungut pajak yang menarik pajak lebih banyak dari aturan yang ditetapkan. Selain itu ada pula perintah raja pada rakyat desa Rukan agar membangun sebuah bangunan suci untuk nenek moyang raja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Herimanto
Yogyakarta: Ombak, 2012
959.8 HER s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Cecep Eka Permana, 1965-
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tuk Setyohadi
Jakarta: Rajawali Corporation, 2002
959.8 TUK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tuk Setyohadi
Bogor: Rajawali Corporation, 2002
959.8 TUK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna, Anand
Jakarta: One Earth Media , 2005
959.8 KRI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, 1975
959.8 SAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>